• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan dunia bisnis saat ini membuat persaingan semakin ketat sehingga menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis. Setiap usaha harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa. Setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Pemahaman terhadap perilaku konsumen pada setiap pasar sasaran sangatlah penting, karena kelangsungan hidup perusahaan sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2008).

Sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan, seiring dengan proses pembangunan dan semakin meningkatnya sektor-sektor lain. Sasaran pertumbuhan sektor pertanian tersebut tergolong dalam sasaran pertumbuhan yang cukup tinggi. (Ismini, 2010). Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki banyak kelebihan. Misalnya, saja pada saat cadangan makanan (padi-padian) mengalami kekurangan, ubi kayu masih dapat diandalkan sebagai sumber bahan pengganti karena ubi kayu merupakan tanaman

(2)

yang tahan terhadap kekurangan air sehingga masih dapat di produksi di lahan kritis sekalipun dan cara penanaman ubi kayu yang mudah. Tujuan pengolahan ubi kayu itu sendiri adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan memanfaatkan ubi kayu agar memperoleh nilai jual yang tinggi dipasaran (Imran, 2014).

Perdagangan ubi kayu saat ini semakin berkembang yang ditandai dengan semakin meningkatnya permintaan ubi kayu oleh negara-negara konsumen dan semakin banyaknya jumlah negara pengekspor ubi kayu di dunia. Cina merupakan negara konsumen terbesar ubi kayu di dunia selama periode 2004-2013. Selain itu, negara pengimpor ubi kayu utama lainnya adalah Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Brazil, dan Belanda. Sementara itu, negara pengekspor utama ubi kayu selain Indonesia antara lain Thailand, Vietnam, Costa Rica, Kamboja, Paraguay, Uganda, Belanda, Nikaragua, dain Srilanka (FAO, 2015 dalam Pramesti, 2017).

Provinsi Lampung saat ini masih menjadi sentra penghasil ubi kayu terbesar di tanah air. Produksi nya per tahun rata-rata mencapai 9 juta ton. Hal ini diungkapkan menurut data Badan Pusat Statiska (2018) angka produksi singkong di Lampung mencapai 6.683.758 ton yang menjadikan provinsi lampung sebagai daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia di seluruh Indonesia yang menyentuh angka 19.341.233 ton.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah kualitas produk dan harga. Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah

(3)

kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Demikian juga konsumen dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu, perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan harapan konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan (Fure, 2014).

Kualitas produk merupakan salah satu hal yang penting dalam memilih suatu produk. Konsumen menginginkan kualitas produk yang terbaik dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut Kotler (2007) kualitas produk (product quality) adalah ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Shaharudin dkk. (2010), kualitas produk adalah faktor yang paling penting bagi pemilihan masing-masing merek atau model, terutama di lingkungan pasar dimana dengan tingkat persaingan yang ketat dan penetapan harga yang kompetitif. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi konsumen (Yusof, 2013).

Produk yang berkualitas akan menjadi alat ukur dalam menentukan harga.

Selain itu harga adalah unsur penentu dalam perusahaan mendapatkan laba. Harga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang berfungsi menciptakan keunggulan bagi perusahaan. Namun, hal itu seringkali

(4)

terbentur pada kebijakan penetapan harga. Penetapan harga oleh perusahaan harus disesuaikan dengan situasi lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada saat persaingan yang semakin ketat dan perkembangan permintaan yang terbatas. Semakin lama seorang pelanggan bertahan pada suatu perusahaan, semakin berharga pelanggan tersebut (Fure, 2014).

Harga merupakan alat pengukur dasar suatu sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi. Harga didasarkan pada nilai bahwa seseorang atau pengusaha bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki Hubungan harga dengan keputusan pembelian yaitu harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin tinggi harga, maka keputusan pembelian rendah, sebaliknya jika harga rendah, maka keputusan pembelian tinggi (Kotler dan Amstrong, 2005).

Menurut Winardi (2010) yang menyatakan keputusan pembelian konsumen merupakan titik suatu pembelian dari proses evaluasi. Sedangkan Peter dan Olson (2009) menyatakan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya. Menurut Kotler dan Keller (2009) proses pengambilan keputusan pembelian melewati lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian

Usaha keripik singkong merupakan produk usaha kecil menengah yang bisa menembus pasar internasional sebagai contoh keripik pedas maici di Bandung.

Pengenalan merek yang dilakukan melalui media sosial online shop seperti facebook

(5)

twitter dan instagram. Sebuah brand yang relatif mudah melakuan promosi dan menjangkau target pemasaran produknya (Lie, 2013).

Berdasarkan wawancara dengan pemilik Mbah Keripik Bandar Lampung, harga beli buah singkong yang belum diolah dengan harga Rp 2000 rupiah per kilo.

Dengan harga yang 2000 buah singkong termasuk buah yang relatif murah sebelum adanya olahan menjadi sebuah keripik. Mbah Keripik merupakan usaha mikro kecil menengah yang bergerak di bidang makanan terutama dalam pengolahan buah singkong menjadi kripik singkong. Mbah Keripik beralamat Jalan Serbajadi, Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35143.

Tabel 1.1 Harga Jual Keripik Singkong Mbah Keripik

No Produk Harga

1. Keripik singkong pedas 200 gram 10.000

2. Keripik singkong original 200 gram 9.000

Dalam produk kemasan olahan singkong pada brand tertentu terdapat tanda sertifikat halal yang di keluarkan oleh BPOM. Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat–obatan dan makanan di Indonesia. Sertifikat halal adalah pengakuan kehalalan suatu produk yang dikeluarkan oleh majelis ulama Indonesia. Selain itu, fatwa halal yang dihasilkan oleh MUI harus ditaati dan dipatuhi oleh pemerintah dan umat Islam.

(6)

Label BPOM sertifikat halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang.

Mbah Keripik sendiri sudah terdaftar di BPOM dan memiliki label halal pada kemasan. Dengan label halal tersebut, Mbah Keripik sudah dapat dibeli di berbagai supermarket atau toko oleh–oleh di Bandar Lampung. Tetapi dalam pengaplikasiannya, Mbah Keripik menghadapi beberapa kendala kendala dari faktor harga maupun kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Setiap konsumen memiliki kriteria pembelian masing-masing, ada konsumen yang hanya mengedepankan harga dan ada juga konsumen yang hanya mengedepankan kualitas produk namun ada juga konsumen yang mengutaman harga dan kualitas produk dalam menentukan keputusan pembelian. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk di Mbah keripik sebagai bentuk pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian.

Selain itu, terdapat kesenjangan penelitian terdahulu, yaitu penelitian Fernando dkk (2018) bahwa bauran pemassaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi secara simultan positif terhadap keputusan pembelian. Yazia (2014) dalam penelitiannya variabel yang paling berpengaruh adalah kualitas produk sedangkan harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Sejalan dengan penelitian itu Putri Nilam (2018) terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian.

(7)

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung?

3. Apakah harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung.

2. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong Bandar Lampung.

3. Untuk menguji pengaruh harga dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Mbah Keripik Singkong di Bandar Lampung.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut manfaat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan sebagai aplikasi ilmu yang di peroleh selama perkuliahan dan penerapan teori berkaitan dengan keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagu perusahaan sebagai bahan masukan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, terutama mengenai harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk. Agar meningkatkan omset penjualan dan membantu mengembangkan strategi dalam menghadapi persangan penjualan Mbah Keripik singkong Bandar Lampung.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka peneliti membatasi sejumlah masalah untuk lebih memperjelas dan menghindari adanya salah pengertian adanya penelitian yang akan diteliti, sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya berfokus pada konsumen Mbah Keripik Singkong Bandar Lampung.

(9)

2. Penelitian ini difokuskan pada 3 variabel, yaitu harga, kualitas produk, dan keputusan pembelian.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Harga Terhadap Keputusan pembelian Dari hasil analisis diperoleh variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai

Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga digunakan sebagai pengukur nilai dari manfaat yang dirasakan terhadap barang atau jasa yang pada akhirnya juga mempengaruhi dalam keputusan