• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Palm Oil Price Fluctuation And The Effect To Social Economic

Farmer Community Of Jorong Anak Aia Kumayan Sub District Kampung Tangah Distrit Lubuk Basung District of Agam

By:

Ermanita*Elvi Zuriyani**Afrital Rezki***

Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

ABSTRACT

This research motivated by palm oil price fluctuations makes social economy conditions in the palm oil farmers of Jorong Anak Aia Kumayan Sub District Kampung Tangah District Lubuk Basung District Agam of becoming less conducive. This study aimed to analyze the palm oil price for the year of 2010 to 2015, as well as knowing the price fluctuations of oil palm farming communities of social economy in the Jorong Anak Aia Kumayan Sub District Kampung Tangah District Lubuk Basung District of Agam.

Certain types of research of research is descriptive correlation. Certain population in the study are all farmers palm Seconds in Jorong Anak Aia Kumayan Sub District Kampung Tangah District Lubuk Basung the is 150 KK. Porposional sampling using random sampling with a sample size of 98 kg. The instrument used for this research were closed questionnaire. Research hypothesis testing using t test analysis.

The results of data analysis showed that (1) Fluctuations in oil prices have a strong correlation with the social economy The community of smallholders in the Jorong Anak Aia Kumayan, Sub Distrit Kampung Tangah, District Lubuk Basung, District of Agam; (2) Fluctuations in palm oil prices have a significant effect on the social economy of the farming community in the palm Jorong Anak Aia Kumayan, Sub District Kampung Tangah, District Lubuk Basung, Distict of Agam. The analysis showed that tcount (8.326)> t table value (1.985), so the null hypothesis is rejected and the alternative hypothesis is accepted.

Keywords: Fluctuations and Social economy.

(3)

PENDAHULUAN

Saat ini masalah globalisasi menjadi wacana dan perhatian khusus dari hampir seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat globalisasi, nasional maupun lokal. Kondisi bangsa pada saat ini berada dalam kondisi yang krisis, khususnya bangsa Indonesia yang di hadapkan pada berbagai permasalahan global, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Namun dalam hal ini yang menjadi sorotan untuk saat ini adalah masalah ekonomi. Masalah ekonomi merupakan masalah yang berat bagi setiap manusia, karena masalah ekonomi merupakan masalah yang menyangkut tentang hajat hidup orang banyak.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Indonesia juga terkenal sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya berada atau tinggal dipedesaan. Hal ini menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia mata pencarian pokoknya adalah bertani (Djamin, 1993 : 42).

Sektor pertanian masih memegang peranan utama di Indonesia disebabkan sebagian besar penduduk Indonesia masih hidup atau bekerja sebagai petani sehingga dapat dikatakan bahwa petani adalah tulang punggung kehidupan.

Pembangunan petani di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, serta akses masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan distribusi serta keanekaragaman hasil pertanian, dalam (Ningsih, 2010 : 1).

Soekartawi, (2005), mengatakan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, peran tersebut antara lain adalah (1) Sektor pertanian masih menyumbang sekitar 22,3 % dari Produk Domestik Bruto (PDB), (2) Sektor pertanian masih mampu menyediakan sekitar 54% dari angkatan kerja yang ada, dan bahkan di provinsi tertentu kontribusinya melebihi angka tersebut, (3) Sektor pertanian mampu menyediakan bahan pangan dan karenannya sektor pertanian sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarkat, (4) Sektor pertanian mampu mendukung sektor industri, baik industri hulu maupun hilir dan (5)

Ekspor hasil pertanian yang semakin meningkat menyumbang devisa yang semakin besar.

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting dalam sektor pertanian umumnya, dan sektor pertanian khususnya. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar perhektarnya di dunia (Khaswarina, 2001).

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu kegiatan pertanian yang berorientasi ekspor dan impor. Kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai salah satu kebutuhan pokok yang menghasilkan produksi seperti minyak goreng, sabun dan sebagainya. Karena kelapa sawit sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pokoknya.

