• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan teknologi informasi di seluruh dunia telah menunjukan perkembangan yang begitu pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Markplus Insight (2013) merilis data tetang penggunaan internet di Indonesia dengan jumlah pengguna per akhir tahun 2012 mencapai 61,08 juta orang. Salah satu fasilitas dalam internet adalah web, web juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Kinerja emiten adalah suatu ukuran yang menggambarkan kondisi keuangan suatu emiten, apakah kondisi baik atau tidak baik. Bagi kalangan emiten sekuritas, pelaku bursa dan investor sebelum mereka melakukan investasi tentu akan melihat prestasi emiten, prestasi yang baik tercermin pada kinerja keuangan emiten yang baik. Penilaian kinerja keuangan dilakukan melalui data yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh emiten. Ketersediaan data keuangan yang diperlukan berkaitan dengan perilaku kinerja keuangan emiten merupakan hal yang mutlak penting. Penilaian kinerja emiten dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan. Menurut PSAK No.1 revisi 2013 Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan dari emiten (Stern Stewart & Co, 1995). Model EVA menawarkan

(2)

2

parameter yang cukup objektif karena berangkat dari konsep biaya modal (cost of capital) yakni mengurangi laba dengan beban biaya modal, dimana beban biaya modal ini mencerminkan tingkat resiko emiten. Beban biaya modal ini juga mencerminkan tingkat kompensasi atau return yang diharapkan investor atas sejumlah investasi yang ditanamkan di emiten. Hasil perhitungan EVA yang positif merefleksikan tingkat return yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal.

Economic value added membuktikan kemampuannya dalam memberikan tingkat pengembalian saham yang baik, sebagaimana iklan Stewart sebagai konsultan yang pertama kali mengembangkan konsep Economic value added (EVA) Lupakan Earning per share dan return on equity dan return on investment, Economic value added (EVA) dapat meningkatkan pengembalian saham (Stewart

& Co, 1995 dalam Chen Shimin, et al, 2001).

Pasar modal atau investor akan merespon positif atas kandungan informasi EVA. Kandungan informasi EVA merupakan berita baik bagi investor, nilai EVA yang positif menandakan bahwa perusahaan dapat memberikan nilai tambah ekonomis sesuai dengan return yang diharapkan yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham.

Indeks saham LQ-45 yaitu 45 emiten yang memiliki saham paling likuid, yaitu mampu melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Indeks LQ-45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham yang disesuaikan setiap enam bulan yaitu awal febuari dan agustus (www.idx.co.id).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis tertarik melakukan penelitian pengukuran kinerja keuangan emiten sektor LQ-45 yang telah go public

(3)

3

di Bursa Efek Indonesia untuk mengetahui kinerja emiten apakah dengan prestasi likuiditas yang baik, emiten tersebut mempunyai nilai tambah ekonomi serta pergerakan saham yang bagus pula untuk menentukan keputusan investor.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan emiten apabila diukur menggunakan metode EVA ?

2. Bagaimana valuasi saham emiten dapat dikatakan Undervalued atau Overvalued ?

3. Bagaimana membuat aplikasi berbasis web untuk memudahkan pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode EVA ?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian menggunakan emiten sektor Property and Real estate, Building construction, Bank, Food and Beverages, dan Telecommunication. yang secara rutin tergabung dalam indeks LQ-45 periode 2014-2016.

2. Penelitian menggunakan data sekunder laporan keuangan tahunan per 31 Desember yang telah di Audit.

3. Perhitungan biaya modal saham menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM).

4. Valuasi saham emiten menggunakan metode gordon growth model.

(4)

4

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu para investor mengenai kebijakan berinvestasi dengan mengetahui nilai tambah (EVA) pada emiten indeks LQ-45.

2. Membantu investor mengetahui saham yang bernilai undervalued dan overvalued.

3. Menghasilkan sebuah sistem berbasis web yang memudahkan investor mengetahui kinerja keuangan emiten Indeks LQ-45.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sarana pengetahuan pada disiplin ilmu mengenai pengukuran kinerja keuangan dalam suatu instansi

2. Bagi investor

Penelitian diharapkan dapat membantu investor dalam memutuskan kebijakan investasi melalui metode pengukuran EVA

3. Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi

Memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengukur kinerja keuangan yang dapat diakses melalui sebuah website.

Referensi

Dokumen terkait

Having identified poverty incomes by defining an appropri- ate poverty line Sen: 1981:21, the numerical weight of poor persons Q in the total population N is expressed by the