• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sebuah lembaga yang berperan untuk memberikan penanaman dan pewarisan norma maupun tingkah laku manusia yang mengarah pada pengetahuan dan memahami dirinya sendiri guna menyiapkan dirinya menjadi bagian yang utuh di masyarakat (Purnomo, 2019).

Pengaruh dari pendidikan, memberikan dorongan kemampuan pada diri seseorang untuk berkembang (Anwar, 2015). Melalui pendidikan, diharapkan adanya perubahan positif dari diri seorang peserta didik. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kemendikbud (2016) Pendidikan adalah cara paling indah untuk membangun peradaban.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan kurikulum. Hal ini dikarenakan, kurikulum menempati posisi penting dalam bidang pendidikan. Kurikulum dianggap sebagai jantung pendidikan, layaknya jantung pada tiap diri manusia, jika jantung punya masalah, maka akan ada masalah juga pada hidup kita (Kemendikbud, 2016). Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia ada dua, yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Hal ini, dikarenakan kurikulum merdeka belum digunakan secara keseluruhan untuk tiap jenjang sekolah.

Sehingga kurikulum 2013 juga masih digunakan. Pada kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka, matematika menjadi mata pelajaran wajib yang dipelajari di sekolah. Menurut Ernawati et al. (2021), matematika merupakan ilmu yang

(2)

diperoleh dengan menalar melalui pendefinisian istilah secara jelas, cermat, dan akurat, selanjutnya dapat direpresentasikan melalui simbol yang bermakna sehingga dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan terkait dengan bilangan. Matematika tidak hanya bagaimana tiap rumus yang ada dihafalkan, tetapi bisa dipahami tiap prosesnya. Sebagai upaya untuk memberikan pemahaman matematika, perlu dipersiapkan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Mengenalkan peserta didik pada konteks nyata, merupakan salah satu strategi untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang berkualitas.

Kemdikbud Ristek RI (2022) melalui Permendikbud Ristek No. 16 Tahun 2022 tentang standar proses pendidikan pada Bab II di bagian ketiga pasal 7 poin 2 bagian (a) menjelaskan bahwa: Untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas, perlu dirancang strategi pembelajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan untuk melakukan penerapan materi pada masalah atau konteks nyata.

Untuk matematika, pembelajaran dengan konteks nyata ini, bisa didapatkan melalui PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia).

PMRI merupakan pembelajaran yang menggabungkan antara konstruktif dan kontekstual. Seperti yang disampaikan oleh Hartono (2007), pendekatan matematika realistik adalah kombinasi dari pendekatan konstruktivisme dan kontekstual yang dalam kegiatan pembelajarannya peserta didik berkesempatan untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri tentang ide-ide dan konsep matematika, melalui pemecahan masalah kontekstual. Oleh karena itu, PMRI menjadi salah satu opsi pada kegiatan pembelajaran di kelas, yang membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. PMRI atau di Belanda dikenal dengan

(3)

RME, berhasil dalam mereformasikan pendidikan. Hal tersebut, bisa dilihat pada hasil positif yang diperoleh, setelah diterapkannya RME (Hadi, 2017). Selain memberikan hasil belajar yang lebih baik, melalui PMRI juga diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik.

Motivasi merupakan kemauan atau dorongan untuk belajar (Purnomo, 2019). Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran di kelas sangat penting dipersiapkan oleh guru agar motivasi peserta didik dalam belajar ke arah yang positif, bukan sebaliknya. Menurut Wahyono (2019), seseorang akan akan berhasil dalam belajar, jika ada kemauan yang tinggi pada dirinya. Oleh karena itu, pentingnya motivasi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan, hakikat motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Purnomo, 2019). Sehingga harapannya, dengan motivasi yang baik, kualitas pembelajaran tidak menurun.

Kualitas pembelajaran menurun dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut Ernawati et al. (2021), kualitas proses dan hasil belajar menurun, disebabkan karena kurangnya motivasi, rendahnya aktivitas peserta didik saat pelaksanaan, strategi pembelajaran yang monoton sehingga membuat peserta didik jenuh mengikuti pembelajaran di kelas. Sejalan dengan hasil wawancara terhadap guru matematika SMP kelas VIII terdapat beberapa permasalahan yang dialami peserta didik di kelas, seperti pasif di dalam kelas, tidak ada kemandirian dalam belajar, kesulitan dalam memahami materi dan menurunnya motivasi belajar.

(4)

Berdasarkan wawancara tersebut dan data kuesioner yang di isi oleh peserta didik, dapat peneliti tarik informasi bahwa, munculnya masalah-masalah ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang masih terpusat kepada pendidik dan metode mengajar yang masih konvensional, serta matematika dengan konteks yang tidak nyata (abstrak). Hal ini berdampak pada turunnya motivasi peserta didik dan hasil belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Kresma (2014), menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan dengan konvensional metode ceramah membuat pemahaman peserta didik pada matematika rendah, sesampainya di rumah peserta didik lupa dengan penjelasan pendidik, motivasi menurun dikarenakan tidak efektifnya proses pengajaran dan proses pembelajaran yang didominasi oleh pendidik sehingga tidak ada timbal balik dari peserta didik.

