• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kulit adalah organ tubuh yang terletak pada bagian luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Wasitaatmadja, 2013).

Kulit manusia tidak bebas dari hama (steril). Kulit steril hanya didapatkan pada waktu yang sangat singkat setelah lahir. Semua itu dikarenakan permukaan kulit banyak mengandung bahan makanan (nutrisi) untuk pertumbuhan organisme, sehingga pada permukaan kulit terdapat beberapa bakteri yang bertindak sebagai parasit (yang menimbulkan penyakit) dan sebagai komensal (flora normal), penyakit kulit dapat menyebabkan kegagalan fungsi kulit dan ini sama seriusnya dengan penyakit hati dan ginjal (Muin, 2016). Penyakit kulit biasanya muncul disebabkan oleh bebrapa faktor diantaranya suhu yang lembab, kebersihan lingkungan yang buruk, serta kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai gejala awal penyakit kulit yang rendah (Wiryadi, 2013).

Dengan melihat permasalahan tersebut, maka sistem pakar dianggap penting, khususnya dalam melakukan diagnose penyakit (Darmawan, Rohandi, Alulu, 2015). Sistem pakar akan lebih berfungsi ketika dipadukan dengan kemajuan teknologi, yaitu dengan cara mengimplementasikan perangkat smartphone berbasis android (Anggraeni, Irawan, Rismawan, 2014). Metode forward chaining

(2)

adalah perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir (Saefudin & Rianti,2015). Metode forward chaining cocok untuk diagnose awal pada penyakit dengan pelacakan dari gejala-gejala yang diderita dan merupakan metode yang paling tepat dalam mendeteksi suatu penyakit (Mulyani & Restianie, 2016).

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang terjadi, penulis tertarik membahas mengenai diagnosa awal penyakit kulit yang terpapar pada skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Manusia Berbasis Android”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisa terhadap objek penelitian, penulis mengindentifkasi masalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai gejala awal dan penanggulangan pada penyakit kulit.

2. Kurangnya media untuk berkonsultasi mengenai penyakit kulit.

1.3.Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi terhadap masyarakat mengenai gejala-gejala awal dari beberapa penyakit kulit?

2. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan suatu aplikasi yang dapat dijadikan sebagai alat konsultasi bagi masyarakat?

(3)

1.4.Maksud dan tujuan 1.4.1 Maksud

1. Untuk memberikan informasi dengan akses yang mudah bagi masyarakat mengenai gejala awal penyakit kulit.

2. Mengimplementasikan pengetahuan pakar terhadapa gejala awal penyakit kulit berbasis android.

3. Membantu pakar menyelesaikan permaslahan seputar gejala awal penyakit kulit pada masyarakat.

1.4.2. Tujuan

Sebagai salah satu syarat kelulusan pada program sastra satu (S1) Program studi sistem informasi, fakultas teknik Universitas BSI Bandung.

1.5.Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penyusuanan skripsi ini adalah metode analisa Deskriptif, metode ini merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut, disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2010). Sedangkan menurut (Rossa & Shalahuddin, 2011) hal pertama yang dilakukan dalam analisis adalah melakukan pengumpulan data yang sering

(4)

dilakukan diantaranya, teknik wawancara, terknik observasi, teknik kuisioner.

Maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dengan mendatangi rumah sakit Santo Yusup kota Bandung, untuk mendapatkan basis pengetahuan dari dokter (pakar).

2. Wawancara

Dalam penulisan skripsi ini untuk mendapatkan informasi data yang lengkap dan akurat maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Dr.Dian Andriani, SpM, Dr. Retno Dwiyanti dan Dr. Amaranita, SpM.

Melalui Tanya jawab dengan dokter (pakar) di bidang kesehatan yang meliputi tentang kesehatan dan penyakit kulit.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan oleh penulis untuk mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan salah satsu usaha menghindari plagiat maka penulis juga mengambil data dari buku, jurnal, e- book, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

1.5.2. Model Pengembangan Sistem

Terdapat dua metode pengembangan sistem, yaitu pengembangan pakar dan pengembangan software. Pengembangan pakar yang digunakan adalah dengan menggunakan metode forward chaining, sementara metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak pada skripsi ini adalah menggunakan model waterfall. Model SDLC air terjun atau waterfall sering disebut dengan model sequensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik

(5)

(classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut (Sukamto dan Shalahuddin,2013) A. Pengembangan Pakar

Dalam skripsi sistem pakar ini penulis menggunakan metode Forward Chaining atau runut maju. Teknik inferensi forward chaining suatu proses dengan memasukan sekumpulan fakta kemudian menurunkan fakta baru berdasarkan premis yang cocok dengan fakta. Proses tersebut diulang hingga ditemukannya suatu hasil dan kesimpulan. Metode ini digunakan untuk menangani peramalan dan masalah pengendalian (Hayadi,2016).

B. Pengembangan Software

Penulis mengambil langkah-langkah pengembangan software menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:29) proses pengembangan perangkat lunak model waterfall terbagi menjadi lima, diantaranya sebagai berikut:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyakit kulit pada manusia, serta bagaimana software dapat digunakan. Data yang didapat dianalisis dan disesuaikan kebutuhannya untuk memenuhi perancangan perangkat lunak yang akan dibangun.

2. Desain

Tahap desain meliputi desain perangkat lunak yang digunakan, meliputi rancangan dokumen Entity Relationship Diagram, Logical Relation Structure, dan menggunakan Unified Modeling Language.

(6)

3. Pembuatan kode program

Tahap implementasi perangkat lunak bahasa pemograman yang digunakan, diantaranya Java Script, SQLite, dan Android Studio dengan menterjemahkan desain yang dibuat ke dalam proses pengkodean (coding).

4. Pengujian

Tahap ini menitik beratkan kepada proses pengujian dengan menggunakan pengujian white box testing, yakni dengan menguji struktur internal program yang dibuat.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tahap ini meliputi tahap perawatan, dengan tidak menutup kemungkinan sebuah program sistem pakar yang dibuat mengalami kesalahan pada tahap pengujian. Serta tahap ini meliputi perbaharuan data seiring dengan terus berkembangnya masalah serta solusi pengendalian penyakit pada kulit.

1.6. Ruang Lingkup

Penyusunan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang berfungsi agar pembahasan skripsi ini tidak keluar dari pokok pembahasan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada:

1. Sistem pakar ini hanya mendiagnosa gejala awal penyakit kulit.

2. Sistem pakar ini hanya bersifat konsultatif, tidak sebagai pengganti seorang dokter (pakar) dibidang medis.

3. Aplikasi sistem pakar ini berbasis android dengan menggunakan Java sebagai bahasa pemprogamannya, SQLite sebagai databasenya, dan Android Studio sebagai editornya.

(7)

4. Sistem pakar ini membatasi 4 penyakit dari kelainan penyakit kulit, yaitu frambusia, kusta, tuberculosis kutis. Pedikulosisn kapitis

5. Sistem pakar ini mengunakan metode forward chaining

Referensi

Dokumen terkait

Adapun alur dari penelitian ini dimulai dari studi pendahuluan yaitu pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data-data terkait dengan