• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MIS MAREKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MIS MAREKU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

872

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MIS MAREKU

AMRIA JAFAR Emailpuanrara02@gmail.co

m

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi siswa kelas V MIS Mareku, Kurangnya pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa saat diadakan penilaian harian. Hal ini karena pemahaman siswa tentang hal tersebut kurang dikuasai, dan juga karena selama ini metode ceramah yang diterapkan oleh peneliti/guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dirasa kurang menarik oleh siswa.

Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V melalui metode demonstrasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan jenis penelitian diskriftif, sumber data dari penelitian ini adalah subjek dan objek penelitian, dimana subjek penelitian ini adalah guru dan objeknya adalah siswa kelas V yang berjumlah 12 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes tertulis. Tekhnik analisis data dalam penelitiaan ini adalah dengan menggunakan presentase. Hasil penelitian yang diperoleh adalah metode demonstrasi pada hasil belajar siswa, penelitian pendahuluan terbukti mencapai KKM yakni, setelah menerapkan metode demonstrasi dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II mengalami Peningkatan menjadi 83% , maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode demonstrasi”.

Kata Kunci : Pemahaman konsep, pembelajaran IPA, metode demonstrasi, hasil belajar

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

873 PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan kehidupan nyata siswa. Proses pembelajaran IPA di kelas menitikberatkan pada suatu proses percobaan untuk menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari, yaitu merupakan suatu usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013:167). Hal ini bisa terjadi apabila pembelajaran IPA mampu meningkatkan proses berpikir peserta didik untuk memahami suatu konsep materi sehingga peserta didik mampu mengaplikasinya ke dalam kehidupannya sehari-hari.

Seorang siswa telah memiliki pemahaman konsep apabila siswa telah menangkap makna atau arti dari suatu konsep (Suleman 2013: 5). Untuk mencapai pembelajaran IPA yang bermakna dan mampu mengaktifkan siswa untuk menguasai konsep-konsep materi pembelajaran IPA yang mampu diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari maka peran guru dalam menggunakan suatu metode dalam pembelajaran sangat berpengaruh dalam pemahaman konsep siswa terhadap materi yang akan dipelajari.

Metode belajar yaitu cara untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun kegiatan nyata supaya bisa mencapai tujuan yang optimal (Sanjaya, 2016). Hal ini berarti tujuan pembelajaran akan dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan.

Kehadiran guru di kelas diharapkan dapat menciptakan sistem lingkungan belajar yang baik yakni situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara maksimal. Salah satu metode pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi.

Menurut Djamarah (2013: 90) Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang disertai dengan penjelasan lisan. Adapun menurut Senjaya (2012:

85) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Huda (2014:233) bahwa “metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

874

langsung kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan memudahkan dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran”. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan proses interaksi belajar mengajar di kelas dan siswa dapat memusatkan perhatian pada pelajaran yang diberikan. Selain itu siswa dapat berpatisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan dengan baik.

Peneliti mengamati adanya beberapa masalah yang mengakibatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MIS Mareku rendah saat diadakan penilaian harian, masalah-masalah tersebut antara lain karena : Kurangnya pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA, rata-rata nilai yang dicapai siswa 65 sedangkan KKM untuk mata pelajaran IPA di MIS Mareku adalah 70. Hal ini hampir dialami semua siswa kelas V MIS Mareku, berdasarkan analisis masalah yang didapat antara lain adalah metode ceramah yang digunakan guru yaitu guru masih menggunakan metode konvensional yang membuat siswa kurang tertarik dalam pembelajaran, maka peneliti akan berusaha meningkatkan pemahaman konsep IPA agar hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan “panas dan perpindahannya” menjadi lebih baik, ialah dengan berusaha mencari suatu strategi pembelajaran yang tepat untuk digunakan.

Permasalahan-permasalahan tersebut di atas, dapat diidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang ada yakni penggunaan metode pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa merasa engggan untuk mengikuti pembelajaran IPA. Guru dituntut harus kreatif dan inovatif dalam mencari solusi agar pembelajaran menjadi mudah, menarik dan menyenagkan, kreatifitas seorang guru secara teoritis akan memberi dampak positif pada aktivitas maupun hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 (Hujjatusnaini et al, 2022), Maka dari itu peneliti menyimpulkan perlunya metode pembelajaran yang baru yang lebih menarik perhatian siswa, salah satu diantaranya yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi ini merupakan salah satu metode yang mengembangkan aktivitas dan keaktifan belajar siswa secara optimal, sesuai dengan kemampuan masing masing siswa, seperti yang pernah dilaksanakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, yaitu oleh Sunarti, Muhammada Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi pada tahun 2013/2014, di SDN Padauloyo. Penelitian

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

875

juga dilakukan oleh Sri Kusni kelas IV SDN pangonan 01. Penelitian lain juga dilakukan oleh Yustina Onya, Sugiyono, Kartono di kelas III Sekolah Dasar Negeri 38 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Dengan melihat keberhasilan yang dilakukan peneliti peneliti sebelumnya ini, untuk itu peneliti merasa perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana efektifitas metode demonstrasi tersebut dalam pembelajaran untuk mengatasi pemahaman konsep serta hasil belajar siswa di kelas V MIS Mareku.

METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS Mareku Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore kepulauan, dan waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 2 siklus sesuai dengan jadwal.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dari Kemmis dan M.Taggart dengan sistem spiral repleksi diri yang terdiri dari 4 tahapan yaitu dimulai dengan cara rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali. Siklus pada kegiatan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

876

Gambar 1. Siklus Penelitian

Adapun alur dari penelitian ini dimulai dari studi pendahuluan yaitu pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data-data terkait dengan penggunaan metode demonstrasi di kelas V MIS Mareku.

selanjutnya perencanaan, Untuk menjaring data dalam penelitian, maka langkah selanjutnya peneliti membuat lembar observasi, antara lain : 1) Lembar observasi Rancangan Pembelajaran; 2) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran; 3) Lembar Kerja siswa, untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa mengenai Panas dan Perpindahannya. Tindakan selanjutnya pelaksanaan, yakni : 1) peneliti/guru menyampaikan materi dengan mengamati benda-benda di sekitar lingkungan sekolah yang mengalami perubahan; 2) Siswa mendengarkan arahan dari peneiti/guru mengenai tugas yang akan diberikan; 3) Siswa dibagi ke dalam 3 kelompok secara heterogen.

Setiap kelompok menentukan ketua kelompoknya; 4) Guru/peneliti mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk demonstrasi; 5) Guru/peneliti menayangkan dan menjelaskan langkah langkah tentang suhu dan kalor; 6) Seluruh siswa diminta untuk mengamati tayangan demonstrasi yang dilakukan guru/peneliti; 7) Setiap kelompok mempraktekkan dan mengamati kegiatan tersebut untuk mengisi lembar kerja siswa yang telah disediakan oleh guru/peneliti; 8) Guru/peneliti memberikan tugas pekerjaan rumah (PR) kepada siswa tentang hasil pengamatan percobaan/praktek yang telah dilakukan kelompoknya; 9) Setiap kelompok memaparkan hasil percobaan/prakteknya dan kelompok lain menanggapinya pada pertemuan berikutnya; 10) Guru/peneliti melakukan penilaian atas tes siklus I; 11) Guru/peneliti mengakhiri kegiatan pembelajaran dan menginformasikan materi pada pertemuan siklus II. selanjutnya pengamatan/observasi yaitu disini peneliti dibantu guru kolaborator untuk melakukan observasi dan pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran antara lain : 1) Kolaborator/peneliti mengamati jalannya pembelajaran; 2) Kolaborator/peneliti ikut membantu menilai pekerjaan siswa, tahapan yang ke empat yaitu refleksi, dalam tahap ini hasil evaluasi dan diskusi tim kolaborasi dapat direfleksikan dalam bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

877

RPP sesuai indikator berikutnya, yaitu materi pembelajaran, LKS, instrument penilaian dan lain sebagainya, namun metode pembelajarannya tetap. Ini adalah sebagai siklus pertama belum menyelesaikan permasalahan, maka dilanjutkan dengan siklus kedua, dimana rencana tindakannya berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Demikianlah penelitian dilakukan siklus demi siklus sampai permasalahan penelitian dapat dipecahkan.

Subyek penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V pada MIS Mareku dengan jumlah siswa 12 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Proses analisis data adalah pada saat pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil kerja LKS, hasil observasi dan hasil belajar siswa.

Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai presentase. Rumus presentase yang digunakan adalah :

𝑝 = F

N 𝑋 100%

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = Frekuensi yang akan dicari presentasenya N = Number Of Cases (Jumlah Frekuensi)

Analisis data yang digunakan dalam memperoleh hasil pemahaman konsep siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa adalah tes tertulis, dianalisis dengan membuat rata-rata nilai tes yang kemudian dibuat presentasenya, yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒌𝒆𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝑿 𝟏𝟎𝟎

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

878

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Tuntas Belum Tuntas

Grafik ketuntasan Nilai

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V MIS Mareku. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari Test 1 dan Test 2 berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru menggunakan metode demonstrasi. Karena dengan menggunakan metode demonstrasi secara berulang ulang dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Karena siswa melakukan atau mempraktekkannya secara langsung tentang materi yang dipelajari, selain itu sesuatu yang dilakukan secara langsung atau mengalaminya secara langsung maka akan lebih lama melupakannya, dan juga latihan - latihan dari soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya.

