• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

0

(2)

1

Analysis of Potential Human Resources (SDM) at Nagari Padang Mentinggi Pasaman of Thesis. Geography Education Study Program Of STKIP PGRI

West Sumatra. Padang, 2016.

By :

Syuryani*Slamet Rianto **loli Setriani **

Geography Education College Student STKIP PGRI Western Sumatera*

Geography EducationLecturers of STKIP PGRI Western Sumatera**

ABSTRACT

This study aim to get the data, process, analyze and discuss the potential of human resources (SDM) at Nagari Padang Mentinggi district Pasaman, seen from:

1) Population Density, 2) the number of age groups, 3) Education Level and 4) central Principal livelihood.

This type of research is classified as descriptive quantitative research, this study is the entire population who lived in the district of Padang Mentinggi Pasaman. Sample were taken with the area total sampling technique to sample the region 9 ellipse, used secondary data. Data analysis technique used is the percentage and scoring analysis techniques, data collection techniques used 1) the collection of secondary data, with way of institutional and agency survey intended, 2) information

The research found that: 1) The population density of each ellipse in Nagari Padang Mentinggi 544-919 inhabitants / km2 ranged in population density 750-1000 inhabitants / km2. 2) The number of population age group of each ellipse in Nagari Padang Mentinggi 25-50% of the population aged 18-56 years.

3) The level of education of each ellipse in Nagari Padang Mentinggi 7-18 age group who are not in school is less than 10%, ages 12-56 years who have never attended school less than 10%, ages 12-56 years not completed primary school less than 10 %, aged 12-56 years had not completed junior high 10-25%, age 18- 56 years 5-25% had not completed high school, mentally and physically disabled people in nagari Padang district Mentinggi Pasaman no finish SLB. 4) Distribution of basic livelihood of each ellipse ranges from 10-15 livelihoods central.5) Based on these data, the potential human resources (SDM) at Nagari Padang Mentinggi Pasaman district including being

.

Keywords: Analysis of Potential Human Resources (SDM)

(3)

2

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI NAGARI PADANG MENTINGGI

KABUPATEN PASAMAN Oleh:

Syuryani*Slamet Rianto **loli Setriani **

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah,menganalisis dan membahas tentang potensi sumber daya manusia (SDM) di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman, dilihat dari: 1) Kepadatan Penduduk, 2) jumlah kelompok usia, 3) Tingkat Pendidikan, dan 4) Mata Pencaharian Pokok.

Jenis penelitian ini tergolong pada penelitian Deskriptif Kuantitatif, dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman. Sampel wilayah diambil dengan teknik Total Sampling dengan sampel wilayah 9 jorong, menggunakan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis persentase dan skoring, Teknik pengumpulan data dengan menggunakan 1) pengumpulan data sekunder, dengan cara survey instansional dan instansi yang dituju, 2) keterangan/informasi.

Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Kepadatan penduduk masing-masing jorong di nagari Padang Mentinggi 544-919 jiwa/km2 berkisar pada kepadatan penduduk 750-1000 jiwa/km2. 2) Jumlah kelompok usia penduduk masing-masing jorong di nagari Padang Mentinggi 25-50% penduduk usia 18-56 tahun. 3) Tingkat pendidikan masing- masing jorong di nagari Padang Mentinggi kelompok umur 7-18 yang tidak sekolah kurang dari 10%, usia 12-56 tahun yang tidak pernah sekolah kurang dari 10%, usia 12- 56 tahun tidak tamat SD kurang dari 10%, usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 10-25%, usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 5-25%, penduduk cacat mental dan fisik yang ada di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman tidak ada yang menamatkan SLB. 4) Sebaran mata pencaharian pokok masing-masing jorong berkisar 10-15 jenis mata pencaharian pokok.5) Berdasarkan data tersebut maka potensi sumber daya manusia (SDM) di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman termasuk sedang.

Kata kunci: analisis, Potensi Sumber Daya Manusia

PENDAHULUAN

Penilaian potensi yang ada di suatu wilayah adalah upaya untuk mengetahui potensi dan sektor yang dapat dipacu dan dikembangkan dalam proses pembangunan, dengan penilaian potensi yang tepat dan akurat akan terjadi efisiensi tindakan dalam proses pembangunan yang dilaksanakan, dengan usaha yang minimum akan

diperoleh hasil yang optimum yang kesemuanya itu bertujuan untuk mencapai tujuan pembangunan dan kemakmuran bagi masyarakat (Permen PU No 20; 2007). Sumber daya manusia (SDM) merupakan seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu satuan wilayah beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

(4)

3

pembangunan. Membahas sumber daya manusia (SDM) berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi sumber daya manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas.

Karakteristik demografi merupakan aspek kuantitatif sumber daya manusia (SDM) yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk dan komposisi penduduk. Karakteristik sosial dan ekonomi berhubungan dengan kualitas (mutu) sumber daya manusia.

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan di suatu satuan wilayah, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang ada, baik secara fisik maupun mental. Potensi suatu satuan wilayah dapat diartikan pula keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan baik sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), kelembagaan maupun sarana dan prasarana untuk mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat (Depdagri No.12; 2007).

Mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dianggap masih rendah jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat dilihat pada human depelopment index (HDI) dunia dimana Indonesia pada tahun 2010 menduduki urutan nomor 108 dari152 bangsa-bangsa di dunia (Mahesa Bhirawa, 2011).

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu antara daya fisik, daya pikir dan aspek psikologis yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya yang terbentuk serta ditemukan oleh keturunan dan lingkungannya. Output sumber daya manusia adalah prestasi kerjanya yang dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Kemampuan dan prestasi kerja manusia sebagai sumber daya berkaitan dengan kodratnya sebagai makhluk yang komunal, dimana setiap individu selalu

membutuhkan individu yang lain untuk saling berinteraksi.

Manusia sebagai sumber daya merupakan subjek pembangunan, potensi manusia dapat dilihat dari kondisi fisik maupun kondisi sosialnya.

Kondisi fisik dalam pengertian ini dilihat dari umurnya, maka dikelompokkan atas kelompok umur belum produktif, produktif, dan tidak produktif. Premis yang diambil adalah sebaran dan besaran umur pada kelompok tertentu berpengaruh terhadap partisipasinya dalam pembangunan.

Potensi manusia lebih ditekankan pada peranannya sebagai makhluk sosial dalam kegiatannya membangun yang adaptif dan transformatif sesuai potensi yang dimilikinya.

Sumber daya manusia yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat baik apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang baik akan berguna bagi diri kita, masyarakat dan Negara. Apabila kita mencari pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan sendiri, kita bisa melihat dari kelebihan dan kemampuan yang kita miliki dari sumber daya kita.

Kualitas sumber daya manusia (mutu manusia), adalah kemampuan manusia dalam hal ini penduduk untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya. Semakin tinggi kemampuan mengolah sumber daya alam berarti pula semakin tinggi kualitas sumber daya manusianya. Indeks pembangunan manusia (IPM) yang merupakan indikator kesejahteraan rakyat suatu Negara. IPM merupakan indeks komposit yang digunakan untuk mengukur pembangunan kualitas manusia dari aspek pendidikan, kesehatan, dan kemampuan ekonomi (daya beli masyarakat).

Berdasarkan observasi awal penulis pada tanggal 27 februari 2016 di nagari Padang Mentinggi kabupaten

(5)

4

Pasaman jumlah penduduk 7.943 orang, jumlah laki-laki 3872 orang dan jumlah penduduk perempuan 4062 orang.

Berdasarkan Jumlah kelompok usia di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman, banyak berada pada usia produktif. Usia produktif sebanyak 3.412 orang dan tidak produktif 2.953 orang.

Pendidikan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat dan bangsa, karena pendidikan sangat berpengaruh pada pola pikir seseorang. Suatu masyarakat akan menjadi terbelakang dan tertinggal jika pendidikannya rendah. Pada umumnya mayarakat nagari Padang Mentinggi adalah tamat SD, SLTP, SLTA, D1,D2,D3 , dan ada juga yang sarjana.

