• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASAR AMBACANG

KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Oleh:

Marleni*Dr. Yeni Erita, M.Pd**Nefilinda, S.E, M.Si***

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRACT

Indonesia is a developing country because it can not be separated from the many problems that faced one of which is the issue of environmental sanitation. The importance of extensive knowledge for the community to reflect through the environmental sanitation behavior in everyday life. This research is a qualitative study intends to reveal the Public Behavior On Environmental Sanitation. The technique of taking informants with purposive sampling method. It starts with selecting key informants and conducting interviews of the person, then asked for referrals, suggestions, clues as to who should that be the next informant has the knowledge, experience, information being sought, and to then performed in the same manner, in order to obtain a lot of information. When the study was conducted from April 19 until May 4, 2016. Data was collected through observation, interviews and documentation.

The results of research in the field explaining that: behavior society on environmental sanitation at the Village Pasar Ambacang District of Kuranji Padang city, 1) the behavior of society seen from the field on the family toilet is still less public attention, it is proved by the existence is found household toilets not meet the health requirements. 2) the behavior of society seen from the field on garbage disposal is still lacking in the note is attested by the many people who throw garbage in the middle of the road. 3) the behavior of people seen from the field regarding the disposal of waste water is still less public attention, the average people in this area to dump wastewater into the river as well as the position of the source of drinking water near the waste water disposal sites.

Keywords: Family toilets, Garbage Disposal, Waste Water Disposal

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang yang meliputi semua benda, daya dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan hidup lainnya, marupakan rahmat tuhan yang maha esa yang wajib dikembangkan dan dilestariakan kemampuannya agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup serta peningkatan kualitas hidup (UU RI No.4 tahun 1982).

Untuk menjaga agar lingkungan hidup tetap lestari sehingga dapat menunjang kehidupan manusia, maka pemerintah berkewajiban untuk menumbuhkan dan mangembangkan kesehatan masyarakat akan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan hidup melalui

bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan penelitian tentang lingkungan hidup (Pasal 9 UU N0.2 tahun 1960).

Lebih lanjut Azwar dalam Maizaharni (2006:2) mengemukakan kriteria lingkungan permukiman yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang mempunyai jamban keluarga, sumber air bersih, mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengalirkan air kotor melalui salurannya, menghindari tumpukan sampah yang menjadi suatu sumber penyakit, pemeliharaan kondisi rumah secara baik.

Masalah pembangunan tidak lepas dari permasalahan lingkungan hidup untuk itu perlu adanya penanganan yang serius.

Masalah lingkungan hidup negara

(3)

2

berkembang berbeda dengan masalah lingkungan hidup yang dialami negara maju.

Masalah umum pembangunan perkotaan ditandai dengan keadaan tempat tinggal yang kumuh (slum area) serta lingkungan yang jauh dari persyaratan kehidupan yang layak. Sedangkan masalah lingkungan perkotaan yang juga tidak lepas dari masalah tersebut, dimana banyak rumah yang berkualitas rendah, berkepadatan tinggi, tidak teratur dan adanya rumah-rumah kumuh (slum area) yang mempengaruhi kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial bagi penduduknya.

Lingkungan perkotaan yang baik, bersih dan rapi merupakan idaman bagi semua warga masyarakat. Dengan lingkungan perkotaan yang baik mengakibatkan warga yang menempatinya merasa tentram, aman dan dapat tinggal dengan tenang. Untuk membangun lingkungan perkotaan yang sesuai dengan keinginan tersebut perlu pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan Undang- undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Menurut Pasal 28 Ayat 1 Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang berbunyi “masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan Pemerintah dan atau pemerintah daerah.” itu artinya bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan demi terwujudnya lingkungan yang baik sehat, bersih dan rapi.

Masalah lingkungan merupakan suatu hal yang perlu dibicarakan, sehingga perlu sekali mendapat perhatian yang lebih, khususnya bagi masyarakat sebagai instansi penerus yang diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan.

