• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I SKRIPSIIIIIIIIIII

N/A
N/A
juan vito

Academic year: 2025

Membagikan "BAB I SKRIPSIIIIIIIIIII"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEK AKHIR SARJANA ARSITEKTUR (PASA 76) REDESAIN PASAR JAYA KRAMAT JATI SEBAGAI PUSAT

PERDAGANGAN DAN HUNIAN VERTIKAL BERBASIS KONSEP URBAN DEVELOPMENT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars) Pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Kristen Indonesia

Oleh:

JUAN VITO YOHANNES SIMANJUNTAK 2054050016

PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA

2025

(2)

i

KATA PENGANTAR

(3)

vii

DAFTAR ISI

(4)

viii

DAFTAR TABEL

(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

(6)

xi

ABSTRAK

(7)

xi

ABSTRACT

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar tradisional telah lama menjadi pusat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Jakarta. Sebagai tempat untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relatif terjangkau, pasar tradisional berfungsi sebagai penopang ekonomi bagi kalangan menengah ke bawah. Pasar Jaya Kramat Jati adalah salah satu pasar yang melayani kebutuhan tersebut di kawasan Jakarta Timur. Namun, pasar-pasar tradisional di Jakarta, termasuk Pasar Jaya Kramat Jati, menghadapi berbagai tantangan yang cukup signifikan. Salah satu masalah utama adalah kondisi fisik bangunan yang sudah tua dan kurang memadai, fasilitas yang terbatas, serta tata ruang yang kurang mendukung kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.

Gambar 1.1 Diagram Jumlah Pasar Jaya di Jakarta Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta

Selain masalah yang terjadi pada pasar tradisional, Jakarta juga menghadapi masalah serius dalam hal kepadatan penduduk. Sebagai ibu kota negara dengan jumlah penduduk yang terus berkembang, Jakarta mengalami peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Hal ini

0 0 0

8 8 8

5 5 5

14 14 14

2 2 2 4 4 4

11 11 11

17 17 17

1 1 1

7 7 7 9 9 9

29 29 29

1 1 1

7 7 7

5 5 5 6 6 6

0 0 0 2 2 2

5 5 5

18 18 18

0 5 10 15 20 25 30 35

2021 2020 2018 2021 2020 2018 2021 2020 2018 2021 2020 2018 Ruang Lingkup

(Regional) Ruang Lingkup (Kota) Ruang Lingkup

(Wilayah) Ruang Lingkup (Lingkungan) Jumlah Pasar yang dikelola PD Pasar Jaya Menurut Kota Administrasi dan Ruang Lingkup Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara

(9)

2

menyebabkan terbatasnya lahan yang tersedia untuk hunian, terutama di kawasan-kawasan strategis dan pusat kota. Tingginya angka urbanisasi dan migrasi ke Jakarta turut memperburuk masalah ini, di mana banyak masyarakat yang harus tinggal di kawasan yang padat, kumuh, dan tidak layak huni. Keterbatasan ruang untuk hunian ini semakin memperburuk kualitas hidup warga, karena tidak hanya berhubungan dengan tempat tinggal, tetapi juga dengan ketersediaan ruang terbuka, aksesibilitas, dan kualitas lingkungan.

Pentingnya pembangunan perumahan yang terjangkau di Jakarta semakin menjadi perhatian, mengingat pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan penyediaan lahan untuk hunian. Dalam beberapa tahun terakhir, harga properti di Jakarta mengalami lonjakan yang sangat tinggi, membuat banyak masyarakat berpendapatan rendah sulit untuk membeli rumah atau menyewa tempat tinggal yang layak. Oleh karena itu, salah satu solusi yang perlu diupayakan adalah penyediaan hunian vertikal yang dapat memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas. Hunian vertikal atau apartemen menjadi pilihan yang relevan untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk ini, karena mampu menampung lebih banyak orang dalam ruang yang lebih efisien..

