11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
Kehamilan merupakan suatu perubahan yang transformatif. Wanita yang hamil mengalami perubahan fisik dan sekaligus perubahan emosi yang menyertai setiap trimester kehamilan tersebut. Wanita yang hamil muda merasa mual, muntah, meriang dan lemas. Rasa mual dan muntah ini berkurang sampai trimester pertama berakhir. Pada trimester kedua tubuh sudah mulai beradaptasi dan rasa mual dan muntah sudah berkurang. Akan tetapi pada trimester ketiga, keluhan yang diakibatkan oleh pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil (Venkata &
Venkateshiah, 2009). Keluhan akibat perubahan fisiologis diantaranya pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada ibu hamil trimester tiga, selama kehamilan hormon relaksin dan progesteron bekerja pada kartilago dan jaringan ikat pada sendi, tetapi hormon tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan (nyeri) pada ibu hamil, terutama pada akhir kehamilan saat kadar hormon tersebut meningkat menyebabkan perubahan gaya berjalan sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan. Relaksasi sendi sakroiliaka dan perubahan postur dapat menyebabkan sakit punggung karena otot abdomen menjadi semakin teregang (Kamariyah dkk, 2014).
12
Perubahan fisiologis mempengaruhi psikologis ibu hamil diantaranya dapat menyebabkan gangguan tidur, walaupun kehamilannya normal. (Santiago, et al., 2001. Sharma dan Franco (2004), mengatakan bahwa 97% wanita hamil pada trimester ketiga mengalami gangguan tidur.
Gangguan tidur menimbulkan depresi dan stres yang berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin mengalami peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah depresi dan bayi yang dilahirkan memiliki sedikit waktu tidur yang dalam (Field et al, 2007). Kesulitan tidur pada ibu hamil disebabkan oleh adanya rasa cemas dan panik yang berkaitan dengan perubahan tanggung jawab sebagai orang tua.
Gangguan tidur selama kehamilan terjadi selama trimester 1 (13%-80%) dan trimester ketiga (66%-97%). Upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan tidur ini antara lain dengan olah raga, mengonsumsi obat-obatan yang aman bagi ibu hamil, hipnoterapi, edukasi tidur (sleeping education) dan latihan relaksasi (Hegard, Hanke K, 2010). Tella et al, 2011 melakukan penelitian tentang latihan aerobik yang dikombinasi dengan sleeping education untuk mengatasi gangguan tidur. Dari 30 wanita hamil yang ikut berpartisipasi didapatkan hasil bahwa latihan aerobic dan sleeping education terhadap gangguan tidur atau insomnia. Olahraga yang diperuntukkan bagi ibu hamil adalah olah raga yang aman bagi kehamilannya. Olah raga ini bisa bersifat individual seperti jala-jalan pagi hari atau olah raga yang bersifat kelompok seperti senam hamil. Jenis olahraga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Senam hamil mempunyai manfaat:
1) Mengurangi stress selama kehamilan dan pada masa pasca melahirkan,
2) Meningkatkan pertumbuhan janin dan plasenta pada trimester pertama dan kedua,
13
3) Mengurangi insiden komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan seperti pra-eklampsia dan gestational diabetes,
4) Memudahkan proses persalinan,
5) Mengurangi sakit punggung selama trimester ketiga.
Tujuan dan manfaat senam hamil adalah:
1) Menjaga kondisi otot-otot dan persendian.,
2) memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot, ligamen, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, serta membentuk sikap tubuh yang prima,
3) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis, 4) Memberikan kenyamanan (relaksasi), 5) Menguasai teknik teknik pernafasan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Layinatun Ni’mah dengan judul
“Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Pada Ibu Hamil” dengan responden sebanyak sembilan orang di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Surakarta pada 2 Maret 2011 sampai 30 Maret 2011 menunjukkan hasil ada pengaruh senam hamil terhadap durasi tidur ibu hamil trimester tiga ditunjukkan dengan nilai p= 0,004 (p(p<0,005) ( Jurnal Kesehatan Masyarakat, Kemas 8(2) 128-136,2013). Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Jannatin Aliyah dengan judul “Pengaruh Pemberian Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan dan Kualitas Tidur Ibu Hamil”dengan responden sebanyak 22 orang di Puskesmas Samata, Sulawesi Selatan pada 7 Maret sampai 26 Maret 2017 menunjukkan hasil ada perbedaan bermakna kualitas tidur sebelum dan setelah dilakukan senam hamil
(p=0,001).
