Namun baru pada tahun 2002 program OPK berganti nama menjadi program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) dan pada tahun 2008 menjadi Beras Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Raskin). Sedangkan untuk rumah tangga tunggal, RTS yang berpindah alamat dan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat akan digantikan oleh rumah tangga miskin yang memenuhi syarat.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian pasti ada titik tolak yang jelas yang menjadi landasan pemikiran proses penelitian dalam menyoroti berbagai permasalahan yang diteliti. Berdasarkan rumusan di atas, maka pada bagian ini penulis akan memaparkan teori, pendapat, gagasan yang akan menjadi titik tolak landasan pemikiran dalam penelitian ini.
Implementasi Kebijakan
Pengertian Implementasi Kebijakan
Implementasi pada hakikatnya adalah kegiatan mendistribusikan keluaran kebijakan (to delivery policy output), yang dilakukan oleh pelaksana kepada kelompok sasaran sebagai upaya mewujudkan tujuan kebijakan. Terlepas dari apakah implementasi yang dilaksanakan setelah tahapan-tahapan tersebut selesai telah mampu mewujudkan tujuan kebijakan atau belum.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (RASKIN)
Kinerja dalam implementasi kebijakan setidaknya dipengaruhi oleh empat faktor mendasar, yaitu: i) kebijakan itu sendiri yang berkaitan dengan kualitas dan tipologi kebijakan yang dilaksanakan; (ii) kapasitas organisasi yang diberi mandat untuk melaksanakan kebijakan tersebut; (iii) kualitas sumber daya manusia pada aparatur pelaksana kebijakan; dan (iv) kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik di mana kebijakan tersebut diterapkan. Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja implementasi kebijakan, penilaian kinerja menjadi penting. Faktor-faktor yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Edward III dalam Yohana Etabibue (1997:12), meliputi empat faktor yaitu: komunikasi, sumber daya, sikap pelaksana dan struktur birokrasi.
Jadi berhasil atau tidaknya suatu implementasi dipengaruhi oleh tersedianya dengan baik (cukup) sehingga implementasi tersebut berhasil dan sebaliknya, jika sumber daya tidak tersedia dengan baik, maka implementasi bisa saja gagal atau terlaksana tetapi tidak efisien dan efektif. bukan. Sumber daya yang cukup sangat diperlukan agar pelaksanaan suatu program dapat berjalan dengan baik, termasuk program Raskin. Keberadaan sumber daya sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program ini. Selain itu, sikap para pelaksana juga merupakan faktor yang mempunyai konsekuensi penting bagi pelaksanaan suatu kebijakan tertentu, kemungkinan besar mereka akan berkinerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pengambil keputusan awal.
Kegagalan kebijakan sering kali disebabkan oleh para pelaksana kebijakan yang kurang memahami kebijakan yang dihadapinya. Oleh karena itu, pelaksana harus mempunyai gambaran yang baik mengenai program Raskin. Kebijakan yang diidealkan, yaitu pola interaksi ideal yang telah mereka tetapkan dalam kebijakan yang ingin mereka capai.
Tahapan Implementasi Kebijakan
Mazmanian dan Sabatier, pengertian implementasi adalah memahami apa yang sebenarnya terjadi setelah suatu program dideklarasikan atau dirumuskan secara efektif, yang menjadi fokus perhatian implementasi kebijakan, yaitu peristiwa dan kegiatan yang timbul setelah disahkannya pedoman kebijakan pemerintah, yang meliputi baik upaya untuk mengelolanya maupun untuk menimbulkan konsekuensi atau dampak nyata pada masyarakat. Agustino mengartikan implementasi kebijakan sebagai pelaksanaan keputusan-keputusan kebijakan yang mendasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat juga dalam bentuk perintah-perintah eksekutif yang penting atau keputusan-keputusan badan peradilan. Biasanya, keputusan mengidentifikasi masalah yang ingin diatasi, secara eksplisit menyatakan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk menyusun atau mengatur proses implementasi.
Presman dan Wildavsky, kata kerja implementasi, yang berhubungan langsung dengan kata benda kebijaksanaan. Majone dan Wildavsky, upaya pelaksana untuk mengubah strategi dasar, karena tindakan ilegal atau tidak pantas, tujuan dan program harus terus diubah. Van Meter dan van Horn memberikan definisi implementasi kebijakan sebagai “tindakan yang diambil baik oleh individu, oleh pejabat, atau oleh pemerintah atau kelompok swasta, yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diuraikan dalam keputusan kebijakan”.
Eugene Bardack bahwa implementasi politik cukup dengan menciptakan sebuah program dan kebijakan umum yang terlihat bagus di atas kertas, namun lebih sulit lagi untuk merumuskannya dalam kata-kata dan slogan yang enak didengar oleh para pemimpin dan pemilih yang mendengarkannya. , dan semakin sulit untuk mengimplementasikannya dalam bentuk yang dapat memuaskan masyarakat (dalam Agustino, 2006: 153). Berdasarkan uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang dinamis dimana para pelaksana kebijakan melaksanakan suatu kegiatan atau kegiatan, sehingga pada akhirnya memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan maksud atau tujuan dari kebijakan itu sendiri. .
Konsep Pengelolaan
- Pengertian Pengelolaan
- Maksud dan tujuan program beras untuk rumah tangga miskin (RASKIN)
- Disribusi program beras untuk rumah tangga miskin (raskin) Titik distribusi adalah tempat di desa/kelurahan yang dapat dijangkau keluarga
- Pengertian Kemiskinan
- Permasalahan Strategis Kemiskinan
- Faktor-faktor penyebab kemiskinan
Siagiaan MPA mendefinisikan pengorganisasian adalah keseluruhan proses menggabungkan orang, alat, tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang ada. Program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (raskin) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membantu menyediakan kebutuhan pangan pokok bagi keluarga miskin. Selain itu, program Raskin merupakan program transfer energi dalam bentuk kalori yang dapat menunjang program lainnya (Departemen Dalam Negeri, 2005:1).
Tujuan program Raskin adalah memberikan bantuan beras bersubsidi kepada keluarga miskin untuk memenuhi sebagian kebutuhan pangannya dengan jumlah dan harga tertentu guna meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Tujuan dari program Raski adalah untuk memenuhi sebagian kebutuhan kalori dan gizi dalam bentuk beras bagi sekitar 15,79 juta keluarga prasejahtera dan mampu pada tingkat harga dan kuantitas yang ditentukan oleh pemerintah. Agar suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau membentuk organisasi yang baik atau dalam upaya mewujudkan suatu organisasi kita harus mengetahui beberapa asas atau asas organisasi sebagai berikut.
Banyak rumah tangga yang berada di sekitar garis kemiskinan nasional, yaitu setara dengan US$1,55 per hari, sehingga banyak penduduk, meskipun tergolong tidak miskin, namun rentan terhadap kemiskinan. Rapat dewan ketahanan pangan sebagai lembaga koordinator telah merumuskan tujuh fokus strategis permasalahan terkait ketahanan pangan nasional, yaitu: 17.
Kesejahteraan Sosial
Pengertian Kesejahteraan
Mereka diberikan pekerjaan yang “kasar” (pekerjaan berkualitas rendah) dan warga dilarang memberikan bantuan keuangan, sehingga mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi mereka (masyarakat miskin berbadan sehat) yang menolak bekerja, mereka dapat dimasukkan ke dalam penjara atau rumah kerja. Rumah kerja adalah sebuah institusi yang dikembangkan pada era Ratu Elizabeth pada awal abad ke-17, yang memaksa masyarakat miskin yang berbadan sehat untuk bekerja, seringkali tanpa dibayar.
Masyarakat miskin yang kondisi fisiknya 'buruk' (impotent miskin), seperti: orang lanjut usia (lansia), orang buta (the blind), orang tuli (the tuna rungu), ibu-ibu yang mempunyai anak kecil dan orang-orang yang menderita penyakit fisik atau mental. cacat mental. . Bagi masyarakat miskin yang tidak berdaya dan tidak mempunyai tempat tinggal, mereka ditempatkan di sebuah lembaga bernama Almhouse. Mereka termasuk anak yatim piatu, bayi terlantar (lahir mati), atau anak-anak yang orang tuanya terlalu miskin untuk menghidupi anak-anaknya.
Tujuan Kesejahteraan Sosial
Memelihara dan memelihara keseimbangan atau kelangsungan keberadaan nilai-nilai dan norma-norma sosial serta kaidah-kaidah sosial dalam masyarakat, termasuk persoalan-persoalan yang berkaitan dengan penentuan makna dan tujuan hidup; motivasi untuk kelangsungan hidup individu dan kelompok; norma mengenai pelaksanaan peran anak, remaja, dewasa, dan orang tua, serta peran laki-laki dan perempuan; norma-norma yang berkaitan dengan penyelesaian konflik dalam masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan sistem kesejahteraan sosial untuk mencapai tujuan tersebut meliputi kegiatan yang dilakukan untuk sosialisasi anggota pada tingkat yang dapat diterima, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menggunakan sumber daya dan peluang yang tersedia dalam masyarakat melalui pemberian informasi, nasihat dan bimbingan, seperti adalah dengan menggunakan sistem rujukan. , fasilitas pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial lainnya. Dalam mewujudkan perubahan tersebut, sistem kesejahteraan sosial merupakan instrumen untuk menghilangkan hambatan bagi partisipasi penuh dan adil anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan; mengalokasikan sumber daya secara lebih tepat dan adil; dan menuju penggunaan wajar struktur peluang yang tersedia.23 2.4.3 Fungsi Kesejahteraan Sosial.
Fungsi kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tekanan yang diakibatkan oleh perubahan sosial ekonomi, menghindari akibat sosial negatif yang timbul dari pembangunan dan menciptakan kondisi yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan sosial (Friedlander & Apte, 1982). Kesejahteraan sosial bertujuan untuk memperkuat individu, keluarga dan masyarakat agar terhindar dari permasalahan sosial yang baru. Kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan kondisi kecacatan fisik, emosional dan sosial sehingga orang yang mengalami permasalahan tersebut dapat kembali berfungsi normal dalam masyarakat.
Kesejahteraan sosial bertujuan untuk memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap proses pembangunan atau pengembangan tatanan sosial dan sumber daya dalam masyarakat. Fungsi ini mencakup kegiatan untuk membantu mencapai tujuan sektor atau bidang pelayanan kesejahteraan sosial lainnya.24.
Kerangka Berpikir
Dimana UU ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya terkait program Raskin bagi masyarakat kurang mampu. Namun pelaksanaan program Raskin masih belum terlalu efektif, artinya masyarakat yang berhak menerima Raskin seharusnya adalah masyarakat kurang mampu, bahkan masyarakat menengah ke atas juga menerima Raskin dari pemerintah.
Definisi Konsep
Bentuk Penelitian
Lokasi Penelitian
Sumber Data .1 Populasi
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel bola salju adalah teknik pengambilan sampel di mana pertanyaan diajukan kepada suatu subkelompok untuk mengidentifikasi orang lain yang mungkin juga dapat kami survei.32. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan mempunyai berbagai informasi dasar yang diperlukan untuk penyelidikan. Informan kunci adalah mereka yang terlibat langsung dalam Program Implementasi Kebijakan Program RASKIN di Desa Aek Pamienke.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam observasi ini peneliti mencatat atau mencatat kegiatan-kegiatan di lokasi penelitian secara terstruktur atau semi terstruktur (misalnya dengan menanyakan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui peneliti). Dokumen ini dapat berupa dokumen publik (seperti surat kabar, makalah, laporan kantor) atau dokumen pribadi (seperti jurnal, buku harian, surat, email). Materi audio dan visual, data tersebut dapat berupa foto, benda seni, kaset video atau segala macam suara.
Teknik Analisis Data
Terapkan proses pengkodean untuk menggambarkan pengaturan orang, kategori, dan tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan penyampaian informasi rinci tentang orang, lokasi, atau peristiwa di lingkungan tertentu.
Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Reliabilitas Data
Uji Validitas Data