Sumber mata pencaharian di nagari padang mentinggi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun mata pencaharian ataupun jenis pekerjaan penduduk bermacam ragam. Untuk Nagari Padang Mentinggi mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Luas lahan pertanian 1.867 Ha. Tanaman pangan yang ada di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman bermacam-macam jenisnya seperti padi, jagung, kacang tanah, kedele, ubi jalar, kacan panjang, pisang dan lain-lain. Sedangkan tanaman perkebunan adalah karet, kelapa, kulit manis dan pisang.

Kenyataan di lapangan, data mengenai potensi sumber daya manusia (SDM) sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembangunan yang akan dilaksankan menurut asumsi penulis belum lengkap. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di nagari Padang Mentinggi yang diberi judul

“Analisis Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman”

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat Deskriptif kuantitatif menurut Sugiyono (2013) penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru, metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistik.

Menurut Sudjana dan Ibrahim (2012) menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terkait yang terjadi pada saat sekarang

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di nagari Padang Mentinggi yang berjumlah 7943 yang tersebar pada 9 jorong. Penetapan sampel pada penelitian ini berpedoman pada Arikunto (2006:131) menjelaskan bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jadi sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang akan diteliti sesuai dengan populasi penelitian yang telah diajukan maka sampel wilayah dilakukan secara Total Sampling jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini ada 9 jorong di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. diperoleh melalui pencatatan kantor wali nagari Dan instansi yang relevan berupa keterangan / informasi yang berkaitan dengan variabel penelitian di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman.

Sumber data diambil dan dikumpulkan melalui pencatatan kantor

(6)

5

wali nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman. Teknik analisa data menggunakan analisis statistic deskriptif dengan rumus persentase dan selanjutnya menggunakan skor

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang analisis potensi sumber daya manusia (SDM) di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman.

Pertama potensi sumber daya manusia dilihat dari kepadatan penduduk Berdasarkan data yang didapat dari kantor wali nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman, kepadatan penduduk untuk jorong Padang Mentinggi 919 orang/km dengan skor 6, untuk jorong Sei Raya kepadatan penduduk 867 orang/ km dengan skor 6, jorong Pertanian memiliki kepadatan penduduk 789 orang/km dengan skor 6, jorong Sumpadang kepadatan penduduk 743 orang/km dengan skor 5, jorong Sumpadang Baru 544 orang/km dengan skor 5, jorong Lubuk Aro 663 orang/km dengan skor 6, jorong Polongan Dua 899 orang/km dengan skor 6, jorong Muara Cubadak 644 orang/km dengan skor 5, jorong Penyenggerahan 711 dengan skor 5.

Berdasarkan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing-masing jorong kepadatan penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman kurang dari 544-919 jiwa/km2 dengan skor berkisar 5-6.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Mantra (1985) kepadatan penduduk adalah jumlah rata-rata penduduk pada setiap wilayah setiap kilometer persegi, angka kepadatan penduduk tiap-tiap wilayah biasanya tidak sama. Selain itu, hasil ini didukung oleh penelitian yang telah dilaksanakan oleh penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Defri (2007) yang

menemukan bahwa kepadatan penduduk pada setiap wilayah tiap kilometer persegi tidak sama.

Kedua potensi sumber daya manusia (SDM) dilihat dari jumlah kelompok usia Jumlah kelompok usia penduduk/masyarakat yang mendiami jorong Padang Mentinggi dengan jumlah total penduduk 1379 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8. jorong Sei Raya jumlah total penduduk 867 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8.

Jorong Pertanian jumlah total penduduk 789 jiwa, kelompok usia penduduk 18- 56 tahun dengan skor 8. Jorong Sumpadang jumlah total penduduk 1115 jiwa,kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8. Jorong Sumpadang Baru jumlah total penduduk 544 jiwa, kelompok usia 18-56 tahun dengan skor 8. Jorong Lubuk Aro jumlah total penduduk 995 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8.

Jorong Polongan Dua jumlah total penduduk 899 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8.

