• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

MOTIVATION SOCIETY IN GARDENING LIME

(CITRUS AURANTIFOLIA SWINGLE) SUB IN KENAGARIAN GUGUAK KOTO VII SIJUNJUNG

By :

Aprilizarnita*Yeni Erita**Nefilinda*

*

Geography Education College Student STKIP PGRI Western Sumatera*

Geography EducationLecturers of STKIP PGRI Western Sumatera**

ABSTRACT

Plants lime is one example of plants that grow fast and spread all over Indonesia community is getting to know that lime has many benefit and usability, price of lemon is high and the demand for lime in the market is increasing and treatment of lime that is easier to make people are motivated to gardening lime. The aim of this study was to obtain data and information about people's knowledge in gardening lemon, lime market demand, the market price of lemon, lime treatment plant in Koto subdistrict Guguak Kenagarian Sijunjung VII. This type of research is qualitative intend to disclose the motivation of people in gardening lime. The study was conducted in Nagari Koto subdistrict Guguak VII Sijunjung. Data collected by observation, interview and documentation. Informants in this study were taken by Snowball sampling (snowball). When the study was conducted from February 5 until February 21, 2016. The results showed that people in the District of Koto VII Guguak Kenagarian Sijunjung motivated to gardening lime, namely: (1) the knowledge society in gardening lime is very good, people know ways- gardening lime from own experience that is by seeing the neighbor who had a long and successful gardening lemon, lime understand the use and marketing. (2) The market demand lime Guguak village very much, judging from the spread of collectors who are always ready to accommodate the harvest of society.

(3) Orange juice prices are high and relatively stable price revolution when compared with continuous rubber prices plummeted. (4) Treatment lime plant is very easy, as the seeds are easily obtained, namely by grafting plants themselves, once in six months fertilizing, spraying when plants begin to bear fruit, and cleaned or weeded from weeds.

(3)

2

MOTIVASI MASYARAKAT DALAM BERKEBUN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA SWINGLE) DI KENAGARIAN GUGUAK

KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG

Oleh:

Aprilizarnita*Yeni Erita**Nefilinda**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu contoh tanaman yang tumbuh subur dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat semakin tahu bahwa jeruk nipis ini memiliki banyak kasiat dan kegunaan, harga jeruk nipis yang tinggi serta permintaan jeruk nipis dipasaran yang semakin meningkat dan perawatan jeruk nipis yang lebih mudah membuat masyarakat termotivasi untuk berkebun Jeruk nipis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengetahuan masyarakat dalam berkebun jeruk nipis, permintaan jeruk nipis dipasaran, harga jeruk nipis dipasaran, perawatan tanaman jeruk nipis di kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif bermaksud mengungkapkan motivasi masyarakat dalam berkebun jeruk nipis. Penelitian dilakukan di Nagari Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini diambil secara Snowball Sampling (bola salju). Waktu penelitian dilakukan mulai dari tanggal 5 Februari sampai dengan 21 Februari 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung termotivasi untuk berkebun jeruk nipis yaitu : (1) Pengetahuan masyarakat dalam berkebun jeruk nipis sangat baik, masyarakat mengetahui cara-cara berkebun jeruk nipis dari pengalaman sendiri yaitu dengan cara melihat tetangga yang telah lama berkebun jeruk nipis dan sukses, mengetahui kegunaan jeruk nipis dan pemasarannya. (2) Permintaan pasar jeruk nipis di nagari Guguak sangat banyak, dilihat dari tersebarnya pengepul yang selalu siap menampung hasil panen masyarakat. (3) Harga Jeruk nipis yang tinggi dan perkisaran harga yang relatif stabil apabila dibandingkan dengan harga karet yang terus menerus anjlok. (4) Perawatan tanaman jeruk nipis yang sangat mudah, seperti memperoleh bibit yang mudah yaitu dengan mencangkok tanaman sendiri, pemupukan enam bulan sekali, penyemprotan ketika tanaman mulai berbuah, dan dibersihkan atau disiangi dari rumput liar.

