• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab i pengantar pemahaman hadis tekstual dan kontekstual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab i pengantar pemahaman hadis tekstual dan kontekstual"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Buku ini awalnya merupakan kumpulan bahan ajar pada saat penulis mengajar mata kuliah metode pemahaman Hadits Nabi di Program Studi Al-Qur'an dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bengkulu. Direktur, staf dan rekan-rekan Ma'had al-jamiah IAIN Bengkulu yang membantu dan memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan buku ini.

PENGANTAR PEMAHAMAN HADIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL

Metode Tekstual ( Lafzhiyah /tersurat) a. Pengertian Metode Tekstual

Yang penting diketahui adalah kapan sebuah hadis harus dipahami secara tekstual dan kapan sebuah hadis harus dipahami secara kontekstual. Jawabannya adalah “ma’a al-qarinah” (indikator atau indikasi kuat) yang memerlukan pemahaman secara tekstual atau kontekstual.

و هيلع ا ىلص يبنلل نلق ملس و هيلع ا ىلص يبنلا جاوزأ ضعب نأ : اهنع ا يضر ةشئاع نع لاق ؟ اقوحل كب عرسأ انيأ ملس

Oleh karena itu, kontekstualisasi hadis mutlak diperlukan karena hadis tidak dapat dipahami dan diamalkan dengan baik jika hanya dipahami secara tekstual. Jika kita memahami hadis secara kontekstual, maka isi hadis tersebut berhubungan secara spesifik, temporal, lokal, terikat pada waktu, tempat, dan illat pada saat hadis tersebut diucapkan.

تناكف اهنوعرذي ةبصق اوذخأف . (ادي نهلوطأ ةدوس

ةقدصلا بحت تناكو هب اقوحل انعرسأ تناكو ةقدصلا اهدي لوط تناك امنأ دعب انملعف

Kisah lain yang dapat diceritakan adalah makna tekstual dan kontekstual sudah ada pada zaman Rasulullah.

يف لإ رصعلا دحأ نيلصي ل : ملس و هيلع ا ىلص يبنلا نع ديلولا نع ةظيرق ينب

H = 280 M) dalam karyanya yang bertajuk Kitab Ikhtilaf al-Hadith, yang pada awalnya masih digabungkan dengan Kitab al-Umm.16 Dalam kitab ini, Imam al-Shafi'i menyelesaikan semua hadith yang kelihatan bertentangan, iaitu teori penyelesaian yang ditawarkan oleh Imam al-Syafi’i mempunyai sesuatu yang berbentuk al-Jam’u wa al-Taufiq (comprmi, Nasakh mansukh, tarjih, takwil dan lain-lain.

لاق ا لوسر نأ جيدخ نب عفار نع اورفسأ

مكروأجل مظعأ كلذ نإف حبصلاب

Pendekatan Asbab al-Wurud ( Konteks historis, sosiologis, geografis)

Asbab al-wurud secara khusus, yaitu keberadaan dan penemuan hadis asbab al-wurud pada khususnya, baik berupa pertanyaan sahabat malaikat Jibril, maupun berupa peristiwa yang menimpa Nabi dan umat Islam. Nabi melarang wanita bepergian tanpa didampingi mahromnya.

Pendekatan Bahasa

نخييس ايندييلا ملييسو هيييلع هييللا لييص هييلل ل وسر ل اق ةريرُه يِبَا نَع رف اكلا ةنح و نموملا

يبأ نب ديييرب ةدرييب يبأ نع نايفس انثدح فسوي نب دمحم انثدح يبنلا نع : ىسوم يبأ هيبأ نع ةدرب وبأ يدج ينربخأ لاق ةدرب

Maksudnya: Dari Aisyah Ra berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Mematahkan tulang mayat seperti mematahkan tulang orang yang masih hidup." Dan mematahkan tulang si mati tidak mencabut nyawa/nyawa sehingga layak dikenakan hukum Qishos.34.