Jorong Muara Cubadak jumlah total penduduk 644 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8 dan, jorong Penyenggerahan jumlah total penduduk 711 jiwa, kelompok usia penduduk 18-56 tahun dengan skor 8.

Senada dengan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing- masing jorong jumlah kelompok usia penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman 25-50% penduduk berusia 18-56 tahun dengan skor 8.

Jumlah kelompok usia dapat dilakukan dengan penggolongan usia penduduk yang menempati suatu satuan wilayah. kelompok usia penduduk di nagari Padang Mentinggi berada pada usia penduduk produktif/ penduduk muda. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Wirosuhardjo (2014) komposisi umur penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk

(7)

6

yang dapat mencerminkan apakah Negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda.

Ketiga potensi sumber daya manusia (SDM) dilihat dari tingkat pendidikan Jorong Padang Mentinggi usia 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 7 jiwa (2.28%) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 9 jiwa (1.10%) dengan skor3.

Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 16 jiwa (1.95%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 23 jiwa (2.80%) dengan skor 4. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 82 jiwa (10.72%) dengan skor 4. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5, total skor tingkat pendidikan adalah 22.

Jorong Sei Raya 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 5 jiwa (2.06 %) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 11 jiwa (2.10%) dengan skor3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 13 jiwa (2.59%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 58 jiwa (11.5%) dengan skor 3. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 37 jiwa (8.37%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5 total skor tingkat pendidikan adalah 22. .

Jorong Pertanian 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 6 jiwa (2.67 %) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 8 jiwa (1.80%) dengan skor3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 12 jiwa (2.70 %) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 53 jiwa (11.9%) dengan skor 3. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 32 jiwa (8.10%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5. total skor tingkat pendidikan adalah 22.

Jorong Sumpadang 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 8 jiwa (3.35%) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak

pernah sekolah berjumlah 10 jiwa (1.59%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 18 jiwa (2.60 %) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 42 jiwa (6.07%) dengan skor 4. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 75 jiwa (11.87%) dengan skor 4. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5. total skor tingkat pendidikan adalah 22.

Jorong Sumpadang Baru 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 5 jiwa (3.47%) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 6 jiwa (1.90%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 9 jiwa (2.86%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 15 jiwa (4.76%) dengan skor 4. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 22 jiwa (9.05%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5 total skor tingkat pendidikan adalah 23.

Jorong Lubuk Aro 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 12 jiwa (4.48%) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 16 jiwa (2.82%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 32 jiwa (5.63%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 63 jiwa (11.09%) dengan skor 3. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 43 jiwa (8.34%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5. total skor tingkat pendidikan adalah 22.

Jorong Polongan Dua 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 6 jiwa (2.5 %) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 10 jiwa (1.91%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 40 jiwa (7.66%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 25 jiwa (4.79%) dengan skor 4. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 26 jiwa (5.66%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental

(8)

7

dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5. total skor tingkat pendidikan adalah 23.

Jorong Muara Cubadak 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 5 jiwa (2.5 %) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 28 jiwa (7.91%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 36 jiwa (10.17%) dengan skor 2. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 39 jiwa (11.02%) dengan skor 3. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah15 jiwa (5.19%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5. total skor tingkat pendidikan adalah 21.

Jorong Penyenggerahan 7-18 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 4 jiwa (1.86%) dengan skor 3.Usia 12-56 tidak pernah sekolah berjumlah 20 jiwa (26.94%) dengan skor 3. Usia 12-56 tidak tamat SD berjumlah 26 jiwa (9.03%) dengan skor 3. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP berjumlah 19 jiwa (6.60%) dengan skor 4. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA berjumlah 25 jiwa (7.57%) dengan skor 5. Penduduk cacat mental dan fisik tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5, total skor tingkat pendidikan adalah 23.

Berdasarkan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing-masing jorong tingkat pendidikan penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman kelompok umur 7-18 yang tidak sekolah kurang dari 10%, usia 12- 56 tahun yang tidak pernah sekolah kurang dari 10%, usia 12-56 tahun tidak tamat SD kurang dari 10%, usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 10-25%, usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 5-25%, penduduk cacat mental dan fisik yang ada di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman tidak ada yang menamatkan SLB.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Mudyaharhardjo (2000) menyatakan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan yang langsung dalam pendidikan formal, non formal, dan informal.

