• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Study About Agriculture Area Conversion Be Palm Oil Plantantion Oil The Village At Kinali Sidodadi Districts Kinali West Pasaman

By:

Hendra warno*,Edi Suarto**,Yuherman**

Student Education Geografi STKIP PGRI West Sumatra*

Lecture Education Geografi STKIP PGRI West Sumatra**

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe situation study about conversion agriculture area as be palm oil plantantion in the village at kinali sidodadi subdistrict residence west pasaman the observation ,income,life style,and management.

The kind of kualitative research and informant in the research is the society are doing conversion argriculture area toward palm oil plantantion in the village at kinali sidodadi subdistrict kinali west pasaman goverment also informant the key of in the research in official agriculture. This research do with use snow ball technique .

The result of this research indicate 1) that income rice area become palm oil plantantion in the village at sidodadi is after doing conversion area the society in the village at sidodadi income experience increase until the society at sidodadi can be fill necessity in daily life such as main necessity ,education and etc. 2. Life style the society at sidodadi after doing conversion area is life style the society at sidodadi after conversion area experience raising because can be see from the house type was permanet now permanent ,then the society have sucsess .3) area management is doing the farmer do conversion plantantion area palm oil in the village at sidodadi , management palm oil are same with kelapa sawit in general , that use to instruments such as short machete ,mattock ,sinsaw ,and etc. With use power job until three person with expense who output Rp.300.000 /day .

Keyword : Area Convertion, Agriculture, and Palm Oil

(3)

Studi Tentang Konversi Lahan Pertanian Padi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali

Kabupaten Pasaman Barat Oleh:

Hendra Warno*, Edi Suarto**, Yuherman**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang konversi lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, meliputi : 1). Pendapatan petani padi setelah mengkonversikan lahannya keperkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, 2). Gaya hidup petani padi setelah mengkonversikan lahan pertanian padi keperkebunan kelapa sawit Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, 3). Cara pengelolaan lahan yang dilakukan petani padi dalam mengkonversikan lahan pertanian padi keperkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Jenis penelitian kualitatif dan informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan konversi lahan pertanian padi ke perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat serta informan kunci dalam penelitian ini Dinas Pertanian. Penelitian ini di lakukan menggunakan teknik snow ball ( bola salju ).

Hasil penelitian penelitian menunjukan bahwa : 1) Pendapatan lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi yaitu setelah melakukan konversi lahan masyarakat di Desa didodadi pendapatannya mengalami peningkatan sehingga masyarakat sidodadi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pokok, pendidikan dan lain sebagainya. 2) Gaya hidup masyarakat Desa Sidodadi setelah melakukan konversi lahan yaitu gaya hidup masyarakat Desa Sidodadi setelah konversi lahan mengalami peningkatan karna bisa di lihat dari bentuk rumahnya, yang dulu permanen dan sekarang sudah permanen, kemudian sudah memiliki kendaraan lebih dari satu yang digunakan untuk keperluan sehari- hari. 3) Pengelolaan lahan yang di lakukan petani melakukan konversi lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi, Pengelolaan kebun sawit sama dengan pengelolaan kebun sawit pada umumnya, yang dipergunakan alat-alat seperti parang, cangkul, sinsaw dan lain- lain, dengan menggunakan tenaga kerja 2 sampai 3 orang dengan biaya yang di keluarkan ± Rp. 300.000 perhari.

Kata Kunci: Konversi lahan, Padi, dan Kelapa Sawit

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia berdomisili di daerah pedesaan dan memiliki mata pencaharian disektor pertanian. Sampai saat ini, sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangan terhadap pendapatan masyarakat, penyedia lapangan kerja, dan penyediaan pangan dalam negeri.

Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka. ”Berbagai data menunjukkan bahwa di beberapa negara yang sedang berkembang lebih 75% dari penduduk berada di sektor pertanian dan lebih 50% dari pendapatan nasional dihasilkan dari sektor pertanian serta hampir seluruh ekspornya merupakan bahan pertanian” (Ario dalam Bhaskara dkk : 2005).