ىلص هللا لوسر دنع نحن امنيب لاق باطخلا نب رمع يبأ ينثدح بايييثلا ضايييب ديدش لجر انيلع علط ذإ موي تاذ ملس و هيلع هللا

Oleh karena itu, apabila unsur kehormatan masih melekat pada tulang manusia sejak hidup sampai mati, maka mematahkan tulang manusia dalam keadaan mati sama dengan mematahkan tulang manusia dalam keadaan hidup, yaitu ditinjau dari kerusakan kehormatan (ةمرحلا كته). Dengan kata lain, mengenai hadits larangan mematahkan tulang orang yang meninggal, Imam Thohawi memberikan jawaban dan menyatakan bahwa kesepakatan larangan mematahkan tulang manusia dalam keadaan hidup dan mati adalah dalam hal merugikan kehormatan ( ةمرحلا كتتته)/ merugikan kehormatan orang yang meninggal, dan tidak mewajibkan dikenakannya hukum qishos bagi yang melakukan hal tersebut.

لإ هييلإ ل نأ دهييشت نأ ملسلا ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر ةلييصلا ميقتو ملييس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر ادمحم نأو هللا

Syuhada Ismail hadis-hadis yang menyebut tentang rupa fizikal Dajjal perlu difahami secara simbolik, yang sebenarnya yang dimaksudkan ialah negara pincang dan zalim. Apabila para sahabat menemui nas-nas hadis yang bersifat ghaib, mereka berijtihad untuk menyatakan maksudnya dengan merujuk kepada ucapan dan syair kuno.

ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق ةريره يبأ نعنم

Hadits ini mengajarkan tentang agama tanpa digurui, Jibril datang dan meminta teman-temannya di majelis untuk memahami agamanya. Ilmu Gahrib al-Hadits adalah ilmu untuk mengetahui dan menjelaskan makna yang terkandung dalam bacaan-bacaan hadis yang jauh dan sulit dipahami karena (bacaan tersebut) jarang digunakan.38 Ibnu Atsir menjelaskan bahwa Rasulullah adalah orang yang lebih fasih. , uraian paling jelas dan paling banyak dipelajari dalam urutan kata sesuai keadaan.

ماصهاور) .هبنذ نم مدقت ام هل رفغ اباستحاو اناميإ ناضمر

يراخبلا

Secara etimologis gharib berasal dari kata gharaba-yaghrubu-gharaaba yang artinya aneh, langka, luar biasa, asing. Takwil berasal dari kata لوا yang berarti لص لا يلا عوحرلا (kembali ke asal),41 sedangkan dalam arti takwil.

نرتييقي ليل دل حوح رملا ىنعملا ىلا حجارلا ينعملا نع طفللا فرص هب

Umumnya orang memahami arti kata tersebut sebagai “perhatian”. Namun yang dimaksud dengan lafaz ini adalah keikhlasan. Gharib suatu hadits lafazh bukan hanya karena lafazh jarang digunakan, namun juga karena makna pepatah tersebut, jika diartikan secara harafiah, bertentangan dengan dalil-dalil lainnya.

مهللا ل اييق ملييس و هيييلع هييللا يلييص هييللا ل وييسر نا سنا نع نيك اييسملا هرييمز يف ينرييشخاو انيكسم ينتما و انيكسم ينيحا

Dalam hadis di atas, Nabi bersabda, barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan melaksanakannya dengan penuh iman dan ihtisaban, maka dosa masa lalunya akan diampuni. Menurut Yusuf al-Qardhawiy, jika kita memahami kata miskin dalam hadis ini berarti orang miskin yang sangat membutuhkan bantuan orang lain, yang hidup dalam kekurangan dan keterbatasan, tentu akan bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut.

يقخلا ينغلا يقتلا دبعلا بحي هللا نا

Pendekatan Filosofis (melihat makna substansi)

Pemahaman filosofis hadis adalah pemahaman terhadap hadis dengan cara mencari makna hakiki yang terkandung di dalamnya, mengembangkan dan memberi makna yang lebih dalam dan luas terhadap teks hadis. Oleh karena itu, perlu dibedakan hadis mana yang mempunyai makna umum dan khusus, sementara dan permanen, parsial dan global, yang masing-masing mempunyai implikasi hukum tersendiri.