Metode demonstrasi dapat juga meningkatkan keaktifan peserta didik, hal ini didukung oleh pendapat menurut Huda (2014:233) bahwa “metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan memudahkan dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pada siklus I persentase ketuntasan 67%. Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat secara signifikan menjadi 83%, yang dapat digambarkan pada diagram di bawah ini :

Grafik 3.1 ketuntasan nilai siklus 1

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

879

Berdasarkan data pada diagram di atas menunjukan presentase ketuntasan pada siklus I, yaitu siswa yang tuntas 67% dan belum tuntas menurun 33% maka peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II karena nilai masih di bawah KKM.

Grafik 3.2 ketuntasan nilai siklus II

Berdasarkan data pada diagram di atas terjadi peningkatan keberhasilan, yaitu pada siklus I target ketuntasan 67% siswa meningkat menjadi 83% yang

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Tuntas Belum Tuntas

Grafik Ketuntasan Nilai

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

880

tuntas dan 33% siswa lainnya masih belum tuntas menurun menjadi 17%, 10 siswa di atas KKM dan terdapat 2 siswa yang nilainya masih di bawah KKM, karena sakit sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran. Dari 12 siswa tersebut 10 siswa aktif dalam pembelajaran dan 2 siswa sering tidak aktif karena 1 siswa sakit dan 1 siswa mengalami kesulitan dalam membaca, seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Hasil penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dede Salim Nahdi, Devi Apriyuni Yonanda, dan Nurul Fauziah Agustin dalam artikel berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA”. Dari hasil penelitian terungkap adanya peningkatan hasil evaluasi siswa pada siklus I siswa memiliki rata-rata 69,79 sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 80,69 dengan persentase kenaikan dari prasiklus ke siklus I meningkat sebesar 18,94% sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 28,28%

dan dari pra-siklus ke siklus II meningkat sebesar 47,22% maka dari itu dengan meggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Majalengka Kulon V Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka pada Tahun Ajaran 2017/2018.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V MIS mareku tahun pelajaran 2021/2022 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi, (4) refleksi. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran panas dan perpindahannya dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas V MIS Mareku dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentase ketuntasan siswa dari siklus I sebesar (67%) dan meningkat pada siklus II sebesar (83%).

DAFTAR PUSTAKA

Diana karitas, Fransiska. (2017). Buku Guru Tema 6 Panas dan

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

881 Perpindahannya, Jakarta : kemendikbud

Diana karitas, Fransiska. (2017). Buku Siswa Tema 6 Panas dan Perpindahannya, Jakarta : kemendikbud

Djamarah, dkk. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jamhari, Muhammad dkk. (2016). “penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Padauloyo Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una”. Tojo Una-Una : Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.

4 No. 4.

Kemmis, S. dkk. (1988). The Action Research Planner. Victoria:

Deakin University Press

Miftahul, Huda. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

N Hujjatusnaini, AD Corebima, SR Prawiro, A Gofur. (2022) The Effect of Blended Project-based Learning Integrated with 21st- Century Skills on Pre-Service Biology Teachers' Higher-order Thinking Skills. JPII. Vol. 2(1).pp :104-118

Samatoa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah Dasar. Jakarta:

Indeks.

Suleman, Rizal Abd. (2013). “upaya meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango”. Jurnal Skripsi Kualitatif.

Ahmad, Susanto. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Wina, Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Media Pranada

Referensi

Dokumen terkait

Untuk panjang gelombang 1064 nm, tingkat intensi- tas dari berkas laser luaran model laser Nd:YAG yang diteliti adalah sekitar -11 dBm, sedangkan dari data pengamatan untuk

2) Alokasi dana untuk OP irigasi Wuno menunjukkan peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan produksi padi sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru,

Pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan sekolah merupakan gagasan peneliti selaku kepala sekolah untuk

Rusia melihat prioritas upaya mewujudkan Eurasian Economic Union tidak hanya untuk memanfaatkan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dalam CIS, tetapi juga

Berdasarkan hasil analisis, pada semua materi secara terus menerus peserta didik dapat menyelesaikan pertanyaan yang ada pada petunjuk praktikum, dapat memahami makna dari

Pancasila secara terminologis menurut Asmoro Achmadi ialah lima sila/ aturan yang menjadi ideologi bangsa dan negara, pedoman bermasyarakat, dan pandangan

Bahwa yang mendominasi keadaan gizi pekerja adalah pekerja dengan keadaan gizi berstatus normal dengan jumlah lintingan rokok sebesar >5651 kemudian untuk status gizi lebih

OBAT-OBAT SEDASI Golongan benzodiazepine ü   Midazolam ü   Diazepam ü   Lorazepam Golongan lain ü   Propofol ü   Chloral hydrate Golongan barbiturat