1 Universitas Muhammadiyah Riau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Industri merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kehidupan manusia. Kegiatan industri ini juga membawa dampak negatif salah satu dampak yang timbul dari kegiatan industri adalah meningkatnya kadar polutan di udara baik dalam bentuk gas maupun partikulat, yang dapat menyebabkan pencemaran atau polusi udara yang dihasilkan oleh cerobong asap.
Jenis polutan yang terdapat di dalam asap tersebut adalah gas Sulfur dioksida ( ), karbon dioksida , hidrogen sulfida ).
Menurut Nevers (2000) sumber sulfur utama dihasilkan dari kegiatan pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Batu bara merupakan salah satu bahan bakar Fosil yang berasal dari gas alam. Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) adalah perusahaan yang dibangun oleh PT. PLN yang bertugas mengelola tentang listrik yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia. PLTMG Duri merupakan salah satu PLTMG yang ada di Riau, dimana bahan bakar utama yang digunakan oleh PLTMG Duri ini adalah minyak solar High Speed Diesel (HSD) dan gas alam Liquefied Natural Gas (LNG). Hasil pembakaran dari bahan bakar Fosil dapat menghasilkan emisi berbahaya salah satunya (Wiharja, 2002).
Sulfur dioksida memberikan dampak yang berbahaya bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan jika melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Dampak negatif bagi manusia yaitu bisa menyebabkan gangguan pernafasan, iritasi paru-paru, bahkan kematian terutama pada kelompok orang yang sensitif seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia (EPA, 2007). Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tumbuhan dapat membunuh jaringan pada daun dan pinggiran daun. Menurut The National Academy Of Sciences bisa menyebabkan penurunan laju daur zat makanan dalam sistem perairan terhadap kehidupan plankton dan ikan. Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan pemantauan kualitas udara akibat dari adanya aktivitas industri yang bertujuan untuk pembangunan industri yang berwawasan lingkungan. Salah satu cara yang dapat
2 Universitas Muhammadiyah Riau
dilakukan yaitu melalui pembuatan pola sebaran konsentrasi emisi dari cerobong asapnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat membantu untuk menghitung konsentrasi dan pola sebaran. Banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Metode ini sering digunakan dalam dunia fluida karena kemampuannya yang cukup baik dalam menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan aliran fluida, salah satunya adalah dispersi polutan (Tang, 2006).
Pemodelan sebaran polutan menggunakan CFD telah dilakukan oleh Prasanto pada tahun 2008, dimana pada penelitiannya dihasilkan bahwa metode CFD lebih akurat sekitar 66,3% dibandingkan metode Gaussian sekitar 2,6%.
Pada tahun 2009 Agus Ghautsun Ni’am melakukan Simulasi Dispersi Gas Polutan , , Menggunakan CFD, dimana CFD dapat menganalisis sifat karakteristik kimia dari fluidanya.
Penelitian emisi cerobong asap dari PLTMG Duri sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya Rohmayanti pada tahun 2014 telah menghitung dispersi dari PLTMG Duri menggunakan metode dispersi Gaussian. Pada tahun 2015 Yulia Fitri telah melakukan penelitian tentang prediksi konsentrasi pada cerobong asap dari rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mesin dan gas (PLTMG) Duri. Pada tahun 2017 penelitian itu dikembangkan oleh Rahma Reski yaitu menghitung emisi menggunakan metode Gaussian dan ditampilkan dalam bentuk GUI. Maka pada penelitian ini akan dilanjutkan memodelkan emisi dari cerobong asap PLTMG Duri menggunakan metode CFD, dimana emisi yang digunakan adalah . 1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana menghitung konsentrasi dan pola sebaran dari cerobong asap PLTMG Duri menggunakan CFD.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Menghitung konsentrasi dan pola sebaran dari PLTMG Duri menggunakan CFD.
3 Universitas Muhammadiyah Riau
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi bidang ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah, data hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya konsentrasi di PLTMG Duri dan dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah dan bahan kajian untuk analisis lebih lanjut mengenai dampak penecemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia.
2. Bagi PLTMG dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan, program dan rencana terkait dengan aspek perlindungan kesehatan bagi karyawan dan masyarakat yang berada di PLTMG duri.
3. untuk memberikan informasi dan rekomendasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Penelitian ini adalah:
1. Menghitung konsentrasi dan pola sebaran dari cerobong asap PLTMG Duri.
2. Metode yang digunakan adalah metode CFD.
