• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan atau sebagai negara maritim dimana peran transportasi laut adalah sangat penting bagi kehidupan sosial. ekonomi, pemerintahan, dan keamanan. Dilihat dari presentase antara perairan dan daratan, diketahui bahwa perairan Indonesia memiliki presentase sekitar 63,21% dari luasan wilayah Indonesia secara keseluruhan sehingga perlu adanya perencanaan moda transportasi laut sebagai upaya memperlancar kegiatan pelayaran yang sangat diperlukan untuk menghubungkan antar pulau, penjagaan wilayah laut serta penelitian kelautan. Bagi masyarakat Indonesia yang tingkat perekonomiannya masih terbilang rendah, transportasi laut merupakan salah satu alternatif. Kelebihan kapal laut sebagai alat transportasi laut adalah dapat menjangkau sampai pulau- pulau kecil dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan transportasi udara. Hampir 85% distribusi barang dan personal menggunakan sarana angkutan laut yang paling penting untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya adalah kapal penyeberangan.

Proses perancangan sebuah kapal mencakup berbagai aspek baik teknis, ekonomis dan eksploitasi. Kekuatan struktur konstruksi merupakan salah satu aspek teknis yang turut mempengaruhi tingkat keamanan kapal di saat bereksploitasi baik di kondisi laut yang tenang maupun bergelombang. Struktur konstruksi kapal akan mengalami berbagai beban antara lain beban internal yang disebabkan oleh pembebanan yang ada di kapal dan beban external seperti gelombang laut serta posisi kapal terhadap gelombang itu sendiri dan juga angin. Tolok ukur yang dapat menjamin kekuatan struktur kapal adalah tegangan (stress) yang dialami oleh struktur konstruksi di saat beroperasi di kondisi kritis haruslah lebih kecil daripada tegangan dari material yang dipakai untuk membentuk komponen konstruksi.

Sebuah kapal tipe penumpang barang sesuai keinginan pemilik kapal diperpanjang 12 meter, sehingga panjang kapal semula 62,68 m bertambah menjadi

(2)

2

74,68 m. Penambahan panjang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk menambah daya tamping muatan guna meningkatkan keuntungan. Secara teoritis penambahan ini akan berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal, dimana momen lentur kapal akan membesar yang tentunya akan merubah tegangan kapal sehingga tegangan yang bekerja di kapal akan menjadi lebih besar dari tegangan sebelum terjadi penambahan panjang.

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas maka penulis mencoba menganalisa kekuatan memanjang kapal akibat perubahan panjang yang akan disajikan dengan judul “ANALISIS KEKUATAN MEMANJANG AKIBAT PERUBAHAN PANJANG PADA KAPAL FERI RO-RO 687 GT“

1.2 Rumusan Masalah

Dari pembahasan di atas, maka rumusan masalah adalah

1. Bagaimana pemodelan midship section kapal feri ro-ro menggunakan aplikasi berbasis finite element method ?

2. Bagaimana analisa kekuatan memanjang kapal feri ro-ro menggunakan aplikasi berbasis finite element method ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini antara lain yaitu

1. Ketidaksempurnaan awal, retak dan cacat pengelasan diabaikan.

2. Kekuatan memanjang kapal dihitung dalam lima jarak gading besar pada tengah kapal.

3. Analisa menggunakan metode Non-Linier Finite Elemen Method (NLFEA).

4. Hanya menganalisis kekuatan memanjang kapal dengan analisa kondisi sagging dan hogging.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari pembahasan di atas, maka tujuan penelitian adalah

1. Mengetahui pemodelan midship section kapal feri ro-ro menggunakan aplikasi berbasis finite element method.

2. Mengetahui analisa kekuatan memanjang kapal feri ro-ro menggunakan

(3)

3 aplikasi berbasis finite element method.

1.5 Manfaat Penelitian

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang keteknikan, terutama dalam menambah wawasan tentang ilmu kekuatan kapal.

Adapun manfaat yang dimaksud dari penulisan tugas akhir ini yaitu :

1. Sebagai bahan pembelajaran tentang kekuatan memanjang sebuah kapal untuk mahasiswa.

2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat agar skripsi ini dapat sepenuhnya dipahami dengan baik berdasarkan penjelasan tentang isi yang tertuang dalam setiap bab serta langkah – langkah yang terurut sejak awal hingga akhir penulisan skripsi. Adapun sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHALUAN

Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, permasalahan, tujuan yang akan dicapai, manfaat dan batasan-batasan masalah serta sistematika penulisan laporan yang dipakai.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang menjadi acuan dari peneliatian tugas akhir.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-langkah pengerjaan tugas akhir ini dan metologi dalam penyelesaian Tugas akhir ini dijelaskan pada BAB III.

BAB IV. PEMBAHASAN

Berisikan pembahasan hasil analisa penelitian dalam skripsi ini. Bab ini membahas pengelolahan data hasil dari output permodelan hingga menghasilkan kesimpulan.

BAB V. PENUTUP

Penutup berisikan tentang tahap akhir dari penulisan skripsi ini, yang mana berisi tentang hasil akhir dari analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada, serta beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penyempurnaan dari hasil analisa yang telah dilakukan.

(4)

4

(Halaman sengaja dikosongkan)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diartikan kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku belajar mahasiswa secara simultan berpengaruh signifikan