Namun, pembangunan hunian vertikal saja tidak cukup untuk mengatasi masalah tersebut. Diperlukan suatu pendekatan yang mengintegrasikan berbagai fungsi dalam satu kawasan. Salah satu solusi yang dapat diadopsi adalah dengan meredesain pasar tradisional menjadi pusat perdagangan yang lebih modern sekaligus menyediakan ruang hunian vertikal di atasnya. Konsep ini tidak hanya akan mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas, tetapi juga meningkatkan kualitas ruang publik yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah. Perpaduan antara fungsi perdagangan dan hunian vertikal ini diharapkan dapat menciptakan kawasan yang lebih terorganisir dan lebih hidup, serta mampu mengurangi tekanan terhadap kawasan sekitar yang mengalami kepadatan.

(10)

3

Pasar Jaya Kramat Jati, yang menjadi salah satu pasar tradisional yang penting bagi masyarakat Jakarta Timur, dapat bertransformasi menjadi pusat perdagangan dan hunian vertikal yang mengintegrasikan berbagai fungsi dalam satu kawasan. Dengan meredesain pasar ini, diharapkan dapat menciptakan ruang yang lebih efisien, nyaman, dan berkelanjutan.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah konsep yang dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pasar tradisional di Jakarta, serta memberikan solusi untuk masalah kepadatan penduduk melalui penyediaan hunian vertikal yang terjangkau. Dengan demikian, perancangan ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi pengguna pasar, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan ruang hunian yang layak dan terjangkau.

Dalam konteks ini, penerapan konsep urban development menjadi sangat relevan. Urban development adalah pendekatan yang mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan integrasi antar fungsi, efisiensi penggunaan lahan, serta keberlanjutan lingkungan. Konsep ini juga mendorong terciptanya kawasan yang lebih ramah pengguna, dengan fasilitas umum yang memadai dan akses yang mudah menuju transportasi publik. Dengan menggabungkan pasar tradisional dengan hunian vertikal, kawasan tersebut dapat menjadi contoh pengembangan kota yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga kualitas hidup penghuninya.

Melalui perancangan ini, diharapkan dapat tercipta sebuah lingkungan yang berkelanjutan, yang mengedepankan kualitas ruang publik, efisiensi penggunaan lahan, dan kenyamanan bagi penghuninya.

Pembangunan pasar yang terintegrasi dengan hunian vertikal ini diharapkan menjadi contoh pengembangan kawasan yang dapat diterapkan di berbagai area lain di Jakarta, mengingat tingginya kebutuhan akan hunian yang terjangkau dan kawasan yang lebih terorganisir. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi dalam aspek arsitektur,

(11)

4

tetapi juga dalam pengembangan kota Jakarta yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, terdapat beberapa permasalahan yang didapatkan berdasarkan hasil survey dan studi observasi terhadap Pasar Jaya di jakarta. Berikut pembahasan terkait permasalahan tersebut:

1.2.1 Perilaku Pengguna

A. Bagaimana merancang pasar yang dapat mengakomodasi sirkulasi pengunjung dengan efisien selama jam sibuk, mengingat volume pengunjung yang tinggi?

B. Bagaimana menempatkan fasilitas umum seperti tempat parkir, ruang pedagang, dan area belanja tanpa mengganggu alur sirkulasi dan kenyamanan pengunjung?

C. Bagaimana merancang jalur pedestrian dan area pejalan kaki yang nyaman dan aman untuk pengunjung pasar, khususnya pada jam sibuk, dan bagi mereka dengan kebutuhan khusus?

D. Bagaimana menciptakan ruang tunggu atau area istirahat bagi pengunjung pasar tanpa mengganggu sirkulasi dan kenyamanan di pasar?

1.2.2 Lingkungan dan Integrasi Moda Transportasi

A. Bagaimana merancang jalur pedestrian yang menghubungkan pasar tradisional dengan hunian vertikal dan fasilitas publik lainnya, yang dapat mengakomodasi kapasitas pengunjung dan pengguna lain?

B. Bagaimana merancang jembatan penyebrangan atau aksesibilitas lain yang efektif untuk memfasilitasi pergerakan pengunjung antara pasar dan moda transportasi seperti LRT, Transjakarta, mikrotrans, dan KRL, serta memastikan aksesibilitas bagi pengunjung berkebutuhan khusus?

