Perception Rice Receiving Poor Families Recipients Rice (Raskin) in Kenagarian Panti Panti
Subdistrict Pasaman Include By:
Yulia * Yeni Erita ** Aslan Sari Thesiwati **
* the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat
** the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat
This study aimed to obtain information on the Perception of Poor Families Recipients Rice (Raskin) in Kenagarian Panti Panti Subdistrict Pasaman. Include: Quality Raskin received by the recipient family Raskin Raskin and Time Recipient to recipient families Raskin. type of research is qualitative. Informants in this study consisted of families receiving Raskin, head of the ellipse and village trustee. Technique is the determination of informants by the Snowball Sampling researchers. Where the subject is taken based informants who know the issues to be investigated.
Data was collected through observation, interviews, and documentation. The results of the research in the field as follows: Quality Raskin in Kenagarian Panti still not good, because according to the results of interviews conducted in the field to the recipient families in Kenagarian Panti Raskin said that they receive quality Raskin Baras often gets less good. Raskin so the quality is not in accordance with the wishes and expectations of them as seen from the quality of the rice. Time division should Raskin every month. but the fact the field Raskin recipient families in Kenagarian Panti still maximal application of the time-sharing Raskin. Raskin recipient families receive once every two months. so that time is not in accordance with the distribution of Raskin advocated by the government and hope the recipient family wishes Raskin.
keywords : Perception Rice Receiving Poor Families
PERSEPSI KELUARGA PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) DI KENAGARIAN PANTI KECAMATAN
PANTI KABUPATEN PASAMAN Oleh:
Yulia * Yeni Erita ** Aslan Sari Thesiwati **
* Mahasiswa pendidikan geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
** Dosen departemen geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang Persepsi Keuarga Penerima Beras Miskin (RASKIN) di Kenagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Meliputi:
Kualitas RASKIN yang diterima oleh keluarga penerima RASKIN dan Waktu Penerima RASKIN kepada keluarga penerima RASKIN. jenis penelitian adalah Kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari keluarga penerima RASKIN, kepala jorong dan wali nagari. Teknik penentuan informan oleh peneliti adalah secara Snowball Sampling. Dimana subjek yang diambil didasarkan informan yang mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian di lapangan sebagai berikut:
Kualitas RASKIN di Kenagarian Panti masih kurang baik, karena menurut hasil wawancara yang dilakukan di lapangan kepada keluarga penerima RASKIN di Kenagarian Panti mengatakan bahwa kualitas RASKIN yang mereka terima sering mendapat baras yang kurang bagus. Sehingga kualitas RASKIN ini tidak sesuai dengan keinginan dan harapan mereka karena dilihat dari mutu berasnya. Waktu Pembagian RASKIN seharusnya setiap bulan. namun kenyataan dilapangan keluarga penerima RASKIN di Kenagarian Panti masih kurang maksimalnya penerapan waktu dalam pembagian RASKIN. Keluarga penerima RASKIN menerima satu kali dalam dua bulan.
sehingga waktu pembagian RASKIN tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah dan harapan keinginan keluarga penerima RASKIN.
Kata Kunci: Persepsi Keuarga Penerima, Beras Miskin
PENDAHULUAN
RASKIN adalah salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat yang miskin dan rawan pangan, agar mereka mendapat beras untuk kebutuhan rumah tangganya.
Program RASKIN tersebut merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinian termasuk dalam bantuan dan perlindungan sosial.
Tidak seluruh masyarakat Indonesia yang berhak atas RASKIN, hanya mereka yang tergolong miskin di daerah tertentu berhak untuk menerima RASKIN. Untuk memilih kelompok yaitu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan data keluarga miskin dan rawan pangan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti dari
kelurahan. Data tersebut dibawa kemusyawarah Desa untuk diteliti kebenarannya dan koreksi apabila ada data yang tidak sesuai, kemudian musyawarah Desa memilih dan menetapkan keluarga yang termasuk paling miskin sesuai dengan jumlah penerima yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan data yang lebih jelasnya maka dapat mengadakan penyuluhan lapangan ( PPL ) dan bisa dilihat secara langsung kondisi masyarakat yang akan mendapat bantuan RASKIN.
Jumlah beras yang diberikan kepada setiap keluarga miskin maksimum 20 kg beras setiap bulan dengan harga Rp.