تقلغ و ةيينجلا باوييبا تختف ناييضمر ءاييج ذا لاييق ملييس و هيييلع نيط ايشلا تدفص و ر انلا باوبا

Dengan kata lain pengertian hadis secara filosofis berarti memahami hadis dengan melihat maknanya, tujuan lain dari hadis adalah melihat keadaan sosial budaya, sejarah, kondisi hadis yang diucapkan sedemikian rupa. Suatu cara agar maksud dan tujuan sebenarnya Untuk memahami hadis secara filosofis, maka kita harus mengkaji latar belakang, makna yang tersirat dari hadis tersebut, atau apa yang dibaca dari fakta-fakta yang menyebabkan terciptanya hadis tersebut. Kemari kita harus melakukan pemahaman filosofis, yaitu menggali maksud atau tujuan sabda Nabi.

كاَوّسلا

Jadi, hampir tidak ada celah waktu yang memungkinkan setan menyusahkan umat beriman selama Ramadhan. Keadaan demikian menjadikan setan terbelenggu dalam arti tidak dapat mengganggu jamaah yang sedang asyik dan sibuk menjalankan ibadah dan amal shaleh.

لاق ملس و هيلع هللا ىلص يبنلا نعاوموص )

اورييطفأو هتيؤرل

يراخبلا هاور نيثلث نابعش ةدع اولمكأف مكيلع يبغ نإف هتيؤرل

Metode Pendekatan Kaidah Ushul

ءيث هسحني ل ر

هنم خارتم يعرش ليل دب ايعرش امكح عراشلا عفر

اثلث يخ اضلا نم ا ولك ملس

لاييقف ملييس و هيييلع هييللا يلص ييبنلا انل صخ رف ىنم اثلث قوف اندوزت و انلكأف اودوزتو اولك

Iaitu memahami hadith pertama sebagai hadith al-mansukh manakala hadith kedua ialah al-nasikh (pemadam)63. Kaedah pemahaman hadith Tarjih ialah membandingkan hadith-hadith yang kelihatan mencabar dan tidak boleh dikompromi untuk mengetahui nama hadith yang lebih kuat atau lebih tinggi nilai dalil untuk diamalkan dan hadith yang lemah untuk ditinggalkan.

رييل ل اييق لحر نا ملييس و هيييلع هييللا يلييص يبيينل حوز ةثئ اع نع وييسر اي بابلا يلع فقا و وه و ملس و هيلع هللا يلص هللا لوس

Dengan kata lain, hadis Nabi merupakan penjelasan teoritis Al-Qur'an dan penerapannya. Oleh karena itu, hadis Nabi tidak bisa dipertentangkan dengan hadis lain, apalagi Alquran.

هلثم و نارقلا تيت وا ينا لا

Oleh karena itu, tidak ada jalan lain yang lebih baik selain sunnah yang harus dipahami dengan tuntunan Al-Qur'an. Hadits di atas hanya menambah atau menyebutkan apa yang tidak disebutkan secara rinci dalam Al-Qur'an.80.

يحترتل نهتع افث نا و يلعلا قينا رغ كلت

هييل و ركذييل مكلا يرييخلا ةيثل اييثلا ةايينم و ىزعلا و تللا متيا رفا و متنا اييه ومتيمييس ءامييسا لا يه نا يزيض ةمسق ذا كلت يثنلا

رانلا ىف ةدوملاو ةدئاولأ

Metode Pendekatan Konfirmasi dengan Hadis-hadis lain (tematis korelatif)

Salah satu cara memahami Sunnah dengan benar adalah dengan mengumpulkan hadis-hadis pada satu tema kemudian menghubungkannya dengan hadis-hadis lainnya. Seperti halnya dalam ilmu tafsir terdapat metode tafsir maudu’i, maka dalam memahami hadis juga terdapat metode pemahaman hadis tematik korelatif, yaitu menentukan tema, mengumpulkan hadis-hadis terkait, kemudian memahami makna hadis. untuk memahami, dan mengasosiasikannya. hadis dengan hadis lain dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.

