• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Increase Acquisition Strategy Study Vote In Legislative Elections in West Pasaman Year 2004-2014

Harmad Kamaini1 Hendra Naldi2

Budi Juliardi3

History Education Studies Program, Department of Education Social Sciences, STKIP PGRI SUMBAR, Padang, 2016.

This study discusses about Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan in West Pasaman, research was conducted to gain an overview of the process of establishment of the PDI-P in West Pasaman, and this study also describes strategies PDI-P in the face of the election in 2004.2009 and strategy on increasing the vote in elections in 2014.

Strategy that conducted by PDI-P in election in Pasaman Barat regency. There are some strategies, first, made a great organizationa structure party. Second, conducted some approaches and work program PDI-P pro to need society. Third, reqruited good people in society as legislative candidates. Fourth, conducted package system inter candidates of PDI-P regency, candidates of province, candidates of nation (RI). Fifth, made patronage territory each of candidates. Sixth, becoming Joko Widodo figure as PDI-P cadre on campaign. Seventh, debriefing candidates by PDI-P. Eighth, debriefing winesses in Tempat Pemungutan Suara (TPS) PDI-P. Ninth, conducted command system to cadre and candidates PDI-P. Tenth, candidates that won have to compesated the candidates that loosen in legislative election in Pasaman Barat regency. Eleventh, conducted campaign inter-house.

Keywords: Organization and Histories ____________________________

1Mahasiswa STKIP PGRI Sumatra Barat

2Sebagai pembimbing I, Dosen dari Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumbar.

3Sebagai pembimbing II, Dosen dari Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumbar.

(4)

PENDAHULUAN

Kehidupan berpolitik dalam sistem ketatanegaraan negara-negara di dunia mutlak diperlukan keberadaan partai politik. Tujuan Partai politik ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan menghimpun serta membangun kekuatan politik rakyat. Tujuan selanjutnya adalah memperjuangkan kepentingan rakyat dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.1 Partai politik juga menjadi alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa, dan salah satu partai politik di Indonesia adalah Partai Demokrasi Perjuangan (selanjutnya disebut PDI-P)2.

PDI-P adalah sebuah partai politik di Indonesia yang lahir dari pecahan PDI. PDI sendiri merupakan partai yang terbentuk dari bergabungnya beberapa partai diantaranya Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Murba. PDI-P memisahkan diri dari PDI dikarenakan adanya rasa kecewa terhadap beberapa keputusan kebijakan yang dikeluarkan partai yang pada saat itu dipimpin oleh Suryadi.

Hasil dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarno Putri dikancah perpolitikan nasional sebagai ketua umum PDI-P3.

PDI-P mendirikan cabang partai di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pasaman Barat. PDI-P di Kabupaten Pasaman Barat dibentuk secara resmi pada tahun 2004 seiring dengan pemekaran Kabupaten Pasaman Barat. Sebelumnya PDI-P memiliki kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di

1 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta:Gramedia), 2013 hlm. 404.

2 Wawancara dengan

Ilhamlis,SE,Bendahara umum DPC PDI-P Kab,Pasaman Barat, Kantor DPC PDI-P Kab, Pasaman Barat, 3Oktober 2015.

3 Ibid

Kecamatan Pasaman yang diketuai oleh Ilhamlis, sedangkan kepengurusan Dewan Pimpian Cabang (DPC) pada waktu itu masih di Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Setelah pemekaran Kabupaten Pasaman Barat maka kepengurusan PAC Kecamatan Pasaman ditugaskan untuk membentuk kepengurusan DPC di Kabupaten Pasaman Barat.

PDI- P di Kabupaten Pasaman Barat awalnya kurang disukai oleh masyarakat. PDI- P dianggap masyarakat sebagai partai yang berhaluan komunis. PDI- P dianggap masyarakat sebagai partai kelompok premanisme yang sering menimbulkan kejahatan, keributan, pembunuhan, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Awalnya masyarakat memiliki pandangan yang sangat buruk terhadap partai yang berlambang kepala banteng ini.4

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa warga masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat, dapat disimpulkan bahwa PDI-P kurang disukai oleh masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan ibu Ningsih yang menyatakan bahwa lambang kepala banteng akan “menanduk” hak raknyat dan warna merah melambangkan “menumpahkan darah”. 5 Perkembangan PDI-P di Kabupatan Pasaman Barat pada pemilihan legislatif 2004- 2014 terus mengalami kenaikan perolehan suara, jika dibandingkan dengan sebagian besar partai besar lainnya yang mengalami fluktuasi. Ada juga partai yang mengalami kenaikan suara tetapi tidak terlalu signifikan seperti PAN.

Berdasarkan hasil pemilu bahwa terjadi kenaikan suara yang cukup signifikan yang di peroleh PDI-P di kabupaten Pasaman Barat, pada pileg tahun 2004, 2009, sampai 2014. Hasil perolehan suara dapat di lihat dari tahun 2004 yang berjumlah 10.447 suara, tahun 2009 berjumlah 15.208 suara sedangkan tahun 2014 mencapai 23.389 suara. Hal ini merupakan suatu prestasi tersendiri bagi PDI-P di Pasaman Barat, dimana sebagian besar partai lainnya mengalami

4 Wawancara dengan

Ilhamlis,SE,Bendahara umum DPC PDI-P Kab,Pasaman Barat, Kantor DPC PDI-P Kab, Pasaman Barat, 6 maret 2015.

5 Wawancara dengan Ningsih, warga Pasaman Barat, Kab,Pasaman Barat, 3 Oktober 2015

(5)

fluktuasi dalam hal perolehan suara. Perolehan suara merupakan hal penting bagi sebuah partai politik karena merupakan bukti disukai atau tidaknya partai politik yang bersangkutan oleh masyarakat. Dengan demikian, kenaikan suara yang dialami oleh PDI-P dari tahun ketahun merupakan bukti bahwa kecemasan masyarakat yang pada awalnya terhadap kehadiran PDI-P di Pasaman Barat sudah mulai hilang terbukti dengan tingginya perolehan suara yang diraih oleh PDI-P.

Berkaitan dengan persoalan diatas, peningkatan perolehan suara yang terjadi pada PDI-P tentunya berkaitan erat dengan kebijakan dalam strategi meraih kemenangan. Strategi inilah yang ingin dikaji lebih mendalam melalui sebuah tulisan dengan judul : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) (Studi Strategi Kenaikan Perolehan Suara pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2004-2014)

MetodePenelitian

Metode yang akan peneliti gunakan dalam penelitian tentang Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) (Studi Strategi Kenaikan Perolehan Suara pada pemilihan legislatif di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2004-2014) adalah metode penulisan sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pertama, Heuristik dengan mengumpulkan data dari kantor sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Pasaman Barat, baik berupa arsip, dokumen yang di dalamnya mencakup mengenai program partai PDI-P, AD/ART, tupoksi, struktur organisasi, visi misi, dan laporan- laporan kegiatan PDI-P. Peneliti juga mengumpulkan data-data tentang rekapitulasi perolehan suara partai PDI-P pada pemilu 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Pasaman Barat. Selain data-data ini juga dilakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan buku-buku referensi yang relevan dengan penelitian ini yang didapatkan dari ruang baca jurusan Sejarah STKIP PGRI Sumbar, UNP, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat, dan berbagai sumber dari toko-toko buku di Kota Padang. Selain data-data tertulis di atas, peneliti juga melakukan wawancara dengan pengurus sekretariat kantor DPC PDI-P kabupaten Pasaman

Barat, yaitu dengan ketua DPC Partai PDI-P Kabupaten Pasaman Barat Risnawanto, SE, Sekretaris DPC PDI-P Endang Jaya Putra, dan bendahara DPC PDI-P Ilhamis, SE. Wawancara yang juga dilakukan dengan masyarakat Kabupaten Pasaman Barat yang akan dimintai keterangan pandangannya tentang PDI-P di kabupaten Pasaman Barat6.

Kedua, kritik sumber yaitu melakukan pengujian data yang ditemukan melalui kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal yang peneliti lakukan yaitu melakukan pengujian otentitas atau keaslian arsip yang diperoleh dari KPUD Kabupaten Pasaman Barat maupun DPC PDI-P Kabupaten Pasaman Barat yang berhubungan dengan PDI-P di Pasaman Barat.

Disamping itu diteliti apakah dokumen atau asip yang bersangkutan sesuai dengan kajian yang dilakukan. Sedangkan kritik internal yaitu menguji keaslian isi informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang sama kepada narasumber yang berbeda.

Sedangkan kebenaran isi arsip seperti hasil perolehan suara PDI-P dalam pemilu 2004, 2009, dan 2014 peneliti lakukan dengan membandingkan data rekapitulasi suara dari DPC PDI-P dengan data rekapitulasi suara partai dari KPUD kabupaten Pasaman Barat.