C. Bagaimana menciptakan ruang publik yang berfungsi sebagai taman transit yang menghubungkan pengguna moda transportasi (LRT, bus, mikrotrans, KRL) dengan pasar, serta menjadi ruang komunal yang mendukung interaksi sosial bagi masyarakat sekitar?

(12)

5

1.2.3 Waktu Tempuh dan Aksesibilitas

A. Bagaimana merancang layout ruang pasar dan hunian vertikal yang meminimalkan waktu tempuh pengunjung untuk berpindah dari satu area ke area lain dalam pasar atau kompleks tersebut?

B. Bagaimana mengoptimalkan jalur transit yang menghubungkan pasar dengan moda transportasi lain, seperti LRT dan bus, untuk meningkatkan kenyamanan dan walkability bagi pengunjung?

1.2.4 Desain Bangunan dan Fasilitas Pasar

A. Bagaimana merancang pasar dan hunian vertikal yang responsif terhadap iklim tropis Jakarta, termasuk penanganan angin, panas, dan kebisingan?

B. Bagaimana menciptakan interior pasar yang informatif, intuitif, dan mudah dimengerti oleh pengunjung, dengan penempatan signage atau petunjuk yang jelas?

C. Bagaimana merancang bangunan pasar yang mudah dalam hal pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas seperti sanitasi, listrik, dan air, agar tetap efisien dan nyaman bagi pengunjung dan pedagang?

D. Bagaimana merancang transportasi vertikal (lift, escalator) yang mudah diakses oleh pengunjung, baik di pasar maupun hunian vertikal, serta mendukung kelancaran pergerakan pengunjung?

1.2.5 Sistem Utilitas dan Keamanan

A. Bagaimana merancang sistem pencegahan kebakaran yang efektif di pasar dan hunian vertikal, dengan mempertimbangkan tingkat kepadatan pengunjung pada jam sibuk?

B. Bagaimana merancang sistem jalur evakuasi yang cepat dan aman bagi pengunjung pasar dan penghuni hunian vertikal jika terjadi bencana, seperti kebakaran atau bencana alam lainnya?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang sebuah fasilitas pembelanjaan di Jakarta Timur menjadi

(13)

6

pusat pembelanjaan dan Hunian Vertikal yang menyesuaikan dengan kebutuhan terkini masyarakat Jakarta.

1.3.1 Maksud

Berdasarkan rumusan masalah, penelitin ini dimaksudkan untuk merancang sebuah konsep perancangan yang mengintegrasikan pasar tradisional dengan hunian vertikal di kawasan Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta. Dengan mengusung konsep Urban Development, penelitian ini bertujuan untuk menawarkan solusi bagi masalah kepadatan penduduk dan terbatasnya lahan untuk hunian yang dialami oleh masyarakat Jakarta.

Penelitian ini juga bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat berdagang, tetapi juga menyediakan hunian yang terjangkau, nyaman, dan berkelanjutan di tengah kota. Melalui integrasi fungsi pasar dan hunian vertikal, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih efisien, terorganisir, dan ramah bagi penghuninya.

1.3.2 Tujuan

Berdasarkan pada maksud di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan konsep desain yang mengintegrasikan pasar tradisional dengan hunian vertikal.

2. Menciptakan ruang publik yang berfungsi secara maksimal untuk masyarakat sekitar.

3. Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan di Jakarta.

4. Memanfaatkan konsep Urban Development untuk menciptakan kawasan yang mendukung keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

5. Memberikan solusi terhadap permasalahan kemacetan, keterbatasan hunian, dan aksesibilitas di kawasan Pasar Jaya Kramat Jati.

