1 1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar (Romney dan Steinbart 2015:3).
Menurut Kotler dan Keller (2009:6), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
Menurut Moenir dalam Yudha (2011:17), pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7), Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
Pengiriman atau shipping adalah bagian penting dalam suatu rantai persediaan yang berfungsi untuk menyiapkan dan mengirimkan barang ke customer. Transportasi berhubungan dengan model transportasi apa yang dipakai
agar efektif dan efisien, baik dari sisi biaya, kecepatan waktu pengiriman dan ketepatan waktu (Yunarto,2006).
Pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang dagang. Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai atau kredit. Secara umum pengirman barang merupakan mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuakan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya (Mulyadi 2013:201).
Layanan Shuttle merupakan layanan angkutan darat yang menghubungkan antar kota dan atau antar provinsi dengan sistem Point to Point Service, dimana Pelanggan akan berangkat dari titik yang sudah ditentukan dan tiba di titik tujuan yang sudah ditentukan pula, berdasarkan jadwal regular yang tersedia (lintas shuttle 2018)
Paket Superspeed merupakan layanan pengiriman paket dan dokumen dengan menggunakan unit Shuttle yang menghubungkan antar kota dan atau antar provinsi dengan sistem Point to Point Service, sehingga jadwal pengiriman paket atau dokumen mengikuti jadwal keberangkatan shuttle, diberangkatkan dengan menggunakan unit shuttle, dan kemudian paket dapat diambil oleh pelanggan (penerima) di outlet tujuan yang ditentukan sebelumnya (lintas shuttle 2018).
Pelayanan jasa yang ditawarkan oleh Shuttle Pasteur Trans salah satunya adalah produk pengiriman paket superspeed. Pengantaran barang layanan superspeed berupa paket dan dokumen. Transportasi yang digunakan untuk mengirimkan barang layanan ini menggunakan unit kendaraan Shuttle Pasteur
Trans sehingga jadwal pengiriman barang menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan Shuttle yang tersedia per 1 (satu) jamnya.
Estimasi pengiriman barang sama dengan estimasi perjalanan dari kota asal ke kota tujuan. Sehingga pengiriman barang menggunakan layanan superspeed ini tergolong cepat. Dengan estimasi pengiriman barang ke tempat tujuan yang tergolong sangat cepat, membuat minat konsumen terhadap layanan superspeed ini sangat tinggi. Minat konsumen yang baik terhadap layanan superspeed ini, tidak didukung oleh sistem yang terkomputerisasi di Shuttle Pasteur Trans karena reservasi pengiriman barang masih manual menggunakan bon rangkap 3 (tiga) yang diisi oleh Customer Servise Officer (CSO) serta rekapan laporan transaksi penjualan paket superspeed juga masih manual menggunakan Microsoft Excel. Selain itu, sistem untuk notifikasi sms status paket yang dapat membantu konsumen dalam memberi informasi paket yang telah sampai pool Pasteur Trans juga masih belum ada.
Oleh karena itu, untuk membantu dan memudahkan perusahaan dalam memanajemen pengiriman paket, notifikasi sms status paket bagi konsumen serta memudahkan dalam membuat laporan transaksi penjualan agar lebih efektif dan efisien, maka penulis akan mengadakan penelitian dan pembangunan aplikasi yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengiriman Paket Superspeed Dengan Notifikasi SMS Pada Shuttle Pasteur Trans Berbasis Web”.
1.2. Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan dalam penelitian skripsi ini meliputi :
1. Belum adanya aplikasi yang terkomputerisasi untuk memanajemen pengiriman barang yang berupa paket dan dokumen pada Shuttle Pasteur Trans, karena masih menggunakan bon rangkap 3 (tiga) yang ditulis tangan.
2. Belum adanya notifikasi sms status paket yang dibutuhkan konsumen untuk mengetahui status paket yang dikirim.
3. Dibutuhkan sebuah sistem untuk mendata setiap transaksi yang terjadi pada proses pengiriman paket.
1.3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistem aplikasi pengiriman barang pada layanan paket superspeed pada Shuttle Pasteur Trans.
2. Bagaimana merancang sistem yang dapat membantu konsumen untuk mengetahui status paket yang dikirim melalui sms.
3. Bagaimana agar sistem yang dibuat dapat menghasilkan laporan transaksi yang akurat.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian dari skrispsi ini antara lain :
1. Untuk menghasilkan suatu sistem aplikasi pengiriman paket superspeed pada Shuttle Pasteur Trans.
2. Untuk menghasilkan suatu sistem aplikasi pengiriman paket superspeed yang dapat membantu konsumen untuk mengetahui status paket yang dikirim melalui sms.
3. Untuk menghasilkan suatu sistem aplikasi pengiriman paket superspeed yang dapat menghasilkan laporan transaksi yang akurat.
Sedangkan tujuan dibuatnya skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) di Universitas BSI.
1.5. Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2013: 203), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif korelasional.
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Nazir, 2011), pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
A. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan pada Shuttle Pasteur Trans untuk mendapatkan data secara umum dengan melihat secara langsung, mengamati dan mencatat sistem yang sedang berjalan.
B. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara untuk melengkapi bahan yang sudah ada selama observasi. Penulis melakukan tanya-jawab kepada Customer Service Officer (CSO) dan Kepala Pool tentang sistem yang sedang berjalan.
C. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau menganalisis data yang pernah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu.
1.5.2. Model Pengembangan Sistem
Dalam perancangan aplikasi pada skripsi ini penulis menggunakan model air terjun (waterfall). Model waterfall sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support) (Rosa dan Shalahuddin, 2015:28).
Tahapan yang ada dalam model waterfall dapat dijabarkan sebagai berikut :
A. Analisa Kebutuhan Sistem
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami, perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan (Rosa dan Shalahuddin, 2015:29).
B. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan (Rosa dan Shalahuddin, 2015:29).
C. Code Generation
Tahap selanjutnya adalah proses menerjemahkan desain yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer. Pada tahap ini, penulis melakukan pengkodean terhadap desain yang sudah dibuat menggunakan Framework CodeIgniter dan Sublime sebagai code editornya untuk membuat sistem aplikasi ini. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
D. Testing
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalah (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan (Rosa dan Shalahuddin, 2015:30).
E. Support
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru (Rosa dan Shalahuddin, 2015:29).
1.6. Ruang Lingkup
Penyusunan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang berfungsi agar pembahasan pada skripsi ini tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada :
1. Aplikasi yang akan dibangun adalah aplikasi sistem pengiriman paket superspeed dengan notifikasi sms pada shuttle Pasteur Trans berbasis web.
2. Menginput kegiatan pengiriman, menginput data customer dan data pengangkut barang yang digunakan, serta pembuatan laporan hasil pengiriman.
3. Notifikasi sms yang akan didapatkan oleh customer pengirim, dan saat paket sudah sampai di pool shuttle Pasteur Trans, serta notifikasi SMS kepada customer pengirim bahwa paket telah di terima.
4. Pembuatan laporan hasil pengiriman dapat digunakan untuk membuat laporan penjualan paket superspeed.
5. Sistem reservasi ini hanya dapat digunakan oleh Customer Service Officer, Manager, Kepala Pool dan Administrator Shuttle Pasteur Trans.