PENDAHULUAN

Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu contoh tanaman yang tumbuh subur dan tersebar di seluruh Indonesia, permintaan akan jeruk nipis ini sangatlah besar karena jeruk nipis sangat besar manfaatnya bagi manusia,seperti sebagai pelengkab bumbu masakan, diolah menjadi minuman segar, sebagai pembuat asam sitrat, sebagai obat- obatan, sebagai bahan dasar produk-produk kecantikan saat ini lihat saja banyak produk kecantikan yang mencantumkan jeruk nipis sebagai bahan dasar dari produk tersebut dan lain sebagainya, Dewi (2012).

Sumatera merupakan Barat provinsi yang mayoritas mata pencarian penduduknya bergerak di bidang pertanian

dan perkebunan. Berbagai jenis tanaman perkebunan di usahakan oleh masyarakatnya. Kabupaten Sijunjung terletak di provinsi Sumatera Barat, di kabupaten ini terkenal dengan banyaknya aneka buah-buahan seperti Durian, lansek manih, rambutan dan lain sebagainya. Selain aktifitas pertanian seperti menggarap sawah masyarakat Sijunjung juga gemar berkebun, tanaman perkebunan yang sangat terkenal di sini adalah karet. Masyarakat Sijunjung tidak akan pernah membiarkan tanahnya kosong begitu saja tanpa mengolahnya untuk dijadikan sebagai lahan pertaniannya.

Nagari Guguak Kecamatan Koto VII terletak di kabupaten Sijunjung dengan luas wilayah adalah 3.221,70 ha, penggunaan lahannya berupa penakaran 57 ha, tegalan

(4)

3

100 ha, pengembalaan 3 ha, perairan 3 ha, sawah 726 ha, tanah terlantar 27 ha, hutan rakyat 517 ha, perkebunan 411 ha, tanaman perkebunan yang sangat terkenal disini adalah tanaman karet.

Selain tanaman karet masyarakat di Nagari Guguak mengisi lahan perkebunannya dengan tanaman jeruk nipis, dulu keinginan masyarakat untuk berkebun jeruk nipis ini tidak terlalu besar hal ini di lihat dari sedikitnya di jumpai tanaman jeruk nipis, namun akhir-akhir ini motivasi masyarakat dalam berkebun jeruk nipis sangatlah besar, di lihat dari banyaknya lahan-lahan pekarangan maupun lahan perkebunannya yang digunakan untuk berkebun jeruk nipis ini, bahkan ada sebagian masyarakat yang rela mengganti lahan perkebunan yang dulunya diisi dengan tanaman karet menjadi lahan perkebunan tanaman jeruk nipis. Hal ini diduga karena semakin tingginya pengetahuan masyarakat tentang tanaman jeruk nipis ini baik itu dari segi tata cara dan tekhnik penanaman maupun pengetahuan tentang manfaat serta kegunaan dari buah jeruk nipis, harga jeruk nipis yang tinggi, semakin meningkatnya permintaan jeruk nipis dipasaran, serta perawatan tanaman jeruk nipis yang mudah.

Variasi penggunaan lahan jeruk nipis ini berupa tanaman yang sudah siap panen maupun tanaman yang baru saja di tanam serta lahan-lahan baru yang akan ditanami masyarakat dengan tanaman jeruk nipis.

(kantor pertanian kecamatan koto VII kabupaten Sijunjung 2015)

Berdasarkan Observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 15 Maret tahun 2015 penulis melihat bahwa masyarakat di nagari Guguak kecamatan Koto VII ini termotivasi untuk berkebun jeruk nipis karena harga karet yang terus menurun sementara karetlah ciri khas atau tanaman perkebunan yang sangat terkenal di daerah kabupaten sijunjung tidak terkecuali nagari Guguak ini, harga jeruk nipis yang tinggi, perawatan yang lebih mudah apabila di bandingkan dengan tanaman karet sehingga masyarakat lebih cepat mengetahui dan belajar cara dan tekhnik dalam mengusahakan perkebunan jeruk nipis ini, permintaan pasar jeruk nipis semakin meningkat. Menurut keterangan Abdul Ghafar (penyuluh pertanian nagari Palaluar) menyatakan bahwa semangat masyarakat

untuk berkebun jeruk nipis ini memang terlihat baru-baru ini.