Beberapa tahun belakangan ini konversi lahan pertanian sawah menjadi lahan perkebunan menjadi tren belakangan ini. Hal ini tidak bisa di pungkiri, kerena menjadi petani perkebunan, khususnya kelapa sawit lebih menjanjikan sekali. Setiap saat harga Tandan Buah Segar (TBS) terus naik, kondisi ini tentunya sangat menguntungkan petani. Persoalannya tidak hanya di situ, mahalnya harga pupuk dan banyaknya serangan hama penyakit terhadap sawah petani juga menjadi pemicu semakin sengsaranya masyarakat petani. Serta pada saat panen harga di pasaran rendah (Suswandi dalam Silvia 2014).

Usaha di bidang pertanian terutama tanaman padi seharusnya memberikan pemasukan yang sangat besar, karena komoditi padi merupakan bahan pokok

yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Akan tetapi kenyataan yang ada banyak petani mengalami kerugian jika menanam padi karena modal yang dikeluarkan (bibit, pupuk, tenaga kerja) tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat. Hal ini berakibat banyak petani yang memilih untuk beralih ke komoditi lain selain padi.

Luas areal panen merupakan salah satu determinan utama peningkatan produksi padi nasional di samping tingkat produktifitas tanaman. Pertumbuhan luas areal menjadi masalah yang sangat serius karena bersaing dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, indusrialisasi dan pembanguan infrastruktur publik. Hal ini yang telah mendorong terjadinya konversi lahan pertanian ke non pertanian.

Faktor-faktor yang menentukan transformasi lahan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor ekonomi,faktor sosial, dan peraturan pertanahan yang ada menunjukkan bahwa selain faktor teknis dan kelembagaan, faktor ekonomi yang menetukan alih fungsi lahan sawah ke pertanian dan non pertanian adalah : (1) nilai kompetitif padi terhadap komoditas lain menurun; (2) respon petani terhadap dinamika pasar, lingkungan, dan daya saing usaha tani meningkat.

Menurut Witjaksono (dalam Bhaskara, 2012) ada lima faktor sosial yang mempengaruhi alih fungsi lahan, yaitu: perubahan perilaku, hubungan pemilik dengan lahan, pemecahan lahan, pengambilan keputusan, dan apresiasi pemerintah terhadap aspirasi masyarakat.

Pembangunan sektor perkebunan di Kabupaten Pasaman Barat khususnya komoditas tanaman kelapa sawit merupakan suatu bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan mewujudkan peningkatan pendapatan petani, selanjutnya usaha pembangunan perkebunan diarahkan pada pemerataan

(5)

pembangunan. Pembangunan sektor perkebunan terkait dengan upaya membuka kesempatan kerja, peningkatan ekspor, pemenuhan industri dalam negeri, pertumbuhan pembangunan, dan penciptaan pusat pertumbuhan wilayah ekonomi baru (Devung dalam Bhakara 2005).

Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam membentuk perekonomian di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Sektor ini memberikan peranan yang sangat besar dalam pembentukan Pendapatan, kini peranannya semakin berkurang disebabkan karena menyusutnya lahan pertanian.

Berdasarkan observasi awal peneliti pada tanggal 03 Juni 2015 dalam kurun waktu tahun 2007-2011 terjadi penyusutan lahan sawah, penyusutan luas lahan pertanian berbanding terbalik dengan peningkatan luas lahan sektor perkebunan yang meningkat. Transformasi lahan ini berdampak pada perubahan tingkat kesejahteraan petani yang melakukan transformasi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit. Adanya perkebunan kelapa sawit yang terdapat Di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ternyata mengakibatkan sebagian petani mengalihfungsikan lahan pertanian yang mereka miliki. Berdasarkan hal tersebut diduga ada beberapa alasan petani melakukan alih fungsi lahan, antara lain:

kebijaksanaan pemerintah daerah, latar belakang pendidikan, pendapatan rendah, menyempitnya luas areal, biaya produksi, dan nilai jual. Selain itu, tingkat pendapatan antara petani padi dan petani kelapa sawit di Kecamatan Kinali relatif berbeda.

