• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makanan menjadi kebutuhan dasar terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, akan menjadi sumber pengganggu jika makanan yang dikonsumsi tidak sehat bahkan terkontaminasi bahan berbahaya. Makanan yang sehat dan aman sangat penting peranannya dalam mempertahankan daya tahan tubuh seseorang. Hal ini berkaitan dengan kondisi pasien yang tentunya memerlukan makanan sehat dengan zat gizi seimbang untuk mempercepat proses penyembuhannya. Sehingga, perlu adanya perhatian khusus untuk semua pihak terutama penyelenggaraan makanan di suatu rumah sakit (Saparinto & Hidayati, 2006).

Adanya program penyelenggaraan makanan di suatu rumah sakit dimaksudkan sebagai upaya pencapaian kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat bagi pasien. Hal tersebut harus diimbangi dengan kualitas kelaikan fisik higiene sanitasi yang baik agar tidak membahayakan konsumen. Kualitas kelaikan fisik higiene dan sanitasi itu sendiri dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu pengolah makanan serta peralatan untuk pengolahan dan penyajian (Muthia, 2014). Seorang pengolah makanan harus menyadari bahwa kelaikan fisik higiene sanitasi dalam penyelenggaraan makanan sangat penting, karena mereka yang nantinya akan kontak langsung dengan makanan. Sehingga, pengetahuan dan perilaku pengolah makanan dalam menjaga kebersihan akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana kelaikan fisik higiene sanitasi suatu penyelenggaraan makanan (Ambarwati, 2015).

Kelaikan fisik higiene sanitasi sendiri sebagai upaya pengendalian makanan melalui faktor tempat, peralatan, orang, dan bahan makanan yang memungkinkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Keadaan kelaikan fisik higiene sanitasi yang buruk sangat memengaruhi kualitas makanan yang pastinya akan berpengaruh besar terhadap kesehatan konsumen. Mengingat bahwa dalam usaha penyelenggaraan makanan akan dikonsumsi oleh banyak orang, maka dalam hal ini juga besar kemungkinan terjadinya kontaminasi makanan. Oleh karena itu, perlu tindakan pencegahan dengan

(2)

2 melaksanakan pengendalian makanan yang baik untuk menghindari timbulnya gangguan kesehatan pada konsumen. Pada penyelenggaraan makanan rumah sakit, adanya makanan yang memenuhi persyaratan kesehatan akan menjamin kualitas makanan yang disajikan sehingga dapat mempercepat kesembuhan pasien (Bakri, 2018).

RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang memiliki penyelenggaraan makanan di dalamnya. Terdapat 10 pengolah makanan yang melayani ±120 konsumen setiap harinya meliputi pasien kelas VVIP, VIP, I, II, dan III. Pada bulan Maret 2022 telah dilakukan studi pendahuluan pada penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, namun masih ditemukan beberapa tenaga pengolah makanan yang tidak memakai sarung tangan dan masker saat mengolah makanan serta pisau yang digunakan tidak dibedakan fungsinya untuk bahan makanan rawan kontaminasi. Dikarenakan hal tersebut sangat berpotensi terhadap timbulnya peyakit akibat kontaminasi bakteri ke makanan, sehingga sangat diperlukan adanya kontrol yang baik. Maka dari itu, peneliti ingin melakukan penelitian terkait gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis karakteristik pengolah makanan di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

(3)

3 b. Menganalisis tingkat pengetahuan pengolah makanan di

penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang c. Menganalisis tingkat perilaku pengolah makanan di penyelenggaraan

makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

d. Menganalisis uji kelaikan fisik higiene sanitasi di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang penyelenggaraan makanan institusi khususnya tentang tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi suatu penyelenggaraan makanan

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan dan evaluasi terkait tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi bagi penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

(4)

4 E. Kerangka Konsep

Keterangan:

Diteliti Tidak diteliti

Di dalam penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang terdapat pengolah makanan karakteristik meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama kerja, dan pengalaman kerja. Karakteristik tersebut akan dapat memengaruhi bagaimana tingkat pengetahuan pengolah makanan dan selanjutnya juga dapat memengaruhi bagaimana tingkat perilaku pengolah makanan. Selain itu, dalam penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang juga dapat diketahui bagaimana kelaikan fisik higiene sanitasi meliputi kategori bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, makanan, serta ketenagaan. Dalam hal ini, tingkat perilaku pengolah makanan akan mememngaruhi yaitu menyumbang nilai untuk kelaikan fisik higiene sanitasi itu sendiri.

Penyelenggaraan Makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Bangunan

Fasilitas Sanitasi

Peralatan Karakteristik:

1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Tingkat Pendidikan 4. Lama Kerja

5. Pengalaman Kerja

Makanan

Ketenagaan Tingkat Pengetahuan

Higiene Personal Pengolah Makanan

Pengolah Makanan Kelaikan Fisik

Higiene Sanitasi

Tingkat Perilaku Higiene Personal Pengolah Makanan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Higiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan dan pemeriksaan bakteri Escherichia coli pada peralatan makan di

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian adalah apakah ada hubungan antara higiene sanitasi depot dengan keberadaan bakteri coliform pada air

Untuk mengetahui higiene dan sanitasi pengangkutan makanan pecel. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi penyajian

Tabel 3.4 Makanan Olahan Berdasarkan Hasil Uji Kelaikan Fisik Higiene Sanitasi Jasaboga dan Kandungan Bakteri E.coli ………. 34 Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kandungan E.coli

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan perilaku penjamah makanan dengan penerapan higiene sanitasi makanan pada tahap pengolahan di rumah makan di

Bertitik tolak dari kondisi higiene sanitasi rumah makan banyak yang belum memenuhi persyaratan kesehatan rumah makan dimungkinkan dapat mencemari makanan sehingga dapat

Manajemen kegiatan sistem penyelenggaraan makanan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tanahanan (rutan) yang memenuhi syarat kecukupan gizi, higiene sanitasi tenaga

Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap perilaku higiene sanitasi penjamah makanan pada penyelenggaraan makanan sekolah bola ASIFA Aji Santoso International Football