14
Secara fisiologis keluhan tidur yang dialami ibu hamil disebabkan oleh pertumbuhan janin dan pergerakan janin yang dapat menekan kandung kemih sehingga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, beban tubuh yang semakin berat sehingga dapat merubah struktur tulang belakang sehingga ibu hamil dapat merasakan ketidaknyamanan di daerah pinggang, begitu juga dibagian ektremitas yang terkadang ibu hamil suka mengalami kram. Kondisi ini juga dapat menimbulkan perubahan psikologis ibu hamil, yang terkadang perubahan fisik yang dialaminya dapat menimbulkan kecemasan, dan kekhawatiran saat menghadapi persalinan, hal ini yang terkadang dapat mempengaruhi kualitas tidur ibu hamil (Pilliteri, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO) secara global prevalensi insomnia yang merupakan salah satu gangguan tidur pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%.
Prevalensi insomnia pada ibu hamil di Asia diperkirakan sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1%, dan Eropa 25,1%. Di Indonesia, penelitian yang sama dilakukan oleh Yoane Astria pada tahun 2010 dengan metode penelitian kuantitatif pada 158 responden ibu hamil, didapatkan sebanyak 75% mengalami penurunan kualitas tidur. Hasil penelitian Irmayana (2008) tentang pola tidur ibu hamil trimester tiga di RSU Dr. Pirngadi Medan menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami gangguan pola tidur karena frekuensi terbangun (50%) dan mengalami ketidakpuasan saat tidur (31%).
Menurut data hasil National Sleep Foundation (2017), sekitar 70 juta orang di Amerika mengalami masalah tidur, dimana wanita mengalami kurang tidur lebih sering dari pada pria dan frekuensinya meningkat seiring bertambahnya
usia. Sebanyak 78% wanita di Amerika melaporkan adanya gangguan tidur selama kehamilan dibandingkan saat tidak hamil. Banyak wanita juga melaporkan
merasa sangat lelah selama kehamilan,terutama pada trimester ketiga.
15
The National Sleep Foundation menyebutkan bahwa, 78% wanita di Amerika dilaporkan mengalami gangguan tidur selama kehamilan dibandingkan waktu yang lain. Menurut National Sleep Foundation tahun 2006 menyebutkan faktor yang mengganggu tidur pada kehamilan trimester tiga yaitu sering berkemih sebanyak 92%, nyeri punggung,leher atau sendi sebanyak 66%, kram kaki sebanyak 54%, mual/mulas sebanyak 51 % dan depresi atau stress sebanyak 41%.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan layanan kesehatan tersebut yaitu melalui nonfarmakologis dengan senam hamil, tujuannya yaitu agar ibu mampu relaksasi dengan menggerakkan anggota tubuhnya dan menguasai teknik pernafasan, memperkuat elastisitas otot, melatih relaksasi untuk mengatasi ketegangan saat persalinan, meningkatkan kualitas dan pola tidur ibu hamil,mengurangi keletihan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis serta mengurangi stress dan kecemasan (Kumalasari,2015).
Relaksasi melalui senam hamil dapat memperbaiki sirkulasi pembuluh darah dan tubuh lebih banyak menghasilkan hormon yang berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu yaitu hormon melatonin dan serotonin. Hormon melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal pada malam hari yang berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu (Coad,.Dunstall,2006). Senam hamil lebih optimal dilakukan pada usia kehamilan mencapai enam bulan ke atas yang disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan bermanfaat untuk mempersiapkan proses persalinan, memelihara kesehatan selama kehamilan, mengurangi keluhan yang terjadi akibat perubahan-perubahan kehamilan serta memberikan ketenangan (relaksasi) sehingga ibu hamil dapat melakukan aktivitas tidur dengan nyaman dan merasakan kualitas tidur yang baik (Kumalasari, 2015).
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III.”
16 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui mengenai ”pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III.”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk meliterature review mengenai pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kualitas tidur sebelum intervensi senam 2. Untuk mengetahui kualitas tidur setelah intervensi senam
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil sebelum dan setelah intervensi.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya berkaitan dengan pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil.
b. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah pengetahuan (kognitif) khususnya keperawatan Maternitas dan menambah referensi perpustakan STIKes Dharma Husada Bandung.
c. Manfaat Bagi Penelaah
hasil penelitian ini sebagai syarat kelulusan Sarjana keperawatan serta untuk menambah ilmu wawasan diri sendiri.
17 2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi mengenai pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode systematic review dari beberapa jurnal.