• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Bagaimana penerapan ketahanan usaha berbasis peningkatan kualitas produk dan penyesuaian pelayanan pada UMKM Batik Balqis Semarang di masa pandemi Covid-19? Bagaimana dengan penerapan ketahanan bisnis berbasis Customer Relationship Marketing pada UMKM Batik Balqis Semarang di masa pandemi Covid-19? Bagaimana perkembangan implementasi ketahanan bisnis berbasis digital marketing pada UMKM Batik Balqis Semarang di masa pandemi Covid-19?

Bagaimana penerapan ketahanan usaha berbasis penjualan e-commerce pada UMKM Batik Balqis Semarang di masa pandemi Covid-19. Mengetahui dan menganalisis implementasi ketahanan usaha berbasis peningkatan kualitas produk dan layanan pada UMKM Batik Balqis Semarang pada masa pandemi Covid-19. Mengetahui dan menganalisis penerapan ketahanan bisnis berbasis customer Relationship Marketing pada UMKM Batik Balqis Semarang pada masa pandemi Covid-19.

Mengetahui dan menganalisis penerapan ketahanan usaha berbasis digital marketing pada UMKM Batik Balqis Semarang di masa pandemi Covid-19. Mengetahui dan menganalisis implementasi ketahanan usaha berbasis penjualan e-commerce pada UMKM Batik Balqis Semarang pada masa pandemi Covid-19.

Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti

Bagi Pelaku Usaha UMKM

Bagi Pihak Lain

Kerangka Teori

Pandemi dan Perkembangan Pandemi Covid-19

Suatu penyakit disebut pandemi apabila penyakit tersebut telah menyebar secara masif ke seluruh negara di dunia dan mempunyai tingkat penularan yang tinggi. WHO menggambarkan pandemi sebagai suatu kondisi ketika penduduk seluruh negara di dunia tertular dan terdapat kemungkinan sebagian besar penduduk dunia akan sakit/tertular (Soetjipto, 2020). Dengan status tersebut, WHO meminta semua negara memperbaiki mekanisme tanggap darurat terhadap Covid-19 (Kompas.tv, 2020).

Sebagai upaya preventif untuk membatasi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah telah menerbitkan peraturan pemerintah yang mengatur pembatasan sosial berskala besar. Pembatasan sosial berskala besar diterapkan pada tempat hiburan, perkantoran, lembaga pendidikan, kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya (Fitriasari, 2020). Berdasarkan data real-time dari situs Worldometers pada Minggu 25 Juli 2021, total kasus infeksi Covid-19 di dunia adalah sejumlah kasus.

Bahkan, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, mengingat Indonesia berada di peringkat keempat belas. Pandemi Covid-19 khususnya di Indonesia berdampak pada ketidakstabilan UMKM berupa penurunan omzet penjualan.

Resiliensi Bisnis

Perusahaan perlu mengembangkan ketahanan untuk mempertahankan bisnisnya sehingga dapat merespons kejadian tak terduga yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi (Zuperkiene et al., 2021). Menurut Hardilawati (2020), terdapat ketahanan yang lebih besar bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan usahanya di masa pandemi seperti Realisasi peningkatan kualitas produk dapat dilaksanakan dengan melakukan pengendalian kualitas produk secara detail, sehingga pelaku usaha dapat melakukan adaptasi terhadap umur simpan produk dan kemasan produk.

Tidak hanya meningkatkan kualitas produk, pelaku bisnis juga dapat melakukan penyesuaian layanan dengan menambahkan varian layanan, misalnya layanan pengiriman dan pembelian online, serta menggunakan jalur layanan khusus terkait penjualan yang mudah diakses oleh pelanggan. Tak hanya itu, para pebisnis juga bisa rutin berkomunikasi dengan konsumen melalui berbagai media promosi, misalnya dengan menjawab segala keluhan terkait penjualan atau menanggapi feedback pelanggan. Mulai dari pemasaran produk hingga pemasaran digital, para pebisnis dituntut untuk selalu belajar dan berpikiran terbuka terhadap teknologi yang terus berkembang.

