• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah “Jamu” merupakan sebuah sebutan bagi masyarakat Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuh-tumbuhan baik daun, batang, maupun akar yang diperoleh langsung dari alam. Selain menjadi seni dalam pengobatan tradisional, jamu menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan bahan alami demi tujuan kesehatan seperti upaya pencegahan maupun pengobatan. Negeri ini sangat berpotensi dalam mengembangkan usaha jamu karena memiliki beragam jenis tanaman obat. Sehingga menjadikan jamu sebagai aset bangsa sekaligus warisan budaya Indonesia yang mampu mempengaruhi aspek ekonomi dan sosial.

Dampak dari kemajuan teknologi masa kini menuntut para produsen untuk berinovasi dalam menghasilkan produk yang kemudian mampu bersaing dan mendapatkan pangsa pasar yang luas. Dalam kondisi pasar yang kompetitif dan era pasar bebas ini, kunci kesuksesan sebuah usaha terletak pada strategi pemasaran produk yang tepat.

Perkembangan teknologi informasi menjadikan manusia lebih cepat dan mudah dalam mengakses segala informasi. Apabila dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, namun saat ini manusia lebih dimudahkan dengan media yang disebut internet. Berkembang pesatnya media internet, selain mudah dalam mendapatkan informasi, internet juga dapat dimanfaatkan untuk proses transaksi antara penjual dan pembeli secara online atau lebih dikenal dengan e-commerce (Aryanto dkk, 2012:56).

(2)

Namun kenyataannya sebagian besar pelaku bisnis masih menggunakan cara penjualan konvensional untuk mengelola, mempromosikan serta menyebarkan informasi usahanya seperti penyebaran brosur, pemasangan spanduk, pamflet, dan lain-lain.

Dengan dibangunnya aplikasi e-commerce sangat membantu para pelaku bisnis baik perusahaan kecil rumahan (home industry) hingga perusahaan besar dalam mengembangkan usaha agar mencapai target penjualan yang diharapkan serta penyebarannya pun lebih luas. E-Commerce atau Electronic Commerce secara umum merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan erat dengan konsumen menggunakan media internet baik dari awal proses seperti pemesanan barang hingga barang sampai di tujuan. Model bisnis ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode penjualan konvensional.

Puspita Dwi Astuti (2011), dalam jurnal Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Apotek “Jati Farma” masih menggunakan cara konvensional dalam mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan apotek. Jati Farma memiliki permasalahan pada pencatatan transaksi yang bersifat manual.

Sehingga menghabiskan banyak waktu dan tenaga, serta rentan terjadi kesalahan dalam bertransaksi. Karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengatasi hal tersebut. Manfaat dari sistem tersebut adalah untuk memudahkan proses pencatatan maupun transaksi yang terjadi pada Apotek Jati Farma.

Keuntungan yang didapatkan oleh pelaku bisnis dengan menggunakan media penjualan website e-commerce adalah memiliki pangsa pasar yang lebih luas baik di dalam maupun luar negeri, mengantisipasi over budget pada biaya promosi, memudahkan para pembeli untuk memilih dan memesan produk, daerah pemasaran produk menjadi luas, sasaran produk menjadi lebih banyak sehingga omzet penjualan dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan serta mudah dalam meng- update informasi tentang penjualan produk. Dan keuntungan bagi pembeli adalah kemudahan dalam mencari informasi produk tanpa harus keluar rumah, pembeli

(3)

cukup melihat katalog-katalog produk dan melakukan transaksi melalui website.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik dan bermaksud untuk menyusun Skripsi ini dengan judul “Perancangan Penjualan Jamu Instan Tradisional Berbasis Web Pada Kelompok Jati Husada Mulya Yogyakarta”.

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap usaha yang didirikan baik kecil, menengah, ataupun besar memiliki tujuan yang sama agar usaha tersebut mendapatkan keuntungan dan mencapai target yang diharapkan. Dalam proses berjalannya usaha setiap perusahaan memiliki kendala dan hambatan yang berbeda. Permasalahan yang dialami pada kelompok usaha Jati Husada Mulya adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan data penjualan seperti pencatatan transaksi penjualan, data barang, data pembeli, laporan penjualan masih dilakukan secara konvensional.

2. Stok barang belum terkelola dengan baik, dikarenakan proses produksi yang dilakukan setiap hari dan pencatatan kuantitas stok barang masuk dan keluar masih secara manual.

3. Bauran pemasaran belum luas, baru sebatas daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

4. Belum memiliki sarana untuk berbisnis online sehingga konsumen merasa kesulitan dalam mendapatkan informasi seputar produk, ketersediaan produk, memesan produk tanpa harus datang langsung ke tempat produksi.

5. Mendapatkan kepercayaan yang lebih dari calon konsumen terhadap produk

(4)

yang dihasilkan dan menjaga loyalitas pelanggan akan produk Jati Husada Mulya mengingat semakin maraknya jumlah pesaing usaha saat ini.

1.3 Perumusan Masalah

Pada studi kasus kelompok usaha jamu Jati Husada Mulya, perumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana membangun sebuah media penjualan online yang memudahkan para konsumen dalam mendapatkan informasi produk, informasi usaha, maupun dalam melakukan pembelian produk.

2. Bagaimana membuat sebuah media penjualan yang mampu memperluas promosi usaha baik dalam hingga luar daerah lokal maupun mancanegara dan mendapatkan kepercayaan dari para konsumen.

3. Bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat membantu kelompok usaha Jati Husada Mulya dalam mengelola data barang, transaksi, maupun laporan penjualan tanpa metode konvensional.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan website e-commerce dapat digunakan sebagai sarana bisnis secara online dan mampu meningkatkan promosi penjualan Jati Husada Mulya.