Peran perkebunan kelapa sawit rakyat sebagai tulang punggung penerimaan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja semakin nyata. Kepemilikan perkebunan kelapa sawit adalah solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di pedesaan (Wigenaet al.,2009). Saat ini perkebunan kelapa sawit rakyat adalah bagian yang sangat vital dari rantai suplai minyak kelapa sawit global dan ada sekitar tiga juta petani perkebunan kelapa sawit rakyat di seluruh dunia yang memproduksi sekitar 4 juta ton minyak kelapa sawit (Nagiah dan Azmi, 2012).

Menurut pengamatan atau observasi awal pada tanggal 28 Februari 2016, Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam bahwa 75%

masyarakat bermatapencarian bergerak disektor pertanian tanaman sawit. Berdasarkan realita yang terlihat dilapangan semua lahan yang ada pada umumnya digunakan untuk lahan perkebunan sawit. Masyarakat di Jorong Anak Aia Kumayan beranggapan bahwa kelapa sawit merupakan tanaman yang menjanjikan, karena selain jangka hidupnya yang lama dan harganya yang rumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup serta hasil panennya yang mencapai dua (2) atau tiga (3) ton lebih sehingga cukup untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari (Nasarudin, 2016).

Harga sawit pada saat ini sangat rendah dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat

(4)

petani sawit. Penulis berasumsi dilihat dari pendapatan, pekerjaan dan pendidikan itu sangat berpengaruh karena turun naik harga sawit di pasaran yang tidak stabil (kadang naik kadang turun dalam waktu yang cukup lama).

Menurut data yang peneliti minta pada tanggal 09 Mei 2016 di Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Padang, bahwa harga sawit di tingkat Plasma masih tetap tinggi berbeda dengan harga sawit di tingkat petani rakyat (Swasembada) di Kabupaten Agam. Lebih jelasnya bisa dilihat seperti yang ada di tabel bawah ini.

Tabel 1.

Harga TBS CPO Kelapa Sawit Tahun 2010 - 2015

No Tahun Harga Rata-rata CPO per tahun

1 2010 Rp: 1.530,58

2 2011 Rp: 1.791,91

3 2012 Rp: 1.614,83

4 2013 Rp: 1.528,91

5 2014 Rp: 1.845,6

6 2015 Rp: 1.481,91

Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat (2016).

Menurut pengamatan atau observasi awal pada tanggal 28 Februari 2016, penulis melihat bahwa fluktuasi harga sawit di Jorong Anak Aia Kumayan sudah cukup lama terjadi yaitu semenjak tahun 2010 sampai 2015. Harga sawit di Jorong Anak Aia Kumayan pada tahun 2010 mencapai Rp: 1.000 per Kilogram dan turun menjadi Rp: 700 per Kilogram sampai di tahun 2015 harga sawit tidak terlalu jauh berbeda yaitu masih berkisar Rp: 1.400 per Kilogram dan turun menjadi Rp: 700 per Kilogram (Sudirman, 2016).

Kegiatan pengelolaan pertanian akan bergantung pada keadaan harga jual sawit pada keadaan pasar global. Jika keadaan pasar tidak stabil maka akan terjadi fluktuasi (naik turunnya harga) yang berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat petani sawit seperti: pendapatan, pekerjaan dan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Fluktuasi Harga Sawit Dan Pengaruhnya Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam”.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya maka penelitian ini digolongkan kedalam penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif adalah memberi gambaran yang jelas tentang situasi-situasi sosial dengan memusatkan pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan pengaruh antara berbagai variabel Nasution dalam Riduwan (65: 2012).

Menurut Sugiyono (2014:29) Deskriptif adalah Mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Populasi adalah objek yang berada di daerah penelitian, sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat atau petani kelapa sawit yang ada di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Jumlah populasi petani sawit yang ada di Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung adalah sebanyak 150 KK (Sumber : Kantor Wali Nagari Kampung Tangah (2015).

Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa untuk sampel penelitian yang populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya tetapi jika lebih dari 100, maka jumlah sampel dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau sesuai kemampuan penelitian dari segi waktu, tenaga dan dana. Maka sampel penelitian ini diambil sebesar 75% dari jumlah petani sawit yaitu 98 orang dari 150 KK petani sawit. Berdasarkan populasi dalam penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka teknik pengambilan sampel penelitian diambil secara Proporsional Random Sampling (Acak).

Jenis Data, sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka data yang hendak dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder berkaitan dengan keadaan Geografis daerah penelitian yang diperoleh dari kantor Wali Nagari dan instansi lainnya. Data sekunder tersebut berupa data penduduk (jumlah penduduk, jumlah petani kelapa sawit).

Sedangkan data primer adalah data yang

(5)

berhubungan dengan keluarga petani kelapa sawit yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini.

Sumber Data, sesuai dengan jenis data yang diambil di dalam penelitian ini, maka sumber data primernya adalah responden dilapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Wali Nagari dan Instansi yang berkaitan dengan data yang relevan.

Alat Pengumpulan Data adalah data primer dari responden melalui angket dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Wali Nagari sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik Pengumpulan Data menurut Moleong (2007) pencatatan yaitu sumber data utama adalah melalui pengamatan dan wawancara merupakan hasil usaha gabungan – gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dirasakan, dicium, diraba dan berbicara dengan catatan sebenarnya dalam bentuk pencatatn dilapangan. Sedangkan pencatatan dilapangan menurut Damerti (2012) adalah catatan tertulis tentang apa yang di dengar, dilihat dan diamati serta dipikirkan dalam rangka pengumpulan data terhadap data dalam penelitian deskriptif.

Defenisi Operasional Variabel Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fluktuasi harga Sawit

Fluktuasi harga sawit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata fluktuasi pada tahun 2010 sampai 2015 yang terjadi di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Indikatornya yaitu: harga sawit Rp / Kg.

2. Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini ialah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan. Indikator yang digunakan adalah:

a. Pendapatan Pokok b. Pendapatan Sampingan 3. Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pekerjaan sampingan. Indikator yang digunakan adalah: jenis pekerjaan.

4. Pendidikan Anak Petani Sawit

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal tertinggi yang

dicapai seseorang dengan mendapat tanda kelulusan (ijazah) untuk mengukurnya digunakan indikator tingkat pendidikan yang terdiri dari:

 SD

 SMP

 SMA

 Perguruan Tinggi

Instrumen merupakan suatu alat pengumpulan data, untuk mendapatkan data tentang fluktuasi harga sawit dan pengaruhnya terhadap sosial ekonomi masyarakat di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.

Instrumen penelitian berupa angket yang berisikan daftar pertanyaan atau kuesioner.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah secara deskriptif dengan analisis Regresi Sederhana karena tujuannya adalah melihat kecenderungan indikator masing – masing variabel.

Analisis Regresi Linier Sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Untuk analisis regresi linier sederhana digunakan rumus:

Ŷ = a + Bx

(Sugiyono, 2014) Dimana :

Ŷ = Variabel Terikat a = Bilangan Konstanta

b= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.

X= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Analisis korelasi sederhana, Koefisien korelasi product moment di dasarkan atas asumsi tertentu mengenai data yang dapat digunakan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi product moment adalah:

Rumus :

∑ ∑

√ ∑ Keterangan :

y= Skor variabel y (terikat)

(6)

x= Skor variabel x (bebas) n= Jumlah responden

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,0 − 0,199 sangat rendah 0,2 – 0,399 rendah 0,4 – 0,599 sedang 0,6 – 0,799 kuat 0,8 – 1.00 sangat kuat

(Sugiyono, 2014)

Uji test digunakan untuk menguji signifikan yang berfungsi untuk mencari makna yang hubungan variabel terhadap variabel , maka korelasi product moment di uji dengan signifikan dengan rumus sebagai berikut:

√ Keterangan:

(Riduwan, 2004) Kriteria pengujian:

- Terima Ho tolak H1, jika t hitung < t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan α

= 0,01

- Terima H1 tolak Ho, jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan α

= 0,01

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa fluktuasi harga sawit berpengaruh signifikan terhadap sosial ekonomi masyarakat petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa nilai thitung (8,326) > nilai ttabel (1,985), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Regresi fluktuasi harga sawit (b1) terhadap sosial ekonomi sebesar 2,692 satuan. Artinya, apabila harga sawit meningkat sebesar satu satuan maka sosial ekonomi masyarakat petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam

akan meningkat sebesar 2,692 satuan dan apabila harga sawit menurun sebesar satu satuan maka sosial ekonomi masyarakat petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam akan menurun sebesar 2,692 satuan.