Para pebisnis bisa memulainya dengan membuat media sosial dan melakukan kampanye secara rutin serta mengedepankan bentuk promosi terkini dengan memposting gambar produk atau mengunggah konten menarik terkait produk yang dimilikinya sehingga aktivitas pemasaran online atau digital marketing dapat berjalan dengan baik. Selain itu, para pebisnis juga perlu memanfaatkan berbagai media seperti TV, radio, perangkat mobile hingga internet, dimana media tersebut akan memberikan infografis mengenai berbagai produk yang dipasarkan. Beberapa e-commerce yang bisa digunakan oleh para pebisnis seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan lain sebagainya.

Tujuan penggunaan e-commerce oleh para pelaku bisnis tentunya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, agar mampu menjangkau konsumen-konsumen baru yang tidak hanya sebatas berjualan di wilayah tertentu saja, namun dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Pelaku bisnis dapat melihat dan mengamati penjualan yang dilakukan oleh kompetitornya serta dapat menggunakan sistem pemasarannya. Selain itu juga memudahkan proses transaksi tanpa harus datang sendiri ke toko sehingga mampu bersaing dengan toko sejenis dan mendapatkan hasil yang maksimal (Maulana et al., 2015).

Konsep ketahanan rantai pasokan (SCRES) memberikan informasi mengenai langkah-langkah mitigasi risiko dan memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk kembali seperti semula atau menemukan peluang baru untuk terus berkembang (Seville et al., 2015). Terdapat tiga kajian utama dalam membangun ketahanan rantai pasok yaitu fase, strategi dan kapabilitas (Ali et al., 2017). Kemampuan bersiap, memperingatkan terhadap bahaya dan menghindari risiko merupakan faktor yang berhubungan dengan fase pra gangguan (Ali et al., 2017).

Faktor-faktor yang berhubungan dengan fase subdisrupsi adalah kemampuan merespon, memecahkan masalah dan beradaptasi (Ali et al., 2017). Beberapa faktor yang berhubungan dengan pasca gangguan antara lain kemampuan untuk pulih, bertahan dan memperbaiki (Ali et al., 2017).

Gambar 1.1 Tiga Bahasan Utama SCRES  A.  Fase pre-disruption
Gambar 1.1 Tiga Bahasan Utama SCRES A. Fase pre-disruption

Penelitian Terdahulu

Unsur ketiga adalah pengetahuan manajemen pasca gangguan untuk menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi setelah terjadinya gangguan. UMKM dapat memanfaatkan platform marketplace untuk memasarkan produknya seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, Bblibli, dll. Kebijakan pemerintah terhadap UMKM dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19 antara lain relaksasi kredit, pembebasan pembayaran bunga dan penundaan pembayaran pokok bagi penerima KUR/kredit mikro di bawah Rp.

10 juta selama 6 bulan, penghapusan pajak selama 6 bulan dan stimulasi pembelian produk yang dihasilkan UMKM. Selain itu perluasan Bansos seperti kartu awal, integrasi pelaksanaan program bansos, kartu sembako murah yang bekerjasama dengan pemilik toko tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mendeskripsikan strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh para pelaku UMKM agar mampu terus bertahan dan lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan bisnis, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup yang dapat diterapkan oleh UMKM untuk mempertahankan usahanya antara lain dengan meningkatkan mutu dan kualitas produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi permasalahan dan strategi kelangsungan hidup UMKM di era pandemi Covid-19. Namun banyak UKM yang mencoba bertahan dalam bisnisnya dengan memasarkan produknya melalui e-commerce, digital marketing, peningkatan kualitas produk dan layanan, strategi harga, strategi promosi dan diversifikasi produk, serta memanfaatkan peluang yang ditawarkan pandemi ini. zaman.

