1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Kamaludin (1986) dalam Musa dan Setiono (2012), transportasi adalah mengangkut atau membawa suatu barang dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu gerakan pemindahan barang-barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Menurut Terry dalam Arief (2010:23) pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua alternatif yang ada. Menurut Siagian (2006:151) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Menurut Siagian (2006:131) seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan ditolak.
Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi yang berbasis komputer yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan (Turban, Sharda & Delen, 2011).
Konsep Decision Support System ( DSS ) pertama kali diperkenalkan awal tahun 1970-an oleh Michael Cott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah
“Management System”. Konsep Decision Support System ( DSS ) merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur (Dewanto, 2015).
Sistem Pendukung Keputusan mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. (Djamain & Christin, 2015)
Menurut kusumadewi (2017), TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternative pilihan yang merupakan alternative yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean. Namun, alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari solusi ideal negatif. Maka dari itu, TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif secara bersamaan. Solusi optimal dalam metode TOPSIS didapat dengan menentukan kedekatan relatif suatu altenatif terhadap solusi ideal positif. TOPSIS akan merangking alternative berdasarkan prioritas nilai kedekatan relatif suatu alternative terhadap solusi ideal
positif. Alternatif-alternatif yang telah dirangking kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan.
Kebutuhan akan alat transportasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan sekarang ini. Alat transportasi, khususnya alat transportasi pribadi sangat diperlukan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari. Motor adalah salah satu alat transportasi darat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, karena selain lebih irit jika dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat, motor memiliki kelebihan bisa mencapai tempat tujuan lebih cepat. Sekarang ini, banyak pabrikan sepeda motor yang mengeluarkan produk dengan varian yang bermacam-macam dan dengan keunggulannya masing-masing. Membeli motor baru sudah pasti harus memiliki dana yang tidak sedikit. Banyak dari masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli motor baru tersebut sehingga dengan sangat terpaksa mereka mengalihkan perhatiannya kepada motor-motor bekas. Tetapi mereka dihadapkan kembali kepada permasalahan merk dan jenis motor apa yang akan dibelinya.
Karena banyak kriteria atau pilihan yang harus diperhatikan didalam membeli sepeda motor bekas, diantaranya kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, harga, desain, kondisi sepeda motor, keaslian sparepart, dan keiritan bahan bakar.
Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam penelitian yang berjudul, “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Motor Bekas Untuk Masyarakat Menggunakan Metode Topsis”.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung pengambilan keputusan pemilihan sepeda motor bekas bagi masyarakat menggunakan metode topsis.
2. Bagaimana agar mempermudah dalam proses menentukan pemilihan sepeda motor bekas bagi masyarakat berdasarkan parameter yang telah ditetapkan.
3. Bagaimana aplikasi pemilihan sepeda motor bekas yang akan dibangun dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Merancang dan membangun sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung pengambilan keputusan pemilihan sepeda motor bekas bagi masyarakat menggunakan metode topsis.
2. Mempermudah dalam proses pemilihan sepeda motor bekas bagi masyarakat berdasarkan parameter yang telah ditetapkan.
3. Membangun aplikasi pemilihan sepeda motor bekas yang dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam mencapai kelulusan Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika di Universitas BSI Bandung.
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan meliputi teknik pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan mengenai penjualan sepeda motor bekas di beberapa tempat usaha penjualan atau perusahaan penjual motor bekas.
2. Wawancara
Pada tahap wawancara, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pemilik usaha penjual motor bekas agar dapat memberikan solusi alternatif untuk mengatasi kendala-kendala.
3. Studi Kepustakaan
Pada tahap ini penulis mencari sumber dari berbagai jurnal dan buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi
Metode pengembangan aplikasi yang penulis gunakan disini adalah waterfall. Menurut Rosa A.S dan Shalahudin (2014:28) menjelaskan tentang
metode pengembangan sistem yaitu waterfall. Metode air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classiclife cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup terurut
mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian,danpemeliharaan. Berikut adalah gambar model air terjun:
Sumber : Rosa A.S dan Shalahudin (2014:28) Gambar 1.1 Model Air Terjun ( Waterfall ) Ilustrasi Model Waterfall :
a. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan sistem agar dapat dipahami sistem seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
b. Desain
Tahap desain adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program sistem termasuk struktur data, arsitektur sistem, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan sistem dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
c. Pengkodean
Pada tahap pengodean, desain harus ditranslasikan ke dalam program sistem.
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Analisis Desain Pengkodean Pengujian
Tahap pengujian fokus pada sistem dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sebuah sistem mengalami perubahan ketika sudah dikiriman ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau sistem harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan sistem yang sudah ada, tapi tidak untuk sistem baru.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan oleh penulis, memiliki ruang lingkup tersendiri, yaitu:
1. Aplikasi ini hanya menentukan pemilihan sepeda motor bekas.
2. Aplikasi pemilihan sepeda motor bekas ini dibuat dengan menggunakan metode topsis.
3. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman visual basic.
4. Pengembangan aplikasi ini berdasarkan hasil riset pada Sanjaya Motor sebagai tempat jual beli motor bekas yang beralamat di Jl. Ciateul No.136 Bandung dan WG Motor yang beralamat di Jl. Ibu Inggit Ganasih No.98, Ciateul, Regol, Kota Bandung.