Peran perkebunan kelapa sawit rakyat sebagai tulang punggung penerimaan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja semakin nyata. Kepemilikan perkebunan kelapa sawit adalah solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di pedesaan (Wigenaet al.,2009). Saat ini perkebunan kelapa sawit rakyat adalah bagian yang sangat vital dari rantai suplai minyak kelapa sawit global dan ada sekitar tiga juta petani perkebunan kelapa sawit rakyat di seluruh dunia.

Hasil penelitian ini sama dengan Wigenaet al., 2009 yang menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit memang memiliki peran yang utama. Karena 75% lahan yang ada di Jorong Anak Aia Kumayan digunakan sebagai lahan pertanian kelapa sawit. Selain itu perkebunan kelapa sawit merupakan tulang punggung dan penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi atau mengurangi masalah terhadap pengangguran bagi petani sawit yang ada Di Jorong Anak Aia Kumayan serta kelapa sawit merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen sebagai bahan kebutuhan pangan sehari-hari.

Pertama, Fluktuasi harga sawit dari tahun 2010 – 2015. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Padang rata- rata harga sawit tiap tahun adalah sebagai berikut:

Tahun 2010 harga sawit sebesar Rp.1.531, tahun 2011 harga sawit sebesar Rp.1.792, tahun 2012 harga sawit sebesar Rp.1.615, tahun 2013 harga sawit sebesar Rp.1.529, tahun 2014 harga sawir sebesar Rp.1.845, dan tahun 2015 harga sawit sebesar Rp.1.482.

Di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah rata-rata fluktuasi harga sawit dari tahun 2010 – 2015 yang dialami dalam tiap tahun oleh petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam kecil dari Rp.500, hal ini dikarenakan 76,5% petani sawit rata-rata mengalami fluktuasi penjualan sawit yang kecil dari Rp.500. Harga sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam

(7)

sering sekali berfluktuasi antara Rp. < 500 – Rp.

1.500 dalam setahun.

Menurut Surya, Yohanes (2007). Fluktuasi adalah perubahan naik atau turunnya suatu variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar.

Kedua, Pengaruh Fluktuasi harga sawit terhadap sosial ekonomi masyarakat petani sawit seperti :

a. Pendapatan

Pendapatan masyarakat petani sawit Di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Dimana fluktuasi harga sawit menyebabkan 37,8% petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam hanya mampu memperoleh pendapatan dari bertani sawit sebesar Rp.1.000.000 per bulan. Selain itu, pendapatan sampingan petani sawit juga cukup rendah dimana 54,1% petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam hanya mampu mendapatkan penghasilan sebesar Rp.100.000 - Rp.

150.000 per bulan.

Menurut Sunardi dan Evers dalam Oktama (2013). Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa barang maupun uang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri, dengan jalan dinilai dengan sejumlah uang atau harga yang berlaku saat itu.

b. Pekerjaan

Pekerjaan petani sawit Di jorong Anak Aia Kumayan pada umumnya adalah petani sawit. Sedangkan pekerjaan sampingan petani sawit Di Jorong Anak Aia Kumayan Nagari Kampung Tangah ketika terjadinya Fluktuasi harga sawit Di Jorong Anak Aia Kumayan yang paling banyak adalah tak menentu (serabutan) dengan persentase 63,3%.

BPS dalam Musliadi (2008). Mata pencarian adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu.

c. Pendidikan

Fluktuasi harga sawit yang terjadi menimbulkan dampak sosial terhadap kualitas pendidikan anak petani sawit. Hai ini dikarenakan fluktuasi harga sawit yang menyebabkan penurunan penghasilan petani sawit, juga menyebabkan petani sawit kesulitan dalam memenuhi biaya untuk pendidikan anak-anaknya sampai tingkat perguruan tinggi. Kondisi ini tergambar 31,6% anak petani sawit masih berada di tingkat sekolah dasar di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam Tingkatnya masih berada pada sekolah dasar (SD).

