• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk mengembalikan status kesehatan, mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan/atau akibat cacat, atau menghilangkan cacat. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Namun di masa pandemi saat ini terjadi jumlah penurunan pendonor sukarela di berbagai PMI wilayah Indonesia.

Sejak diberlakukannya pemberlakuan PPKM Darurat wilayah Jawa dan Bali berdampak pada beberapa Unit Transfusi Darah di Jawa Timur diantaranya pada Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Magetan terjadi penurunan pendonor hingga 50% , di Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Tulungagung terjadi penurun pasokan darah sebesar 30%, dan Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Banyuwangi terjadi penurunan pasokan darah hingga 50%. Selain itu kegiatan donor darah di berbagai wilayah Unit Transfusi Darah juga terancam batal dilaksanakan sehingga Unit Transfusi

(2)

2

Darah harus memiliki strategi untuk menarik pendonor sukarela salah satunya dengan menggunakan media sosial.

Penggunaan media sosial dalam rekrutmen donor darah dapat meningkatkan pengetahuan, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat seberapa pentingnya kegiatan penyumbangan darah sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian “Pemanfaatan Media Sosial Dalam Upaya Peningkatan Rekrutmen Donor Sukarela Di Masa Pandemi Covid-19“

1.2 Rumusan Masalah

“ Bagaimanakah pemanfaatan media sosial dalam upaya peningkatan rekrutmen donor sukarela di masa pandemi Covid-19? “

1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Utama

Untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam upaya peningkatan rekrutmen donor sukarela di masa pandemi covid-19.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi rekrutmen donor menggunakan media sosial.

b. Mengidentifikasi media sosial untuk rekrutmen donor darah sukarela pada masa pandemi covid-19.

(3)

3 1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Memberikan informasi mengenai rekrutmen donor darah yang bersedia mendonorkan darahnya secara sukarela pada masa pandemi covid-19.

2. Bagi Peneliti

Mendapatkan informasi dan wawasan mengenai pemanfaatan media sosial dalam upaya peningkatan rekrutmen donor sukarela di masa pandemi covid-19.

3. Bagi Institusi

Menambah ilmu pengetahuan dan sebagai referensi tentang pemanfaatan media sosial dalam upaya peningkatan rekrutmen donor sukarela di masa pandemi covid-19.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan darah RSUD Andi Makkasau Cimahi terbentuk tahun 1999 dan menjadi Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS) sejak mendapat bantuan dari Kementrian Kesehatan pada awal

3 Peneliti melakukan analisa terhadap subjek penelitian kantong darah donor sukarela yang memiliki hasil reaktif dalam pemeriksaan uji saring IMLTD di Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya

3.2 Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Pendonor darah yang rutin mendonorkan darahnya minimal 2 kali pertahun di UTD PMI Kota Malang saat dilakukan pengambilan data

Pendidikan pada keadaan gawat darurat merupakan komponen yang paling berpengaruh karena tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi tindakan dan keputusan yang akan diberikan pada orang

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.. Pencegahan dan Tatalaksana

Tabel Pertanyaan Tertutup No Pertanyaan Responden Ya Tidak 1 Apakah petugas P2D2S sudah melakukan upaya rekrutmen donor darah sukarela pada masa pandemic covid-19 di UTD PMI

Provinsi Jawa timur memiliki angka Capaian PK tertinggi ke tiga setelah Jawa Tengah dan Kaimantan Selatan yaitu sebesar 97,83% Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2016 Bidan sebagai

Pengamanan pelayanan transfusi darah harus dilaksanakan pada tiap tahap kegiatan mulai dari pengerahan dan pelestarian pendonor darah, pengambilan dan pelabelan darah pendonor,