0
1
PEMBELAJARAN MEDIA PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR GEOGRAFI
(IPS TERPADU) SISWAKELAS VII.3 DI MTsN LUBUK BUAYA PADANG
Oleh
Anissa*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir**
*Mahasiswa Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
**Dosen Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang pembelajaran media picture and picture dalam meningkatkan akivitas belajar Geografi (IPS Terpadu) siswa kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang. Sehingga dapat dilihat dari keaktifan, minat dan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang dan sampel penelitian diambil dengan cara total sampling dengan sampel berjumlah 39 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu penyebaran angket. Teknik analisa data yaitu menggunakan persentase dan tingkat capaian responden.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa : 1) minat belajar siswa kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik sekali (82.37%),2) motivas belajar kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik (79.77%), 3) keaktifan belajar siswa kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik sekali (81.35%). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran media Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar dapat di terapkan pada siswa kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang.
2
THE INSTRUKSIONAL MEDIAPICTUREAND PICTURE to INCREASED ACTIVITIESto LEARNINGGEOGRAPHY
(IPS INTEGRATED) In CLASS VII.3MTsN LUBUK BUAYA PADANG
by:
Anissa*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir**
*the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat
** the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Thisstudyaimed toobtain dataandinformation about the instruksionalmediapicture and picturein enhancinglearning activitiesof learning
mediapicture and picture to increased
activities to learning geography (IPS Integrated) in class VII.3 MTsN Lubuk
Buaya Padang
Thisstudyuses quantitative descriptivemethod. Thisstudy populationis students of class VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang and samples using by total sampling was analysis data used persentageThe results of the study found that: 1) Studen’s interest of intruksional was very good (82.37%), 2) Studen’s motivate of intruksional was good (79.77%), 3) Student’s' active of instruksional was very good (81.35%).3
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang–undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk moral atau karakter pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berahklak mulia, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab (Hasbullah, 2009), Pendidikan berperan penting dalam suatu negara karena dapat mempengaruhi aspek–
aspek lain, masing–masing negara mempunyai cita–cita dan tujuan sendiri, begitupun dengan negara indonesia.
Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri (Langeved dalam Hasbullah 2009:2). Berfungsi pendidikan dalam hal ini yaitu untuk meningkatkan aktifitas belajar anak dengan baik.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dimana siswa aktif
mengembangkan potensi dan
kemampuannya. Disekolah siswa harus meningkatkan hasil belajar dengan baik karena belajar merupakan kegiatan yang utama disekolah. Dengan banyaknya siswa belajar bisa menambah pengetahuan sehingga mudah aktif dan berinteraksi dengan baik pada saat pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar yang baik Peserta didik merupakan mahkluk sosial yang selalu berinteraksi dan berhadapan dengan orang lain, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Maka, peserta didik merupakan masa mencari jati diri, sehingga masa peserta didik rentang akan hal–hal negatif, dimana peserta didik selalu ingin tahu dan ingin mencoba apa yang dilihat dan didengarnya tanpa peduli akibat yang akan diterimanya (Nisak 2012).
Di dalam pembelajaran siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran, dimana pembelajaran perlu mengarahkan tingkah laku yang aktif yakni keinginan berkerja sendiri tanpa harus
disuruh oleh guru. Sifat aktif yang dimiliki siswa mampu memberikan tingkat perkembangan yang diharapkan. Untuk mecapai hasil belajara yang optimal dalam pembelajaran perlua adanya aktifitas siswa baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional. Didalam pembelajaran guru mampu menerapkan media pembelajaran yang baik dimana dengan menggunakan media pembelajaran yang baik bisa meningkatkan aktifitas belajar siswa. Media pembelajaran adalah media instruksional, yang artinya media adalah sebagai alat bantu didalam proses belajar mengajar untuk memperkuat apersepsi siswa terhadap materi pembelajaran khususnya pemebelajaran Geografi. Untuk meningkatkan aktifitas anak maka guru mampu memberikan motivasi dan menimbulkan minat untuk aktivitas belajar siswa.
Aktifitas belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu harus saling berkaitan. Lebih lanjut lagi piaget menerangkan dalam buku Sadirman bahwa jika seseorang anak berfikir tanpa berbuat sesuatu, berarti anak itu tidak berfikir (Sadirman, 2011:100). Dimana aktifitas belajar diikuti dengan minat , motivasi dan keaktifan belajar siswa.
Menurut Slameto (2003) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan.
Untuk lebih jelasnya minat siswa adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat besar pengeruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang diberikan guru tidak sesuai dengan minat siswa, maka Siswa tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.
Selain itu minat juga diikuti dengan motivasi dimana motivasi siswa dalam belajar adalah penggerak untuk melakukakn sesuatu pekerjaan, dapat berasal dari dalam diri senidri. Menurut Slameto (2010) mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar siswa menjadi tergerak hatinya untuk
4
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Hal ini terlihat dari fenomena–
fenomena dilapangan dimana pada saat guru menerangkan pelajaran siswa hanya diam, siswa tidak terlalu antusias terhadap pembelajaran dari awal pembelajaran dimulai sampai akhir pembelajaran, siswa hanya mendengarkan guru menerangkan, siswa terlalu pasif dalam belajar sehingga pada saat guru menerangkan siswa hanya diam dan menerima saja karena tidak ada umpan balik dan siswa hanya mendengarkan informasi sehingga tidak mau mencari informasi, kurangnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan meskipun sudah disampaikan berulang-ulang sehingga dapat dilihat bahwa sebgaian siswa mendapatkan nilai dibawah rata-rata.
Didalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktifan anak didik, guru hendaknya memperhatikan anak didik.
Dimana guru berperan penting untuk meningkatkan aktifitas belajas anak didik.
Saat proses pembelajaran berlangsung guru harus bisa menarik perhatian siswa dan memberikan motivasi dan berusaha memberikan motivasi dan dorongan (usaha) kepada siswa supaya bisa mencapai aktif dalam proses belajar
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik perperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru dama proses pembelajaran (Hamruni 2009).
Berdasarkan gambaran permasalahan yang terjadi, dapat mendorong penulis mengkaji secara dalam dan komperehensif dengan menggunakan metode ilmiah, melalui sebuah penelitian yang berjudul
“Pembelajaran Media Picture and Picture dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Geografi (IPS Terpadu) Siswa Kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang”.
METODELOGI PENELITIAN
Berdasarkan teori-teori diatas maka jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitiandeskriptif yang bersifat kuantitatif.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menggambarkan, gejala-gejala, fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi pada daerah
penelitian, menerangkan variabel-variabel yang telah diajukan dengan maksud memberikan gambaran mengenai keadaan yang ada pada daerah penelitian (Arikunto, 2006).Dalam menggunakan metode deskriptif ini ada beberapa teknik perolehan data yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 1 lokal yang terdaftar pada tahun ajaran 2014-2015.
Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Adapun sampel responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII.3 di MTsN Lubuk Buaya Padang.
Arikunto (2006) mengatakan bahwa jika populasinya kurang dari 100 maka layak dilakukan penelitian secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih dari 100 maka layak dilakukan penyampelan dengan proporsi 5 %, 10%, atau 15%, karena jumlah siswa dalam satu lokal kurang dari 100 maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berjumlah 39 orang siswa dikelas VII3, dimana teknik penarikan menggunakan total sampling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Pembelajaran Media Picture and Picture dalam meningkatkan Aktivitas Belajar Geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang yang meliputi minat, motivasi dan keaktifan siswa.
Pertama, Pembelajaran media picture and picture dilihat dari keaktifan siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang,diketahui bahwa, diperoleh skor rata-rata sebesar 3,254 sehingga diperoleh TCR skor sebesar 81.83% dan termasuk ke dalam kategori baik sekali.
Hal ini sesuai menurut Hamruni (2009) pembelajaran aktif adalah bentuk pelajaran
5
yang memungkinkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar pendidik dengan guru dalam proses pembelajaran.
Kedua, Pembelajaran media picture and picture dilihat dari minat siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang, diperoleh skor rata-rata sebesar 3,295 sehingga diperoleh TCR sebesar 82.37% dan termasuk ke dalam kategori baik sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwaminat pembelajaran media picture and picture dalam meningkatkanaktivitas belajar geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik sekali.
Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang dan rasa kepuasan.
Ketiga, Pembelajaran media picture and picture dilihat dari Motivasi siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang, diketahui bahwa motivasi siswa diperoleh skor rata-rata sebesar 3,191 sehingga diperoleh TCR sebesar 79.77% dan termasuk ke dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwamotivasi pembelajaran media picture and picture dalam meningkatkanaktivitas belajar geografi (IPS Terpadu) dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik.
Hal ini sesuai Menurut Slameto (2010) mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa terhadap Pembelajaran Media Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar Geografi (IPS Terpadu) di kelas VII MTsN Lubuk Buaya Padang
berdasarkan hasil pembahasan diperoleh skor rata-rata sebesar 3,254 sehingga diperoleh TCR skor sebesar 81.83% dan termasuk ke dalam kategori baik sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwakeaktifan siswa dalam pembelajaran media picture and picture dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik sekali.
2. Minat siswa terhadap Pembelajaran Media Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar Geografi (IPS Terpadu) di kelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang terdapat skor rata-rata sebesar 3,295 sehingga diperoleh TCR sebesar 82.37% dan termasuk ke dalam kategori baik sekali.
Jadi berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwaminat siswa dalam pembelajaran media picture and picture dikelas VII,3 MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik sekali.
3. Motivasi siswa terhadap Pembelajaran Media Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar Geografi (IPS Terpadu) di kelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang diperoleh skor rata-rata sebesar 3,191 sehingga diperoleh TCR sebesar 79.77% dan termasuk ke dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwamotivasi siswa dalam pembelajaran media picture and picture dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang tergolong baik.
Dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa hendaknya meningkatkan minat, motivasi, aktivitas dalam belajar jika ketiga tersebut terlaksana maka disitulah meningkatnya aktivitasnya dalam belajar.
2. Bagi guru memberikan dorongan belajar supaya siswa lebih aktif, hal tersebut dapat meningkatkan minat, motivasi, aktivitas dalam pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menindak lanjuti penelitian ini bisa di jadikan bahan rujukan dan pedoman yang berguna.
6
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Nisak, Khairun. 2012. Peran Orang tua
dalam Pembinaan Tingkah Laku Moral Remaja di Jorong Batu Badinding Selatan Kecamatan Bonjol Pasaman Timur. Skripsi.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
. 2010. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006).Prosedur penelitian. Jakarta :PT Rineka Cipta.
Hasbullah..2009. Dasar-dasar Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nisak, Khairun. 2012. Peran Orang tua dalam Pembinaan Tingkah Laku Moral Remaja di Jorong Batu Badinding Selatan Kecamatan Bonjol Pasaman Timur. Skripsi.
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta