• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya pencemaran lingkungan akibat aktivitas pabrik yang berada di Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis, dan membahas tentang Studi Dampak Aktivitas Di Kawasan Pabrik Terhadap Masyarakat Yang Tinggal Di Kecamatan Lubuk Begalung Padang dilihat dari : 1) Kesehatan Masyarakat, 2) Penyerapan Tenaga Kerja. Jenis penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 1131 seluruh masyarakat yang berada di Kecamatan Lubuk Begalung Padang 10% dari 113 responden. Sampel responden di ambil dengan teknik Insidental Samplingdengan sampel berjumlah 113 orang masyarakat yang paling banyak berhubungan dengan aktivitas pabrik. Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Dampak di kawasan pabrik terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Lubuk Begalung Padang pada umumnya masyarakat menderita penyakit batuk dan gatal-gatal yang di akibatkan oleh air yang tercemar limbah pabrik dan udara yang tercemar oleh asap yang di akibatkan dari aktivitas di kawasan pabrik tersebut, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di kawasan pabrik lebih memilih air PAM sebagai sumber air bersih. Sarana yang banyak digunakan masyarakat untuk berobat adalah puskesmas terdekat dengan menggunakan biaya sendiri dan JAMKESMAS. 2) Dampak aktivitas di kawasan pabrik terhadap penyerapan tenaga kerja masyarakat >15 orang pertahun.

Dilihat dari kriteria jenis kelamin yang paling banyak diterima sebagai karyawan pabrik adalah laki-laki. Standar pendidikan yang diterima menjadi karyawan pabrik adalah SMA dengan usia 20- 25 tahun.

Kata kunci : kesehatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja

1

(3)

IMPACT STUDY ON ACTIVITIES IN THE FACTORY PEOPLE STAY IN DISTRICT DEPTHS BEGALUNG PADANG

By :

Chichi Novitri*Erna Juita**Elsa**

*) Student of Geography Education Department of STKIP PGRI SUMBAR

**) Lecturer at Goegraphy Education Department of STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This study in the background backs by the environmental pollution caused by the activity of the factory located in District Lubuk Begalung Padang. This study aims to get the data, process, analyze, and discusses the Impact Study Activities In Factory Area Community Who Lived In District Lubuk Begalung Padang views of: 1) Public Health, 2) Absorption of Labor. This type of research is classified in descriptive studies. The population in this study is 1131 all people who were in the District of hole Begalung Padang 10% of 113 respondents. Respondent samples taken using incidental sampling with sample of 113 people who are most associated with the activity of the plant. The results showed: 1) The impact on the factory area of​ ​ public health in the District of Lubuk Begalung Padang people in general suffer from coughing and itching that causes the contaminated waste water plant and air polluted by the smoke which in result of activity in the area of​ ​ the plant, therefore, people living in the area of​ ​ plant prefers tap water as a source of clean water. The means by which many people use for treatment is the nearest health center to use their own cost and JAMKESMAS. 2) The impact of activities in the area of​ ​ the factory in the labor market people> 15 people per year. Judging from gender criterion most widely accepted as a factory employee is male. Educational standards are accepted into the factory workers High School at the age of 20-25 years.

Keywords: public health, employment

2

(4)

PENDAHULUAN

Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis yang bergerak pada sektor pertanian yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia. Hasilnya biasa digunakan sebagai bahan dasar industri seperti industri makanan, kosmetika dan industri sabun. Perkembangan industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. (Agustina,2006).

Pengembangan perkebunan kelapa sawit memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang ditimbulkan antara lain adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan devisa negara, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan produktivitas, dan daya saing, serta memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negri. Namun selain dampak positif diatas juga terdapat dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan antara lain adalah meningkatnya suhu bumi yang lebih dikenal dengan global warming, mewabahnya berbagai macam penyakit, kekeringan panjang, krisis air bersih, produksi pertanian menurun. Dampak tersebut dapat dihasilkan oleh kegiatan perkebunan, limbah industri maupun produk dari industri kelapa sawit. (Hariyadi.2009).

Selain pabrik kelapa sawit Indonesia juga merupakan produsen karet alam dunia yang menduduki peringkat kedua terbesar setelah Thailand. Karet pada umumnya dihasilkan dari kebun-kebun rakyat yang terbesar di Sumatera, Kalimantan, dan sisanya di Pulau Jawa. Kegiatan produksi karet sering menjadi crumb rubber atau lateks pekat. Lateks adalah cairan berwarna putih yang menyerupai susu yang dihasilkan pohon karet bila disadap atau di lukai.

