• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program untuk mengendalikan jumlah penduduk. Indonesia memasuki urutan nomor 4 dunia dengan tingkat penduduk paling banyak dibawah China, India, dan Amerika Serikat yaitu sebanyak 265 juta jiwa. Jumlah tersebut tergolong angka yang cukup besar bagi negara yang berkembang. Pertumbuhan penduduk yang tak terkendali menimbulkan berbagai persoalan seperti kemiskinan, kriminalitas, dan pengangguran. Program KB sudah berjalan sesuai rencana pemerintah, angka fertilitas total (TFR) turun dari 5,6% menjadi 2,6% dan turunnya laju pertumbuhan penduduk dari 2% menjadi 1,4% pada tahun 2015. Angka tersebut menunjukkan keberhasilan program KB (BKKBN,2015). Pada ruang lingkup program KB ada kalangan yang disebut unmet need. Unmet Need menurut BKKBN adalah pasangan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan tetapi tidak memakai alat kontrasepsi (Handrina, 2011). Faktor-faktor yang melatarbelakangi unmet need tersebut antara lain ; umur, pendapatan, kegagalan alat kontrasepsi sebelumnya, dan jumlah anak (Usman,2013). Pada tahun 2017 berdasarkan SDKI angka unmet need mencapai 10,5% sedangkan jumlah pasangan usia subur yaitu 36 juta jiwa, dengan demikian jika dikonversikan sekitar 4 juta pasangan belum terlayani kebutuhan kontrasepsinya.

(2)

2

PUS yang tergolong unmet need rentan akan terjadinya kehamilan. Ketika PUS tidak merencanakan kehamilan dengan berbagai alasan dan tidak ingin ada kehamilan pada kurun waktu tertentu (mistimed/unplanned pregnancy), maka kehamilan tersebut bisa dikategorikan sebagai kehamilan yang tidak diinginkan (Unwanted Pregnancy). Angka unwanted pregnancy mencapai 16,8% yang berkaitan dengan kejadian aborsi dan angka kematian ibu (AKI). Aborsi memberikan kontribusi terhadap kematian ibu sampai 13%. Di sisi lain masih banyak ditemukan kehamilan yang tidak ideal (terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat jarak kelahiran), yang sangat membahayakan bagi kesehatan ibu atau lebih dikenal sebagai “4 Terlalu (4 T)” (Kemenkes RI,2013).

Berdasarkan data yang diambil oleh pemerintah Kota Malang pada tahun 2016, jumlah pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB yaitu 26,61%. Dari data tersebut di Kecamatan Sukun terdapat 7.895 jiwa yang tidak mengikuti program KB dari total 30.131 pasangan usia subur atau angka kejadian unmet need sebesar 26,25%. Kecamatan Sukun memiliki wilayah kerja yang meliputi Puskesmas Janti, Puskesmas Mulyorejo, dan Puskesmas Ciptomulyo. Angka kejadian unmet need tertinggi di wilayah kerja Kecamatan Sukun terdapat di Puskesmas Janti yaitu sebanyak 27,09% dari 12.838 pasangan usia subur.

Sedangkan angka unmet need di Puskesmas Mulyorejo sebanyak 22,31% dan di Puskesmas Ciptomulyo sebesar 18,53%.

Kehamilan yang tidak diinginkan menyebabkan kurangnya sikap ibu dalam menjaga kehamilannya yang berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan janin. Sikap tersebut antara lain masalah kunjungan pemeriksaan kehamilan,

(3)

3

perawatan kehamilan, bahkan sampai tindakan aborsi . Menurut data Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2016, kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Janti yaitu 95,94%. Sedangkan angka aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kejadian setiap tahun. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Unmet Need dengan Sikap Unwanted Pregnancy pada PUS” di wilayah kerja Puskesmas Janti.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan unmet need tehadap sikap unwanted pregnancy pada pasangan usia subur?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui apakah ada hubungan kejadian unmet need dengan sikap unwanted pregnancy pada pasangan usia subur.

1.3.2 Tujuan Khusus

1 Mengidentifikasi pasangan usia subur 2 Mengidentifikasi unmet need

3 Mengidentifikasi sikap unwanted pregnancy

4 Menganalisa hubungan kejadian unmet need dengan sikap unwanted pregnancy pada pasangan usia subur

(4)

4

4.1 Manfaat 4.1.1 Bagi Institusi

Sebagai bahan acuan dalam kegiatan proses belajar dan bahan pustaka tentang unmet need

4.1.2 Bagi Tempat Peneltian

Sebagai bahan masukan dalam pemberian pelayanan kesehatan berkaitan dengan unmet need need dengan sikap unwanted pregnancy

4.1.3 Bagi Peneliti

Dapat memperoleh wawasan dan menambah pengetahuan tentang unmet need dengan sikap unwanted pregnancy pada pasangan usia subur

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “ Apa sajakah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need pada Pasangan

83 sehingga mengurangi angka pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisa yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi, menumbuhkan semangat pasien dalam menjalani diet ataupun terapi

Dengan asumsi bahwa 10% dari besi diserap, konsentrasi hemoglobin dapat sepenuhnya diperbaiki setelah 4 minggu pada pasien dengan kekurangan zat besi sedang dan tidak rumit sekitar

Jumlah peserta yang terdaftar di Puskesmas Dinoyo pada tahun 2019 masih rendah yaitu 27,8 % 23784 jiwa yang artinya masih rendah dari jumlah penduduk di kecamatan Dinoyo.Belum

Tingkat pengetahuan sudah mencapai tingkat aplikasi atau penerapan, dibuktikan dengan adanya pemberian batasan dalam bermain gadget serta adanya pengawasan, sehingga memberikan izin

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah mensosialisasikan anak-anak termasuk membantu anak- anak mencapai prestasi yang baik di sekolah, membantu anak-anak membina hubungan

11 Berkumur untuk membersihkan sisi busa pasta gigi 12 Mengeringkan bibir atau daerah sekitar mulu 2.1.2.2 Perawatan Agar Gigi Tidak Cepat Berlubang 1 Menggosok gigi dengan benar 2

Cakupan kunjungan pelayanan neonatal yang belum mencapai 100% khususnya pada 8-28 hari setelah lahir KN3 menjadi alasan peneliti untuk melakukan asuhan neonatal secara komprehensif