Berdasarkan Latar belakang penelitian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Motivasi Masyarakat dalam Berkebun Jeruk Nipis Di Kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung”

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif. Hal ini senada dengan pendapat Moleong (2010:6), bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian minsalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada satu konteks khusus yangalamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Informan penelitian ini diambil secara Snowball Sampling(Bola Salju), dimana Snowball Sampling ini adalah teknik penentuan informan yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama- lama menjadi besar. Dalam penentuan informan, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah informan semakin banyak (Sugiyono, 2013:85).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara sebagai berikut: observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka hasil tersebut di atas akan dibahas lebih lanjut dalam bentuk uraian pembahasan motivasi masyarakat dalam berkebun jeruk nipis di kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung.

(5)

4

Pertama pengetahuan masyarakat dalam berkebun Jeruk nipis di Kenagarian Guguak kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung terdiri dari ; Pengetahuan dalam mendapatkan bibit Jeruk nipis yaitu masyarakat mendapatkan bibit dengan cara mencangkok dahan tanaman jeruk nipis itu sendiri, mengetahui cara-cara berkebun Jeruk nipis, mereka mengetahuinya dengan melihat tetangga atau teman yang telah berhasil dan sukses dalam berkebun Jeruk nipis masyarakat mengetahui bahwa jeruk nipis memiliki banyak kegunaan dan memang sangat dibutuhkan semua orang seperti untuk bahan dasar pembuatan kosmetik, aneka minuman, obat-obatan, bahan pembuatan sabun, sebagai tambahan bumbu masakan dan lain sebagainya.

Masyarakat juga mengetahui bahwa jeruk nipis itu di pasarkan bukan saja di dalam daerah tetapi untuk di pasarkan ke luar daerah yaitu ke daerah Pekanbaru, Batam, dan ke pulau Jawa. Dengan demikian masyarakat tidak ada keraguan untuk mengembangkan tanaman jeruk nipis ini.

Hal ini sesuai dengan pendapat Jalaludin (2013:87) Proses memperoleh pengetahuan ini terkesan sangat sederhana.

Dimulai dari pengamatan terhadap gejala alam ataupun peristiwa yang terjadi di sekitar. Kemudian dicari hubungan sebab- akibat, lalu diambil kesimpulan.Tanpa dilakukan analisis dan pengujian lebih lanjut berdasarkan prosedur keilmuan. Oleh karena itu kesimpulan yang diambil mungkin saja bersifat kebetulan atau kebenaran yang berlaku sesaat. Bisa saja pada fenomena dan peristiwa yang sama, suatu saat memang benar, tapi dikali yang lain dan di tempat lain, ternyata hasilnya berbeda. Hasil kesimpulan sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya secara empiris.

Kedua permintaan jeruk nipis di Pasaran Kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung, masyarakat sangat mudah sekali memasarkan hasil panen jeruk nipis yaitu banyaknya pengepul yang siap menunggu hasil panen masyarakat dan mereka langsung membeli ke lokasi kebun-kebun masyarakat petani jeruk nipis dan itu sangat memudahkan sekali jadi masyarakat tidak susah - susah lagi membawa hasil panennya ke Pasar. Para pengepul datang dari berbagai daerah ada yang dari Nagari Guguak itu sendiri yaitu

masyarakat yang berperan sebagai penani jeruk nipis sekaligus merangkap menjadi pengepul hasil panen masyarakat petani jeruk nipis lainnya, ada juga dari luar daerah seperti dari Batusangkar, bahkan ada yang datang langsung dari Pulau Jawa itu sendiri.

Sesuai dengan pendapat Dewi (2012) dalam bukunya mengatakan buah jeruk nipis kini mulai menunjukkan peningkatan jumlah konsumsinya di dunia. Begitu juga di Indonesia, hadirnya kesadaran akan obat- obat herbal dan tradisional membuat masyarakat kembali peduli dengan lingkungan sekitarnya. Pada tahun 1999 – 2000 konsumsi jeruk nipis di Amerika perkapita menurun sebanya 24%. Setelah itu konsumsi jeruk nipis naik hingga dua kali lipat, menurut departemen pertanian Amerika. Seperti jeruk nipis Persia atau disebut juga jeruk nipis eksotis karena dapat melambungkan kesuksesan petani California dalam penjualan jeruk nipis di pasar domestik. Seperti yang dikatakan Huffpost

“jeruk nipis tampak seperti sebuah bagian integral dari supermaket dan restoran.