Ketiga, tahap interpretasi yaitu data yang telah di kritik kemudian dihubungkan dengan fakta yang ditemukan masyarakat yang sesungguhnya untuk mencari kebenaran sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dipercaya keabsahannya. Selanjutnya yang ke Empat, dilakukan penulisan dalam bentuk karya ilmiah yaitu berupa skripsi dengan mengikuti langkah- langkah di atas. Di harapkan dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat7.

PDI-P sebagai salah satu partai politik tentu ingin memperoleh suara dan dukungan masyarakat sebanyak-banyaknya.

Oleh karena itu PDI-P harus menerapkan strategi dalam yang kuat dalam menghadapi pemilu.

6Mestika Zed,Metodologi Sejarah.

(Padang : UNP), 1999 hal 32

7 Ibid.Hal 32

(6)

Hasil Penelitian

strategi-strategi yang dilakukan oleh PDI-P khususnya PDI-P di Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut :

1. Strategi PDI-P dalam menghadapi pemilu 2004

a. Membentuk Struktur Organisasi Partai yang Mantap

PDI-P mengawali strategi dengan pembentukan strukltur organisasi yang baik.

Strategi dapat dilaksanakan dengan baik apabila ada struktur organisasi yang baik dan mantap. Struktur organisasi yang mantap adalah struktur organisasi yang kuat dan terorganisir dengan baik. Dalam mempersiapkan struktur organisasi yang baik ini PDI-P membentuk struktur organisasi yang lengkap mulai dari pusat sampai daerah8.

b. Melaksanakan Berbagai Pendekatan dan Program Kerja PDI-P yang Berpihak Kepada Kepentingan Masyarakat

Pendekatan kepada masyarakat merupakan hal yang sangat penting dilakukan.

Pendekatan ini berkaitan erat dengan pelaksanaan program-program kerja PDI-P yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Program kerja PDI. Program yang diterapkan dibidang infrastruktur, pendidikan, bantuan bagi masyarakat dalam kebijakan- kebijakan PDI-P di pemerintahanan. Di DPRD Kabupaten Pasaman Barat, fraksi PDI-P memperjuangkan program-program di

bidang pembangunan sarana infra struktur, pendidikan dan bantuan

9

.

c. Merekrut orang-orang yang memiliki pengaruh di masyarakat sebagai calon legislatif PDI-P Setiap partai memiliki figur dalam caleg yang dicalonkan. Hal itu juga dijadikan

8 Wawancara dengan Ketua DPC

PDI-P Kabupaten Pasaman Barat H.

Risnawanto, SE di Jambak pada tanggal 28 Januari 2016 pukul 10.45 WIB.

9 Ibid

oleh PDI-P sebagai bagian dari strategi politik. Pemilu seorang figur sangat berpengaruh sehingga PDI-P memilih tokoh- tokoh figur untuk direkrut sebagai caleg PDI- P. Misalnya salah satu tokoh figur yang berpengaruh direkrut PDI-P sebagai caleg dalam pemilu legislatif adalah Endalisman.

d. Melaksanakan sistem paket antar Caleg PDI-P Kabupaten, Caleg Provinsi, dan Caleg Pusat (RI) Sistem paket adalah sebuah kebijakan yang dilakukan oleh PDI-P yang mana seorang caleg DPRD kabupaten mempunyai kewajiban untuk memenangkan caleg Provinsi dan caleg di tingkat pusat (RI). Kebijakan ini dilakukan PDI-P agar seorang caleg bukan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi caleg PDI-P juga berpikir untuk kepentingan partai.

e. Membuat Wilayah Binaan Setiap Caleg

Setiap caleg PDI-P dalam pemilu legislatif di kabupaten Pasaman Barat memiliki wilayah binaan yang telah ditetapkan oleh partai. Wilayah binaan caleg adalah dimana seorang caleg yang berasal dari kecamatan, kenagarian, jorong/desa tempat di mana caleg berdomisili. Caleg wajib untuk mengawal wilayahnya dan harus memenangkan PDI-P di masing-masing wilayah binaan caleg.

f. Pembekalan caleg-caleg oleh PDI- P

Pembekalan seorang caleg sangat penting dalam pemilu, pembekalan caleg dari PDI-P harus medapatkan pembekalan dengan cara menanamkan ideologis PDI-P yang diberikan oleh PDI-P guna meningkatakan semangat juang dalam menghadapai pemilu legislatif. Caleg-caleg PDI-P dibekali dengan cara-cara pendekatan kepada masyarakat, cara- cara berkampanye yang baik dan benar, ,menanamkan sistem komando dalam ideologi PDI-P sehingga kader-kader PDI-P bersifat solid di bawah bendera partai berlambang kepala banteng tersebut.

g. Pembekalan saksi-saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) PDI-P Saksi dalam pemilu juga merupakan hal yang sangat penting. Saksi partai bertugas

(7)

utuk mengawasi dan mengawal suara PDI-P mulai dari TPS-TPS sampai ke KPU. Peranan saksi partai juga sangat besar dalam menentukan sah atau tidak sahnya suara di saat penghitungan suara di TPS-TPS.

h. Melaksanakan Sistem Komando kepada kader dan caleg PDI-P Sistem komando adalah sudah menjadi sistem kerja di PDI-P. Sistem komando ini sangat ditanamkan oleh Ketua Umum PDI-P Ibu Megawati Soekarno Putri kepada kader-kader PDI-P di seluruh Indonesia mulai dari pusat sampai ke daerah- daerah.

i. Caleg yang menang berkewajiban mengganti kerugian caleg yang kalah dalam pemilu legislatif Salah satu strategi yang membedakan PDI-P dengan partai lain yang ada di kabupaten Pasaman Barat adalah kebijakan yang dilakukan oleh PDI-P yaitu caleg PDI-P yang menang harus mengganti rugi biaya yang dikeluarkan oleh caleg PDI-P yang kalah dalam pemilu legislatif. Penggantian rugi ini dilakukan oleh caleg-caleg PDI-P yang sedapil (sama-sama satu dapil).

2. Strategi PDI-P dalam menghadapi Pemilu 2009

Menjadikan figur Jokowidodo sebagai kader PDI-P dalam berkampanye

Selain masih mengunakan strategi sebelumnya, kader PDI-P melaksanakan strategi pemilu 2009 untuk meningkat perolehan suara PDI-P menggunakan, figur Jokowidodo yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dengan popularitasnya yang sedang naik dimanfaatkan oleh caleg- caleg PDI-P sebagai ajang untuk berkampanye.

3. Strategi PDI-P dalam menghadapi pemilu 2014

Melaksanakan kompanye rumah - ke rumah (Strategi yang digunakan pada pemilu 2014)

Selain masih menggunakan Strategi sebelumnya, kader PDI-P melaksanakan strategi Pemilu 2014 yang perolehan suara tertinggi yang di peroleh oleh PDI-P selama mengikuti pemilu di kabupaten Pasaman Barat, hal ini didukung oleh salah satu strategi yaitu seorang caleg melakukan kompanye dari rumah ke rumah guna meningkatkan perolehan suara, cara ini sangat jitu karena masarakat langung bisa menyampaikan, baik itu saran maupun keritikan terhadap caleg, sebagai mana pernyataan endalisman10:

“Kita dalam berkompanye dari rumah-ke rumah meminta langsung kepada masyaraka agar memilih kita dalam pemilihan legislatif, dengan cara ini masarakat merasa lebih dekat dengan kita”.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian proses Lahirnya Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di Pasaman Barat diawali oleh otonomi daerah tahun 2004 seiring dengan pembentukan kabupaten Pasaman Barat tanggal 7 Januari 2004, PDI-P mendirikan DPC dan PAC di kabupaten Pasaman Barat.

Yang membawa PDI-P di Pasaman Barat adalah Darwoto (Alm) yang waktu itu menjabat sebagai ketua DPC di kabupaten Pasaman. Berdasarkan Rakerda DPC PDI-P dan PAC PDI-P di kabupaten Pasaman Barat didirikan. Setelah berdirinya DPC kepengurusan DPC dibentuk dengan ketua DPC PDI-P pertama adalah H. Risnawanto, SE dengan Seketaris Syamsul Bahri dan dengan bendahara Ilhamlis Siregar, SE.

Awalnya PDI-P kurang disukai oleh masyarakat kabupaten Pasaman Barat, untuk meningkatkan perolehan suara dalam menghadapi pemilu legislatif PDI-P menerapkan Strategi tepat yang dilakukan antara lain:

1. Membentuk Struktur Organisasi Partai yang Mantap

2. Melaksanakan Berbagai Pendekatan dan Program Kerja

10 Wawancara denngan Endalisman ,Ketua PAC Kecamatan Talamau di Kantor DPC PDIP Pasaman Barat Tangal 5 Februari 2016 Pukul 13.00 WIB.

(8)

PDI-P yang Berpihak Kepada Kepentingan Masyarakat

3. Merekrut orang-orang yang berpengaruh di masyarakat sebagai calon legislatif

4. Melaksanakan sistem paket antar Caleg PDI-P Kabupaten, Caleg Provinsi, dan Caleg Pusat (RI) 5. Membuat Wilayah Binaan Setiap Caleg

6. Menjadikan figur Jokowidodo sebagai kader PDI-P dalam berkampanye

7. Pembekalan caleg-caleg oleh PDI-P

8. Pembekalan saksi-saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) PDI-P 9. Melaksanakan Sistem Komando kepada kader dan caleg PDI-P 10. Caleg yang menang berkewajiban

mengganti kerugian caleg yang kalah dalam pemilu legislatif di Pasaman Barat

11. Melaksanakan kompanye rumah - ke rumah (Strategi yang digunakan pada pemilu 2014) Dengan adanya kebijakan diatas PDI- P mengalami tren positif dalam peningkatan suara, pada awal pemilu di Pasaman Barat tahun 2004 PDIP memperoleh suara 10.477, sedangkan pada pemilu tahun 2009 PDI-P memperoleh suara 15.208, PDI-P mengalami kenaikan suara sebesar 3.731 dan pada pemilu tahun 2014 PDI-P memperoleh suara 23.389, PDI-P kembali memperoleh kenaikan suara 8.181 suara bahkan lebih besar dari pada pemilu sebelumnya. dengan terjadinya peningkatan perolehan suara pada pemilu legislatif di kabupaten Pasaman Barat hal ini membuktikan bahwa pandangan masyarakat terhadap PDI-P mulai berubah ke hal yang positif.

Daftar Pustaka A. Arsip

Anggaran dasar Anggaran Rumah Tangga (AD- ART) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) tahun 2010-2015 Rekapitulasi perolehan suara dan kursi partai

politik di DPRD Kab.Pasaman Barat Pemilu 2004

Rekapitulasi perolehan suara dan kursi partai politik di DPRD Kab.Pasaman Barat Pemilu 2009

Rekapitulasi perolehan suara dan kursi partai politik di DPRD Kab.Pasaman Barat Pemilu 2014

Surat Ketetapan (SK) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Struktur, Komposisi, Personalia.

Surat Ketetapan (SK) PAC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Struktur, Komposisi, Personalia.

B. Buku

Budi Juliardi. 2014. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cholisin & Nasiwan. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak.

Mestika Zed.1999. Metodologi Sejarah. Padang : UNP

Miriam Budiarjo.2013.Dasar-Dasar Ilmu Politik.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Ramlan Subakti. 2010. Memahami Ilmu Politik.

Jakarta : Grasindo

Suwarno. 2012. Sejarah Politik Indonesia Modern. Yokyakarta: Ombak dua

C. Skripsi

Pinorio. 2011. Partai Demokrat 2004-2009 (Suatu Tinjauan Partai Politik Kota

Padang). Padang: STKIP PGRI Sumbar Wartini.2011.Eksistensi Partai Golkar Era

Reformasi 1998 di Kabupaten Pasaman Barat. Padang: STKIP PGRI Sumbar D. Wawancara

Wawancara dengan Bendahara DPC PDI-P kab.Pasaman Barat, ILHAMLIS,SE,

Hari Jumat 6 Maret 2015

(9)

Wawancara dengan warga Pasaman Barat, Nining, Hari Jumat 2 Oktober 2015 Wawancara dengan seketaris DPC PDI-P kab.

Pasaman Barat, Endang Jaya Putra Hari kamis 24 Desember 2015

Wawancara dengan ketua DPC PDIP kab.

Pasaman Barat, H. Risnawanto, SE, Hari senin 26 Januari 2016

Wawancara dengan kader PDIP kab. Pasaman Barat, Aprato, SIP.

Hari senin 3 Feruari 2016 Wawancara dengan Ketua PAC PDIP kcat.

Talamau,. Endalisman. Dt. Bagindo sati. Hari Selasa 5 Februari 2016 Wawancara dengan warga Pasaman Barat,

Agusril , Hari Jumat 22 Juli 2016 Wawancara dengan warga Pasaman Barat, Romi,

Hari Jumat 22 Juli 2016

Wawancara dengan warga Pasaman Barat, Yetnizar, Hari Jumat 22 Juli 2016 Wawancara dengan warga Pasaman Barat, Susi,

Hari Jumat 22 juli 2016

Wawancara dengan Kader DPD PDI-P Sumatera Barat, Zal, Hari Senin 25 Juli 2016

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan pendapat Wietoler, 2007 bahwa masyarakat dengan pengetahuan dan kearifan lokal telah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman