• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stunting merupakan masalah gizi kronis berdasarkan indikator TB/U yang menunjukkan nilai z-score <-2 SD dari median standar pertumbuhan (World Health Organization, 2019). Berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting mengalami penurunan menjadi 24,4%, ditahun 2019 prevalensi stunting sebesar 27,7%.

Stunting memiliki dampak terhadap fisik yang tidak tumbuh optimal, peningkatan morbiditas dan mortilitas, hambatan dalam perkembangan syaraf hingga ketika dewasa dapat menyebabkan gangguan penyakit metabolik seperti penyakit diabetes, stroke, jantung dan obesitas (Prendergast & Humphrey, 2014).

Faktor yang menyebabkan tingginya kejadian stunting pada balita yaitu kurangnya asupan makan dan adanya penyakit infeksi (Unicef, 1990 dalam Fajrina, 2016). Asupan makan terbagi menjadi tiga diantaranya keragaman pangan, frekuensi makan, dan ketersediaan pangan. Frekuensi makan merupakan faktor terpenting yang berkaitan dengan kejadian stunting pada anak (Kurniawati, 2018) dikarenakan pemberian makan berulang yang diberikan kepada balita agar kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan baik. Faktor penyebab lainnya yaitu BBLR, riwayat pemberian ASI, riwayat usia pemberian MP-ASI, tinggi badan ibu, riwayat anemia ibu saat hamil, serta pengetahuan ibu yang kurang (Anugraheni, 2012 dalam Sari dkk., 2020).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko terjadinya stunting yaitu dengan cara memberikan makanan berulang kali dalam porsi kecil akan tetapi sering dan beragam.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui hubungan frekuensi makan dengan kejadian stunting pada balita.

(2)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis hubungan frekuensi makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis frekuensi makan pada balita di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

b. Untuk menganalisis hubungan frekuensi makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi terkait hubungan frekuensi makan dengan kejadian stunting pada balita.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran frekuensi makan bagi masyarakat terkait stunting.

(3)

E. Kerangka Konsep

Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti

Stunting

Pendidikan Pengetahuan

Pekerjaan Pendapatan Ketersediaan

Pangan

Frekuensi Makan

Keragaman Pangan

Riwayat Sakit

Hygiene sanitasi

Pelayanan Kesehatan

Asupan Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu tentang asupan dan status gizi dengan frekuensi diare balita di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan frekuensi penyakit Diare dan ISPA pada balita usia 12-48 bulan di wilayah Puskesmas Gilingan Surakarta

hubungan antara Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan Tumbuh Kembang. Balita di Posyandu Balita Desa Rawalo Kecamatan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Tahun

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir pada kejadian stunting di Desa Koncang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten

Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian asi eksklusif, pengetahuan ibu, asupan makan energi dan protein dengan kejadian stunting pada anak balita

Mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diskusi menggunakan metode FGD tentang PMT terhadap ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang b.. Mengetahui tingkat