USDA (United State Departement of Agriculture) memiliki data statistik bahwa konsumsi jeruk nipis di Amerika per kapita pada tahun 1970 lebih besar dibandingkan pada tahun 2009.

Prospek agribisnis jeruk nipis cukup cerah karena permintaan terhadap produk jeruk nipis, baik buah segar maupun hasil olahannya seperti untuk bahan kosmetik, obat-obatan, tambahan bumbu masakan dan bahan pembuatan sabun. cenderung tentu meningkat dari tahun ke tahun. Informasi peluang pasar jeruk nipis dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya media massa dan media elektronik. Permintaan jeruk nipis di berbagai kota di Indonesia sangat beragam : di Jakarta lebih dari satu ton/hari, di Purwokerto dan sekitarnya mencapai enam ton/bulan, di Malang dan Surabaya masing-masing tidak kurang dari satu ton/minggu, sedangkan di Bali dan Kalimantan mencapai 10 ton/minggu, Dewi (2012 : 135)

Ketiga Harga jeruk nipis di kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunnjung yaitu harga jeruk nipis yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan harga karet, perkisaran harga jeruk nipis menurut permintaan pasar, apabila permintaan jeruk nipis banyak sedangkan hasil panennya

(6)

5

sedikit maka harga jeruk nipis tinggi dan sebaliknya jika panen melimpah maka harganya relatif rendah akan tetapi masyarakat tidak mempermasalahkan harga panen jeruk nipis baik tinggi atau rendah karena mereka memandang harga itu relatif stabil karena walaupun harga jeruk nipis rendah itu bisa diimbangi dengan Hasil panen yang sangat banyak. Perkisaran harga jeruk nipis yaitu ketika harga turun yaitu perkilonya mencapai tiga ribu rupiah sedangkan jika harga jeruk nipis tinggi harganya mencapai lima belas ribu rupiah per kilo.

Sesuai dengan pendapat Wibowo dan Supriadi (2013 : 185) harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran, apabila suatu barang langka dan banyak diminta harganya tinggi dan jika suatu barang berlimpah, harganya rendah.

Keempat perawatan tanaman jeruk nipis lebih mudah bila dibandingkan dengan tanaman lain seperti pembibitnya diperoleh dari mencangkok indukan tanaman lama prosesnya mencapai dua sampai tiga bulan, dengan mencangkok ini ketika tanaman ditanam waktu tanam hingga panen akan lebih cepat, setelah cangkoknya jadi maka disiapkan lubang untuk penanaman lubang dibuat dengan diameter 50 cm, dalam 50 cm, setelah itu masukkan pupuk kompos atau pupuk kandang sekitar 2 kg, biarkan selama dua minggu, pemupukan yang dilakukan enam bulan sekali, penyiangan yang dilakukan apabila ada rumput liar atau tanaman pengganggu, dan disemprot ketika berbuah. Sesuai dengan pendapat Daryus (2007:6) perawatan adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.

Menurut Soedarya (2010 : 85 - 113) perawatan jeruk nipis meliputi :

1. Penyulaman adalah pergantian tanaman, yang dilakukan apabila dalam waktu 2 minggu setelah tanam, bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal, seperti mati, atau terkena hama dan penyakit.

2. Penyiangan Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.

3. Pembubunan Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.

4. Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit.

Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol.

Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.

5. Pemupukan

Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:

a. 1 bulan : Urea=100; ZA=200;

TSP=25; ZK=100; Dolomit=20 ; P.kandang=20 kg/tan.

b. 2 bulan : Urea=200; ZA=400;

TSP=50; ZK=200; Dolomit=40 ; P.kandang=40 kg/tan.

c. 3 bulan : Urea=300; ZA=600;

TSP=75; ZK=300; Dolomit=60 ; P.kandang=60 kg/tan.

d. 4 bulan : Urea=400; ZA=800;

TSP=100; ZK=400; Dolomit=80 ; P.kandang=80 kg/tan.

e. 5 bulan : Urea=500; ZA=1000;

TSP=125; ZK=500; Dolomit=100 ; P.kandang=100 kg/tan.

f. 6 bulan : Urea=600; ZA=1200;

TSP=150; ZK=600; Dolomit=120 ; P.kandang=120 kg/tan.

g. 7 bulan : Urea=700; ZA=1400;

TSP=175; ZK=700; Dolomit=140

;P.kandang=140 kg/tan.

h. 8 bulan : Urea=800; ZA=1600;

TSP=200; ZK=800; Dolomit=160

;P.kandang=160 kg/tan.

i. >8 bulan : Urea >1000; ZA=2000;

TSP=200; ZK=800;

Dolomit=200;P.kandang=200 kg/tan.

(7)

6

6. Pengairan dan Penyiraman Penyiraman jangan berlebih. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

7. Penjarangan Buah

Pada saat pohon jeruk nipis berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas buah. Buah yang dibuang meliputi buah sakit, tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai.

Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2-3 buah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Motivasi masyarakat dalam berkebun jeruk nipis di Kenagarian Guguak Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung dapat disimpulkan bahwa masyarakat termotivasi berkebun Jeruk nipis karena :

1. Pengetahuan masyarakat dalam berkebun jeruk nipis sangat baik, masyarakat mengetahui cara-cara berkebun jeruk nipis dari pengalaman sendiri yaitu dengan cara melihat tetangga yang telah lama berkebun jeruk nipis dan sukses, mengetahui kegunaan jeruk nipis dan pangsa pasarnya.

2. Permintaan pasar akan jeruk nipis di nagari Guguak sangat banyak, dapat dilihat dari tersebarnya para pengepul yang selalu siap menampung hasil panen masyarakat.

3. Harga Jeruk nipis yang tinggi dan perkisaran harga yang relatif stabil stabil apabila dibandingkan dengan harga karet yang terus menerus anjlok.

4. Perawatan tanaman jeruk nipis yang sangat mudah, seperti memperoleh bibit yang mudah yaitu dengan mencangkok tanaman sendiri, pemupukan enam bulan sekali, penyemprotan ketika tanaman mulai berbuah, dibersihkan atau disiangi dari rumput liar.

DAFTAR PUSTAKA

Aak. (1994). Budidaya Tanaman Jeruk.

Yogyakarta : Kanisius

Afifuddin, Saebani. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Pustaka Setia.

Arifin ,Zainal. (2015). Motivasi Masyarakat Petani Sawah Ke Industri Pembuatan Batu Bata Di Nagari Persiapan Sitombol Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman. (skripsi).

Padang : Program Studi Pendidikan Geografi sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Dewi, Desintya. (2012). Kasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Surabaya : Stomata.

Geugeus Istifany Hag, Anna Permana Sari, Hayat Sholihin .(2010). Efektifitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Bandung : Jurnal jurusan kimia FPMIPA UPI.

Jalaluddin. 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nainggolan, Kaman. (2005). Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Jakarta : PT Gramedia.

Rahardjo, Agustinus Hantoro Djoko. (2012).

Efektivitas Jeruk Nipis Dalam Menurunkan Bakteri Salmonella Dan Escherichia Coli Pada Dada Karkas Ayam Broiler. Jurnal : Universitas Jenderal Sudirman.

Rianovita. (2014). Motivasi Petani Dalam Menanam tanaman Holtikultura Di Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok . (skripsi). Padang : Program Studi Pendidikan Geografi sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Salam, Burhanuddin. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.

(8)

7

Saebani. (2012). Pengantar Antropologi.

Bandung : Pustaka Setia

Saebani, Beni Ahmad. (2010) Metode Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Soedarya, Arief Prahasta. (2010). Agribisnis Jeruk. Bandung : CV Pustaka Grafika.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sumber : Kantor Wali Nagari Guguak Susanto, Agus. (2013). Pengaruh Promosi,

Harga Dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Karangmlati Demak. (jurnal) : jurusan manajemen Fakultas ekonomi universitas negeri semarang.

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT. Bumi Aksara Wibowo, Sukarno & Supriadi, Dedi. (2013).

Ekonomi Mikro Islam. Bandung : pustaka setia.

Winardi, (2011). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta : Rajawali Pres.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpullan sebagai berikut: 1 sarana dan prasarana yang diperlukan dalam membangun gedung sarang burung walet belum sesuai dalam hal