Pendidikan ini berlangsung di sekolah &

luar sekolah yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari memainkan permainan hidup secara tepat

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk menentukan masa depan diera globalisasi sekarang ini, tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Priatna, 2004:27 Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya.

Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang sering berkaitan antara satu dan lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.

Keempat potensi sumber daya manusia (SDM) dilihat dari mata pencaharian pokok jumlah mata pencaharian pokok masyarakat yang ada di jorong Padang Mentinggi berjumlah 14 mata pencaharian pokok dengan skor 5, jorong Sei Raya berjumlah 10 mata pencaharian pokok dengan skor 4, jorong Pertanian berjumlah 13 mata pencaharian pokok dengan skor 5, jorong Sumpadang berjumlah 10 mata pencaharian pokok dengan skor 4, jorong Sumpadang Baru berjumlah 10 mata pencaharian pokok dengan skor 4, jorong Lubuk Aro berjumlah 14 mata pencaharian pokok dengan skor 5, jorong Polongan Dua berjumlah 15 mata pencaharian pokok dengan skor 5, jorong Muara Cubadak berjumlah 10 mata pencaharian pokok dengan skor 5.

Berdasarkan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing-masing jorong sebaran mata pencaharian pokok

(9)

8

penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman 10-15 jenis dengan skor berkisar 4-5.

Mata pencaharian ialah corak kehidupan penduduk setempat berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya, nagari Padang Mentinggi memiliki corak kehidupan tradisional (sederhana). Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyadi (2008) mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan mengekploitasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribsi, konsumsi, yang menjadi suatu pokok penghidupan bagi masyarakat di sekitar.

Selanjutnya menurut Soekanto (2009) Mata pencaharian merupakan pekerjaan atau usaha yang dilakukan dalam mendapatkn hasil untuk kehidupan. Pekerjaan itu ada yang berupa pekerjaan pokok dan ada pula yang merupakan pekerjaan sampingan).

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab terdahulu, maka bab ini penulis akan kemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan mengenai analisis potensi sumber daya manusia (SDM) di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman.

1. Kepadatan penduduk masing- masing jorong di nagari Padang Mentinggi 544-919 orang/km2, kepadatan penduduk berkisar pada 500-1000 jiwa/km2 dengan skor berkisar 5-6

2. Jumlah kelompok usia penduduk masing-masing jorong di nagari Padang Mentinggi 25-50%

penduduk usia 18-56 tahun dengan skor 8

3. Tingkat pendidikan masing- masing jorong di nagari Padang Mentinggi kelompok umur 7-18

yang tidak sekolah kurang dari 10% dengan skor 3 , usia 12-56 tahun yang tidak pernah sekolah kurang dari 10%, usia 12-56 tahun tidak tamat SD kurang dari 10%

dengan skor 3 , usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 10-25% dengan skor 4, usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 5-25% dengan skor 4, penduduk cacat mental dan fisik yang ada di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman tidak ada yang menamatkan SLB dengan skor 5

4. Sebaran mata pencaharian pokok masing-masing jorong berkisar 10-15 jenis mata pencaharian pokok dengan skor 5.

5. Berdasarkan data tersebut maka potensi sumber daya manusia (SDM) setiap jorong di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman termasuk sedang

B. Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan pemerintah nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman perlu direncanakan atas dasar potensi umum SDA, SDM, prasarana dan sarana serta kelembagaan, potensi sumber daya manusia yang ada di nagari Padang Mentinggi termasuk sedang, potensi inilah yang seharusnya terus kita gali dan kita kembangkan dengan berbagai macam cara dan melalui jalur pendidikan dengan cara meningkatkan mutu pendidikan, pelatihan, dan keterampilan penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman.

2. Diharapkan kepada pemerintah membagi zonasi wilayah geografis dan sebaran penduduk dapat dijadikan sebagai kebijakan pembangunan spasial sektoral

(10)

9

yang berkelanjutan agar segera tercapai demi kesejahteraan masyarakat.

3. Diharapkan kepada pihak yang berwenang untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat terhadap pentingnya perkembangan potensi sumber daya manusia (SDM) agar penduduk lebih termotipasi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki, demi meningkatkan kualitas manusia di nagari Padang Mentinggi kabupaten Pasaman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta

Bakaruddin. 2012. Pengantar Geografi Desa Kota. UNP Press Padang

Banowati, Eva. 2013. Georafi Sosial.

Yogyakarta: Ombak

Banowati, Eva. 2014. Geografi Indonesia. Yogyakarta:

Ombak

Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Depdagri. 2007. Peraturan No 12 Tahun 2007, Lampiran IV Panduan Teknis Pengolahan Data Profil Desa dan kelurahan. Jakarta Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia

Depdagri. 2007. Peraturan No 12 Tahun 2007, Lampiran V Pedoman dan Penyusunan Data Profil Desa dan Kelurahan. Jakarta Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia

Erdayanti. 2011. Studi Komparasi Kehidupan Sosial ekonomi Petani Sebelum dan Sesudah Konversi Lahan di Kecamatan Kuranji Kota Padang : FIS UNP

Kartomo Wirosuhardjo. 2014. Dasar- Dasar Demografi, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Geografi. Nurcahaya Yogyakarta

Mudyahardjo, Redja. 200. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada

Muhandir. 2009. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: AV Pustaka Publisher

Mulyadi. 2008. Sumber Daya Manusia

Dalam Perspektif

Pembangunan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Munawarroh. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Sumber Daya Manusia dan Perekonomian Kabupaten / kota di Provinsi Jambi . Jurnal Kajian Ekonomi (Vol.II, No 03). Hlm. 136-155

Peraturan Mentri PU No. 20: 2007.

Pedoman Teknis Aspek Fisik dan Lingkunagn Ekonomi Serta sosial Budaya Dalam Menyususn rencana Tata Ruang

Priatna, Tedi. 2014. Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Isalam.

Bandung: Pustaka Bani Qurais

Rusnani. 2008 . Analisis Potensi Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan

(11)

10

Masyarakat di Desa Daramista: Fakultas Ekonomi.

Universitas Wiraraja

Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar _Ed, Baru, _45 Jakarta: Raja Wali Pers

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Cetakan Ke- 20 Penerbit Alfabeta.

Bandung .

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2012.

Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Tilaar. 2002. Pendidikan Untuk Masyarakat Indonesia.

Grasindo Baru. Jakarta

Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan:

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, Persepsi masyarakat tentang curahan waktu kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bagi masyarakat di kenagarian Pauh kecamatan Lubuk Sikaping kabupaten Pasaman adalah 8 jam

Penerapan kreativitas guru di MAS Islamiyah Batahan silaping Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang belum di terapkan adalah memperluas wawasan dan pengatahuan, yang belum di

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil padi salibu di Jorong Kubu Anau bisa dikatakan baik karena walaupun hasilnya kurang dari panen pertama, kita lebih diuntungkan di jumlah panen yang dalam 1

Aktifitas komunitas metal underground Kota Padang berupa acara pertujukan band Acara band Laskar hitam ini dilaksanakan pada bulan januari tahun 2001 di Taman budaya Kota Padang

3 FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA ILLEGAL LOGGINGDI NAGARI PULASAN KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: Dwi Novembria Kartika*Bakaruddin**Rika Despica** Mahasiswa

Persepsi masyarakat objek wisata Rimbo Panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman dilihat dari aksesibilitas cukup baik, akomodasi cukup baik, sapta pesona dilihat dari keamanan,

Di Jorong Jambak dalam lembaga seni budaya yang membuat kelompok muslim dengan kelompok non muslim adalah sebagaian dari kelompok non muslim mau menggunakan seni dan budaya yang

Pada batuan Tvmt di Jorong Karangrejo dari segi fisik suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan, dan TDS telah memenuhi standar, dari segi kimia Fe hasil uji laboratorium 0,663 Mg/L dari segi