• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat adalah istilah yang sudah sering terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Namun tubuh yang kuat saja tidak cukup, maka dari itu jiwa yang sehat juga perlu menjadi perhatian penting bagi setiap orang. Mengacu pada jiwa yang sehat, masyarakat Indonesia masih kurang dalam pemahaman pengetahuan kesehatan mental atau Mental Health itu sendiri. Sehingga masih banyak yang beranggapan bahwa gangguan kesehatan mental hanya berupa gangguan jiwa / gila yang membutuhkan penanganan medis.

Padahal tekanan kegiatan dan faktor lain yang dapat memicu stres yang sering kali terabaikan.

Kurangnya masyarakat dalam mengenali ciri - ciri stres juga dapat berakibat pada stres yang berkepanjangan sehingga berakibat pada gangguan kesehatan jiwa lainnya, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Depresi yang berkepanjangan dengan tingkat menengah atau berat bisa menjadi penyakit yang serius, dampak terburuk yaitu depresi dapat memicu bunuh diri. Hampir 800.000 orang setiap tahun meninggal akibat depresi tinggi yang tidak tertangani dengan baik sehingga mengakibatkan bunuh diri, (Anna, 2017).

Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sadar akan pentingnya kesehatan mental. Bahkan diantaranya belum menyadari bagaimana stres yang merupakan gangguan kesehatan mental itu dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya. Banyak juga yang mengunjungi dokter namun tidak menampakkan gejala

1

(2)

emosionalnya sehingga informasi dan diagnosa yang didapat adalah berupa gangguan fisik. Sedangkan gangguan kesehatan mental atau stres memerlukan penanganan seorang psikolog yang tidak hanya sekedar menyarankan obat namun juga untuk kebutuhan jiwanya.

Stres bukan istilah yang asing, stres sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Dimana stres memiliki arti keadaan yang timbul akibat seseorang mengalami tekanan atau tuntutan yang tidak diharapkan dan dapat mengganggu keseimbangan emosionalnya. Data Tahun 2014 memaparkan terdapat 98,7 juta jiwa yang mengalami gangguan depresi. Depresi adalah diagnosis gangguan jiwa yang dialami oleh 17 persen orang di dunia. Dalam situs resmi WHO menyatakan terdapat 300 juta jiwa yang pernah depresi dan masih mengalami depresi. Di Asia Tenggara sendiri angka kejadian yang terjadi hingga berkisar 4 persen dan untuk Asia Selatan sekitar 8,1 persen. Angka ini sebenarnya dalam kisaran angka prevalensi depresi di Asia yang berkisar 1,1 -19,9 persen, (dr.Andri,2017).

Stres merupakan keadaan yang juga lebih rentan dialami oleh wanita. Jason Freeman memaparkan wanita beresiko 40 persen lebih besar untuk mengalami gangguan psikologi. Dia juga memaparkan wanita rentan mengalami depresi, gangguan panik, fobia, insomnia, gangguan stres pasca trauma, serta gangguan pola makan, (Anna, 2017).

Berangkat dari permasalahan diatas, penulis akhirnya memutuskan untuk merancang media sebagai ruang eksploratif yang dapat dimanfaatkan dengan tujuan memberikan informasi dan pesan dapat dikomunikasikan dengan baik.

Dalam permasalahan ini penulis teratarik untuk meneliti dan merancang pembuatan media tersebut sebagai alat bantu terhadap penyalur aktifitas / kegiatan

(3)

yang positif untuk melampiaskan stres yang dialami oleh kaum wanita dengan judul “Perancangangan Media Interaktif Sebagai Upaya Mengurangi / Mengelola Rasa Stres Bagi Wanita”.

1.2 Rumusan Masalah

Salah satu permasalahan yang perlu ditangani salah satunya kurangnya masyarakat dalam mengenal ciri stres dan kurangnya penyaluran ruang untuk mengekspresikan diri saat mengalami stres. Berdasarkan pemaparan diatas dan latar belakang yang tercantum dapat disimpulkan rumusan masalah diantaranya : 1. Bagaimana mengenalkan dan menginformasikan stres serta cirinya?

2. Bagaimana merancang media interaktif buku ilustrasi sebagai media utama dalam mengenalkan stres, cirinya serta menjadi ruang mengekpresikan diri dan jeda dari kesibukan dan aktivitas yang dapat menimbulkan rasa stres?

3. Bagaimana perancangan ini dapat bermanfaat secara efisien dan mendapatkan respon yang baik didalam masyarakat?

1.3 Tujuan Perancangan

Setelah merumuskan permasalahan, adapun tujuan perancangan yang diharapkan yang dapat dituju oleh penulis yaitu:

1. Memberikan infrormasi tentang pentingnya kesehatan mental.

2. Masyarakat khusunya kaum wanita dapat memperoleh informasi tentang stres serta memahami cirinya sehingga dapat mencegah atau mengurangi serta menindak lanjuti perasaan stres yang dialami.

(4)

3. Menciptakan ruang berekspresi serta memberikan jeda dari kesibukan dan aktivitas yang dapat menimbulkan rasa stres.

1.4 Batasan Lingkup Perancangan

Guna menyelaraskan serta menghindari ketidaksesuaian berupa permasalahan yang meluas serta proses yang tidak tersusun adapun batasan lingkup perancangan berupa :

1. Media interaktif yang dibuat berupa buku ilustrasi yang memaparkan secara ringkas apa itu stres.

2. Menginformasikan ciri stres secara singkat.

3. Isi yang terkandung berupa suasana guna memberi ruang ekpresi dan jeda bagi kesibukan aktivitas sehari - hari.

4. Isi dibuat dengan suasana yang khas dan khusus untuk kaum wanita usia 17 tahun sampai 30 tahun.

1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Manfaat Bagi Penulis

1. Penulis akhirnya dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dari kampus mengenai desain.

2. Mengasah dan meningkatkan kemampuan penulis dalam membangun komunikasi berupa visual yang telah dipelajari.

3. Penulis dapat menyampaikan pesan serta informasi sesuai dengan apa yang telah dipelajari.

(5)

4. Penulis mendapatkan wawasan tentang stres serta dapat menerapkan cara melewati dan menguranginya terhadap diri sendiri.

1.5.2 Manfaat Bagi Institusi

1. Institusi mendapatkan tambahan pustaka dan referensi khususnya untuk prodi jurusan Desain Komunikassi Visual berupa perancangan dan penelitiaan terhadap pembuatan media interaktif berupa buku ilustrasi.

2. Institusi juga mendapatkan informasi penggabungan dua bidang akademis yang diterapkan dalam perancangan media interaktif guna mengurangi dan mengelola rasa stres.

3. Menerapkan ilmu dan wawasan yang diperoleh saat di bangku kuliah dalam membuat perancangan desain komunikasi visual pada bidang masalah.

1.5.3 Manfaat Bagi Masyarakat

1. Informasi yang diberikan dapat membantu masyarakat dalam mengetahui dan mengenal ciri stres.

2. Mengurangi stigma kurang baik terhadap gangguan kesehatan mental dan memberikan informasi pentingnya kesehatan mental.

3. Dapat menjadi media untuk mengekpresikan diri dan jeda dari kesibukan aktivitas sehari - hari yang dapat diterapkan untuk diri sendiri atau dibagikan kepada kerabat.

(6)

1.6 Metode Perancangan

Dalam menyusun perancangan ini penulis menggunakan beberapa metode yang disesuaikan. Adapun metode- metode yang penulis gunakan ini akan membantu penulis dalam mengumpulkan data.

1.6.1 Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan data kualitatif diamana pengumpulan data berupa data – data yang bersifat deskriptif atau berbentuk seperti foto, dokumen, catatan, dan pengumpulan data lapangan lainnya.