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 ayat (1) jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

Apabila dilihat atau dibandingkan dengan penelitian Rosmina dan penelitian Yuliana Sisla Ningsih, hasil penelitian penulis dilapangan sama dengan keadaan sosial petani sawit yang ada di Jorong Anak Aia Kumayan yaitu kondisi sosial seperti pendidikan anak petani sawit yang masih banyak berada di tingkat sekolah dasar (SD).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rosmina (2010) yang memperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan petani kelapa sawit di Desa Muara Dilam Kecamatan Kuonto Darussalam Kubupaten Rokan Hulu Provinsi Riau adalah tamat SD. Yuliana Sisla Ningsih (2009) juga menemukan bahwa Tingkat pendidikan anak petani kelapa sawit bervariasi mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, dan jumlah terbanyak berada pada tingkat SD (42,16%).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Fluktuasi harga sawit memiliki korelasi yang kuat dengan sosial ekonomi masyarakat petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah,

(8)

Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam

2. Fluktuasi harga sawit berpengaruh signifikan terhadap sosial ekonomi masyarakat petani sawit di Jorong Anak Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (8,326) > nilai ttabel (1,985), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1.

Pemerintah, disarankan berupaya meningkatkan dan menjaga nilai jual hasil olahan sawit, karena perkebunan sawit merupakan salah satu sektor perkebunan yang memberikan kontribusi pemasukan besar terhadap negara dan juga masyarakat petani sawit.

2.

Bagi petani sawit, berusaha untuk mencari pekerjaan sampingan selain sebagai petani sawit, agar ketika terjadi penurunan harga sawit keadaan ekonomi petani masih bisa mencukupi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan anak.

3.

Penelitian ini dapat di manfaatkan sebagai penelitian yang relevan bagi peneliti selanjutnya.

4.

Penelitian ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan sarannya agar penelitian ini bermanfaat untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Hafid, H Anwar dkk (2014). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung : Alfabeta, Cv.

Husril, Ridho. (2011). “ Analisa Usaha Tani Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Swadaya Di Kenagarian Kinali Kabupaten Pasaman Barat”. Jurnal Agribisnis Pertanian Universitas Andalas.

http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian- fluktuasi.html diakses 11 februari 2016.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Deskriptif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Musliadi. 2008.” Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang”. ( Skripsi STKIP PGRI Sumbar)

Nasution, Sukri Habibi, dkk. (2014)

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai Perbandingan Media Tanama Solid Decanter Dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Sistem Single Stage”.

Medan. Jurnal Online Agroekoteknologi, ISSN No. 2337 – 65977. Vol.2, No.2 : 691 – 701, Maret 2014.

Oktama Reddy Zaki.(2013).“Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Nelayan Di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang”. ( Skripsi Universitas Negeri Semarang).

Sugiyono. (2014). Statistik Untuk Penelitian.

Bandung. Alfabeta, Cv

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing-masing jorong tingkat pendidikan penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman

1 PENDAHULUAN Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia1 yang pada awalnya bernama Madrasah Diniyyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh suatu badan hukum yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Kekuatan Strengh Objek Wisata Pantai : dahulunya merupakan tempat persinggahan kapal kapal asia, karna ikannya banyak dan sumber mata pencaharian

Kedua, kondisi kesehatan petani jeruk di Kenagarian Kapeh Panji Jaya Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari segi kesehatan anggota kelurga petani jeruk pada

MARKET DEVELOPMENTS IBUH IN PAYAKUMBUH YEAR 1986-2007 Oleh Fitria Eka Susanti1 Kharles2 Livia Ersi3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Jurnal ini

Terdapat pengaruh yang berarti antara lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial terhadap motivasi belajar siswa di MAN Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan dengan luas mencapai 31,34 km2merupakan salah satu Kenagarian yang terdapat di Kecamatan Sangir Batang Hari

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa dari kemampuan memahami teks pantun siswa kelas XI SMA Negeri 4 Padang tergolong baik B dengan rata-rata 76 berada pada rentangan