• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 Universitas Muhammadiyah Riau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penyelewengan pajak diartikan sebagai sikap, cara, proses menyimpang atau penyalahgunaan dana yang digunakan oleh mafia pajak terhadap dana pajak yang dibayar oleh wajib pajak. Pembahasan mengenai penyelewengan pajak (tax fraud) adalah sebagai merupakan usaha-usaha memperkecil jumlah pajak dengan melanggar ketentuan-ketentuan pajak yang berlaku. Penyelewengan pajak (tax fraud) dilakukan dengan cara illegal karena merupakan bentuk perbuatan kriminal yang menyalahi aturan. Penyelewengan pajak (tax fraud) secara umum bersifat melawan hukum (illegal) dan mencakup perbuatan sengaja tidak melaporkan secara lengkap dan benar objek pajak atau perbuatan melanggar hukum (fraud) lainnya.

Kasus penyelewengan pajak yang terjadi di Pekanbaru adalah kasus penerbitan 50 faktur pajak fiktif yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha. Direktorat Jendral Pajak (DJP) selaku pihak yang berwenang memutuskan bahwa 50 kasus faktur pajak fiktif mengakibatkan kerugian pajak senilai 200 milyar(Direktorat Jendral Pajak, 23 Januari 2016).

Selain itu, kasus lainnya yang berkaitan dengan penyelewengan perpajakan yang berada di Riau adalah kasus penyelewengan pajak yang dilakukan oleh LG Elektronic yang melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan perhitungan pajak yang dilakukan oleh aparatur pajak dan penerbitan faktur pajak fiktif beserta dokumen palsu pembelia barang sebesar 32 M (http://www.zonariau.com). Kasus penyelewengan perpajakan pada tahun 2017 juga melibatkan salah satu instansi pemerintah sebagai aparatur negara yang menerbitkan ratusan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) palsu tanpa keterangan dan mengakibatkan kerugian yang besar terhadap penerimaan pajak (http://www.goriau.com).

Berdasarkan fenomena diatas, menunjukan bahwa banyaknya kasus penyelewengan perpajakan menjadi hal yang perlu ditelaah lebih lanjut.Apa yang melandasi berbagai pihak bekerja sama untuk melakukan penyelewengan

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau

perpajakan, baik wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pihak yang memberikan jumlah kontribusi penerimaan pajak yang besar ataupun pemerintah selaku pihak yang melayani wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas adalah orang pribadi yang menyelenggarakan kegiatan usaha dan tidak terikat oleh suatu ikatan dengan pemberi kerja (UU No. 16 Tahun 2009 pasal 28).Pada tahun 2015, Wajib Pajak (WP) yang terdaftar dalam sistem administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencapai 30.044.103 WP, yang terdiri atas 2.472.632 WP Badan, 5.239.385 WP Orang Pribadi (OP) Non Karyawan, dan 22.332.086 WP OP Karyawan. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 93,72 juta orang. Artinya baru sekitar 29,4% dari total jumlah Orang Pribadi Pekerja dan berpenghasilan di Indonesia yang mendaftarkan diri atau terdaftar sebagai WP. Selain itu, penurunan jumlah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas terdaftar dan wajib SPT terjadi pada KPP Pratama Pekanbaru Senapelan dari tahun 2013 hingga tahun 2017.

Tabel 1

Daftar Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Atau Pekerjaan Bebasdi KPP Senapelan Tahun 2013-2017

Tahun Wajib Pajak

Terdaftar

Wajib Pajak Terdaftar Wajib

SPT

Persentase (%)

2013 69.874 59.830 85,62%

2014 71.560 58.905 82,31%

2015 73.326 60.918 83,07%

2016 87.433 61.874 70,76%

2017 89.156 67.180 75,35%

Sumber: riau.bps.go.id

Berdasarkan data diatas, menunjukan bahwa jumlah wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan juga masih rendah.Mengingat pentingnya peranan pajak, maka pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak harus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan penerimaan pajak agar

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau

terhindar dari penyelewengan perpajakan.Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian sanksi pajak.Dari segi penegakan hukum, pemerintah harus menerapkan hukum dengan adil kepada semua orang. Apabila ada wajib pajak tidak membayar pajak (termasuk para pejabat publik ataupun keluarganya) atau melakukan tindakan penyelewengan pajakakan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perpajakan. Dengan adanya penerapan sanksi yang tepat dan tegas, maka diharapkan dapat mempengaruhi tindakan penyelewengan perpajakan karena sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dipatuhi. Penerapan sanksi akan memberikan efek jera kepada wajib pajak yang akan melakukan pelanggaran dan akan mempengaruhi penyelewengan perpajakan

Adapun yang dapat mempengaruhi penyelewengan perpajakanadalah sistem pelayanan.pajak.Sistem pelayanan pajak adalah rangkaian kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap,wajar dan terjangkau.Salah satu bentukpelayanan publik adalah pelayanan perpajakan terhadap wajib pajak.Sistem pelayananpajak harus mencerminkan adanya kepastianhukum, keadilan dan kemudahan agartanggung jawab Wajib Pajak dalammemenuhi kewajiban perpajakan dapatdipenuhi sesuai peraturanperundang-undangan perpajakan.Selain itujuga Wajib Pajak tidak boleh diperlakukansebagai obyek, tetapi sebagai subyek yangharus dibina agar bersedia, mampu dan sadarmelaksanakan kewajiban perpajakan sehingga mempengaruhi wajib pajak untuk terhindar dari penyelewengan perpajakan.

