• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keadaan di Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid- 19. Virus ini penuluarannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian World Health Organization (WHO, 2020). Virus ini menyerang infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan filek namun sifatnya lebih mematikan. Kondisi seperti ini menyebabkan kebijakan pembelajaran daring terus diperpanjang. Pembelajaran yang semula secara tatap muka disekolah dialihkan menjadi tatap maya atau daring dari rumah pun dilaksanakan dengan tanpa persiapan sebelumnya (Arianti &

Andriani, 2021:23). Pendidik terpaksa membuat pembelajaran dadakan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi virtual yang telah tersedia. Misalnya dengan menggunakan Learning Management System (LMS) ataupun aplikasi konferensi dan percakapan. Aplikasi ini antara lain Moodle, Edmodo, Edlink, Goole Classroom, Zoom, Webex, bahkan hingga menggunakan WhatsApp (Alfonsius, 2021:49).

Namun, pembelajaran daring atau online menyisakan problem yang tak mudah dipecahkan, terutama dalam pembelajaran IPA, khususnya biologi. Akibat pembelajaran daring atau online, peserta didik dan pendidik mengalami kendala atau hambatan untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan praktikum. Padahal, pelaksanaan praktikum merupakan jantung dari pembelajaran IPA. Sebagaimana telah diketahui bersama, praktikum adalah pusat dari pengembangan keterampilan,

(2)

kognisi, sikap ilmiah, dan sikap spiritual dalam pembelajaran IPA, khusunya biologi. Pelaksanaan praktikum memiliki kedudukan sangat penting dalam pembelajaran sains, kerena melalui praktikum siswa memiliki peluang dalam mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang mendukung proses perolehan pengetahuan (produk keilmuan) dalam diri siswa (Daniah, 2020:32).

Hakikat dan karakteristik pembelajaran sains yang mengacu 3 hal seperti proses, produk dan sikap dapat terlihat pada metode pembelajaran berbasis praktikum. Pelaksanaan praktikum merupakan syarat dari pembelajaran IPA, khusunya biologi yang sifatnya memberi pengalaman langsung dan nyata pada siswa melalui panca inderanya. Peran aktif dari peserta didik pada saat kegiatan pelaksanaan praktikum menjadikan peserta didik mampun membuktikan teori atau bahkan menemukan teori baru, pembimbing praktikum hanya menjadi fasilitator saja. Sains termasuk biologi mengandung empat hal yaitu ”konten atau produk, metode atau proses, sikap dan teknologi”. Keempat hal tersebut merupakan ciri khas dari sebuah pembelajaran di biologi yang berbasis praktikum (Sudarisman, 2015:15).

Kegiatan pelaksanaan praktikum IPA biasanya dilakukan di laboratorium dengan peralatan dan bahan yang lengkap, sehingga pelaksanaan praktikum berjalan dengan optimal, pelaksanaan praktikum IPA memiliki karakteristik yang berbeda di tiap materinya maka alat, bahan dan cara kerjanya pun berbeda. Di era pandemi covid-19, pelaksanaan praktikum yang biasanya dilaksanakan di laboratorium harus digantikan dengan praktikum berbasis daring atau online.

(3)

Menurut Widiyono (2020:169) pandemi covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia sangat terasa dampaknya bagi pendidikan dan pembalajaran, khususnya pada penerapan skill-skill tertentu yang harus dimiliki oleh peserta didik karena pada masa pandemi covid-19 banyak pembatasan-pembatasan tertentu seperti tidak boleh berkerumunan bahkan kegiatan sekolah tatap muka harus dilakukan secara daring atau online.

Kegiatan pelaksanaan praktikum merupakan suatu kegiatan yang penting dalam proses belajar mengajar (PBM). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum 2013. Jika pelaksanaan praktikum tidak dilakukan sesuai kurikulum 2013, tentu beberapa tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh peserta didik dan dapat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Menurut Hasruddin & Rezeqi (2012:17) secara garis besar praktikum sering dikaitkan dengan beberapa tujuan yaitu: 1) untuk memotivasi siswa sebab kegiatan pelaksanaan praktikum pada umumnya menarik bagi peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar sains; 2) untuk mengajarkan keterampilan dasar ilmiah; 3) untuk meningkatkan pemahaman konsep; 4) untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; 5) untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yennita (2013:65) teridentifikasi berbagai hal yang menyebabkan guru merasa tidak melaksanakan praktikum. Hambatan tersebut meluputi: 1) intensitas guru dalam mengikuti pelatihan laboratorium masih rendah, 2) ketersediaan alat dan bahan praktikum masih kurang, 3) materi pelajaran IPA cukup padat sehingga guru lebih memilih

(4)

metode ceramah, 4) tujuan pembelajaran sulit dicapai melalui praktikum, 5) dibutuhkan waktu khusus untuk persiapan sebelum praktikum dilaksanakan, 6) waktu pelaksanaan praktikum dalam jam tatap muka selalu tidak mencukupi, 7) pemahaman guru terhadap konsep serta penggunaan alat-alat praktikum masih rendah, 8) guru sulit merancang LKS sendiri, 9) tidak adanya laboran yang dapat membantu pelaksanaan praktikum IPA.

Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti peneliti di SMP Negeri se-kota Tanjungpinang, peneliti melakukan wawancara awal mengenai pelaksanaan praktikum pada saat pembelajaran daring (online) dan hambatan guru dalam pelaksanaan praktikum. Berdasarkan hasil wawancara online dengan guru SMP Negeri 9 Tanjungpinang pelaksanaan praktikum selama pandemi covid-19 kurang lancar dan kurang efektif untuk penilaian siswa diambil dari portofolio, guru lebih mengutamakan materi (teori) dan bentuk pelaksanaan praktikum serta cara guru menjelaskan prosedur pelaksanaan praktikum melalui video. Adapun hambatan guru dalam pelaksanaan praktikum pada masa pandemi covid-19 yaitu tidak semua siswa mengumpulkan tugas dan siswa sulit mengerjakan tugas kelompok karena masa pandemi covid-19. Selanjutnya hasil wawancara online di SMP Negeri 1 Tanjungpinang untuk pelaksanaan praktikum selama pandemi covid-19 tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya hanya beberapa materi saja salah satunya materi sistem pencernaan dan kurang efektif karena kurang keaktifan dan pemahaman siswa.

Bentuk pelaksanaan praktikum selama pandemi covid-19 guru hanya memberikan materi dan siswa melakukan praktikum sendiri secara online, guru terkendala pada saat praktikum dimasa pandemi karena tidak bisa mengamati dan melaksanakan

(5)

praktikum bersama siswa secara langsung. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan praktikum dengan mengirimkan LKS atau membuat video pembelajaran. Alasan praktikum tetap harus dilaksanakan saat pandemi covid-19 menurut guru, pembelajaran eksakta diperlukan praktikum karena siswa dapat merasakan pembahasan mengenai materi pembelajaran secara langsung.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, mengingat pentingnya pelaksanaan praktikum dalam pembelajaran IPA, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Hambatan Keterlaksanaan Praktikum IPA Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri se-Kota Tanjungpinang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Hambatan Keterlaksanaan Praktikum IPA Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri se-Kota Tanjungpinang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hambatan Keterlaksanaan Praktikum IPA Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri se-kota Tanjungpinang?

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

(6)

1. Bagi Peneliti

Dapat memberikan wawasan, pembelajaran, pengalaman dan bekal sebagai calon guru biologi profesional dalam keterlaksanaan praktikum IPA di masa pandemi covid-19.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa dalam melaksanakan praktikum IPA di masa pandemi covid-19.

3. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam melaksanakan praktikum IPA di masa pandemi covid-19.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam melaksanakan praktikum IPA yang dilakukan oleh guru IPA di masa pandemi covid-19.

E. Definisi Operasional

Istilah terkait judul dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai berikut:

1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagianya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

2. Hambatan keterlaksanaan praktikum: hambatan utama yang dialami oleh guru dan peserta didik adalah sarana dan prasarana yang terbatas karena praktikum dilakukan dirumah masing-masing. Guru kesulitan dalam

(7)

membimbing dan mengamati proses berlangsungnya praktikum secara daring. Hal tersebut menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam melakukan praktikum dan banyak kesalah pahaman yang terjadi. Hambatan lainnya adalah metode praktikum tidak variatif sehingga membuat peserta didik merasa keberatan dan bosan. Menurut Khusnah (2020: 112) menyatakan bahwa sebagian besar guru terkendala dalam membuat metode praktikum secara daring yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi.

3. Praktikum IPA di masa pandemi covid-19 yaitu praktikum yang dilaksanakan secara daring, dimana guru menjelaskan mengenai keterlaksanaan praktikum seperti alat dan bahan yang diperlukan serta langkah kerja dilakukan langsung oleh guru melalui Google Meet atau Zoom. Aplikasi yang digunakan saat kegiatan praktikum IPA secara daring berupa Zoom, Google Meet dan WhatsApp. Keterlaksanaan praktikum IPA secara daring dilakukan dengan guru menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan serta langkah kerja melalui dokumen atau video pada WhatsApp atau Google Clasroom, kemudian peserta didik melaksanakan praktikum dan membuat video.

Referensi

Dokumen terkait

Line Graph ● Kita bahkan dapat memiliki beberapa garis pada grafik yang sama didalam satu gambar ● Biasanya kita mengilustrasikan dua line graph untuk menggambarkan dua data