Beralihnya mata pencaharian masyarakat dari yang semula petani padi menjadi petani kelapa sawit merubah pola kehidupan para petani. Salah satu contoh yang ada pada masyarakat petani Di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan

Kinali Kabupaten Pasaman Barat yaitu meningkatnya gaya hidup para petani.

Peningkatan jumlah petani tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah keluarga sejahtera, justru sebaliknya mengalami penurunan. Terkait dengan adanya perubahan mata pencaharian dari petani padi menjadi petani kelapa sawit menyebabkan pendapatan masyarakat menjadi ikut berubah, akan tetapi perubahan pendapatan yang diperoleh tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Kondisi umum masyarakat Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat relatif sama di mana mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah sebagai petani tanaman padi. Namun beberapa tahun terakhir akibat terjadi transformasi lahan berubah menjadi petani kebun kelapa sawit. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Tentang Konversi Lahan Pertanian Padi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian dan tujuan penelitian.

Jenis penelitian ini yaitu kualitatif.

Moleong (2010:6) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mnggunakan perhitungan atau tidak menggunakan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Pemelihan informan penelitian dilakukan secara teknik snow ball Sampling, yaitu teknik pengambilan sumber data, yang pada awalnya

(6)

jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2011). Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan konversi lahan pertanian padi ke perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat dan yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Dinas pertanian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang akan dilakukan dengan teknik wawancara, pengamatan dan dokumentasi untuk memperoleh kebenaran keadaan dilapangan.

Teknik analsis data dalam penelitian ini adalah proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik menguji keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan diskusi teman sejawat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian dan pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang konversi lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinalai Kabupaten Pasaman Barat. Studi tentang konversi lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinalai Kabupaten Pasaman Barat meliputi:

meliputi : 1). Pendapatan petani padi setelah mengkonversikan lahannya keperkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, 2).

Gaya hidup petani padi setelah mengkonversikan lahan pertanian padi keperkebunan kelapa sawit Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, 3). Cara pengelolaan lahan yang dilakukan petani

padi dalam mengkonversikan lahan pertanian padi keperkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Pertama, hasil temuan menggambarkan perencanaan kehutanan dalam pendapatan petani padi sawah setelah melakukan konversi lahan padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi yaitu setelah melakukan konversi lahan masyarakat Sidodadi pendapatannya mengalami peningkatan sehingga masyarakat sidodadi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pokok, pendidikan dan lain sebagainya. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan penerimaan bersih. Pendaptan kotor atau penerimaan total adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi ( Rahim, dkk : 2007).

Kedua, hasil temuan menggambarkan gaya hidup masyarakat sidodadi setelah melakukan konversi lahan yaitu gaya hidup masyarakat sidodadi setelah konversi lahan mengalami peningkatan karna bisa di lihat dari bentuk rumahnya, yang dulu permanen dan sekarang sudah permanen, kemudian sudah memiliki kendaraan lebih dari satu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan penerimaan bersih. Pendaptan kotor atau penerimaan total adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi ( Rahim, dkk :2007).

Istilah gaya hidup (lifestyle) sekarang ini kabur. Sementara istilah ini memiliki arti sosiologis yang lebih terbatas dengan merujuk pada gaya hidup khas dari berbagai kelompok status

(7)

tertentu, dalam budaya konsumen kontemporer istilah ini mengkonotasikan individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri yang semu. Tubuh, busana, bicara, hiburan saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman, rumah, kendaraan dan pilihan hiburan, dan seterusnya dipandang sebagai indikator dari individualitas selera serta rasa gaya dari pemilik atau konsumen (Fatherstone dalam Sudarwati, 2007).

Ketiga, hasil temuan menggambarkan bahwa Pengelolaan lahan yang di lakukan petani melakukan konversi lahan perkebunan kelapa sawit di desa sidodadi, Pengelolaan kebun sawit sama dengan pengelolaan kebun sawit pada umumnya, yang dipergunakan alat- alat seperti parang, cangkul, singso dan lain-lain, dengan menggunakan tenaga kerja 2 sampai 3 orang dengan biaya yang di keluarkan ± Rp. 300.000 perhari.

Menurut Hermon (2006) pengolahan tanah pada dasarnya adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Disamping untuk menggemburkan tanah, pengolahan lahan juga dimaksudkan pula untuk membalik tanah agar sisa-sisa tanaman terbenam sehingga tidak menimbulkan kompetisi terhadap tanaman yang dibudidayakan, namun dapat bermanfaat sebagai pupuk.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendapan petani setelah melakukan

konversi lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi yaitu setelah melakukan konversi lahan masyarakat Sidodadi pendapatannya mengalami peningkatan sehingga masyarakat Sidodadi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari

seperti kebutuhan pokok, pendidikan dan lain sebagainya.

2. Gaya hidup masyarakat Sidodadi setelah melakukan konversi lahan yaitu gaya hidup masyarakat Sidodadi setelah konversi lahan mengalami peningkatan karna bisa di lihat dari bentuk rumahnya, yang dulu permanen dan sekarang sudah permanen, kemudian sudah memiliki kendaraan lebih dari satu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

3. Pengelolaan lahan yang di lakukan petani melakukan konversi lahan perkebunan kelapa sawit di nagari Sidodadi, pengelolaan kebun sawit sama dengan pengelolaan kebun sawit pada umumnya, yang dipergunakan alat-alat seperti parang, cangkul, sinsaw dan lain-lain, dengan menggunakan tenaga kerja 2 sampai 3 orang dengan biaya yang di keluarkan

± Rp. 300.000 perhari.

Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1.

Diharapkan pada petani dapat meperdulikan pendapatan untuk kebutuhan keluarga dan anaknya.

2.

Diharapkan pada penulis agar dapat membantu dalam memberi informasi kepada petani padi sawah yang mengkonversikan lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit.

3.

Sebagai acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, panji. 2009 . Psikologi kerja.

Jakarta : Rineka Cipta.

Bastian, Leli. 2011. Studi Tentang

Petani Karet di Desa IV Koto

Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya. Skripsi : STKIP

PGRI sumatra barat.

(8)

Bhaskara, Adhi Yudha, dkk. 2005.

Pengaruh Transformasi lahan Pertanian Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap

Tingkat Kesejahteraan Petani Di Kecamatan Babulu

Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal. Hlm. 1.

Bungin, Burhan. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Garfindo. Persada.

Hermon, Dedi. 2006. Geografi Tanah.

Padang : UNP Pres.

Kuardinto, Dedi. 2009 . Alih fungsi lahan pertanian sawah ke tanaman kelapa sawit. Jurnal : Universitas Gadja Mada.

Kuswana. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Pustaka Setia

Listyorini, Sari, 2012. Analisis faktor- faktor gaya hidup dan

pengaruhnya terhadap rumah pembelian sederhana. Jurnal Vol 1 No 1. Universitas Brawijaya Malang.

Maleong, J. Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Prosdakarya.

Ptilima, Hamid. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfa Beta.

Suripin, M. Eng . 2004. Pelestarian sumber daya tanah Dan air.

Yogyakarta: Andi

Silvia, Voni. 2014. Konversi lahan pertaniaan padi sawah ke perkebunan sawit di kenegariaan tigo koto silungkang kecamatan

palembayan kabupaten agam.

Skripsi. STKIP PGRI sumbar Sugiono. 2011. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung : Alfa Beta

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan masyarakat di wilayah pemekaran Kabupaten Muratara di Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara dilihat dari pendapatan tetap masyarakat sangat meningkat dari sebelumnya, karena