• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia makanan atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama kuliner, saat ini sedang dalam masa keemasannya dan lebih variatif, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya program-program di televisi yang berunsur kuliner, mulai dari masakan regular sampai dengan masakan unik yang belum banyak diketahui.

Antusias masyarakat terhadap kuliner saat ini sangat tinggi karena makanan sekarang tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia semata, tetapi telah menjadi sebuah cara dalam menghilangkan stress karena pekerjaan atau hal lainnya oleh sebagian masyarakat (Sutabri & Fajriana, 2016).

Masakan tradisional atau masakan khas daerah merupakan masakan olahan asli Indonesia ataupun daerah setempat yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut dan diturunkan secara turun-temurun. Masakan khas daerah ini dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu didalam sosial budaya daerah tersebut. Masakan tradisional dapat diartikan sebagai suatu makanan rakyat sehari-hari, baik berupa makanan pokok, minuman, cemilan, atau sajian khusus yang sudah ada secara turun-temurun dari zaman nenek moyang.

Untuk itu sangat diperlukan suatu wadah yang bisa menyimpan resep masakan agar tidak hilang atau lupa (Nopitasari et al., 2017).

Padang adalah Ibukota Provinsi Sumatera Barat yang memiliki kekhasan budaya alamnya yang disebut budaya Minangkabau. Selain kekayaan alam yang indah, Sumatera Barat juga memiliki makanan khas. Jenis makanan yang

(2)

beraneka ragam menjadikan masakan Sumatera Barat tidak hanya dikenal oleh masyarakat Minangkabau saja melainkan ke luar pulau hingga sampai seluruh Nusantara (Latifiana & Pardede, 2016).

Salah satu masakan yang sangat terkenal yang menjadi ciri khas Minangkabau adalah rendang. Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran bumbu dan rempah-rempah. Proses pembuatan rendang ini terbilang sulit. Karena proses pembuatan masakan tidak mudah dan tidak semua orang bisa menguasainya, maka sangat diperlukan digitalisasi agar resep masakan mudah digunakan dan tidak hilang (Hendrawan, 2019).

. Resep masakan sangat dibutuhkan sebagai suatu sarana yang dapat menuntun pada saat penyiapan bahan-bahan masakan, cara pembuatan, serta cara penyajiannya agar menghasilkan masakan dengan cita rasa yang lezat dan menarik. Kumpulan dari resep masakan yang tersedia saat ini berasal dari majalah, tabloid, koran, dan website. Hal ini dinilai kurang efektif dan efisien dalam pengelompokan masakan berdasarkan kategori jenis masakannya, sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam pencarian dan pengarsipan koleksi resep masakan. Sehingga dengan perkembangan teknologi ini untuk medapatkan informasi masyarakat beralih menggunakan Android (Mulyadi et al., 2016).

Android adalah sistem informasi untuk perangkat mobile yang berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middlewere dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk mmenciptakan aplikasi mereka. Saat ini banyak vendor-vendor yang telah memproduksi smartphone berbasis Android karena Android merupakan sistem operasi yang open source sehingga bebas dipakai oleh vendor manapun. Bagi para pengguna

(3)

banyak yang lebih memilih menggunakan Android karena cara penggunaannya yang sangat mudah dan bisa dibawa kemana-mana (Pancasari, 2018).

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan membangun aplikasi sistem pembelajaran resep masakan tradisional , sebagai alat bantu dalam mengenalkan masakan daerah dan bermanfaat bagi siapa saja yang mencintai dan mengupayakan kelestarian masakan tradisional sebagai warisan dari nenek moyang. Penelitian ini sekaligus dituangkan dalam skripsi yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Pelestarian Masakan khas Minangkabau Berbasis Android Mobile.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memudahkan dalam penyimpanan resep masakan khas daerah Minangkabau agar tidak hilang atau rusak?

2. Bagaimana cara membangun sebuah aplikasi resep masakan?

3. Bagaimana cara membangun aplikasi resep masakan yang mudah digunakan oleh masyarakat Minangkabau dan juga masyarakat umum lainnya?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan adalah sebagai berikut:

A. Maksud

Maksud dari pembuatan aplikasi ini sebagai berikut:

(4)

1. Memudahkan dalam penyimpanan resep masakan khas daerah Minangkabau agar tidak hilang atau rusak.

2. Membangun sebuah aplikasi resep masakan

3. Membangun aplikasi resep masakan yang mudah digunakan oleh masyarakat Minangkabau dan juga masyarakat umum lainnya.

B. . Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan yang telah ditentukan dalam mencapai kelulusan Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika Universitas BSI Bandung.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan meliputi Teknik pengumpulan data dan metode pengembangan system

1.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi:

A. Observasi

Melakukan pengamatan dan pengumpulan data berupa daftar menu masakan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Minangkabau ataupun oleh masyarakat pada umumnya.

B. Wawancara

Selain mengadakan pengamatan, penulis juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa pemilik rumah makan Minangkabau atau rumah makan Padang yang ada diperantauan.

(5)

C. Studi Pustaka

Penulis juga melakukan studi pustaka sebagai tambahan dalam pembuatan aplikasi. Penulis mengumpulkan berbagai sumber pendukung lainnya berupa jurnal, buku, dan data penunjang lainnyayang berkaitan dengan pembuatan aplikasi ini.

1.4.2 Metode Pengembangan Aplikasi

Dalam pengembangan aplikasi ini penulis menggunakan metode waterfall, dimana model yang mudah dan umum digunakan. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisa desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (Sukamto & M.

Shalahuddin, 2014).

Metode yang digunakan untuk aplikasi ini adalah waterfall. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangakat lunak secara sekuensial, atau turut dimulai dari analisis, desain, pengdean, pengujian, dan tahap pendukung (support) (Sukamto & Shalahuddin, 2014).

Waterfall model adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Selain itu model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para pengembang software. Inti dari model waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem yang dilakukan secara berurutan atau secara linear.

Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah kedua, ketiga dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ketiga akan bisa dilakukan jika tahap kesatu dan kedua sudah dilakukan (Sholikhah et al., 2017).

(6)

Berikut langkah-langkah model waterfall yang penulis lakukan sebagai berikut (Sukamto & M. Shalahuddin, 2014) :

1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan akan menghasilkan spesifikasi dari karakteristik operasional yang akan dimiliki oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan, dimana hal ini mungkin mengindikasikan antar muka perangkat lunak dengan elemen-elemen sistem lainnya dan juga menetapkan batasan-batasan yang harus dihadapi sistem atau perangkat lunak. Penulis menganalisa dari keseluruhan aspek yang diteliti kemudian mencermati rangkuman data menjadi sebuah informasi yang berguna dalam pembuatan aplikasi ini dan dapat diberikan kepada user tentang aplikasi informasi resep masakan Minangkabau.

2. Desain

Pada tahap ini penulis merancang interface aplikasi ini meliputi list kategori masakan, nama masakan, resep masakan, dan kadar kalori pada masakan.

3. Coding

Pada tahapan coding penulis membuat kode program dengan menggunakan bahasa pemograman Java.

4. Testing

Pada tahap testing ini penulis menggunakan Blackbox Testing.

5. Pemeliharaan

Pada penelitian ini penulis hanya melakukan hingga tahap testing.

(7)

1.5 Ruang Lingkup

Pada perancangan aplikasi ini, penulis membatasi masalah agar lebih terstruktur yaitu :

1. Aplikasi ini dirancang pada platform Android minimal pada versi Jelly Bean sehingga hanya dapat dijadikan pada mobile device yang menggunakan Android.

2. Aplikasi ini menampilkan informasi resep masakan dan cara pembuatan berdasarkan kategori yang dipilih dan ditambah dengan fitur gambar dari masakan.

3. Aplikasi ini dirancang hanya untuk resep masakan daerah Minangkabau yang dibatasi jumlah masakan disetiap kategorinya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalan Laporan Akhir ini penulis akan membangun sebuah “Aplikasi Pengelolaan Data Inventaris Alat Kesehatan Berbasis Web Pada