Selain itu, pemerintah telah menerapkan banyak insentif untuk mengurangi biaya produksi dalam bentuk subsidi bunga dan memberikan tambahan modal kepada MSMV. Utomo, Ariska, Pratiwi dan Kaujan (2021) melakukan penelitian dengan judul “Strategi Mempertahankan Kinerja UKM di Masa Pandemi Covid-19”. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji empiris mengenai pengaruh pemasaran digital responsif, pemasaran hubungan pelanggan dan efisiensi modal kerja dalam upaya menopang kinerja UKM di masa pandemi Covid-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran digital responsif terbukti membantu UKM mempertahankan kinerja penjualan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, kunci terpenting untuk menjaga kinerja konsumen dan penjualan di masa pandemi Covid-19 adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen dan pengelolaan modal kerja yang agresif akan memudahkan UKM dalam meningkatkan kinerjanya di masa pandemi. -19 pandemi.

Definisi Operasional dan Konseptual Definisi Konsep

Definisi Operasional

Kerangka berpikir merupakan penjelasan khusus mengenai alur pemikiran teoritis menuju pemecahan masalah secara cermat, penjelasan mengenai teori dasar yang digunakan untuk menggambarkan aliran teoritis atau jaringan teori-teori yang menyusun pemecahan masalah.

Gambar 1.2 Kerangka Berfikir  Sumber: Teori yang diolah Peneliti, 2022
Gambar 1.2 Kerangka Berfikir Sumber: Teori yang diolah Peneliti, 2022

Metode Penelitian .1. Desain Penelitian

  • Situs Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Jenis Data
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis dan Interpretasi Data
  • Kualitas Data

Data yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi, seperti berupa surat, foto, catatan aktivitas dan dokumen digunakan untuk mengetahui informasi yang terjadi. Informasi atau data yang akan diperoleh melalui dokumentasi dalam penelitian ini berkaitan dengan foto atau foto pada saat wawancara dan observasi serta dokumen yang diperoleh dari UMKM Batik Balqis seperti laporan omzet bulanan. Analisis dan interpretasi data kualitatif dilakukan apabila data yang diperoleh diberikan dalam bentuk kata-kata, bukan rangkaian angka, dan tidak dapat disusun dalam suatu kategori atau struktur klasifikasi.

Peneliti membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dengan subjek penelitian guna menarik kesimpulan. Setelah dilakukan pengecekan maka data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan/benar artinya data tersebut dapat dipercaya sehingga perlu dilakukan perpanjangan pengamatan. Peningkatan ketekunan dalam penelitian merupakan salah satu cara untuk mengecek apakah data yang dikumpulkan atau disajikan benar atau tidak.

Triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data yang telah dikumpulkan dan tidak mengadakan FGD (Focus Group Discussion). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara memeriksa data yang telah diperoleh dari beberapa sumber kemudian menganalisisnya untuk menarik suatu kesimpulan dan membuat kesepakatan dengan beberapa sumber data, misalnya dokumen. Untuk menguji reliabilitasnya dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Triangulasi teknis merupakan teknik yang memadukan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang ada (Sugiyono, 2011). Pengumpulan data dengan teknik wawancara pada pagi hari, pada saat informan masih segar, akan memberikan data yang lebih banyak. Apabila hasil pengujian menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan berulang kali agar ditemukan keamanan data.

Analisis kasus negatif dilakukan untuk mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang ditemukan. Bahan referensi dapat digunakan sebagai data pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan peneliti. Dalam laporan penelitian, data yang diberikan harus disertai dengan foto atau dokumen asli, sehingga lebih dapat dipercaya atau diverifikasi.

Gambar

Gambar 1.1 Tiga Bahasan Utama SCRES  A.  Fase pre-disruption
Gambar 1.2 Kerangka Berfikir  Sumber: Teori yang diolah Peneliti, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pada hotel The Oberoi Beach Resort, Bali juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha dan Fajar 2018 yang menunjukkan bahwa konten, konteks dan