Elsa Rafika (NPM: 12070097). Thesis: Social Interaction Community Jorong Simpang (Case Study: Jorong Simpang, Nagari Parik, Balingka Koto subdistrict, West Pasaman). Sociology of Education Studies Program, School
of Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatra. Padang, 2016.
Oleh:
Elsa Rafika1, Wahyu Pramono2, Adiyalmon3
*The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera
**The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera
ABSTRACT
Humans have an instinct to hang each other since being born and socialized in the society. Relationship with one another is a necessity for every human being. That's why people connect with people or other groups, because human beings can not survive without dealing with individuals or other groups. The interaction occurs when individuals or groups meet each other and then make contact or communication. This study aims to: mendeskrifsikan forms of social interaction with immigrant communities Jorong Simpang.
The theory used is the theory of social interaction and Gillin Gillin by discussing the forms of community interaction Jorong Simpang with immigrant communities. This study used a qualitative approach with descriptive research type. The informant was taken with purposive sampling ie 24 people, who the informant is chosen based on certain characteristics that dperlukan in research. Data can be concluded in depth, non-participant observation and document study. The data analysis of this research is based on interactive model meneurut Milles and Huberman.
The results of the field study it can be concluded that the interaction between society Jorong Form Simpang with immigrant communities, namely (1) for cooperation in the fields of economy, (2) participation in religious activities, which consists of: a. Ascension participation in the event and the Prophet's Birthday, b. the participation of mothers in the group wird Yasin, c. community participation in the funeral. (3) participation in social activities, which consists of: a. sports activities, b. weddings.
Keyword: Social Interaction, Community Jorong Simpang
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2 Pembimbing I, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3 Pembimbing II, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Elsa Rafika (NPM: 12070097). Skripsi: Interaksi Sosial Masyarakat Jorong Simpang (Studi Kasus: Jorong Simpang, Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat). Program Studi Pendidikan Sosiologi, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan (STKIP ) PGRI Sumatera Barat. Padang, 2016.
Manusia memiliki naluri untuk bergaul sesamanya semenjak dilahirkan dan disosialisasikan dalam kehidupan masyarakat. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia. Itulah sebabnya individu menjalin hubungan dengan individu atau kelompok lain, sebab manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa berhubungan dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi tersebut terjadi apabila individu atau kelompok saling bertemu kemudian melakukan kontak atau komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk:
mendeskrifsikan bentuk interaksi sosial masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang.
Teori yang digunakan adalah teori Interaksi Sosial menurut Gillin dan Gillin yang membahas mengenai bentuk interaksi masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriftif.
Informan diambil dengan purposive samling yaitu 24 orang, yang informan sengaja dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang dperlukan dalam penelitian. Data dapat disimpulkan secara mendalam, observasi non partisipan, dan studi dokumen. Analisis data penelitian ini dilakukan berdasarkan model interaktif meneurut Milles dan Huberman.
Hasil penelitian dilapangan dapat disimpulkan bahwa Bentuk interaksi antara masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang yaitu (1) adanya kerjasama dalam bidang ekonomi, (2) keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan, yang terdiri dari: a.
keikutsertaan dalam acara Isra Miraj dan Maulid Nabi, b. keikutsertaan Ibu-ibu dalam kelompok wirid yasin, c. keikutsertaan masyarakat dalam melayat. (3) keikutsertaan dalam kegiatan sosial, yang terdiri dari: a. kegiatan keolahragaan, b. acara pernikahan.
PENDAHULUAN
Manusia memiliki naluri untuk bergaul sesamanya semenjak dilahirkan dan disosialisasikan dalam kehidupan masyarakat. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia. Itulah sebabnya individu menjalin hubungan dengan individu atau kelompok lain, sebab manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa berhubungan dengan individu atau kelompok lainnya. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan rohani serta kebutuhan lain untuk kelangsungan hidupnya. (Soekanto, 2012:192).
Menurut Davis yang dikutip Idianto Muin, suatu interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, pertama: adanya kontak sosial, dalam hal ini
kontak sosial dapat berlangsung dalam dua bentuk, bentuk tersebut dapat bersifat positif yakni mengarah pada suatu kerjasama sedangkan negatif yakni mengarah kepada pertentangan. Kedua: komunikasi, yang mempunyai makna bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak badan atau sikap rasa yang akan disampaikan oleh orang tersebut, kemudian orang yang bersangkutan memberi reaksi terhadap orang tersebut (Muin, 2006: 102).