Pada umumnya penelitian kualitatif merupakan metode wawancara dalam mengumpulkan data; meskipun demikian terdapat cara- cara lain juga digunakan dalam proses pengumpulan data. Tujuan utama dari penelitian kualitatif pada intinya berupa informasi yang bukan berbentuk angka. Dalam hal ini banyak peneliti yang menggunakan teknologi untuk pengambilan dan pengumpulan data seperti komputer, alat perekam suara dan gambar dan internet,

Adapun bentuk metode pengambilan data menurut, (Jonathan Sarwono, 2006) diantaranya :

1. Observasi

Mengumpulkan data observasi dari data lapangan berupa survey lapangan dengan menyebarkan pertanyaan – pertanyaan wawancara kepada masyarakat khusunya para wanita tentang bagaimana mereka mengenal diri sendiri dan seberapa kenal dengan rasa stres dn tekanan pada dirinya.

(7)

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan para ahli dalam bidang kesehatan mental seperti bertemu dengan psikolog atau mengunjungi biro – biro psikolog yang dapat memberika pernyataan dan data teori tentang stres yang dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data berupa foto – foto dilapangan yang bersumber dari biro psikolog dan hasil dokumentasi penulis pada saat melakukan penelitian terhadap obyek yang dibutuhkan.

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang diperoleh penulis berasal dari referensi buku – buku yang direkomendasikan dan pengumpulan data yang mengacu terhadap bidang yang diteliti. Pengumpulan data juga didapat dari media cetak serta internet.

1.6.2 Metode Analisa Data

Terdapat tiga teknik yang digunakan dalam analisa data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Selama peneletian, proses ini digunakan sebagai acuan bahkan sebelum pengumpulan data yang belum terkumpul dengan lengkap sesuai dengan kerangka perancangan penelitian, permasalahan, pendekatan data yang diambil peneliti agar dapat memaparkan kesimpulan dan proses pengambilan tindakan sehingga peneliti dapat menerapkan hasil desain untuk media desain alternatif lainnya, (Miles dan Huberman, 1992).

(8)

Adapun bentuk dari ketiga teknik analisa kualitatif sebagai berikut : a. Reduksi Data

Hasil kesimpulan analisa yang dapat diperoleh dari pengolahan data berupa penajaman, penggolongan, pengarahan dan memilih data yang dibutuhkan dan membuang bagian – bagian yang dirasa tidak perlu.

b. Penyajian Data

Menyusun informasi dan data kemudian menghasilkan peluang yang dapat membentuk kesimpulan.

c. Penarikan Kesimpulan

Membangun hasil kesimpulan menjadi sebuah hasil analisa data yang dapat digunakan dalam mengesekusi tindakan dan solusi.

1.7 Skematika Perancangan

Representasi perancangan yang akan dibuat dan disusun dalam skematika.

Skematika sendiri dalam KBBI memiliki arti memasukan data berupa pemaparan data kedalam kerangka perancangan. Adapaun penerapan terhadap skematika perancangan yang disusun sebagai berikut :

(9)

Gambar I.1 Skematika Perancangan Sumber : Dokumen Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Editing yaitu pembenaran apakah data yang terkumpul melalui studi pustaka, dokumen, wawancara, dan kuesioner sudah dianggap lengkap, relevan, jelas, tidak

Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang

Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga

Berdasarkan hal tersebut, hipotesis dari penelitian ini adalah penggunaan kerangka acuan global ITRF 2008 pada analisis pergeseran posisi Candi Borobudur dengan data

Berdasar research gap diatas dapat dijadikan sumber acuan dalam suatu permasalahan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan fokus penelitian pada permasalahan pada variabel

Kerangka pikir penelitian Sumberdaya Ikan baronang Lingkis Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Parameter Kualitas Perairan Informasi Tentang Kebiasaan Makanan Ikan Pengetahuan akan

Perancangan ini bertujuan untuk membuat model solusi terhadap problem yang dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur yang meliputi perancangan Data Flow Diagram DFD,

Kerangka Konsep Keterangan: : Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang diteliti Prevalensi Balita gizi kurang Rendahnya ketersediaan pangan di rumah tangga • Kemiskinan •