1600/kg. Harga tersebut adalah harga di titik distribusi. Biaya dari titik distribusi ketempat masing-masing di tanggung oleh masing-masing penerima. RASKIN dibagikan setiap bulan di titik distribusi,
waktu pembagian setiap bulan sesuai jadwal yang disepakati. Titik distribusi yaitu lokasi diusahakan yang dekat dengan penerima. Lokasi tersebut adalah dikelurahan atau di Balai Desa. RASKIN dibagikan oleh petugas yang ditunjuk di titik distribusi yang bersangkutan, penanggung jawab RASKIN di Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa atau Lurah. RASKIN berasal dari gudang Bulog, beras tersebut diangkut dari gudang oleh Satgas RASKIN ke setiap titik distribusi. Satgas RASKIN terdiri dari petugas Bulog/petugas Pemda atau yang ditunjuk.
Kelancaran penyaluran RASKIN sangat bergantung dari disiplin seluruh pelaku yang terlibat dalam RASKIN.
Salah satu yang terpenting adalah kelancaran pembayaran. Keluarga penerima harus lancar membayar uang beras pada petugas di titik distribusi.
Petugas titik distribusiharus lancar dan segera menyetor uang hasil penjualan beras miskin ke Bulog/sub Bolog yang selanjutnya harus segera disetor ke pusat.
Penundaan pembayaran hasil penjualan RASKIN tidak dibenarkan, karena apabila ada ketidak lancaran dari salah satu titik distribusi tersebut akan menyebabkan keterlambatan penyaluran RASKIN Berikutnya, yang rugi adalah masyarakat. Pembayaran maupun kelengkapan administrasi RASKINharus menjadi prioritas utama sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas.
Kenagarian Panti terletak di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.
Sebagian besar masyarakatnya masih miskin/kurang mampu. Mata pencaharian masyarakat yang ada di Kenagarian Panti hanya sebagai petani biasa, buruh harian, buruh mengelola lahan orang, pengangkut barang di pasar, tukang ojek, dan tukang cuci. Pekerjaan ini tidak bisa dijadikan untuk memenuhi kebutuhan mereka secara layak dan hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dari pekerjaan mereka juga tidak bisa mendapat penghasilan yang tetap karena pekerjaan itu hanya sewaktu-waktu tergantung dari ada atau tidak adanya orang yang membutuhkan pekerjaan jasa masyarakat.
Jumlah rumah tangga di kenagarian Pantiyang menerima RASKIN 457 rumah tangga (RT ).Bulan Januari – Mei Tahun 2013 warga mendapat masing-masing 15 kg beras Raskin dan bulan Juni- Desember Tahun 2013 masing-masing
mendapat 20 kg. Tetapi dalam penerimaan beras RASKIN ini tidak tepat pada waktunya dan penerimaannya bisa satu kali dalam dua bulan. Namun terkadang disaat penerimaan RASKIN berikutnya masyarakat mendapat beras dua kali lipat karna keterlambatan penerimaan.
Keterlambatan penerimaan RASKIN sering terjadi tanpa adanya alasan yang jelas dari pengurus RASKIN.
Setiap adanya komplen dari masyarakat pengurus hanya mengatakan hal itu terjadi karena adanya masalah dari Aparatur RASKIN dan tingkat daerah.
Namun masyarakat tidah puas dengan jawaban yang diberikan para pengurus RASKIN di Kenagarian Panti.
Beras yang diterima masyarakat kadang tidak layak dikonsumsi karna berasnya berbau apek, berkutu, dan berwarna kuning. Namum karna keterbatasan ekonomi masyarakat terpaksa beras yang tidak layak konsumsi dikonsumsi oleh masyarakat juga.
Dengan adanya penanggulangan beras RASKINterhadap keluarga kurang mampu diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan yang seharusnya menjadi haknya.Bukan hanya pihak orang-orang terdekat dari petugas beras bulog yang dipercaya dari kelurahandan penerimaan beras tersebut tepat pada waktunya.
Beras RASKIN seharusnya diterima oleh penerima RASKIN bukan kepada masyarakat yang tidak berhak mendapat RASKIN.Supaya lebih meringankan masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, karena pada saat sekarang ini harga beras sangat mahal sehingga masyarakat kurang mampu tidak lagi membeli beras tersebut.Namun pada kenyataannya yang dihadapi masyarakat RASKIN yang seharusnya dibagikan tepat pada waktunya malahan diterima oleh masyarakat lewat dari tanggal yang seharusnya diterima.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dikategorikan kedalam jenis penelitian kualitatif menurut Sugiono (2013), metode penilitian kualitatif sering disebut metode naturalistis kerena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut kualitatif karena data yang terkumpul dan analisanya kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek peneliti, misalnya tentang Persepsi Keluarga Penerima RASKIN. Didalamnya akan diteliti masalah tentang rumah tangga penerima RASKIN, dimana rumah tangga yang menerima RASKIN ada diantaranya yang tidak berhak (keluarga mampu), kualitas beras yang diberikan kurang bagus untuk dikonsumsi, dan waktu penerimaan RASKIN yang diserahkan kepada masyarakat tidak tepat sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah.