Penyelewengan perpajakan juga dapat dipengaruhi melalui berbagai kebijakan pemerintah antara lain dengan mulai diimplementasikannya kebijakan amnesti pajak yang telah dilaksanakan pada tahap satu dan dua di tahun 2016 dan tahap tiga di tahun 2017. Tax amnesty berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan dikarenakan pengampunan pajak mampu meningkatkan kemauan wajib pajak secara sukarela dan benar dalam membayarkan pajaknya dengan timbulnya pengawasan yang didukung dari akuratnya informasi mengenai daftar kekayaan wajib pajak. Dengan kata lain kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan subyek pajak maupun obyek pajak. Subyek pajak dapat berupa

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau

kembalinya dana-dana yang berada di luar negeri, sedangkan dari sisi obyek pajak berupa penambahan jumlah wajib pajak.Sehingga tax amnesty berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan.

Selain itu modernisasi sistem administrasi perpajakan juga mempengaruhi penyelewengan perpajakan. Menurut Rahayu (2010) sistem administrasi perpajakan modern adalah upaya yang dilakukan pemerintah tentunya tidak hanya untuk mencapai target penerimaan pajak semata, juga penting dilakukan untuk menuju adanya perubahan paradigma perpajakan. Salah satu tujuan sistem administrasi perpajakan modern merupakan perbaikan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada dengan tujuan agar tercapainya tingkat kepatuhan wajib pajak, tingkat kepercayaan wajib pajak, serta tercapainya tingkat produktivitas pegawai pajak yang tinggi. Dengan adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan, prosedur mekanisme pembayaran menjadi lebih efektif dan akurat yang dapat dirasakan oleh wajib pajak antara lain yaitu e-filling, e-SPT, e-NPWP, drop box, e-banking, dan lain-lain. Sehingga modernisasi sistem administrasi perpajakan akanmempengaruhi penyelewengan perpajakan.

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Abraham (2015) dengan judulpengaruh sistem pelayanan dan sanksi pajak terhadap penyelewengan perpajakan menyatakan bahwa sistem pelayanan dan sanksi pajak berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nailah (2015) dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan penyelewengan perpajakan menyatakan bahwa sanksi pajak dan modernisasi sistem adminstrasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan namun sistem pelayanan berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan

Perbedaan hasil penelitian lainnya diungkapkan oleh Rahayu (2016)dengan judul pengaruh sistem pelayanan terhadap penyelewengan perpajakan menyatakan bahwa sistem pelayanan tidak berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan namun penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2015) dengan judul pengaruh tax amnesty dan modernisasi sistem adminstrasi

(5)

Universitas Muhammadiyah Riau

perpajakan terhadap penyelewengan perpajakan menyatakan bahwa masing- masing variabel memiliki perngaruh terhadap penyelewengan perpajakan.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Hayatul (2016) dengan judul pengaruh tax amnesty, sanksi pajak dan modernisasi sistem adminstrasi perpajakan terhadap penyelewengan perpajakanmenunjukan hasil bahwa tax amnesty tidak memiliki pengaruh terhadap penyelewengan perpajakan, sedangkan variabel sanksi pajak dan modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki pengaruh terhadap penyelewengan perpajakan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel independen yang diteliti, dimana penelitian ini menambahkan variabel tax amnesty dan modernisasi sistem administrasi perpajakan dari acuan penelitian Hayatul (2016).Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada sampel penelitian yang menggunakan wajib pajak pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, sementara penelitian sebelumnya mengambil sampel wajib pajak badan atau orang pribadi saja.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian pengembangan dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah“Pengaruh Sanksi Pajak, Sistem Pelayanan Pajak, Tax Amnesty dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Penyelewengan Perpajakan (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas di KPP Pratama Senapelan).”Alasan dilakukannya penelitian pada KPP Pratama Senapelan karena permasalahan atau isu yang terjadi melibatkan penurunan jumlah wajib yang terdaftar dan yang melaporkan SPT pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di KPP Pratama Senapelan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1 Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan?

2 Apakah sistem pelayanan berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan?

(6)

Universitas Muhammadiyah Riau

3 Apakah tax amnesty berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan?

4 Apakah modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap penyelewengan perpajakan?

5 Apakah sanksi pajak, sistem pelayanan, tax amnesty dan modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh secara simultan terhadap penyelewengan perpajakan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh sanksi pajak erhadap penyelewengan perpajakan.

2. Untuk mengetahui pengaruh sistem pelayanan terhadap penyelewengan perpajakan.

3. Untuk mengetahui pengaruhtax amnesty terhadap penyelewengan perpajakan.

4. Untuk mengetahui pengaruhmodernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap penyelewengan perpajakan.

5. Untuk mengetahui pengaruh sanksi pajak, sistem pelayanan, tax amnesty dan modernisasi sistem administrasi perpajakansecara simultan terhadap penyelewengan perpajakan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa, untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang perpajakan khususnya bagi peneliti tentang penyelewengan perpajakan.

2. Bagi lingkungan diktorat jenderal pajak khususnya pada KPP Pratama Senapelan, dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi atas penyelewengan perpajakan dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

3. Bagi Masyarakat, dapat digunakan sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya dalam mendorong kepercayaan masyarakat dalam menghindaripenyelewengan perpajakan.

(7)

Universitas Muhammadiyah Riau

1.5 Sistematika Penelitian

Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, kerangka pemikiran.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kerangka pemikiran, pengajuan hipotesis, sumber data, definisi variabel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, hasil analisis penelitian, dan interprestasidan hasil pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Bab iniberisitentangkesimpulandan saran darihasilpenelitian yang telahdilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Transparansi,