Sehubungan dengan inilah peran masyarakat dalam kata sikap, perilaku, dan keikut sertaan dalam permasaahan lingkungan perlu dibina dan dikembangkan, sebab siswa mempunyai peran penting sekali dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

Skinner seorang ahli psikologi yang dikutip Notoatmodjo (2003) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsang dari luar). Membagi perilaku manusia kedalam 3 omain ranah atau

kawasan yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan psikomotor (psychomotor).

Menurut Louis Thurstone, Reinsis Likert dan Charles Osgood, menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.

Pengetahuan dalam perilaku masyarakat merupakan awal pertama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, karena dengan adanya ilmu pengetahuan maka akan timbul rasa, kesadaran, kepedulian, bahkan rasa akan mau menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

Dari kenyataan yang penulis lihat di Kecamatan Kuranji Kota Padang Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah langsung ke badan air/sungai serta kurangnya kemauan masyarakat untuk mengelola sampah yang dihasilkan dalam kegiatan industri dan rumah tangga mengakibatkan penurunan kualitas air sungai akibat masuknya beban pencemar baik sampah organik maupun non organik ke dalam air sungai. Kondisi tersebut juga terjadi pada beberapa sungai di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang.

Kurangnya kesadaran mereka tentang arti pentingnya pelestarian lingkungan, menyebabkan mereka kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Pembuangan sampah langsung ke sungai, merupakan salah satu bukti masih rendahnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup. Karena pada dasarnya pengelolaan lingkungan tersebut, bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab masyarakat.

Keikutsertaan masyarakat ini, diperlukan untuk meningkatkan perasaan ikut memiliki (sense of belonging) dalam setiap proses kegiatan. Disamping itu, melalui peran serta mereka dalam setiap kegiatan, masyarakat mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keahlian pribadi, kepemimpinan dan pertanggungjawaban melalui proses “learning by doing”

(Slamet,1993 :45).

Usaha mengantisipasi supaya tidak timbulnya berbagai macam penyakit disebabkan oleh pengelolaan limbah tangga yang buruk, seperti tempat sampah, saluran limbah. Oleh sebab itu peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna

(4)

3

system pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Tingkat kesadaran dan peran serta masyarakat dalam bidang lingkungan masih rendah dan masih perlu ditingkatkan sehingga dapat memenuhi perilaku secara terus menerus dalam usaha perbaikan lingkungan hidup. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah sangat penting pengeruhnya dalam upaya meningkatkan hasil guna yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang masih banyak terlihat kurang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, yaitu dilihat dari tempat pembuangan kotoran manusia/ MCK, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan air limbah masyarakat masih kurang. Masyarakat masih banyak mempergunakan MCK di sungai-sungai, dapat dilihat dari sampah-sampah masyarakat yang berserakan, karena masyarakat umumnya belum tahu dengan kebersihan lingkungan.

Hal ini dapat dilihat dari kurang bersihnya lingkungan rumah masyarakat, yaitu seluruh limbah rumah tangga dan MCK masyarakat, serta dilihat dari tempat sampah masih belum punya, masyarakat lebih cenderung meletakan sampah-sampah diatas permukaan tanah. Di Kelurahan Pasar Ambacang masih bisa dilihat bahwakebersihan tempat tinggal sangat kurang. Begitu juga dengan pengelolaan sanitasi lingkungan beberapa pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang disembarang tempat tanpa pertimbangan dampaknya terhadap lingkungan dimana akan tercipta lingkungan yang tidak sehat yang akan memicu berjangkitnya penyakit. Masyarakat yang membuang sampah dan air limbah sembarangan, akan mengakibatkan masyarakat setempat mendapat penyakit yang disebabkan oleh lalat dan nyamuk diantaranya penyakit DBD, penyakit kulit, diare, dan penyakit lainnya. maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengungkapkannya dengan suatu penelitian dengan judul “Perilaku Masyarakat Tentang Sanitasi Lingkungan Di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini menggambarkan serta dijelaskan dalam bentuk uraian dan analisis yang mendalam suatu keadaan dan situasi nyata yaitu sanitasi lingkungan masyarakat.

Menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai macam metode alamiah.

Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang relefan dengan permasalahan penelitian maka informannya dipilih/ditunjuk sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain informannya adalah masyarakat yang dianggap paling tahu permasalahan penelitian. Untuk itu teknik pengumpulan data dilakukan secara porposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011)

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2011) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Menurut Miles dalam Sugiyono (2013) aktivitas dalam analisis data dapat dilakukan dengan jalur-jalur sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang telah dikumpulkan dilapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu pencatatan secara rinci dan teliti, makin lama penelitian kelapangan maka jumlah datanya akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu segera

(5)

4

dilakukan analisis data melalui reduksi data, reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksikan memberikan gambaran yang lebih jelas.

2. Penyajian Data (display data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dengan penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditamukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Wilayah Penelitian 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak Astronomis dan Geografis Ditinjau dari letak Astronomis Kelurahan Pasar Ambacang terletak antara 0055’17” LS – 0056’37” LS dan 100023’23” BT - 1000 25’6” BT.

Sedangkan secara Geografis Kelurahan Pasar Ambacang berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara dengan Kelurahan Korong Gadang dan Kelurahan Kuranji

2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Padang Timur

3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Pauh

4. Sebelah Barat dengan Kelurahan Anduriang dan Kelurahan Lubuk Lintah

2. Topografi

Dilihat dari topografi wilayah kecamatan ini umumnya terletak pada ketinggian antara 10-75 m diatas permukaan

laut. Kondisi topografi seluruh wilayah kecamatan ini 5,03 km2 (Sumber : Kantor Kelurahan Pasar Ambacang).

Status tanah yang ada di Kelurahan Pasar Ambacang ini adalah sebagian besar merupakan tanah ulayat/kaum. Sebagian tanah ada yang belum bersetifikat dan hak guna bangunan akan semakin banyak, mengingat semakin pentingnya status tanah bagi seseorang dan semakin berkembangnya daerah ini. Sebaliknya maka tanah adat dan lain-lain akan semakin berkurang.

Bila dilihat dari jenis fauna yang terdapat didaerah ini di antaranya topoli, sapi, kambing, ayam, dan beberapa jenis burung, dan flora yang terdapat di daerah ini di antaranya durian, manggis, rambutan, jengkol, petai dan lain-lain.

3. Temperature dan Curah Hujan Kelurahan Pasar Ambacang adalah beriklim tropis dengan temperature bergerak antara 28.50C pada siang hari dan 230C – 250C pada malam hari. Di samping itu curah hujan rata-rata 3,600 mm pertahunnya.

Keadaan hidrologi atau kondisi air di daerah ini umumnya tidak mengalami kesulitan, kareana wilayah ini merupakan daearah yang dilatar belakangi oleh daerah perbukitan, dimana dimanfaatkan sebagai sumber air bersih, irigasi dan persawahan, sungai-sungai yang terdapat di daearah ini yaitu sungai Batang Kuranji dengan panjang 5 km dan lebar 30 m. sungai ini sering mengalami perubahan, akan tetapi tidak membahayakan bagi kehidupan masyarakat disekitarnya. Temuan khusus dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Sebelum temuan khusus ini dipaparkan, maka dikemukakan bahwa peneliti terjun kelapangan untuk mengadakan penelitian dan mengumpulkan data. Sebelum penelitian ini disimpulkan, peneliti telah melakukan validasi data yang dilakukan dengan catatan lapangan.

Berdasarkan catatan lapangan peneliti berusaha untuk menguraikan temuan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri dengan secermat mungkin dan selengkap mungkin.

2. Kondisi sosial

Berdasarkan data jumlah penduduk diakhir tahun 2015 yang diperoleh dari Kantor Kelurahan Pasar Ambacang 16.262 jiwa dengan 3.955 KK terdiri dari 8.132 jiwa

(6)

5

laki-laki dan 6.130 jiwa perempuan.. Jumlah penduduk di Kelurahan Kelurahan Pasar Ambacang terus meningkat tiap tahunnya.

Hal ini adalah wajar karena semakin berkembangnya permukiman didaerah ini .

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui, menganalisa, dan manfaat informasi perilaku masyarakat tentang sanitasi lingkungan di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang.Dapat diambil kesimpulan.

Pertama, Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai jamban keluarga ini memang masih kurang perhatian masyarakat, hal ini di buktikan dengan adanya di temukan jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat kesehatan di karenakan lantainya yang retak serta bagunannya yang terbuat dari tarpal serta terbuka bagian atasnya.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukan Waluyo (2001) kakus (WC) perlu dikelola dengan baik, adapun syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam mendirikan bangunan kakus adalah : 1) Harus tertutup, bangunan terlindung dari pandangan orang lain dan dari panas, hujan.

2) Bangunan kakus tidak menimbulkan bau.

3) Bangunan mempunyai lantai yang kuat.

4) Mempunyai lobang kloset yang kemudian melalui saluran tertentu yang dialirkan pada sumur penampung atau sumur rembesan yang terutama di syaratkan jika terjadi kakus model pemisah bangunan kakus dengan tempat pembungan. 5) Menyediakan air yang cukup sehingga dapat segera di pakai setelah melakukan buang kotoran.

Diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga supaya jamban keluarga yang di gunakan layak untuk di gunakan, serta memenuhi kriteria jamban yang baik, serta kebersihan jamban akan tercapai bila ada kerjasama antara anggota keluarga untuk menjaga supaya jamban yang di gunakan tetap bersih.

Kedua, Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai pembuangan sampah masih kurang perhatian oleh masyarakat, dan mereka hanya mengharapkan kebersihan kampungnya kepada pengurus sampah tersebut, tanpa ada

niat dari dalam diri mereka sendiri, masyarakat tidak mau di ajak membersihkan kampung kalau tidak di ajak oleh Bapak RW. Hal yang dapat dihindari dari terjadinya pencemaran lingkungan dan kemungkinan menimbulkan penularan penyakit adalah dengan melakukan pemisahan sampah organik dan nonorganik.

Memang tidak mudah dalam mengatasi sampah dalam masyarakat, akan tetapi bila tidak disertai dengan kesadaran dan keseriusan masing-masing individu sampah akan menjadi masalah selamanya yang akan dialami masyarakat.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukan Slamet (2002) adapun usaha pengelolaan sampah baik skala besar maupun skal kecil bila harus mencapai tujuannya, yakni lingkungan masyarakat yang sehat maka faktor utama yang harus diperhatikan adalah peran serta masyarakat.

Diharapkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menanggulangi sampah, kebersihan akan tercapai bila ada kerjasama antara masyarakat dalam menciptkan lingkungan bersih dan sehat.

Sampah bila cuma satu pastinya tidak akan berdampak hingga Banjir, sungai kotor, sungai tercemari, sampai-sampai manusia itu sendiri yang merasakan dampak buruknya.

Dampak dari sampah mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat akan tetapi dampak tersebut akan terus membayang- bayangi kita. Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari satu masyarakat ke masyrakat lain bervariasi dan bertingkat- tingkat, dari yang paling sederhana sampai yang paling modern.

Ketiga, Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai pembuangan air limbah ini memang masih kurang perhatian masyarakat, rata-rata masyarakat di daerah ini membuang air limbah ke sungai serta posisi sumber air minum yang dekat dengan tempat pembuangan air limbah.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukan Notoatmodjo (2007) Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat bentuk tersebut diperlukan kondisi, persyaratan dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut : 1) Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum. 2) Tidak menyababkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air

(7)

6

sungai, dan tempat-tempat rekreasi. 3) Tidak dapat dihinggapi serangga, tikus dan tidak menjadi tempat berkembang biaknya berbagai bibit penyakit dan vaktor. 4) Baunya tidak mengganggu.

Diharapkan kesadaran masyarakat mengenai air limbah yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat di antaranya air limbah yang di buang oleh masyarakat ke sungai dapat mencemari Ekosistem sungai. Dampak dari air limbah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat akan tetapi dampak tersebut akan terus membayang-bayangi kita maka dari itu masyarakat harus menjaga supaya air limbah tidak dapat mencemari Ekosistem sungai.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data diatas dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai jamban keluarga ini memang masih kurang perhatian masyarakat, hal ini di buktikan dengan adanya di temukan jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat kesehatan di karenakan lantainya yang retak serta bagunannya yang terbuat dari tarpal serta terbuka bagian atasnya.

2. Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai pembuangan sampah ini memang masih kurang perhatian masyarakat, dan mereka hanya mengharapkan kebersihan kampungnya kepada pengurus sampah tersebut, tanpa ada niat dari dalam diri mereka sendiri, masyarakat tidak mau di ajak membersihkan kampung kalau tidak di ajak oleh Bapak RW. Hal yang dapat dihindari dari terjadinya pencemaran lingkungan dan kemungkinan menimbulkan penularan penyakit adalah dengan melakukan pemisahan sampah organik dan nonorganik.

3. Perilaku masyarakat dilihat dari dilapangan mengenai pembuangan air limbah ini memang masih kurang perhatian masyarakat, rata-rata masyarakat di daerah ini membuang air

limbah ke sungai serta posisi sumber air minum yang dekat dengan tempat pembuangan air limbah. Sumber air bersih yang digunakan penduduk di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang kebanyakan sumur.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Masyarakat di kecamatan Kuranji Kota Padang diharapkan agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pengetahuan terhadap sanitasi lingkungan yang telah di milikinya.

2. Penduduk untuk dapat membuang sampah ketempat yang telah disediakan sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan.

3. Masyarakat di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang diharapkan untuk melestarikan penyediaan sumber air bersih.

4. Disarankan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kesehatan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmet, Zamiel. 2010. Hal-hal Jorok dan Menjijikan di Sekitarmu. Yogyakarta:

Buku Baru.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC.

Efrianti, Nova. 2013. Studi sanitasi lingkungan masyarakat di Kanagarian IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Pesisir Selatan, Skrisi S1 Pendidikan Geografi Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Jamasri, Yogi. 2014. Studi tentang kesehatan permukiman penduduk di Jorong Balai Oli Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, Skrisi S1 Pendidikan Geografi Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Maizaharni. 2006. Studi tentang kesehatan lingkungan permukiman penduduk di Kecamatan Kuranji Kota Padang, Skripsi S1 Pendidikan Geografi

(8)

7

Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rusdakarya

Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Kesehtan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta .

Putri, Yuspina D. 2013. Studi tentang kondisi sanitasi lingkungan di Kenagarian Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, Skrisi S1 Pendidikan Geografi Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sejati, Kuncoro. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu Dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point. Yogyakarta:

Kanisius.

Slamet, Semirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Sugiharto. (2001). Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Afabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Afabeta

Suyono, dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: penerbit EGC

Referensi

Dokumen terkait

2Badan Pusat Statistik, Kuranji Dalam Angka Tahun 1993 3 Yanti Murni, Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Nilam di Desa Taikako Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai

Persepsi masyarakat tentang daya tarik objek wisata pantai di kota padang tergolong baik, karena banyaknya masyarakat yang memberi tanggapan dari pernyataan variabel daya tarik dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1 Dampak di kawasan pabrik terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Lubuk Begalung Padang pada umumnya masyarakat menderita penyakit batuk dan

Tujuan Belanda menduduki kota Padang karena kota Padang merupakan kota yang berkembang pada abad ke 20 dan akan dijadikan basis pertahanan di Sumatera Barat selain Bukitingggi.2 Salah

Aktifitas komunitas metal underground Kota Padang berupa acara pertujukan band Acara band Laskar hitam ini dilaksanakan pada bulan januari tahun 2001 di Taman budaya Kota Padang

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan informan penelitian, serta dilihat dari fokus penelitian yaitu Kepedulian masyarakat dalam pengelolaan

SMP Negeri 7 Padang merupakan salah satu sekolah yang menjalankan program pemerintah dengan melaksanakan program penerimaan siswa dengan dua jalur yaitu penerimaan calon siswa baru

kantor pertanian kecamatan koto VII kabupaten Sijunjung 2015 Berdasarkan Observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 15 Maret tahun 2015 penulis melihat bahwa masyarakat di