• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penyakit herpes merupakan penyakit kulit yang dapat menular dan masih menjadi masalah kesehatan bagi sebagian besar masyarakat, dikarenakan penangan diagnosis yang lambat sehingga membutuhkan proses penyembuhan lama dan penyakitnya semakin melebar (Sihotang & Panggabean, 2018). Herpes merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh virus yang ditandai dengan munculnya bintik berisi cairan pada bagian kulit tertentu. Berdasarkan penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes zoster (Ningrat & Darmada, 2017).

Herpes zoster biasanya dialami oleh orang tua ataupun orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah dikarenakan stress, obat-obatan, atau kondisi lainnya (Sihotang & Panggabean, 2018). Herpes simpleks diakibatkan oleh virus yang menyerang bagian kulit, mulut, dan alat kelamin. Pada 2015 saja, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 417 miliar orang di dunia antara usia 15-49 tahun telah terinfeksi herpes simplex virus tipe 2 (HHV-2) yang menyebabkan herpes kelamin dan infeksi baru sekitar 776.000 setiap tahunnya (Lutfi Mairizal Putra, 2017) .

Dari data Dinas Kesehatan Keluarga 13 rumah sakit di Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga 2013 mencapai 2.232 kasus. Puncak kasus terjadi pada penderita berusia 45-64 tahun dengan jumlah 851 kasus atau 37,95 persen dari total kasus herpes zoster. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan

(2)

sebanyak 3,7 miliar orang dibawah usia 50 tahun atau 67% dari populasi terindikasi terinfeksi oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau HSV-1 (Erika Kurnia, 2015). Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit herpes menjadi penyebab tingginya kasus penyakit ini. Umumnya masyarakat tidak mengenali gejala-gejala penyakit herpes dan seringkali menganggap bahwa gejala awal yang timbul adalah hal yang biasa (Lutfi Mairizal Putra, 2017).

Salah satu cara alternatif untuk mengetahui gejala dan penyakit Herpes dengan menggunakan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi kemampuan dari pakar agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli atau pakar. Adanya sistem pakar akan lebih baik bermanfaat ketika dipadukan dengan kemajuan teknologi, yaitu dengan cara mengimplementasikan perangkat komputer, tablet dan smartphone berbasis web. Sistem pakar umumnya digunakan untuk konsultasi, analisis, diagnosis dan membantu mengambil keputusan (Agustina & Mustafidah, 2016). Dalam aplikasi sistem pakar ini akan diimplementasikan dengan menggunakan sebuah metode yaitu teorema bayes. Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan dengan menggunakan metode forward chaining (Lestari & Putra, 2017), tidak ada ensefalitis Herpes simpleks yang teridentifikasi pada penelitian ini. Dibutuhkan studi lebih lanjut dengan subjek yang lebih besar dan periode penelitian yang lebih panjang untuk mendapatkan gambaran insiden ensefalitis Herpes simpleks pada anak di Indonesia beserta gambaran klinis dan luarannya. Selanjutnya metode teorema bayes pernah digunakan oleh (Qamaruzzaman & Informatika, 2016), dalam penelitian tersebut menghasilkan nilai persentasi dengan keakuratan mencapai 62,22 % dimana sistem pakar ini dapat mendiagnosa penyakit mata,

(3)

namun masih belum bisa dijadikan acuan karena hanya membantu pasien dengan hasil proses metode teorema bayes, untuk lebih pasti konsultasi langsung dengan dokter spesial.

Dari uraian permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk meyusun penelitian dengan judul “Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Herpes Menggunakan Metode Teorema Bayes”.

1.2. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Masyarakat kurang mengetahui mengenai diagnosa pada penyakit herpes.

2. Kurangnya media bagi masyarakat untuk berkonsultasi mengenai penyakit herpes sehingga mengeluarkan biaya dan waktu yang banyak.

1.3. Perumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi pengetahuan tentang diagnosa penyakit herpes terhadap masyarakat.

2. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan suatu aplikasi yang dapat menjadi media konsultasi dan menekan biaya serta waktu.

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengetahuan dan informasi diagnosa gejala penyakit herpes terhadap masyarakat melalui sarana media konsultasi sistem pakar.

2. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan teori yang berkaitan dengan metode teorema bayes melalui aplikasi sistem pakar dalam proses mendiagosa penyakit herpes.

(4)

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik di Universitas BSI.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode Analisa Deskriptif yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada (Firdaus dan Fakhry Zamzam, 2018).

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Firdaus dan Fakhry Zamzam, 2018). Maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dengan mendatangi lokasi kediaman dokter (pakar) untuk mendapat basis pengetahuan dari dokter (pakar).

2. Wawancara

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mendapatkan informasi data yang lengkap dan akurat maka penulis melakukan wawancara langsung dengan dokter (pakar) melalui tanya jawab dengan dokter (pakar) di bidang kesehatan yang meliputi tentang kesehatan dan penyakit Herpes.

3. Studi Pustaka

(5)

Selain melakukan kegiatan pengumpulan data di atas, penulis juga mengambil data dari buku, jurnal, e-book, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

1.5.2. Model Pengembangan Sistem

Berikut akan dijelaskan model pengembangan sistem dalam penelitian ini.

A. Pengembangan Pakar

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Teorema Bayes sebagai model inferensi untuk membangun aplikasi sistem pakar ini. Metode Teorema Bayes dimulai dari informasi masukan (IF) dahulu kemudian menuju konklusi (THEN) (Soetam Rizky Wicaksono, 2017).

B. Pengembangan Software

Model waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear (Janner Simarmata, 2010).

Diambil langkah-langkah pengembangan software sebagai berikut:

1. Analisa Kebutuhan Software

Menentukan apa saja yang dibutuhkan oleh sistem agar permasalahan di atas dapat terselesaikan dengan baik dan data yang dihasilkan bisa sesuai dengan yang pengguna harapkan.

2. Desain

Hasil dari analisa kebutuhan kemudian diterjemahkan kedalam sistem melalui UML (Unified Model Language) dan desain database digambarkan melalui ERD (Entity Relationship Diagram).

(6)

3. Code Generation

Bahasa yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database.

4. Testing

Pada tahap testing penulis menggunakan metode White Box testing yang berfokus pada tiap-tiap fungsi yang telah dibuat apakah hasil akan sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak.

1.6. Ruang Lingkup

Penyusunan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang berfungsi agar pembahasan pada skripsi ini tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada :

1. Sistem pakar ini menggunakan metode teorema bayes karena metode ini salah satu cara yang paling baik untuk dipilih dan dipakai oleh penulis dalam mengetahui nilai probabilitas gejala penyakit herpes dalam penelitian ini .

2. Sistem pakar ini hanya bersifat konsultatif, bukan sebagai pengganti seorang dokter (pakar) dibidang medis.

3. Aplikasi sistem pakar ini berbasis website dengan teknik pemrograman terstruktur, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database.

4. Sistem pakar ini hanya mendiagnosa penyakit herpes dengan membatasi 8 (delapan) penyakit dari kelainan penyakit herpes antara lain : Liabialis (HHV-1), Herpes Simpleks (HHV-2), Herpes Zoster (HHV-3), HHV-4, HHV-5, HHV-6, HHV-7, HHV-8.

Referensi

Dokumen terkait

Tuy nhiên 2.8% số người bệnh tuân thủ tốt yếu tố này vẫn không có hiệu quả kiểm soát hen tốt vì chịu sự ảnh hưởng của các yếu tố tác động khác như sử dụng thuốc theo y lệnh bác sĩ, kế

Mechanisms to establish a business in the Online Single Submission system OSSFor a limited liability company PT The first step to be able to apply for a business license through the OSS