Penerapan pendekatan pembelajaran yang efektif penting dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, pada Permendikbud Ristek No. 16 Tahun 2022, Bab II di bagian ketiga pasal 7 poin 2 bagian (a) : memberi pengalaman belajar yang berkualitas, dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk melakukan penerapan materi pada masalah atau konteks nyata. Pembelajaran yang mampu menjadikan situasi belajar-mengajar di sekolah sebagai kegiatan yang lebih mengaktifkan peserta didik untuk membaca dan memecahkan masalah di bawah pengawasan dan bimbingan pendidik. Hal ini sejalan dengan data kuesioner, peserta didik SMP Negeri 4 mengharapkan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan konteks nyata, melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran

(5)

yang interaktif. Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut dalam matematika bisa didapatkan dengan PMRI. Sehingga peneliti akan menghadirkan pendekatan PMRI dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khotimah & As’ad (2020) menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik yang menggunakan pendekatan pembelajaran PMRI dengan yang menggunakan pendekatan konvensional. Kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran PMRI mendapatkan hasil yang lebih baik daripada kelas yang menggunakan pendekatan konvensional. Perbedaan ini, disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan pada langkah-langkah pembelajaran dan proses penyampaian materi.

Sehingga dapat disimpulkan, pendekatan PMRI berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni &

Jailani (2017), menunjukkan adanya pengaruh PMRI terhadap motivasi peserta didik. Hal tersebut, dapat dilihat pada hasil uji yang dilakukan. Hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar peserta didik yang menggunakan pendekatan PMRI dengan yang menggunakan pendekatan konvensional. Pendekatan PMRI memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap motivasi daripada pendekatan konvensional. Dari kedua penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa, PMRI memberikan pengaruh terhadap hasil dan juga motivasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru Matematika di SMP Negeri 4 Tanjungpinang, salah satu materi yang sulit bagi peserta didik di kelas VIII adalah peluang. Hal ini sejalan dengan hasil tes yang dilakukan

(6)

terhadap 32 peserta didik kelas IX yang telah mempelajari materi peluang, hanya 10 orang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Dengan KKM untuk matematika di sekolah tersebut adalah 70. Sehingga dapat diketahui bahwa hanya 31,25% yang lulus KKM dan 68, 75% masih belum bisa menjawab soal peluang dengan baik. Dari tes tersebut, ditemukan banyak kekeliruan peserta didik dalam menjawab soal, yang disebabkan karena kurangnya pemahaman Peserta Didik dalam menginterpretasikan informasi pada soal, kesalahan dalam menentukan titik sampel dan ruang sampel.

Berdasarkan urgensi dan masalah yang sudah dibahas sebelumnya, permasalahan yang ditemukan yaitu turunnya motivasi dan hasil belajar yang disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang masih terpusat kepada pendidik dan metode mengajar yang masih konvensional, serta matematika dengan konteks yang tidak nyata (abstrak). Sedangkan peserta didik mengharapkan pembelajaran dilaksanakan dengan diskusi, menggunakan konteks nyata dan pembelajaran yang interaktif. Serta ketuntasan pada materi peluang hanya 31,25%. Oleh karena itu, penting untuk peneliti melakukan penelitian untuk melihat pengaruh PMRI terhadap dua variabel sekaligus, yaitu motivasi dan hasil. Peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran PMRI terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Peluang Kelas VIII SMP Negeri 4 Tanjungpinang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(7)

1. Apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP?

2. Apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP?

3. Apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran PMRI terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah, penelitian ini bisa dijadikan sebagai kajian evaluasi di sekolah, bahwa PMRI dapat digunakan sebagai pendekatan dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar

2. Bagi guru, dari penelitian yang dilakukan, diharapkan nantinya, PMRI dapat menjadi alternatif dalam variasi kegiatan pembelajaran

3. Bagi peserta didik, dari penelitian diharapkan ada peningkatan motivasi dan

(8)

hasil belajar peserta didik

4. Bagi peneliti, harapannya menambah wawasan, pengalaman dan mengaplikasikan pengetahuan dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

이에 필자는 첫째, 중국 전통 농업에 대한 강조, 둘째, 세계 농업사상 중국 고대 농업의 주도 지위 확보, 셋째, 고 대 농업구의 통합과 통일적다민족국가의 확립이라는 세 가지 측면을 서술의 특징으로 지적하였다.. 각국의 역사교과서는 한편으로는 자국민에게 민족의식의 고취와 국 가에 대한 자부심을 높이고, 애국심을 심어주는 기능을