1.4 Lingkup Pembahasan

Faktor-faktor yang menjadi lingkup pembahasan dalam perancangan ini mencakup:

a. Integrasi Pasar dengan Hunian Vertikal

(14)

7

Merancang integrasi antara pasar tradisional dan hunian vertikal dalam satu kawasan, untuk menciptakan fungsi campuran yang efisien dalam penggunaan lahan dan mendukung kebutuhan masyarakat.

b. Peningkatan Aksesibilitas dan Mobilitas

Memperhatikan aksesibilitas pengunjung pasar dan penghuni hunian vertikal, dengan memberikan kemudahan dalam pergerakan pejalan kaki, akses kendaraan, serta integrasi dengan moda transportasi umum yang ada di sekitar lokasi.

c. Pengembangan Ruang Publik yang Ramah Pengguna

Mengembangkan ruang publik yang dapat mendukung aktivitas komunitas sekitar, termasuk fasilitas publik seperti taman, area komersial, dan ruang terbuka yang mendukung interaksi sosial dan kenyamanan pengunjung.

d. Keberlanjutan dalam Desain dan Pengelolaan:

Menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perancangan, dengan fokus pada pengelolaan sumber daya yang efisien, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar kawasan..

e. Keamanan dan Kenyamanan Pengguna

Memperhatikan desain yang dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengguna pasar dan penghuni hunian vertikal, melalui pemilihan desain ruang yang aman, pencahayaan yang memadai, serta pengaturan sirkulasi yang jelas dan efisien.

Perancangan ini mencakup aspek fisik pasar, hunian vertikal, infrastruktur pendukung, pengaturan ruang publik di sekitar lokasi, serta penerapan prinsip Urban Development dan Transit-Oriented Development (TOD) untuk menciptakan kawasan yang terintegrasi dengan baik, ramah pengguna, efisien, dan berkelanjutan. Semua pembahasan akan difokuskan pada menciptakan ruang yang mendukung kebutuhan masyarakat, baik dari sisi perdagangan, hunian, serta aktivitas sosial di kawasan tersebut.

(15)

8

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematik Penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

● BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai pengertian dari judul, latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematik pembahasan.

● BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

Membahas mengenai definisi dan teori terkait tipologi bangunan dan tematik yang diambil, juga studi banding bangunan sejenis sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan Pasar Jaya Kramat Jati.

● BAB III PERMASALAHAN

Membahas mengenai permasalahan yang ada dalam perancangan pasar jaya dan hunian vertikal yang meliputi aspek manusia, lingkungan, Bangunan, Struktur, dan Aksesibilitas pengguna.

● BAB IV ANALISA

Membahas mengenai analisa dalam proses perencanaan dan perancangan pasar jaya dan hunian vertikal berdasarkan data yang sudah dikumpulkan. Analisa tersebut meliputi analisa tapak, pengguna, kegiatan dan kebutuhan ruang, sirkulasi, dan hal lain yang berhubungan dan mendukung proses desain.

● BAB V KONSEP DAN IMPLEMENTASI DESAIN

Membahas mengenai konsep yang telah dirancang berdasarkan kriteria desain dan data yang telah dikumpulkan dan implementasinya pada desain pasar jaya dan hunian vertikal dengan pendekatan yang diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap masalah.

● DAFTAR PUSTAKA

● LAMPIRAN

(16)

9

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia terutama para pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur sebagai responden dalam penelitian ini yang pernah dijadikan salah satu tempat blusukan atau

MAYJEN SUTOYO NOMOR 805, CILILITAN KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR LOKASI TES : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (GEDUNG A LANTAI 2). KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

penawaran harga vaksin ke bagian pengadaan barang pihak RS dan disetujui oleh Direktur RS. RS Harapan Bunda (Kramat Jati,

Melalui transaksi perdagangan ini konsep pasar tradisional (dimana penjual dan pembeli secara fisik bertemu) berubah menjadi konsep telemarketing (perdagangan jarak

produk yang sama akan cenderung membentuk pasar yang sempurna dengan penetapan harga secara konvensi (kesepakatan pasar)?. • Pasar beras dan buah di pasar induk kramat jati

KALI BARU TIMUR CIPINANG BUARAN JATI KRAMAT KANAL BANJIR TIMUR CAKUNG CAKUNG DRAIN.. SISTEM MAKRO TATA AIR DI

Pembangunan bangunan hunian vertikal yang bersinergi dengan ruang terbuka hijau menjadi opsi yang efektif, dalam inovasi hunian vertikal di kota Jakarta, mengingat

2 Cawang, , Kramat Jati, Jakarta Timur, Dki Jakarta 13630 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan : Karya Rekaman Video Judul Ciptaan : Latihan Dengan Teknik Hold Relax & Contract