2. Memberikan solusi pada kelompok usaha Jati Husada Mulya dalam mengelola transaksi penjualan dengan cara yang lebih efisien.

3. Memperkenalkan suatu sistem informasi berbasis web sebagai sarana informasi yang efektif.

(5)

4. Memberikan kemudahan bagi calon konsumen dalam mendapatkan informasi tentang produk yang dijual dan melakukan transaksi.

5. Mengembangkan pola pikir dan wawasan penulis tentang aplikasi berbasis web terutama dalam membangun website penjualan online.

Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) pada program studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian adalah penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari sebuah fenomena alam atau sosial guna mendapatkan jawaban atau penjelasan atas berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan.

Selain bertujuan memperoleh jawaban atau penjelasan atas suatu permasalahan, penelitian juga membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang dimiliknya. Pemilihan metode sangat penting dalam pelaksanaan penelitian (Wardiyanta, 2006:2).

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode Penelitian merupakan langkah atau proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam penyusunan Skripsi bagi perancang sistem. Dalam proses pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa cara sebagai berikut:

1. Observasi (Observation)

Metode observasi adalah pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek, dalam hal ini pada usaha jamu kelompok Jati Husada Mulya

(6)

desa Argomulyo yang beralamat di Dusun Watu RT 03 Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta dan gedung sentra produksi bantuan dari PT. Pertamina di Dusun Sengon Madinan Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta.

2. Wawancara (Interview)

Menurut Setyadin dalam Gunawan (2013:160) mengemukakan bahwa

“Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik”. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin kepada subjek penelitian.

Wawancara ini dilakukan oleh penulis dengan Ibu Wagiyanti selaku ketua kelompok jamu Jati Husada Mulya untuk mengetahui tentang profil, kegiatan, agenda serta informasi-informasi yang berkaitan dengan usaha penjualan jamu.

3. Dokumentasi (Documentation)

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi bisa berupa arsip foto, video, laporan, surat, hasil rapat, cenderamata dan sebagainya. Data jenis ini mepunyai sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam (Sujarweni, 2014:33). Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode ini untuk mengambil gambar atau foto mengenai proses pembuatan jamu dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Jati Husada Mulya.

4. Studi Pustaka (Literature)

Studi pustaka adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan infomasi dari

(7)

berbagai sumber seperti buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi.

1.5.2 Model Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa metode pengembangan software atau perangkat lunak, salah satu nya adalah waterfall model atau model air terjun. Waterfall Model sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (Rosa dan Shalahuddin, 2013:28).

1. Analisis

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Perancangan perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada rancangan pembuatan program termasuk representasi antar muka, prosedur pengodean.

3. Pengodean

Rancangan harus ditranslansikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari ini adalah perangkat lunak harus sesuai dengan desain yang telah dibuat.

4. Pengujian

Tahap pengujian dilakukan untuk meminimalisir dan menghindari kesalahan (error) lalu memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan menggunakan metode blackbox testing

(8)

yang terfokus pada sisi fungsionalitas program.

5. Pendukung

Tahap ini merupakan bentuk evaluasi untuk memantau agar sistem informasi yang dioperasikan dapat berjalan secara optimal dan sesuai harapan pemakai.

Seperti melakukan backup data secara berkala, memilih hosting yang berkualitas.

1.6 Ruang Lingkup

Ruang lingkup secara umum memiliki makna batasan dari pengertian umum suatu pokok permasalahan. Agar tidak menyimpang dari pokok bahasan permasalahan, maka penulis membuat batasan permasalahan sebagai berikut:

1. Sistem yang digunakan dalam pembuatan website penjualan online ini adalah pemrograman terstruktur.

2. Pemberian hak akses pada login administrator, member, dan user.

Login administrator digunakan oleh seseorang yang akan mengoperasikan, mengolah, dan mengubah isi dari web tersebut, member adalah seseorang yang telah terdaftar dan menjadi pelanggan pada web serta dapat melakukan transaksi secara online sedangkan user adalah seseorang yang hanya dapat mengunjungi web tetapi tidak dapat melakukan transaksi online karena tidak terdaftar sebagai member.

3. Interface website memungkinkan pengguna dapat mengakses halaman beranda, info seputar profil Jati Husada Mulya, prosedur pembelian produk, prosedur transaksi, product list, laman konfirmasi, customer care, cart, info kontak, pelaporan serta area promosi.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu perusahaan akan dapat menguasai pangsa pasar yang luas apabila memiliki performance yang baik dalam arti luas termasuk dalam melakukan efisiensi sumber-sumber ekonomi

Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka penulis menarik sebuah kesimpulan yaitu proses bisnis implementasi sistem penjualan online berbasis e-commerce dapat dilakukan

Dengan melakukan bisnis via internet (bisnis online) maka akan memperluas pangsa pasar tidak hanya ketergantungan terhadap area penjualan seperti bisnis konvensional

Perbankan syari’ah memiliki peluang yang besar dalam dunia perbankan, hal ini dikarenakan perbankan syari’ah memiliki kuantitas pangsa pasar yang luas dimana menargetkan

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan kemampuan manajerial, PANGSA PASAR dan kinerja usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha Industri

Ketatnya persaingan dalam bisnis laundry saat ini membuat para pemilik usaha tersebut bersaing dalam banyak hal agar dapat merebut pangsa pasar atau menciptakan

Bisnis pupuk organik merupakan salah satu bisnis yang mempunyai pangsa pasar yang meyakinkan.Tingginya kebutuhan pupuk serta kenaikan harga eceran tertinggi pupuk kimia

Media sosial memudahkan para pelaku bisnis untuk menggaet audiens yang lebih luas, dan jika digunakan dengan tepat, dapat memberikan dampak pemasaran yang menguntungkan.UMKM perempuan