ر انا يفف رار ل نم نيبعكلا ا نم لفسا ام ل اق ملس

Pendekatan Aqwal al-Ulama

Yang dimaksudkan oleh ulama dalam perbincangan ini ialah pewaris Rasulullah iaitu para Sahabat, Tabi'in dan Muhaddith. Oleh itu, adalah wajar sekiranya mereka lebih mengetahui maksud sesuatu hadis dan lebih memahami bahasa Arab.

ىلع تاييمو هييبانمؤم ملييسو هيلع هللا ىلص ىبنلا ىقل نم يباحصلأ ملسلا

هييللا ىلص ىبنلا ةافو دعب مهنم تردص ىوتف وأ لمع نم مهنع رثأ ام هيلأ هودنسي مل امم ملسو هيلع

Fatwa-fatwa (qaul) masing-masing sahabat terbuka terhadap kemungkinan meriwayatkan sesuatu yang mereka dengar dari Nabi SAW, hanya saja tidak disebutkan secara jelas proses meriwayatkan riwayat tersebut.

ناييَبْكّرلَا

ىلييص يبيينلا لاييق : لاييق اييمهنع هللا يضر نيصح نب نارمع نع نيذييلا مث ينرييق مكريييخ ) ملييس و هيييلع هييللا

نيذييلا مث

مهنولي(

Mahmud bin Umar al-Zamakhsyari dalam kitabnya yang bertajuk Al-faaiq fii Ghariib al-Hadiits menjelaskan hadis daripada kisah 'Amr dengan membandingkan hadis daripada kisah Ibn Umar tentang wakaf.

ي ِييضَر َرييَمُع

لاييَق

Dan tidak berdosa bagi orang yang memeliharanya, memakannya dengan cara yang ma'ruf (benar) dan memberi makan kepada orang lain tanpa bermaksud menimbunnya. Pada kedua hadis di atas terdapat kata ٍلّثأأأتُم أرْيأغ, dari hadis yang tertera diatas dapat diartikan bahwa kata ٍلتتتتّثأأعتُم أرتتتغ sifat suatu atau gabungannya bukan sifat miliknya, atau tidak untuk mengambil keperluan pribadi .

ىلص هللا ل وسر لاق : لاق هنع هللا يضر ةريره يبأ ثيدح ملس و هيلع هللا

97 Ibnu Kutaibah Abdullah bin Muslim, Al-mukaddimah fii al-Kitab Gharib al-hadiths, (Baghdad:ةعبطم ,يناعلا . 1977), hlm. Al-Dhahab berkata dalam al-Mughni tentang Ibn Qutaib: "Dia adalah seorang ulama yang sangat jujur ​​dan benar."

حلاصلا لمعلاو ركذلاب برقلا ىلاعت هللا نم دبعلا برقبدارملا ىلاعتي هللاو ،ماسجلا تافص نم كلذنل ناكملاو تاذلا برق ل

34;سدقتيو كلذ نع

Pendekatan Teologis

و هيييلع هييللا ىلص يبنلل لاق لجر نأ اهنع هللا يضر ةشئاع نع اييهل لييهف تقدصت تملكت ول اهنظأو اهسفن تتلتفا يمأ نإ ملس

Model syarh-an syarh hadis dengan metode ini biasanya syirik dalam menyajikan penjelasan atau komentar yang mengikuti sistematika hadis sesuai urutan hadis yang terdapat dalam kitab hadis yaitu syarh. Metode tahlily mengandung pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda, karena metode ini memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menjelaskan isi suatu hadis, yang mungkin berbeda dengan orang lain.

ىسسسوم يبا نب ةدرسسب يبا نع هدنسب يراخبلا جرخا هسسللا لوسسسر لاسسق : لاق امهنع هللا يضر يرعاشلا

Metode Syarh Hadist Ijmali 1. Pengertian

Secara terminologi, metode ijmali sirh adalah penjabaran atau penjabaran hadis-hadis sesuai dengan urutan hadis-hadis yang terdapat dalam kitab hadis, yang disingkat sirh, namun dapat mewakili makna langsung dari hadis|, dalam suatu bahasa yang mudah dimengerti. dan mudah dimengerti. Cara ini tidak mendukung makna hadis secara utuh dan dapat dijadikan sebagai pedoman sebagian hadis, tidak berkaitan satu sama lain, sehingga hadis yang umum atau tidak jelas tidak dapat diperjelas dengan hadis yang rinci.

يبا نب ةسسلظنح انربخا : لاق ىسوم نب هللاديبع انثدح هسسللا يسسضر رسسمع نبا نع دسسلاخ نب ةسسمركا نع نايفسسس

Dengan demikian, metode pemahaman hadis ini tidak hanya membandingkan hadis dengan hadis lainnya, namun juga membandingkan pendapat para ahli syarh dalam penafsiran hadis (konsep ini disarikan dari metode tafsir muqarran). Ciri utama metode ini adalah perbandingan, yaitu perbandingan hadis dengan hadis, dan pendapat para ulama syarh dalam penafsiran hadis.

نب ىسسسوم اسسنربخأ هللا دبع انربخأ لتاقم نب دمحم انثدح يسسضر رسسمع نب هسسللا دبع نع هللا دبع نب ملاس نع ةبقع

Pada langkah kedua ini, para muhaddis mengelompokkan hadis-hadis yang mempunyai redaksi serupa dalam kasus yang berbeda atau yang mempunyai permasalahan, kasus atau redaksi yang sama, atau hanya dari aspek komposisi (uslub) yang berbeda. Menurut al-Qardhawî, hadits-hadits ini mempunyai banyak pemimpin yang bisa dibandingkan.121 Pemimpin-pemimpin tersebut adalah;

كنإ ) ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاقف ؟ هنم كلذ .( ءليخ كلذ عنصت نل

تعمسسس لاسسق داسسيز نب دمحم انثدح ةبعاش انثدح امدآ انثدح ىلسسص مسسساقلا وسسبأ لاسسق وأ يبسسنلا لاق : لوقي ةريره ابأ

Metode Maudhu’i

  • Hadis Badal Haji

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode maudhu'i dalam kaitannya dengan metode hadits syarhul berarti mengumpulkan suatu hadits dalam suatu pembahasan atau topik yang sama, kemudian dalam menjelaskannya, mengaitkannya dengan hadits lain yang berkaitan dengan pembahasan tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lengkap. memahami. memahami. Mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam surah hadis Maudhu'i, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama hadis.

نع رييشب يبأ نع ةييناوع وييبأ انثدح ليعامسإ نب ىسوم انثدح امهنع هييللا يييضر ساييبع نبا نع ريييبج نب ديعس

نإ تلاييقف ملييس و هيييلع هللا ىلص يبنلا ىلإ تءاج ةنيهج نم لاييق ؟ اييهنع جحأييفأ تتاييم ىتييح جحت ملف جحت نأ ترذيين يمأ

Hadis Badal S}adaqoh

ينربييخأ لاييق رييفعج نب دييمحم انثدح ميرم يبأ نب ديعس انثدح يبنلل لاق لجر نأ : اهنع هللا يضر ةشئاع نع هيبأ نع ماشه

Hadis Badal Puasa

و هيييلع هييللا ىلييص هييللا لوسر نأ اهنع هللا يضر ةشئاع نع هيلو هنع ماص مايص هيلعو تام نم لاق ملس

Menurut mereka, hadis pahala adalah hadis hadiah yang tidak dapat dinisbahkan dengan keumuman surat al-Najm ayat 39. Selain surat al-Najm 39, yang menjadi dalil utama para ahli kalam untuk menolak kemampuan pahala, mereka juga hujah yang berasas.