Masyarakat pendatang yang ada di Jorong Simpang Kabupaten Pasaman Barat yaitu kelompok masyarakat yang berasal dari luar Jorong Simpang yang mendiami Jorong Simpang tersebut. Kedatangan masyarakat pendatang ke Jorong Simpang karena faktor ekonomi, tempat tinggal, dan pekerjaan yang bertujuan untuk mendapat
kehidupan yang lebih baik dari pada tempat asal mereka yaitu dari Pulau Nias dan Pulau Jawa. Awal masyarakat pendatang memulai kehidupan di Jorong Simpang Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat dimulai dengan masuk kelompok petani Karang Karya Taruna (KKT). Kelompok petani Karang Karya Taruna (KKT (Wawancara dengan Bapak Jorong Simpang).
Perbedaan dari masyarakat pendatang dengan masyarakat Jorong Simpang dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut: Ciri-ciri masyarakat Jorong Simpang yaitu: (1) telah lama bermukim di Jorong Simpang tersebut, (2) mempunyai hubungan tali kekeluargaan yang erat, (3) mempunyai lahan perkebunan secara turun-temurun, (4) mempunyai adat budaya yang sangat dijunjung tinggi.
Sedangkan ciri-ciri masyarakat pendatang yaitu (1) masyarakat yang datang dari luar Jorong Simpang yang kemudian mendiami Jorong Simpang tersebut, (2) memiliki lahan perkebunan dengan cara membeli dari masyarakat Jorong Simpang.
Di Jorong Simpang Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat terdapat empat suku yaitu Suku Melayu, Suku Minangkabau untuk masyarakat Jorong Simpang, dan Suku Jawa, Suku Nias untuk masyarakat pendatang. Perbedaan suku yang ada di Jorong Simpang akan mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat tersebut. Di dalam kehidupan sosial, interaksi yang baik akan terjalin apabila diantara keduanya memiliki rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Bentuk nteraksi sosial yang terjalin antara masyarakat pendatang dengan masyarakat Jorong Simpang bersifat asosiatif seperti kerjasama dalam kelompok tani Karya Karang Taruna (KKT), peminjaman lahan perkebunan oleh masyarakat Jorong Simpang, gotong royong dan lain-lain.
Masyarakat pendatang dengan masyarakat Jorong Simpang hidup terpisah, namun masih dalam lingkungan Jorong Simpang tersebut. Masyarakat pendatang hidup secara berkelompok, baik masyarakat pendatang Nias maupun masyarakat pendatang Jawa. Hubungan antara kelompok masyarakat didasari oleh sikap untuk saling membina hubungan yang baik antara
anggota masyarakat dengan tujuan untuk saling memberi dan menerima berbagai bentuk perbedaan. Namun, tidak dengan interaksi yang terjadi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat di Jorong Simpang. Seperti terjadinya konflik pembangunan Gereja pada masyarakat pendatang Nias pada tahun 2000, masyarakat pendatang Nias ingin membangun Gereja namun hal tersebut bertentangan dengan masyarakat Jorong Simpang karena mereka membangun gereja tersebut yang status tanahnya masih milik masyarakat Jorong Simpang dan persaingan dalam menjual hasil perkebunan (Wawancara dengan Bapak Jorong Simpang).
Maka ketertarikan penulis dalam penelitian ini adalah pada usaha untuk melihat secara ilmiah tentang “Interaksi Sosial Masyarakat Jorong Simpang”, (Studi Kasus: di Jorong Simpang, Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat).
METODOLOGI
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor mendefenisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong,2010:4). Data kualitatif adalah data berupa fakta-fakta, hasil, wawancara, membaca, observasi dan semua hasil yang didapatkan melalui panca indra.
Metode kualitatif ditunjukan untuk mendapatkan data deskriptif tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara berinteraksi yang baik di dalam masyarakat. Metode penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna sebagai suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut peneliti sendiri. Pendekatan ini digunakan tujuannya adalah untuk mengungkapkan permasalahan secara tajam dan mendalam serta dapat untuk memperoleh data yang lebih akurat melakukan pertanyaan peneliti tentang bentuk-bentuk interaksi sosial masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang, dan pandangan masyarakat Jorong Simpang terhadap
masyarakat pendatang begitupun sebaliknya.
Orang yang menjadi informan penelitian ini adalah 1). Masyarakat Jorong Simpang. 2).
Masyarakat pendatang 3)Tokoh masyarakat Jorong Simpang.
Analisis data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (afrizal, 2014:54). Penelitian dilakukan di Jorong Simpang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman. Alasan peneliti memilih daerah ini sebagai lokasi penelitian dari beberapa pertimbangan yaitu pertama: di Jorong Simpang sudah banyak masyarakat pendatang. Kedua: ada kemungkinan untuk mendapatkan data, informasi dan refrensi yang penulis butuhkan. Dari beberapa pertimbangan tersebut maka penulis mengangap Jorong Simpang sesuai dengan lokasi ide, tema peneliti yang penulis angkat.
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Jorong Simpang merupakan salah satu Jorong yang berada di Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupataen Pasaman Barat.Secara geografis Jorong Simpang terletak pada garis 00º03’ Lintang Utara - 00º11’ Lintang Utara dan 99º10’
Bujur Timur - 100º04’ Bujur Timur, dengan ketinggian 500 – 1.240 di atas permukaan laut sehingga Jorong Simpang secara umum bersuhu panas.Jorong Simpang memiliki Luas wilayah yaitu ± 3.650.40 Ha, luas tersebut sudah termasuk luas perkebunan yaitu seluas ± 6000 Ha. Adapun batas-batas wilayah Jorong Simpang sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Jorong Air Runding, Sebelah Selatan berbataskan dengan Jorong Air Balam, Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sei Beremas, Sebelah Barat berbatasan dengan Kec.
Lembah Melintang
Sedangkan jumlah penduduk Jorong Simpang berjumlah 2.408 jiwa. Di Jorong Simpang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat terdapat 1 Masjid ,dan 5 Mushalla, 1 TK, 1 SD 1 MTSs dan 3 buah klinik. pendidikanya Mata pencarian atau pekerjaan masyarakat Jorong Simpang adalah petani, pedagang, karyawan swasta, dan Pegawai Negri Sipil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Kehidupan Sosial Masyarakat Jorong Simpang Dengan Masyarakat Pendatang.
Di Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat terdapat 28 jorong, salah satunya Jorong Simpang. Di Jorong Simpang ada empat suku bangsa yaitu suku bangsa Melayu dan Minangkabau untuk masyarakat asli Jorong Simpang dan suku bangsa Jawa dan Nias untuk masyarakat pendatang. Masyarakat pendatang ini ada yang hidup berbaur dengan masyarakat Jorong Simpang dan ada juga yang tidak, namun tidak berarti tidak adanya interaksi atau komunikasi diantara dua kelompok masyarakat Jorong Simpang dan kelompok masyarakat pendatang.
Masyarakat pendatang masuk di Jorong Simpang Nagari Parik memiliki cara tersediri. Awal mereka berinteraksi dengan masyarakat Jorong Simpang yaitu dengan masuk kelompok tani KKT (Karang Karya Taruna), mereka bekerja dan bergaul antar sesama masyarakat Jorong Simpang.
Masyarakata yang ada di Jorong Simpang tidak hanya berinteraksi melalui kelompok tani dan kegiatan-kegiatan sosial saja, tapi juga dalam pekerjaan yang ada di Pabrik kelapa sawit. Sejak dibagunnya Pabrik kelapa sawit masyarakat pendatang juga bayak tinggal di daerah Pabrik kelapa sawit tersebut dibangun.
Berdasarkan wawancara dengan informan di atas dan pengamatan yang peneliti lakukan di Jorong Simpang maka dapat dikatakan bahwa cara yang dimiliki masyarakat pendatang mulai berinteraksi melalui kolompok tani dan kegiatan-kegian yang ada di Jorong Simpang sangatlah baik.
Dengan mereka masuk kedalam kelompok tani dan ikut kegiatan-kegiatan yang ada di Jorong Simpang memudahkan mereka untuk bergaul dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga masyarakat Jorong Simpang yang terbuka terhadap kedatangan masyarakat pendatang, jika ada kegiatan- kegiatan yang di adakan di Jorong Simpang tersebut, masyarakat Jorong Simpang juga bekerjasama dengan masyarakat pendatang.
B. Bentuk Interaksi Masyarakat Jorong Simpang Dengan Masyarakat Pendatang.
a.
Adanya Kerjasama dalam Bidang EkonomiDi Jorong Simpang ada terdapat kelompok-kelompok tani, misalnya kelompok petani jagung dan cabe, setiap kelompok terdiri dari lima sampai tujuh orang. Dalam masyarakat Jorong simpang setiap kelompok maupun tidak ikut dalam kelompok mendapatkan bibit bijijagung dan pupuk secara gratis dari pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat. Satu orangnya mendapatkan 10 kilo bibit biji jagung dan empat karung pupuk. Kerjasama yang dilakukan masyarakat Jorong Simpang dalam kelompok tani ini yaitu dengan sistem menumpang lahan. Masyarakat yang memiliki tanah yang luas dan kosong untuk tempat bertanam jagung maupun cabe biasanya masyarakat Jorong Simpang maupun masyarakat pendatang bertanam jagung dan cabe bersama-sama dilahan tersebut. Kerjasama yang dilakukan dengan saling membantuantar satu dengan yang lainnya. Ketika keluarga yang satu menanam jagung, anggota kelurga yang ikut dilahan tersebut juga membantunya begitu juga sebaliknya. Hal yang sama juga dilakukan ketika panen jagung. Dengan adanya kerjasama ini mempermudah masyarakat dalam proses penanaman serta mengurangi biaya yang dikeluarkan keluraga yang menanam jagung dilahan tersebut.
Kerjasama antara masyarakat pendatang dengan masyarakat Jorong Simpang di perkebunan jagung ini dilakukan dengan baik. Dengan adanya kerjasama seperti ini pekerjaan yang sulit akan mudah, yang berat akan ringan karena dilakukan secara bersama-sama, kerjasama ini sebgai makna untuk lebih akrab meskipun berbeda- beda suku.
b. Keikutsertaan dalamKegiatan Keagamaan
a) Keikutsertaan dalam acara Isra Miraj dan Maulid Nabi
Di Jorong Simpang ini pada umumnya masyarakat menganut agama islam, termasuk masyarakat pendatang suku Jawa. Tempat ibadah yang masyarakat gunakan sebagai tempat ibadah mereka gunakan juga sebagai tempat untuk mengadakan acara keagamaan seperti Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketika ada acara Isra Miraj, Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjelang masuknya bulan suci Ramadhan masyarakat Jorong Simpang ini biasanya bergotong royong bersama-sama membersihkan Mesjid.
Ketika acara keagamaan seperti Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW masyarakat juga bekerjasama dalam membersihkan Mesjid, menghiasi mesjid, dan juga masak-masak secara bersama di siang hari. Mereka secara hati naluri datang dan bekerjasama untuk mempersiapakan makanan yang diperlukan ketika acara keagamaan tersebut. Setelah masak-masak selesai dilakukan dan pada malam harinya setelah sholat Isya masyarakat memulaikan acara keagamaan tersebut, dengan beberapa acara yaitu sholat berjamaah bersama, mengaji, ceramah agama, do’a dan selanjutnya makan-makan secara bersama di dalam Mesjid dan itu sudah seperti tradisi setiap tahunya pada acara keagamaan ini antara masyarakat Jorong Simpang maupun masyarakat pendatangnya. Dengan adanya acara tersebut masyarakat Jorong Simpang dan masyarakat pendatang semakin memperkuat hubungan antar sesama manusia dan peciptanya, dan lebih menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut.
b) Keikutsertan Ibu-Ibu dalam Kelompok Wirid Yasin
Kelompok wirid yasin ini dibentuk oleh Ibu-ibu yang ada di Jorong Simpang. Di Jorong Simpang terdapat 3 kelompok wiris yasin. Hasil wawancara di atas dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap acara wirid yasinbahwa dapat dikatakan dalam acara tersebut bisa menambah keakraban dan kekompakan ibu- ibu yang ada di Jorong Simpang, dengan adanya acara tersebut yang dilakukan sampai keluar daerah, hal ini menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Jorong Simpang.
c) KeikutsertaanMasyarakat dalam Melayat
Kepedulian antara masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang masih kuat, hal ini terlihat dari ketika ada masyarakat Jorong Simpang yang meninggal dunia maka masyarakat Jorong simpang dan pendatang datang kerumah duka tersebut untuk melayat atau turut berduka dan
membri doa, begitu juga kalau masyarakat pendatangnya yang meninggal dunia. Kedua kelompok masyarakat tersebut saling berinteraksi, interaksinya terlihat ketika seseorang memberikan ucapan belasungkauan atau ucapan duka terhadap keluarga yang ditimpa kemalangan tersebut.
c. Keikutsertaan dalam Kegiatan Sosial a) Kegiatan Keolahragaaan
Di Jorong Simpang Nagari Parik ini sering mengadakan acara keolahragaan seperti tournament sepak bola setiap tahunnya, pertandingan bola volly, dan juga badminton. Masyarakat sangat antusias terhadap acara olah raga tersebut, baik masyarakat Jorong Simpang maupun masyarakat pendatang yang ada di Jorong Simpang. Sebelum melakukan acara keolahragaan ini masyarakat Jorong Simpang mengadakan musyawarah terlebih dahulu. Dengan adanya pertandingan tournament sepak bola dan keolahragaan yang lainnya yang diadakan di Jorong Simpang tersebut, masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang dapat menambah kekompakan diantara sesamanya, menjadikan kegiatan ini sebagai wadah untuk bersilaturahmi, meningkatkan dan memupuk kembali hubungan sosial, dan membangun kembali kepedulian masyarakat tentang olahraga agar pemuda/generasinya dapat berprestasi yang dimulai melaui kegiatan olahraga di Jorong Simpang tersebut.
b) Acara Pernikahan
Di Jorong Simpang setiap ada kegiatan pernikahan, masyarakat Jorong Simpang maupun masyarakat pendatangnya tampak berkumpul dan bekerjasama di acara pernikahan tersebut. Kerjasamanya terlihat ketika bapak-bapak dan ibu-ibu memasak berbagai makanan di acara pernikahan itu.
Biasanya yang memasak nasi dan air itu bapak-bapak dan yang memasak sambalnya ibu-ibu. Kegiatan memasak di acara pernikahan ini masih tradiosional yaitu untuk menggiling cabenya pakai batu giling yang dipinjam ketetangga-tetangga sebelah.
Dan pagi-paginya ibu-ibu sudah hadir di acara pernikahan itu untuk membantu keperluan dalam acara pernikahan itu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul interaksi sosial
Di Jorong Simpang ada empat suku bangsa yaitu suku bangsa Melayu dan Minangkabau untuk masyarakat Jorong Simpang dan suku bangsa Jawa dan Nias untuk masyarakat pendatang. Masyarakat pendatang ini ada yang hidup berbaur dengan masyarakat Jorong Simpang dan ada juga yang tidak. Awal mereka berinteraksi dengan masyarakat Jorong Simpang yaitu dengan masuk kelompok tani KKT (Karang Karya Taruna), mereka bekerja dan bergaul antar sesama masyarakat Jorong Simpang.
Bentuk interaksi masyarakat Jorong Simpang dengan masyarakat pendatang.
a) Adanya Kerjasama dalam Bidang Ekonomi
Di Jorong Simpang ada terdapat kelompok-kelompok tani, masyarakat Jorong Simpang dan masyaraka pendatang bekerjasama dalam usaha perkebunan tersebut.
b)Keikutsertaan dalam Kegiatan Keagamaan 1. Keikutsertaan dalam acara Isra Miraj dan
Maulid Nabi
2. Keikutsertaan Ibu-Ibu dalam Kelompok Wirid Yasin
3. Keikutsertaan dalam Melayat c) Keikutsertaan dalam Kegiatan Sosial
1. Kegiatan Keolahragaan 2. Acara Pernikahan SARAN
1. Diharapakan kepada pemimpin atau tokoh masyarakat Jorong Simpang lebih meningkatkan hubungan sosial yang baik lagi, jangan jadikan perbedaan sebagai penghalang dari hubungan sosial antar sesama masyarakat Jorong Simpang, karena setiap makhluk sosial selalu berhubungan dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya dalam kehidupan bernasyarakat.
2. Kepada masyarakat asli Jorong Simpang maupun pendatang lebih meningkatatkan solidaritasnya lagi, saling menghormati dan menghargai sesama meski di Jorong Simpang terdapat perbedaan suku.
3. Kepada peneliti berikutnya agar dapat meneliti hubungan sosial dalam bermasyarakat karena berdasarkan pengetahuan peneliti belum lengkap
memberikan mengenai hubungan sosial dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, 2014. Metode penelitian Kualitatif.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Idianto Muin, 2006. Sosiologi. Jakarta:
Erlangga.
Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Isi dan Analisi Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persedo.
Soekanto, Soejono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.