1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri dan memerlukan keterampilan untuk memecahkan masalah kimia dalam bentuk teori, konsep, hukum dan fakta (Adriani & Silitonga, 2017).
Penggambaran fenomena yang ada dalam ilmu kimia dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan praktek, menggunakan alat peraga, bahan ajar atau media pembelajaran (Ramadani dkk., 2020). Dalam pembelajaran sangat diperlukannya bahan ajar untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar (Pratama & Alamsyah, 2020).
Bahan ajar merupakan alat bantu sarana pembelajaran yang terdiri dari materi, metode, batasan-batasan dan cara penilaian yang dirancang secara terstruktur dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Nurdyansyah & Mutala’liah, 2015). Bahan ajar memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran yaitu fungsi bahan ajar bagi guru dan peserta didik. Fungsi bahan ajar bagi guru antara lain: menghemat waktu guru pada proses belajar mengajar, perubahan peran guru dari guru menjadi fasilitator, meningkatkan efektivitas dan interaktivitas proses pembelajaran, pedoman dalam mengarahkan aktivitas pembelajaran dan sebagai alat evaluasi (Magdalena dkk., 2020).
Sedangkan fungsi bahan ajar bagi peserta didik yaitu peserta didik dapat belajar secara mandiri, peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja, dan
sebagai pedoman bagi peserta didik dalam mengelola kegiatan belajarnya (Fajri, 2018).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 2 Tanjungpinang pada Lampiran 1, didapatkan informasi bahwa selama pembelajaran bahan ajar yang digunakan guru adalah modul dari kemendikbud, buku cetak, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) akan tetapi untuk penggunaan LKPD tidak di semua materi kimia. Guru belum mengoptimalkan pengembangan bahan ajar yang bersifat elektronik. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Selama proses pembelajaran guru belum pernah mengintegrasikan word search puzzle ke dalam proses pembelajaran dan bahan ajar. Penilaian harian pada materi hidrokarbon yang terdapat pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa 46,15% di kelas XI MIA 3 tahun akademik 2021/2022 masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon, guru memerlukan LKPD yang bersifat elektronik dan menarik untuk mendukung proses pembelajaran.
LKPD merupakan lembar kegiatan proses pembelajaran untuk menemukan konsep, baik secara teori, pembuktian, maupun penyelidikan yang disertai dengan petunjuk dan prosedur kerja yang jelas untuk melatih keterampilan berpikir dan keterampilan proses ilmiah dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai (Firdaus dan Wilujeng, 2018). Salah satu bentuk LKPD interaktif adalah penggunaan LKPD elektronik (e-LKPD), e-LKPD dapat didesain dan dibuat sesuai dengan kompetensi yang akan diperoleh dalam proses
pembelajaran serta kreativitas masing-masing guru, dimana nantinya peserta didik mengakses e-LKPD ini melalui jaringan internet dengan harapan dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga indikator pembelajaran dapat tercapai (Lathifah dkk., 2021). Peran e-LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada peserta didik (Andriyani dkk., 2018).
Berdasarkan hasil angket peserta didik kelas XI MIA 3 tahun akademik 2021/2022 di SMA Negeri 2 Tanjungpinang pada Lampiran 2 didapatkan informasi bahwa sebesar 50% menyatakan bahwa materi hidrokarbon termasuk materi yang sukar dipahami. Sukarnya pemahaman pada materi hidrokarbon menurut peserta didik pada Lampiran 2 karena waktu pembelajaran yang singkat, kurang belajar secara mandiri, kurangnya interaksi antara peserta didik dan guru, peserta didik malas mengulang kembali pembelajaran dan kurangnya pemahaman konsep terhadap materi hidrokarbon. Dengan ditemukannya permasalahan diatas, peneliti disini akan mencoba mengembangkan e-LKPD berbasis word search puzzle yang merupakan salah satu game edukasi untuk meningkatkan motivasi peserta didik, memudahkan peserta didik memahami materi pelajaran serta meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
Game atau permainan sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari, karena game adalah suatu alat hiburan yang murah untuk bersantai ataupun melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan (Fahmi, 2016). Game edukasi merupakan salah satu game multimedia yang berisi ringkasan materi pembelajaran yang digunakan untuk mendidik dan membimbing peserta didik
dalam proses pembelajaran yang menyenangkan (Winarni dkk., 2020). Tampilan visual, audio dan interaksi dalam game terbukti telah mempermudah dan memberikan motivasi bagi peserta didik dalam suatu pembelajaran (Fahmi, 2016).
Salah satu game yang memperkuat tingkat penguasaan konsep ke tingkat yang matang dan mengajak kelas untuk membuat jawaban terhadap petunjuk teka-teki adalah word search puzzle (Usman dkk., 2021).