لاييق ملييس و هيييلع هييللا ىلص هللا لوسر نأ : ةريره يبأ نع ةقدييص نم لإ ةييثلث نم لإ هلمع هنع عطقنا ناسنلا تام اذإ )

Analisa Dan Pemahaman Penulis

Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Artinya: “Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, tetapi Kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.

ةريييره يبأ نعءادوييس ةأرييما نأ

وأ ) دجييسملا مقت تناييك

اهنع لأسف ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر اهدقفف ( اباش مهنأييكف لاييق ىنوييمتنذآ متنك لفأ لاييق تاييم اولاييقف ( هيينع وأ

هييللا ىلص هللا لوسر ناك لاق هيبأ نع ةديرب نب ناميلس نع لوييقي مهلئاييق ناكف رباقملا ىلإ اوجرخ اذإ مهملعي ملس و هيلع

Beliau bersabda: Barangsiapa yang mempelopori sunnah yang baik dalam Islam, maka dia akan mendapat pahala dan pahala dari orang yang melakukannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala orang yang melakukannya, sebaliknya barangsiapa dalam Islam memberi contoh keburukan. . sunnah, dia akan menghapus dosa dan dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa orang yang melakukannya. Artinya: “(HR. Ibnu Majah) … dari hadis Abu Huraira yang berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara keutamaan-keutamaan yang akan diperoleh seorang mukmin sesudahnya kematian adalah ilmu yang dia pelajari dan sebarkan, benar. anak yang ditinggalkannya, Mushaf'a@n Al-Qur'an yang diwarisinya, masjid yang dibangunnya atau sedekah yang ia peroleh dari hartanya semasa ia masih hidup.

مث شبكب رمأ ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر نأ ةسئاع نع نم و دييمحم لا و دمحم نم لبقت هللا هللا مسأب لاق مث هحبذ

Persoalan kemaslahatan orang mati ditinjau dari aspek teologis atau tidak adalah persoalan ghaib yang memerlukan keterangan wahyu (Qur'an dan Sunnah) untuk mengimani dan mengimaninya. Dilihat dari kajian teologi, banyak hadis yang menjelaskan adanya penyiksaan, siksa, fitnah dan cobaan kubur, termasuk hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

وعدي ناك ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر نأ : ةشئاع نع رانلا باذعو رانلا ةنتف نم كب ذوعأ ينإف مهللا تاوعدلا ءلؤهب

Kesimpulan

Hadis-hadis pahala yang mengajarkan kesanggupan menunaikan haji, puasa dan sedekah jenazah boleh dilakukan kerana kualiti sahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari. Hadis-hadis tersebut sebenarnya tidak bercanggah dengan al-Qur’an khususnya ayat 39 surat an-Najmi, kerana yang dinilai bertentangan dapat diselesaikan dengan kaedah al-jam’u wa al-tawfiq (kompromi), sebagaimana dilakukan oleh Ibnu Qayyim al-Jauzih dan lain-lain.

PENUTUP

Saran-Saran

Atsir, Ibnu, Al Mukaddimah An-Nihayah fii gharib hadits wal atsar, Bejrut: Maktabah Ilmiah, t al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Sahih al-Bukhari, Bejrut: Daar al-Fikr, 1985, Juz. Ibn Hanbal, Ahmad Ibn Muhammad, al-Musnad, Bejrut: Daar al-Islami, 1385 H Ibn Taimiyyah, Ahmad Taqyuddin, Ulum al-Hadits, Bejrut: Daar al-Fikr, tt.

Referensi

Dokumen terkait

JudulSkr i psi:Anal i si sKr i mi nol ogiDanHukum Pi danaTer hadapTi ndakan Pemer asan yang Ber kedk Uang Par ki r( St udi Put usan Pengadi l anNeger iMedanNomor472/Pi d.