Industri memberi input kepada masyarakat sehingga membentuk sikap dan tingkah yang tercermin dalam sikap bekerja. Kegiatan suatu industri akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

(Sumitro,1976:33)

Pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh operasional pabrik karet tersebut salah satunya adalah menimbulkan pencemaran dan limbah yang berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Rusaknya lingkungan

juga bisa dilihat dari keadaan udara, seperti munculnya beragam polusi atau tercemarnya udara, baik itu dihasilkan oleh industri- industri maupun emisi kendaran bermotor.

Pengaruh positif yang dihasilkan oleh industri karet adalah menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Rachmad,2008:71)

Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009, tentang pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Masalah pencemaran udara yaitu bau busuk yang ditimbulkan dari operasional dikawasan pabrik memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal dikawasan pabrik. Adapun masalahnya adalah sejak pabrik berdiri di pemukiman yang jarang penduduknya dan seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya jumlah penduduk membuat pemukiman warga menjadi padat. Padatnnya warga masyarakat yang tinggal di suatu kawasan lingkungan tersebut tercemar karena bau busuk yang ditimbulkan oleh aktifitas dikawasan pabrik.

Berdasarkan observasi awal 3 November 2016 yang peneliti lakukan di Kecamatan Lubuk Begalung Padang kebanyakan masyarakat mengeluh karena dampak negatif dari pencemaran lingkungan alasannya yaitu:

1). polusi air yaitu sungai-sungai yang ada saat ini sudah terkontaminasi zat- zat kimia yang berasal dari pembuangan limbah dikawasan pabrik sehingga membuat masyarakat tidak bisa menggunakan air bersih dan mendapat penyakit seperti gatal- gatal.

2). polusi udara yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak bersih dan udara tercemar, udara menjadi tidak sehat sehingga bisa memicu terganggunya kesehatan

(5)

masyarakat seperti penyakit sesak nafas, hispa, dan lain-lain.

Aktivitas di kawasan pabrik itu dapat dicurigai akan menggangu kesehatan penduduk yang berdomisili disekitar wilayahnya, sebab dikawasan pabrik mengeluarkan aroma bau busuk yang menyengat. Di sisi lain pembuangan limbah dikawasan pabrik tersebut membuat air anak sungai yang melintasi beberapa perkampungan menjadi berwarna kuning kehitam- hitaman.

Bedasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ‘‘Studi Dampak Aktivitas Di Kawasan Pabrik Terhadap Masyarakat Yang Tinggal Di Kecamatan Lubuk Begalung Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN

jenis penelitian ini termasuk kepada penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala menurut apa adanya pada saat gejala di lakukan (Arikunto,2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) di kecamatan lubuk begalung Padang berjumlah 1955 yang tersebar pada 7 RW.

Sampel dilakukan dengan dua cara : (1) sampel wilayah,

Mengingat besarnya populasi penelitian yang bersumber di kelurahan batung taba yaitu sebesar 1955 kepala keluarga (KK), maka diambil sampel wilayah yakni 4 Rw yang tersebar di Kecamatan Batuang Taba dengan alasan 4 Rw tersebut adalah yang paling terdekat dengan ukuran wilayah pabrik Rw 01 dengan jarak ± 2,9 km, Rw 02 dengan jarak ± 3 km, Rw 03 dengan jarak ± 2,7 km, Rw 04 dengan jarak

± 4,4 km. (2) sampel responden, Bedasarkan populasi di atas maka sampel responden dalam penelitian ini di ambil dengan cara “insidental sampling” dengan proporsi 10% dari seluruh populasi.

Teknik analisis data dilakukan dengan rumus formula persentase :

P =

Keterangan :

P = Persentase yang diperoleh f = Frekuensi jawaban yang dicari n = jumlah yang dicari

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Dampak aktivitas pabrik terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Lubuk Begalung Padang, penyakit yang paling banyak di derita masyarakat pada tahun 2017 adalah 55 responden (48,90%) menyatakan batuk, 32 responden (28,32%) menyatakan gatal-gatal dan 42 responden (37,16%) mengatakan tercemarnya udara. Masyarakat yang tinggal di kawasan pabrik 60 responden (53,10%) lebih memilih air PAM sebagai sumber air bersih. Sarana kesehatan yang banyak digunakan masyarakat untuk berobat adalah 52 responden (46,01%) mengatakan puskesmas. Sumber biaya yang digunakan masyarakat untuk berobat adalah 53 responden (46,90%) mengatakan jaminan kesehatan dan 55 responden (48,67%) mengatakan biaya sendiri.

Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Soekidjo (2011:16) karena kesehatan masyarakat adalah ilmu memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat batasan ini mencakup pula usaha-usaha masyarakat dalam mengadakan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Kedua, Dampak aktivitas di kawasan pabrik terhadap penyerapan tenaga kerja masyarakat 54 responden mengatakan (47,78%) mengatakan rata-rata >15 orang pertahun. Dilihat dari kriteria jenis kelamin yang paling banyak diterima sebagai karyawan pabrik adalah laki-laki 65 responden (57,53%) mengatakan kadang- kadang. Usia yang diterima bekerja sebagai karyawan pabrik yaitu 61 responden (54,00%) mengatakan minimal 20-25 tahun dengan standar pendidikan SMA dari 65 responden (57,53%).

