• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

The public perception of attractions beach in the town meadow By:

Fidra Kasih *Erna Juita** Elvi Zuriyani**

**Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aimed to obtain data, information and analyzing data about the public perception of the tourist beach in the city field in view of: 1) tourist attraction beach in the city field, 2) the potential for tourist beach in the city field, 3) management of objects tourist beach in the city field, 4) tourism development in the coastal city of padang. This type of research is quantitative descriptive. With a sample area is taken three coastal locations in the city field by way of purposive sampling techniques, the sampling technique regions with particular consideration, because at the time of initial observations on the coastal regions to take is much visited beach communities. Three samples also represent the three districts in the city field. Where is Padang Padang District West Coast, the Sweet Water Beach Padang District South, District of Pasir Jambak Tangah Koto Padang. And the sample of respondents in this study who accidentally or incidentally met with investigators can be used as a sample, if in this study, researchers took a sample of 105 respondents consisting of three beaches, the coastal desert 35 respondents, water beach sweet 35 respondents, and beach sand tuft 35 responden.teknik data collection using primary data and secondary data, analysis data used is descriptive statistics with the percentage formula and technique Likert scale used to measure attitudes, opinions and perceptions of someone about events or social phenomena. Results of the study is found that: 1) the public perception of tourist attraction in the town padang beach including well with the percentage 62.80%. 2) the public perception of the potential tourist beach in the city field, including both the percentage of 64%. 3) the public perception on the management of tourist beach in the city well field included with the percentage of 74.70%. And public perception of tourism development in the coastal desert city quite well with the percentage of 74.70%. Thus, it can be concluded public perception of the tourist beach in the city field is quite good with an average oersentase exceed 60%.

Keywords: Appeal, potential, management, development.

(3)

Persepsi Masyarakat Tentang Objek Wisata Pantai Di Kota Padang

Oleh:

Fidra Kasih *Erna Juita**Elvi Zuriyani**

**Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, informasi dan menganalisis data tentang persepsi masyarakat tentang objek wisata pantai di kota padang di lihat dari : 1) daya tarik objek wisata pantai di kota padang , 2) potensi objek wisata pantai di kota padang, 3) pengelolaan objek wisata pantai di kota padang, 4) pengembangan objek wisata pantai di kota padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan sampel wilayah yang di ambil 3 lokasi pantai di kota padang dengan cara tekhnik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel wilayah dengan pertimbangan tertentu, karena pada saat observasi awal wilayah pantai yang di ambil adalah pantai yang banyak di kunjungi masyarakat. Ketiga sampel tersebut juga mewakili 3 kecamatan di kota padang. Di mana Pantai Padang Kecamatan Padang Barat, Pantai Air Manis Kecamatan Padang Selatan, Pantai Pasir Jambak Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Dan sampel responden dalam penelitian ini siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat di gunakan sebagai sampel, jika dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 105 responden yang terdiri dari 3 pantai, yaitu pantai padang 35 responden, pantai air manis 35 responden, dan pantai pasir jambak 35 responden.teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data skunder, analisa data yang di gunakan adalah statistik deskriptif dengan formula persentase, dan teknik skala likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Hasil penelitian di temukan bahwa : 1) persepsi masyarakat tentang daya tarik objek wisata pantai di kota padang termasuk baik dengan persentase 62,80%. 2) persepsi masyarakat tentang potensi objek wisata pantai di kota padang termasuk baik dengan persentase 64%. 3) persepsi masyarakat tentang pengelolaan objek wisata pantai di kota padang termasuk baik dengan persentase 74,70%. Dan persepsi masyarakat tentang pengembangan objek wisata pantai di kota padang tergolong baik dengan persentase 74,70%. Jadi, dapat di simpulkan persepsi masyarakat tentang objek wisata pantai di kota padang tergolong baik dengan oersentase rata-rata melebihi 60%.

Kata kunci : Daya Tarik, Potensi, Pengelolaan, Pengembangan

(4)

PENDAHULUAN

Pergeseran paradigma dari pariwisata lama (mass tourism) ke pariwisata baru (Alternative Tourism) telah mendorong pelaku pariwisata semakin menyadari eksistensi ekosistem sebagai bagian dari kegiatan wisatanya. Mereka menyadari betapa pentingnya keseimbangan lingkungan dan kelestarian sumberdaya alam bagi kehidupan generasi mendatang.

Pola hidup kembali ke alam (back to nature) telah mendorong masyarakat untuk melakukan perjalanan ke daerah-daerah alami, serta memiliki sejumlah besar potensi sumberdaya yang bernilai.

Pola perjalanan ini telah mendorong berkembangnya paradigma baru dalam pariwisata berbasis alam atau dikenal dengan ekowisata yang merupakan bentuk pariwisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi. Pemanfaatan sumberdya alam dan lingkungannya serta kepedulian pada masyarakat sekitar pada kawasan-kawasan konservasi sejalan dengan visi pengembangan ekowisata yaitu konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta pemberdayaan masyarakat lokal. Visi ini merupakan acuan dalam menerapkan kegiatan ekowisata yang semuanya bermuara untuk mengkonservasi alam dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat (Fandeli, 2000).

Pemerintah Kota Padang terus memperindah wajah kawasan wisata. Dan tidak main-main dalam penataan kawasan pantai, semua bangunan lapak-lapak yang menutupi pantai mulai dari Muaro Lasak hingga Pantai Muaro, Berok Nipah berhasil ditertibkan penertiban tanpa menimbulkan perlawanan dari pemiliknya, justru sebaliknya warga mendukung penataan yang dilakukan. Sebagian pedagang malahan membuka sendiri lapaknya. sepanjang pinggir pantai harus bersih dari bangunan.

Pemko Padang akan melakukan penataan agar Pantai Padang menjadi lokasi yang nyaman dan menjadi destinasi utama di Kota Padang (Go Sumbar.com, 25 Februari, 2015) Namun, dalam upaya penataan Pantai Padang ini tidak akan menzalimi masyarakat kesempatan untuk usaha berdagang akan semakin berprospek, sebab pedagang selain dibina juga akan dibantu dengan gerobak yang seragam dan lebih

praktis. "Masyarakat nanti bisa berjualan dengan nyaman dengan menggunakan gerobak yang multifungsi, sedangkan pantai tetap bersih karena gerobak tersebut dapat dipindahkan seusai berdagang,"

Sesuai dengan kondisi wilayah dan keindahan alamnya, kawasan pantai yang ada diKota Padang ini mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan, karena masih banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara serius dan profesional, keindahan alam dan potensi wisata yang terkandung di dalam kawasan wisata pantai ini belum semuanya tergali. Informasi tentang pesona alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya akan berpotensi menambah daya tarik objek wisata alam ini, serta berpeluang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Objek Wisata yang ada di Kota Padang yang populer hanya empat pantai namun masih ada beberapa pantai kecil yang ada di pantai Padang, pantai yang ternama (1) pantai padang, (2) pantai nirwana, (3) pantai pasir jambak, (4) Pantai Air Manis.

Ini merupakan suatu potensi yang dapat dikembangkan oleh pemerintah kota Padang, namun dari beberapa pantai yang ada masih terdapat beberapa pantai yang belum mendapatkan perawatan yang maksimal, namun demikian pada saat ini pemerintah khususnya pemerintah kota Padang sudah memulai untuk mengembangkan objek wisata alam yang ada khusus pantai.

Persepsi adalah proses individu

mengorganisasikan dan

menginterpretasikan kesan sensori dan memberi arti pada lingkungan mereka (Robbins, 2002). Menurutnya, diantara berbagai karakteristik pribadi yang terdapat dalam individu, yang lebih relevan dalam mempengaruhi persepsi seseorang adalah pengalaman berwisata, harapan, motif sosial, pengetahuan tentang pariwisata, kepribadian dan kepentingan.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan dan wawancara dengan beberapa orang pedangang dan petugas Satpol PP yang sedang bertugas menertibkan kawasan objek wisata di Sepanjang Pantai Padang. Survei pendahuluan yang telah dilakukan menunjukan bahwa potensi yang dimiliki oleh banyak objek-objek wisata

(5)

Pantai Padang tersebut adalah keindahan laut, berdasarkan hal tersebut maka perlu ada usaha untuk mengidentifikasi kembali potensi-potensi objek wisata pantai tersebut sehingga dapat di munculkan sesuai kemampuan daerah dalam hal sumber daya, sumber dana, dan kemampuan perencanaan serta pengolaan.

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian

Persepsi Masyarakat Tentang Objek Wisata Pantai di Kota Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori diatas maka Jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menggambarkan, gejala- gejala, fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi pada daerah penelitian, menerangkan variabel-variabel yang telah diajukan dengan maksud memberikan gambaran mengenai keadaan yang ada pada daerah penelitian (Arikunto, revisi V, 2013).

Dalam menggunakan metode deskriptif ini ada beberapa teknik perolehan data yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan antara lain: pengamatan langsung dan observasi terhadap Persepsi Masyarakat tentang Objek wisata Pantai di Kota Padang serta mengisi daftar angket.

POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Arikunto (2013:173), populasi adalah keseluruhan objek penelitian.

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinyaakan diduga atau kata lain populasi merupakan sekumpulan unsur-unsur elemen yang menjadi objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang datang ditempat Objek wisata pantai di kota padang yang terdiri dari 105 responden. Untuk lebih jelasnya distribusi populasi dalam penelitian ini di lihat pada tabel berikut:

Tabel III.I: Populasi Penelitian No Kecamatan

Kota Padang

Pantai yang ada di masing-

masing kecamatan 1 Bungus Teluk

Kabung

1. Sako 2. Carolin 3. Pantai

caroline 4. Pantai pasir

putih 2 Lubuk begalung 5. Pantai

Nirwana 6. Pantai

Teluk Bayur 7. Pantai

Barameh 3 Padang selatan 8. Pantai Air

Manis 4 Padang barat 9. Pantai Padang 10. Pantai

Purus 11. Pantai

Cimpago 12. Pantai

Bung Hatta 5 Koto Tangah 13. Pantai Pasir

Jambak 14. Pantai Pasir

kandang Jumlah 14 Pantai Sumber: Dinas Pariwisata ( 2014)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sedangkan Arikunto (2013:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakili.

1) Sampel wilayah, dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

(6)

Menurut Sugyiono (2013:156). Alasan penelitian sampel karena pada saat observasi pantai yang diambil adalah pantai yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Ketiga pantai tersebut juga mewakili 3 kecamatan di kota Padang. Dimana Pantai Air Manis terletak di Kecamatan Padang Selatan, kota Padang Sumatera Barat, dan Pantai Padang terletak dipesisir pantai barat pulau Sumatera dengan garis pantai sepanjang 84 km dan pantai pasir jambak terletak 20 KM dari pusat kota arah ke utara melalui jalan padang - Bukittinggi pada Km 14 berbelok kekiri menuju ke pantai pasir jambak terletak di kecamatan Koto Tangah Kota Padang : sumber Dinas Pariwisata 2014.

2) Sampel Responden diambil dengan Insidental Sampling.

Incidental sampling adalah sampel diambil dengan cara kebetulan, yaitu siapa yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagaisumber data. Menurut Sugiono (2013:156). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel responden sebanyak 105 orang yang terdiri dari tiga pantai, yaitu Pantai Air Manis 35 Responden, Pantai Padang 35 Responden Dan Pantai Pasir Jambak 35 Responden.

Sumber: Pengolahan Data Sekunder 2016.

Dari responden yang ditentukan sebanyak 105 Responden yang akan di tanyakan tentang Persepsi Masyarakat Tentang Objek Wisata Pantai di kota Padang. Jika pengumpulan data belum didasarkan pada 105 responden tersebut, maka penelitian dianggap belum selesai karena belum memenuhi kouta yang ditentukan.

Untuk gambaran tentang sampel responden yang akan diteliti yaitu di buat dalam tabel III.2 berikut dibawah ini:

Tabel: III.2 Responden Penelitian Nama Pantai Sampling Kuota

yang ditentukan 1. Pantai Air

Manis 2. Pantai Padang 3. Pantai Pasir

Jambak

35 Orang 35 Orang 35 Orang

Jumlah 105

Sumber: Pengolahan Data Sekunder (2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan di bahas hasil penelitian tentang persepsi masyarakat tentang objek wisata pantai di kota padang, yang meliputi daya tarik objek wisata pantai, potensi objek wisata pantai, pengelolaan pantai, dan pengembangan objek wisata pantai.

Pertama , menggambarkan persepsi masyarakat tentang daya tarik objek wisata pantai di kota padang termasuk baik dengan persentase 62,80%. Hal ini terlihat bahwa persepsi masyarakat tentang objek wisata pantai di kota padang juga di lihat dari daya tarik wisata pantai tersebut, sehingga membuat pengunjung untuk mengadakan perjalanan untuk datang berwisata ke pantai yang ada di kota padang,khususnya pantai padang, pantai air manis, dan pantai pasir jambak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Edward Inskeep (2005:27) daya tarik adalah merupakan suatu faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan perjalanan mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi tujuan utamanya, atau tujuan skunder yang di kunjungi dalam suatu perjalanan primer karena keinginannya untuk menyaksikan, merasakan, dan menikmatu daya tarik tujuan tersebut.

Kedua, menggambarkan persepsi masyarakat tentang potensi objek wisata pantai di kota padang termasuk baik dengan persentase 64%. Hal ini dapat di lihat dari adanya usaha pemerintah dalam meningkatkan suatu potensi yang ada di wisata pantai kota padang tersebut,

(7)

sehingga masyarakat atau pengunjung mengetahui potensi atau sumber daya yang terdapat di dalam suatu objek wisata tersebut yang bermanfaat bagi masyarakat atau pengunjung.

Hal ini sesuai dengan pendapat Pendit (2002: 21), bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang terdapat di suatu daerah tertentu yang bisa di kembangkan menjadi atraksi wisata, yangdapat di manfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek-aspeklainnya.

Ketiga, menggambarkan persepsi masyarakat tentang pengelolaan objek wisata pantai di kota padang termasuk baik 76,88%. Hal ini dapat terlihat karena suatu objek wisata harus mempunyai pengelolaan(pelayanan).

baik dari sarana maupun prasarananya, dan memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan akan nilai budaya, sosial, dan ekonomi. Dengan begitu akan mempercepat dan mempermudah suatu objek wisata tersebut menjadi di minati dan banyak di kunjungi, sekaligus membuat pengunjung merasa nyaman dan senang untuk melakukan wisata.

Hal ini sesuai dengan pendapat Pitan dan Diarta (2009: 86), bahwa pengelolaan adalah segala sesuatu untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan pendapatan ekonomi dengan pelayanan kepada wisatawan serta perlindungan terhadap lingkungan dan pelestarian keragaman budaya.

Keempat, menggambarkan persepsi masyarakat tentang pengembangan objek wisata pantai di kota padang tergolong baik dengan persentase 74,70%. Hal ini dapat terlihat karena pengembangan objek wisata pantai yang ada di kota padang pada saat sekarang ini memiliki peranan yang penting di dalam suatu iven pariwisata untuk menjadikan segala sesuatunya menjadi maju, baik itu program pemerintah maupun masyarakat lokal, dalam memasarkan suatu wisata terhadap masyarakat, agar suatu objek wisata itu bisa di kenal dan di minati yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu,masyarakat, pengunjung. Yang menyediakan suatu kebutuhan yang di perlukan sehingga tercipta suasana yang nyaman, tentram. Dan setiap pengunjung

ingin berbagi kesesama orang yang dia kenal untuk di ajak berwisata ke tempat wisata yang dia tuju sebelumnya, karena telah mendapatkan pelayanan dan kesan yang baik selama dia melakukan wisata.

Hal ini sesuai dengan pendapat Poerwa Darmita (2000:474), bahwa pengembangan adalah suatu proses atau cara , perbuatan yang menjadikan segala sesuatu yang di inginkan lebih maju, baik, sempurna, dan berguna.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Persepsi masyarakat tentang daya tarik objek wisata pantai di kota padang tergolong baik, karena banyaknya masyarakat yang memberi tanggapan dari pernyataan variabel daya tarik dengan alternatif jawaban dari beberapa pernyataan per indikator, banyak yang memberi tanggapan setuju, maka dapat di simpulkan bahwa hasil penelitian yang di lihat dari daya tarik objek wisata pantai di kota padang adalah kategori baik, dengan persentase 62,80%.

2. Persepsi masyarakat tentang potensi objek wisata pantai di kota padang tergolong baik, karena dengan adanya tingkat pemahaman masyarakat terhadap potensi objek wisata pantai di kota padang, memudahkan dalam penyebaran angket di lapangan kepada masyarakat atau pengunjung untuk lebih intensif memberikan tanggapan dari pernyataan 4 variabel yang sudah di tentukan, sehingga mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian persepsi masyarakat tentang potensi objek wisata pantai di kota padang yaitu dengan dengan persentase 64%

kategori baik.

3. Persepsi masyarakat tentang pengelolaan objek wisata pantai di kota padang yang di liha dari data penyebaran angket di lokasi penelitian banyak yang menyatakan setuju dari beberapa alternatif jawaban, dan dari hasil yangdi dapatkan termasuk baik, dengan pesentase 76,88%. Jadi, dapat di simpulkan persepsi masyarakt tentang pengelolaan objek wisata

(8)

pantai di kota padang di kategorikan tergolong baik.

4. Persepsi masyarakat tentang pengembangan objek wisata pantai di kota padang yaitu tergolong baik dengan persentase 74,70%, jadi dapat di simpulkan sesuai dengan hasil dari penelitian di lapangan yaitu persepsi masyarakat tentang pengembangan objek wisata pantai di kota padang tergolong baik, dengan persentase 74,70%.

B. SARAN

1. Diharapkan kepada pemerintah kota padang lebih memperhatikan tentang daya tarik objek wisata pantai yang ada di kota padang, supaya membuat ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke pantai di kota padang.

2. Diharapkan kepada masyarakat untuk di tingkatkan lagi pemahamannya tentang potensi objek wisata pantai di kota padang. yang terkandung dalam suatu objek wisata yang bakalan di tuju sehingga dapat di ketahui berpotensi positif dan negatif atau bermanfaatkah atau tidakkah, supaya mendapatkan tempat wisata yang baik dan nyaman.

3. Diharapkan kepada pemerintah dalam mengupayahkan sistem pengelolaan objek wisata pantai di kota padang dengan lebih kepenyesuaian kebutuhan masyarakat atau pengunjung yang datang untuk berwisata ke pantai di kota padang, supaya mendapatkan hasil kunjungan yang baik dan memuaskan.

4. Dan di harapkan kepada pemerintah lebih memperhatikan sistem pengembangan objek wisata pantai di kota padang untuk lebih di tingkatkan,supaya selalu baik kedepannya. dan kepada masyarakat di anjurkan untuk lebih berhati-hati dalam memilih suatu tempat bepergian untuk berwisata,karna juga harus diperhatikan sistem pengembangan suatu objek kepariwisataan apakah jelas sudah di resmikan dan di daftarkan di suatu lembaga (dinas pariwisata). karna itu menjadi suatu faktor pendukung dalam kita melksanakan bepergian untuk berwisata,yaitu :ke amanan, keindahan,

kenyamanan, dan pertanggung jawaban selama melakukan wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. 2005.

Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi.

Pendit Nyoman S. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Pradnya Paramita.Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bandung: ALFABET

Referensi

Dokumen terkait

Selain jumlah sumbangan sampah yang relatif banyak dari masyarakat setempat, perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan juga menjadi faktor lainnya yang akan

Minat Belajar Peserta Didik Pada aspek kedisiplinan belajar dan pengalaman dalam belajar IPS hasil TCR secara keseluruhan sebesar 81,33% dan rata-rata sebesar 4,067 dengan kriteria