Setting Penelitian Dan Informan Penelitian adalah Dalam penelitian yang mengkaji tentang Persepsi Keluarga Penerima RASKINdi Kenagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.
Nantinya disebut setting penelitian adalah keluarga yang mendapat RASKINdi Kenagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Sedangkan Informan penelitian adalah orang yang dimamfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian ( dalam Novita, 2010). Dalam hal ini adalah individu-individu tertentu yang diwawancarai untuk keperluan informasi agar memberikan keterangan data yang diperlukan peneliti. Dalam penelitian kualitatif informan adalah sejumlah objek yang akan diteliti atau diambil dan dijadikan parameter dalam pengambilan data informan yang dapat memberikan informasi dan data yang di perlukan dalam penelitian.
Informan penelitian di ambil secara Snowball sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit lama- lama menjadi besar (sugiono 2013).
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah keluarga yang mendapatkan bantuan RASKIN, kepala jorong dan wali nagari.
Tahap-Tahap Penelitian yang akan dilakukan menurut Moleong (2011) adalah Tahap Pra Lapangan, Tahap Pekerjaan Lapangan dan Tahap Analisis Data. Sedangkan Sumber Data dan Analisis Data adalah Data primer dan Data sekunder . Metode Pengumpulan Data
adalah Wawancara, Observasi dan, Dokumentasi . Teknik Analisa Data dan Keabsahan Data yang di gunakan adalah Teknik analisa data yaitu Reduksi Data, Display Data , Pengambilan Keputusan
dan Verifikasi sedangkan Keabsahan Data adalah Perpanjangan Keikutsertaan, Ketentuan Pengamatan, Triangulasi dan Diskusi dengan teman sejawat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program beras miskin sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan klutser 1, termasuk program bantuan sosial berbasis keluarga. Melalui program ini Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan hak atas pangan. Dalam hal ini, Pemerintah Pusat dalam membuat kebijakan nasional, sedangkan pelaksana dan penyalurannya sangat tergantung pada peran Pemerintah Daerah.Menurut (Ghoni dan Sinlair dalam Nuri kurniati, 2012), mendefenisikan persepsi sebagai pemahaman, pendapat, pandangan, penilaian, tanggapan dan sikap seseorang secara sadar terhadap suatu objek atau peristiwa yang tersimpan dalam pikirannya.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan tujuan penelitian maka dapat dihasilkan bahwa kualitas RASKIN dan waktu pembagian Raskin di Kenagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman sebagai berikut :
1. Kualitas beras adalah beras medium kondisi baik sesuai dengan yang ditetapkan oleh Badan Urusan Logistik dalam pelaksanaan program beras miskin adalah Perum Bulog berkewajiban menyediakan beras dengan jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas sesuai dengan INPRES perberasan yang berlaku.
Kualitas RASKIN di Kenagarian Panti masih kurang baik, berasnya berbau, berkutu dan kuning karena menurut hasil wawancara yang dilakukan dilapangan kepada keluarga penerima Raskin di Kenagarian Panti mengatakan bahwa kualitas RASKIN yang mereka terima sering mendapat baras yang kurang bagus. Sehingga kualitas RASKIN ini tidak sesuai dengan keinginan dan harapan mereka karena dilihatdari mutu berasnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo dalam yulianti (2007) makanan yang dimakan sehari-hari hendaknya merupakan makanan seimbang teridiri atas bahan makanan yang tersusun seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat
hidup sehat. Menu seimbang disini artinya kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh). Secara kualitas dikenal dengan dengan ungkapan empat sehat lima sempurna. Sedangkan kuantitas dalan arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang tetapi tidak juga lebih).
2. Waktu adalah pemahaman pikiran, Sebenarnya sifatnya ilusif/tidak nyata. Karena waktu sebenarnya hanya berada dalam alam pikiran Tuhan Ia tidak pernah tercipta.Waktu pelaksanaan penyaluran beras kepada RST-PM sesuai dengan rencana penyaluran yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No.
68 Tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan. Raskin diberikan kepada masyarakat tepat waktu (Pedoman Umum Penyaluran RASKIN 2012).
Waktu Pembagian Raskin seharusnya setiap bulan. namun kenyataan dilapangan keluarga penerima RASKIN di Kenagarian Panti masih kurang maksimalnya penerapan waktu dalam pembagian RASKIN. Keluarga penerima RASKIN menerima satu kali dalam dua bulan. sehingga waktu pembagian RASKIN tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah dan harapan keinginan keluarga penerima RASKIN.
Hal ini sesuai dengan pendapat Utami (2009) Profil Rumah Tangga Miskin di Kenagarian Koto Hilalang Kecamatan Kubung kabupaten Solok.
Mengatakan bahwa belum terpenuhinya baik sandang, pangan, papan, dan pendapatan oleh rumah tangga miskin tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas RASKIN
Kualitas yang diterima keluarga dikenagarian panti masih kurang.
Karena menurut keluarga penerima RASKIN yang mereka terima sering mendapat beras yang kurang bagus.
Sehingga kualitas RASKIN ini tidak sesuai dengan keinginan dan harapan
mereka dilihat dari mutu beras yang mereka terima.
2. Waktu Pembagian RASKIN
Waktu pembagian RASKIN tersebut satu kali dalam sebulan.
pembagiannya tidak sama tiap bulannya karena tergantung pembagian dari kantor Bulog dan kantor Lurah. namun kenyataan dilapangan keluarga penerima RASKIN di kenagarian panti masih kurang maksimalnya penerapan waktu dalam pembagian RASKIN.
Keluarga penerima RASKIN menerima satu kali dalam dua bulan.
sehingga waktu pembagian RASKIN tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah dan harapan keinginan keluarga penerima RASKIN.
SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
1. Diharapkan kepada Pemerintah agar menetapkan kriteria masyarakat miskin yang pantas mendapatkan beras miskin agar masyarakat yang mampu tidak mendapatkan beras miskin dan masyarakat yang miskin mendapatkan haknya seperti beras miskin.
2. Diharapkan kepada Perum Bulog agar menetapkan mekanisme pelaksanaan program beras miskin dengan baik agar kualitas beras miskin dan waktu pembagian beras miskin dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
3. Diharapkan kepada kepala Lurah agar lebih memperhatikan hak atas pangan masyarakat miskin seperti beras miskin dan mendengarkan keluhan masyarakat yang miskin yang tidak mendapatkan beras miskin
DAFTAR PUSTAKA
Afrina, Ningsih. 2012. Bantuan PNPM Mandiri Dalam Bidang Simpan Pinjam Bagi Perempuan di Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Elparianti. 2013. Pandangan Rumah Tangga Sasaran Terhadap Pelaksanaan Dana Bergulir PNPM-MP Dalam Upaya Pembangunan Kemiskinan Kasus di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Srkipsi.
STKIP PGRI Sumatera Barat.
Goode, William j. 2002. Sosiologi Keluarga.
Jakarta: Bumi Aksara.
Http://www.slideshare.net/rizkyhadirahmannia/p engamatan-kualitas-dengan- standar- bulog. Diakses Taggal 12 juli 2014.
Gunung Pangilun Padang
Http://www.google.com/url. Diakses Tanggal 8 Maret 2014. Gunung Pangilun Padang.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Raskin. Diakses Tanggal 8 Maret 2014. Gunung Pangilun Padang.
Http://id.shvoong.com/exact-
sciences/physics/2318395-pengertian- waktu/#ixzz27OW5c1j6. Diakses Tanggal 12 Juli 2014. Gunung Pangiun padang.
Http://www.jambiekspres.co.id/berita-13188- ada-kutu-dalam-beras-bulog.html.
Diakses Tanggal 8 Mater 2014. Gunung Pangilun Padang.
J Lexy, Maleong. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosadakarya.
Kurniawati, Nuri. 2012. Program Beras Miskin (RASKIN) di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Novita, Ismalia. 2012. Persepsi Masyarakat Tengtang Bantuan Gempa di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman.
Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Nelfayanti. 2008. Persepsi Peserta Didik Tentang Kegiatan Pengembangan Diri
Bimbingan Konseling Di Kelas VIII SMP Negri 26 Padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Mulia, lili. 2013. Studi Masyarakat Penerima Jam KesMas di Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur. Skripsi.
STKIP PGRI Sumatera Barat.
Musri. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Infrastuktur Pembabgunan di Kecamatan V Koto Kabupaten Muko- muko. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Pedoman Umum Penyaluran RASKIN. 2012.
Siska. 2009. Tentang Profil Keluarga Penerimaan Dana BLT di Kelurahan Pasiae Nan Tigo Kecamatan Koto tanggah padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Sokanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Suharto, Edi.2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia.
Yogyakarta: Alfabeta Bandung.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitaf dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Hervina, Suci. 2008. Tentang Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Etnis Tionghoa Miskin Kelurahan Kampung Pondok Kecamatan Padang Barat Kota Padang.
Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Utami, Retno. 2009. Tentang Profil Rumah Tangga Miskin di Kenagarian Koto Hilalang Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Yusniawati. 2007. Persepsi Peserta Didik Tentang Layanan Penguasaan Konten Mengenai Cara Belajar Yang Dilakukan Guru Pembimbing di Kelas VIII SMP N 2 Jujuhan Kabupaten Bungo. Skripsi.
STKIP PGRI Sumatera Barat.