Word search puzzle disebut juga sebagai permainan mencari kata. Word search puzzle adalah permainan pencarian kata dalam kumpulan huruf yang disusun secara acak pada sebuah kotak yang biasanya berbentuk persegi, kata-kata tersembunyi dapat ditemukan secara horizontal, vertikal dan diagonal (Garwan &
Jusnita, 2020). Kelebihan dari word search puzzle adalah dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep dan meningkatkan daya ingat peserta didik (Usman dkk., 2021).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Usman dkk. (2021) tentang pengaruh media word search puzzle melalui model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar dan sikap kimia peserta didik pada materi hidrokarbon. Respon peserta didik terhadap media word search puzzle pada model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dikembangkan pada materi hidrokarbon baik dan efektif dalam meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik tetapi tidak ada pengaruh positif terhadap sikap kimia peserta didik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu dicari solusi bahan ajar yang elektronik, bersifat mandiri dan menyenangkan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran kimia bagi peserta didik. Salah satu bahan ajar yang
dapat dijadikan alat bantu dalam pembelajaran kimia adalah penggunaan bahan ajar dalam bentuk e-LKPD. Penelitian ini merupakan upaya pengembangan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan minat belajar peserta didik SMA pada materi kimia. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan e-LKPD Berbasis Word Search Puzzle pada Materi Hidrokarbon”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses pengembangan e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon?
2. Bagaimana tingkat validitas dari e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon?
3. Bagaimana tingkat praktikalitas dari e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menghasilkan produk berupa e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat validitas dari e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon.
3. Untuk mengetahui bagaimana tingkat praktikalitas dari e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon.
D. Spesifikasi Produk
Adapun spesifikasi yang diharapkan pada proses pengembangan e-LKPD berbasis word search puzzle pada materi hidrokarbon yaitu:
1. e-LKPD berbasis word search puzzle dikembangkan dengan menggunakan beberapa aplikasi diantaranya yaitu:
a. Liveworksheet
Liveworksheet adalah perangkat lunak yang dapat mengubah LKPD yang dalam bentuk format pdf, jpg atau png menjadi LKPD interaktif secara online. Pada Liveworksheet kita bisa menambahkan video, gambar, audio bahkan game ke dalam LKPD yang telah kita kembangkan.
b. Canva
Canva adalah perangkat lunak desain grafis untuk memudahkan pengguna dalam merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari mendesain video, cover, dokumen, poster, logo, kartu, dan lain-lain.
c. Kinemaster
Kinemaster adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengedit video serta dilengkapi dengan berbagai fitur seperti memotong video, memasukkan suara, musik dan teks.
d. Powtoon
Powtoon adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat video animasi dilengkapi dengan templat video, teks, suara, dll.
2. e-LKPD berbasis word search puzzle merupakan salah satu bahan ajar kimia yang dapat diakses secara online menggunakan gawai, komputer atau laptop.
3. e-LKPD berbasis word search puzzle yang dikembangkan disesuaikan berdasarkan Kompetensi Dasar sebagai berikut.
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan golongan senyawanya pada materi hidrokarbon
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan serta kegunaannya
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon)
4. Komponen-komponen yang terdapat dalam e-LKPD berbasis word search puzzle, yaitu: cover e-LKPD, pendahuluan (Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran, dan petunjuk e-LKPD), materi (dalam bentuk video animasi dan tulisan), game word search puzzle, kesimpulan dan daftar pustaka.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru sebagai bahan ajar elektronik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada materi hidrokarbon serta dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif dalam pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon.
2. Bagi Peserta Didik
a. e-LKPD ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik pada materi hidrokarbon.
b. Meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi hidrokarbon.
c. Membantu peserta didik mempelajari materi hidrokarbon dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lainnya dan mampu mengembangkan bahan ajar sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 dan karakteristik peserta didik.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Asumsi dari penelitian ini adalah:
1. Guru dan peserta didik mampu mengoperasikan gawai, komputer atau laptop dengan baik.
2. Pihak sekolah memberikan izin penggunaan gawai, komputer atau laptop selama proses pembelajaran.
3. e-LKPD berbasis word search puzzle materi hidrokarbon dapat diakses dengan baik pada gawai, komputer atau laptop.
Keterbatasan pada penelitian ini adalah:
1. Uji coba produk terbatas pada satu sekolah yaitu SMA Negeri 2 Tanjungpinang.
2. Produk tidak bisa digunakan tanpa jaringan internet.
G. Definisi Istilah/Definisi Operasional
Adapun definisi istilah/definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (e-LKPD)
e-LKPD adalah lembar kegiatan proses pembelajaran yang berbasis elektronik atau internet untuk mendukung kegiatan belajar peserta didik (Farkhati
& Sumarti, 2019) 2. Word Search Puzzle
Word search puzzle merupakan permainan pencarian kata dalam kumpulan huruf yang tersusun secara acak pada sebuah kotak yang biasanya berbentuk persegi, kata-kata yang bersembunyi dapat ditemukan secara horizontal, vertikal dan diagonal (Garwan & Jusnita, 2020).
3. Materi Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan salah satu materi yang diajarkan pada kelas XI SMA semester 1. Materi hidrokarbon berkaitan dengan kekhasan atom karbon, atom C (primer, sekunder, tersier, dan kuarterner), struktur dan tata nama (alkana, alkena dan alkuna), sifat-sifat fisik (alkana, alkena dan alkuna), dan reaksi senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan senyawa yang tersusun atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H) (Wulandari dkk., 2020).