A COMPARATIVE STUDY BETWEEN STUDENT’S LEARNING OUTCOME AT GRADE VII BY USING ONLINE TERM AND REGULER TERM IN SMPN 7
PADANG
Miftahul Jannah*Slamet Rianto**Nila Afryansih***
Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra*
Lecturer in Geography Education STKIPPGRI West Sumatra**
ABSTRACT
The purpose of this research to get the information, analyzed the understanding on the differences students learning outcomes by using online term and reguler term in SMPN 7 Padang. It could be seen in cognitiveaspect af students grade VII in using online and reguler term.
This research was descriptive study by using comparative as the approach this research was conducted in SMPN 7 Padang. This research was taken by using proportional random sampling. The respondent of this study were students scores grade VII by using online term and reguler term. Technigues of analysis were descriptive analysis, normality test and homogenity test and t test.
Finding of this research there was not difference on students learning outcomes at grade VII by using online term and reguler term. It could be seen from score of tcount and ttable between students at grade VII using online term and reguler term in SMPN 7 Padang. In all subjects tcount < ttable (-1.62<2.021) in significant line α = 0,05 that there was no difference from students learning outcomes at grade VII through online term and reguler term. Generally, in cognitive aspect of students grade VII through reguler term were same with cognitive aspect of students grade VII through online term.
1
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu kunci dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kebutuhan akan pendidikan semakin tahun akan semakin meningkat. Pendidikan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mewujudkan cita- cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pihak Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, berbagai cara dilakukan pemerintah agar kualitas pendidikan semakin tahun semakin berkualitas mulai dari memberikan bantuan moril dan materil kepada setiap sekolah di kota Padang, serta Pemerintah memberikan solusi agar setiap siswa berlomba untuk mendapatkan kualitas yang terbaik dari sekolah-sekolah favorit yang mereka inginkan.
Menurut Sudjana (Murniati 2011) hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan- tujuan pengajaran. Dalam penilaian itu
dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses.
Menurut Bloom (Dalam Arikunto 2010) hasil belajar dibagi ke dalam tiga domain yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berfikir. Ranah afektif berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Dan yang terakhir ranah psikomotor berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.
Ranah Kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom (Dalam Latisma 2011), segala upaya yag menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan mengingat,
memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.Anderrson (dalam Latisma 2011) memodifikasi tingkatan kemampuan yang disampaikan Bloom menjadi kemampuan mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan kemampuan berkreasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau tingkatan proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi yaitu Tingkat Pengetahuan (knowledge), Tingkat Pemahaman (comprehension), Tingkat Penerapan (application), Tingkat Analisis (analysis), Tingkat Sintesis (synthesis), Tingkat Evaluasi (evaluation).
SMP Negeri 7 Padang merupakan salah satu sekolah yang menjalankan program pemerintah dengan melaksanakan program penerimaan siswa dengan dua jalur yaitu penerimaan calon siswa baru melalui jalur online dengan jalur mandiri.Jalur online bagi calon siswa baru dilakukan dengan mendaftar secara online di SMP Negeri 7 Padang, sedangkan jalur mandiri bagi calon siswa baru dapat dilihat dari nilai rapor, sertifikat mengaji yang terakreditasi serta beberapa tes yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 7 Padang.
Berdasarkan observasi pada tanggal 11 April 2016 melalui Wakil Kurkulum dan salah seorang guru SMP Negeri 7 Padang, diperoleh informasi terkait hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dan jalur mandiri di SMP Negeri 7 Padang.
Menurut asumsi penulis terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui jalur online dengan jalur mandiri siswa kelas VII, yang mana siswa yang melalui jalur online dilihat dari nilai
Ujian Nasional sedangkan siswa yang masuk melalui jalur mandiri dilihat melalui tes yang diberikan pihak sekolah terhadap calon siswa kelas VII. Beberapa tes yang di ujikan oleh pihak sekolah berupa tes mata pelajaran Matematika dan IPA. Siswa yang dinyatakan lulus dari tes mandiri merupakan siswa yang memenuhi standar yang dibutuhkan oleh pihak SMP Negeri 7 Padang.
Menurut wawancara dengan salah seorang guru bahwa siswa yang berada pada jalur mandiri lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan siswa yang berada pada jalur online, serta siswa yang berada pada jalur mandiri lebih cepat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dibandingkan dengan siswa yang berada pada jalur online. Begitu juga dengan kecerdasan, mayoritas siswa yang berada pada jalur mandiri memiliki tingkat kecerdasan yang lebih matang dibandingkan dengan siswa yang berada pada jalur online.
Dari uraian di atas penulis terfokus pada dua jalur mandiri dan jalur online yang dilakukan di SMP N 7 Padang, untuk itu penulis melakukan penelitian berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Melalui Jalur Online dan Jalur Mandiri di SMP N 7 Padang.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Komparatif.
Menurut Arikunto (2010) penelitian deskriptif komparatif bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui perbedaan antara dua variabel (data) atau lebih. Melalui teknik ini dapat diketahui perbedaan variabel yang satu dengan yang lainnya dalam subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.Selain itu Penelitian Komparatif merupakan sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Metode penelitian komparatif bersifat ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa data penelitian ini adalah untuk melihat gambaran komparasi hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri dilihat dari ranah kognitif siswa. Berdasarkan analisa data dari pengamatan dan kuisioner yang dilakukan dengan 80 responden yang terdiri dari 40 responden melalui jalur online dan 40 responden melalui jalur mandiri di SMP Negeri 7 Padang.
Didapat gambaran penelitian mengenai komparasi hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri yaitu ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Agama, PKn, B.Indoneisa, B.Inggris, Matematika,
IPA, IPS, Seni Budaya, Penjaskes, TIK, Keterampilan dan BAM.
Ranah kognitif siswa dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri yang terdiri dari Mengenal (recognition), Pemahaman (comprehension), Penerapan atau aplikasi (application), Analisis (analysis), Sintesis (synthesis), Evaluasi (evaluation). Dari hasil analisis data diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri karena pada mata pelajaran Agama thitung> ttabel (4.115 >
2.021), PKn thitung< ttabel (0.373 <
2.021), B.Indonesia thitung> ttabel (2.270
> 2.021), B.Inggris thitung< ttabel (0.325
< 2.021), Matematika thitung< ttabel (1.938 < 2.021), IPA thitung> ttabel (2.813
> 2.021), IPS thitung< ttabel (0.906 <
2.021), Seni Budaya thitung< ttabel (1.234
< 2.021), Penjaskes thitung< ttabel (1.230
< 2.021), TIK thitung> ttabel (4.331 >
2.021), Keterampilan thitung< ttabel
(0.464 < 2.021), BAM thitung> ttabel (2.782 > 2.021) pada taraf signifikan α
= 0,05 yang berarti sebagian besar tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri. Hal ini berarti secara umum ranah kognitif siswa kelas VII melalui jalur mandiri sama dibandingkan tingkat kognitif siswa kelas VII melalui jalur online.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bloom (dalam Arikunto 2010) bahwa ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulannya Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas VII melalui jalur online dengan melalui jalur mandiri. Hal ini dapat dilihat dari thitung dan ttabel antara siswa kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri. Hasil belajar siswa pada dua jalur penerimaan siswa tidak terlalu berbeda. Pada mata pelajaran Agama thitung> ttabel (4.115 > 2.021), PKn thitung< ttabel (0.373 < 2.021), B.Indonesia thitung> ttabel (2.270 >
2.021), B.Inggris thitung< ttabel (0.325 <
2.021), Matematika thitung< ttabel (1.938
< 2.021), IPA thitung> ttabel (2.813 >
2.021), IPS thitung< ttabel (0.906 <
2.021), Seni Budaya thitung< ttabel (1.234
< 2.021), Penjaskes thitung< ttabel (1.230
< 2.021), TIK thitung> ttabel (4.331 >
2.021), Keterampilan thitung< ttabel
(0.464 < 2.021), BAM thitung> ttabel (2.782 > 2.021) pada taraf signifikan α=0,05.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar kelas VII melalui jalur online dengan jalur mandiri tidak jauh berbeda. Untuk itu disarankan kepada:
1. Penulis berharap kepada seluruh siswa, baik siswa yang diterima melalui jalur online maupun siswa yang diterima pada jalur mandiri untuk selalu meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini tentunya sangat berguna untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di negeri kita ini.
2. Penulis juga berharap kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan pola belajar dan memvariasikan metode mengajar agar siswa tidak merasa bosan dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan rujukan atau pedoman yang bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca dan peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta
Iskandar.2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Jakarta: GP Press
Latisma (2011) Evaluasi Pendidikan.
UNP Press Padang
Mukhlisun, (2015).Padang Menerima Siswa Melalui Lima Jalur.
Diakses tanggal 1 Maret
2016 dari.
http://monitoringclub.org/pp db-penerimaan-peserta- didik-baru-online/
Muslimin, Zidni Immawan. (2012).
Prestasi Belajar Mahasiswa Ditinjau dari Jalur
Penerimaan Mahasiswa Baru, Asal Sekolah dan Skor Tes Potensi Akademik (TPA). (Skripsi). UGM Yogyakarta
Murniati (2011) Hubungan minat belajar siswa terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran
IPS di SMK
Muhammadiyah 1 Padang (Skripsi). PGRI Padang Nengsih, Elda. (2013) Pengaruh
motivasi dan tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2 Batang Anai
Kabupaten Padang
Pariaman. (Skripsi).PGRI Padang.
Pabundu, Tika.(2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta:
Bumi Aksara
Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan
Pendidikan, khususnya Pasal 74 (ayat 1 dan 2) dan Pasal 82 (ayat 1 dan 2) tentang Penerimaan Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Dasar/Menengah yang objektif, transparan, dan akuntabel
Pratami, Rizki Rahma. (2015).
Pengaruh Jalur Seleksi Masuk, Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang .(Skripsi).
UNNES Semarang
Wulandari, Resti Dwi (2013).
Perbedaan hasil
pembelajaran mahasiswa jalurPMDK, SNMPTN, dan UM-UNEJ Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Jember (Skripsi)
Slameto (2010). Belajar & faktor-
faktor yang
mempengaruhinya edisi revisi
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2010).
Penelitian dan penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
_____________________. (2014).
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 7