4

(6)

baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan pekerja / buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

1. Dampak di kawasan pabrik terhadap kesehatan masyarakat di kecamatan lubuk begalung pada umumnya masyarakat menderita penyakit batuk dan gatal-gatal yang di akibatkan oleh air yang tercemar limbah pabrik dan udara yang tercemar oleh asap yang di akibatkan dari aktivitas di kawasan pabrik tersebut, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di kawasan pabrik lebih memilih air PAM sebagai sumber air bersih. Sarana yang banyak digunakan masyarakat untuk berobat adalah puskesmas terdekat dengan menggunakan biaya sendiri dan JAMKESMAS.

2. Dampak di kawasan pabrik terhadap penyerapan tenaga kerja masyarakat di kecamatan lubuk begalung rata-rata >15 orang pertahun. Dilihat dari kriteria jenis kelamin yang paling banyak diterima sebagai kariawan di kawasan pabrik adalah laki-laki. Standar pendidikan yang diterima menjadi kariawan pabrik adalah tamatan SMA dengan usia rata-rata 20- 25 tahun.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas penulis dapat memberikan saran dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Diharapkan pada pimpinan dikawasan

pabrik untuk lebih meningkatkan penanggulangan limbah supaya kesehatan masyarakat yang berada dikawasan pabrik lebih baik.

2. Diharapkan pada pimpinan dikawasan pabrik untuk lebih memberikan saluran

kepada kesehatan masyarakat.

4. Diharapkan kepada masyarakat yang tinggal dikawasan pabrik saling bekerja sama dalam menindak lanjuti masalah yang berkaitan dengan dampak limbah pabrik yang sangat merugikan tersebut.

5. Diharapkan kepada pemerintah atau instansi, industri serta stake holder bekerja sama menuju produksi yang bersih dan minim limbah atau dengan jalan pemanfaatan limbah seoptimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia.

Medan: USU Press.

Agustina, H. 2006. Land Apllication Sebagai Alternatif 3R Pada Industri Kelapa Sawit. Kementrian Negara Lingkungan Hidup.

Pengelolaan Bahan Dan Limbah Berbahaya Dan Beracun.

http://menlh.go.id. [03 april 2010].

Arikunto, Suharsimi, 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Anas Sudijono. 2010.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. .

Husaini Usman, Purnomo Setyadi Akbar, 2009.Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.

http://hukumpidana.bphn.go.id/kuhpoutuu/u ndang-undang-no-32-tahun- 2009-tentang-perlindungan-dan- pengelolaan-lingkungan-hidup/.

http://www.materibelajar.id/2015/12/materi- ekonomi-teori-industri-

menurut.html?m=1 5

(7)

http://docplayer.info/83442-keputusan- mentri-negara-lingkungan-no- 50-tahun-1996-tentang-baku- tingkat-kebauan.html

Razak, Abdul dan Armien Arief. 2006.

Pengetahuan Lingkungan II.

Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kondisi kehidupan sosial masyarakat Nias di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisia Kabupaten Pasaman Barat, yang pada umumnya menggeluti pekerjaan sebagai buruh tani pada

Bedasarkan penilaian yang telah dilakukan terhadap 106 responden dengan skor rata – ratanya 17,04 dengan tingakt pencapai responden 60,94% terlihat bahwah dampak aktifitas pabrik karet

Timbulnya pelaksanaan sistem bagi hasil di jorong Surabayo kanagarian Lubuk Basung bagi pemilik lahan yaitu di karenakan petani memiliki lahan yang cukup luas kemudian tidak sanggup

Persepsi Masyarakat tentang dampak penambangan batu terhadap kerusakan lingkungan di bukit Gunung Rajo kampung Sungai Sirah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan

Deskripsi Data Kepedulian Masyarakat Dalam Menjaga Kesehatan Lingkungan Rumah Tangga di Kelurahan Tabiang Banda Gadang Kecamatan Nanggalo Kota Padang N o Indikator Kepedulian

Kedua, Kelompok Tani di Kota Baru Kecamatan Keritang Kabupaten Tembilahan Indragiri Hilir Riau pada umumnya masyarakat banyak yang mengeluhkan dan mendukung kelompok tani, karena dengan

Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang masih banyak terlihat kurang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, yaitu dilihat dari

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan wawancara dengan 2 orang lanjut usia di RT 5 RW 1 Kelurahan Tarantang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang dalam pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat