• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ARTIKEL - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

0

DAMPAK PERUBAHAN LOKASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI PADANG ARO KECAMATAN SANGIR

KABUPATEN SOLOK SELATAN

ARTIKEL

MIKI YULI PUTRA GARMIDO NPM. 09070150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2016

(2)

1

(3)

2

DAMPAK PERUBAHAN LOKASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

Di Nagari Padang Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan

Oleh :

Miki Yuli Putra Garmido1), Dr. Ansofino, M.Si2)., Marleni, M.Pd3) Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

This research aim to get information about impact transfer of Field market location of Aro to social and economic social In Nagari Field of Aro District Of Sangir Sub-Province of Solok South. This research use functional structural theory, which assume market as a system. Method qualitative with descriptive research type. Result of research of menunjukan that Reason of government conduct transfer of market location seen at reason of economics and arrange location. Reason of economics, transfer of market location make of some of natural merchant of degradation of its earnings and there is from merchant of its learnings mount. Reason arrange location transfer of market location represent a[n governmental effort form of Sub-Province of Solok South in improve;repairing to arrange situation, market location and region of Nagari Field of Aro which wide of old market location only 1Ha while new market location 4Ha.

1)Mahasiswa penulis Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi untuk wisuda periode Oktober 2016

2) Pembimbing I, dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3) Pembimbing II, dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

3 PENDAHULUAN

Penambahan jumlah pasar disesuaikan dengan ukuran pelayanan pasar. Menurut Blair dalam (Ansofino, 2014:83), ada tiga faktor yang menentukan ukuran area pasar bagi produk barang dan jasa tertentu:

(1) jika economic of scale signifikan, maka produsen akan mampu menutup karugian dan tambahan biaya transportasi dari pelayanan pasar yang lebih jauh;. (2) kepadatan permintaan (demand density) adalah jumlah yang diminta per unit barang dan jasa per orang dikalikan dengan besarnya jumlah penduduk. Besarnya demand density akan semakin besar pula produsen beroperasi di area pasar tertentu;. (3) pengaruh biaya transportasi pada ukuran pasar. Biaya transportasi rendah menyebabkan ukuran pasar meningkat untuk beberapa produk barang dan jasa. Jika skala ekonomi ada dan biaya transportasi menurun, maka barang dan jasa dapat disediakan lebih murah di setiap lokasi, termasuk di luar batas pelayanan pasar.

Penentuan lokasi pasar untuk tambahan pasar baru ditentukan oleh kepadatan penduduk, menurut Isard (Ansofino, 2014:84), kelengkapan sarana publik pada setiap nagari dan kecamatan, serta jenis komoditas khusus yang belum ada fasilitas pasarnya seperti, pasar ternak dan lain-lain. Disamping itu juga dikaitkan dengan jaringan kerja pasar antara pasar tradisional, pasar satelit dan pasar induk, sehingga akhirnya

terbentuk struktur pasar yang berhierarki dan membentuk jaringan kerja pasar yang efisien.

Perkembangan suatu pasar dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya perubahan dalam masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari masyarakat tanpa pasar hingga masyarakat berorientasi pasar (dari Pasar tradisional ke pasar modern).

Menurut Polanyi dalam Linda Elida (2005)Pasar adalah suatu institusi ekonomi terpenting dan merupakan suatu jalan hidup komunitas untuk transformasi sosial, budaya dan politik. Polanyi menyebutkan dengan istilah ”Transformasi Besar” (Great Transformation).

Dalam perkembangan suatu pasar selalu mengalami perubahan, baik pemekaran bangunan serta luas arealnya maupun jumlah pedagangnya. Ada pedagang baru masuk dan ada pula pedagang yang keluar atau pindah ke tempat lain. Apabila pedagang yang masuk lebih banyak daripada yang keluar, maka akan menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan tempat berjualan.Sejalan dengan pembangunan ekonomi, khususnya dalam lingkup pasar, tidak terlepas dari pembangunan Daerah atau Wilayah. Pembangunan ekonomi yang bersifat regional khususnya dalam Otonomi Daerah fokus perhatian pembangunan diarah pada pemerataan kesejahteraan, sehingga konsekuensinya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

(5)

4 Aspek pembangunan ini sangatlah luas antara lain aspek sosial, budaya, ekonomi, politik dan ilmu pengetahuan. Diantara aspek- aspek tersebut pembangunan sosial ekonomi merupakan aspek yang sangat esensial dalam menunjang pembangunan daerah. Pembangunan sosial ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya.

Kegiatan pembangunan sosial ekonomi selalu dipandang sebagai sebahagian dari keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh masyarakat.

Pembangunan sosial ekonomi meliputi suatu usaha masyarakat untuk mengembangkan kegiatan sosial ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya, sedangkan keseluruhan usaha pembangunan meliputi juga usaha- usaha pembangunan politik dan kebudayaan.

Dengan demikian,

pembangunan sosial ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno, 1985). Dalam pembangunan tersebut terkait masalah pengolahan dan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang berfungsi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Pasar tradisional Padang Aro sering becek dan kotor. Kondisi

beceknya pasar dipicu karena drainase pasar belum tertata rapi.

Sementara di bagian dalam pasar belum ada penataan air permukaan sehingga genangan air bercampur sampah sayur dan buah berubah menjadi lumpur menghitam.

Tidak hanya drainase, penataan pedagang juga belum baik. Pedagang sayur terkadang berada di sebelah pedagang pakaian, pedagang ikan dan ayam potong bersebelahan dengan pedagang makanan. Dan banyak lagi kondisi yang kurang enak dipandang mata, belum lagi bila dikaji berdasarkan kesehatan lingkungan.

Dalam hal ini, pemerintah daerah sebagai administrator dan pengambil kebijaksanaan ini tidak hanya di pandang dari satu sisi yang menguntungkan saja, namun harus

menyeluruh berdasarkan

pertimbangan dan bahwa kebijaksanaan dan keputusan yang di ambil adalah untuk tujuan pembangunan sektor ekonomi dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan pengadanaan sarana-sarana perekonomian (pasar).

Dapat dikatakan bahwa pengambilan kebijaksanaan atau keputusan melalui perencanaan fisik tersebut adalah jalan yang terbaik, yang mana hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa rencana fisik tersebut akan ada gunanya dan dapat pula di terima masyarakat dan para pedagang.

(6)

5 Berdasarkan dari uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Pasar Raya Padang Aro ini, dengan judul penelitian “Dampak Perubahan Lokasi Pasar Tradisional Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Nagari Padang Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan”.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini adalah metode penelitian ilmu-ilmu sosial

yang mengumpulkan dan

menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan- perbuatan manusia, bukan menganalisis angka-angka. Metode ini yang sering digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, karena bertujuan mendeskripsikan hal-hal yang terjadi pada saat sekarang atau informasi- informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.

Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya atau orang lain ataupun suatu kejadian kepada peneliti yang dipahami sebagai

subjek, dalam pemilihan informan adalah orang yang benar-benar paham dengan segala situasi dan kondisi penelitian dan menguasai permasalahan penelitian (Moleong, 1990:90).

Informan penelitian merupakan subjek yang memahami objek penelitian. Informan ini ditentukan setelah peneliti menentukan informan kunci (key informants) dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan berikutnya.

Setiap informan memberikan alasan masing-masing yang dapat dijadikan pedoman untuk menganalisa dan menjelaskan bagaimana pendapatan pedagang setelah perpindahan dari pasar lama ke pasar baru, sehingga informasi yang didapatkan bisa menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jenis data yang digunakan adalah dataprimer dan data sekunder. Dataprimer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya atau dari responden yang menjadi subjek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua), seperti diperoleh dari instansi- instansi, lembaga atau institusi dan lain-lain.

Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer yang diperoleh langsung dari responden

(7)

6 mengenai variabel penelitian yaitu pedagang yang ada di Pasar Padang Aro, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Pasar Padang Aro.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui Dinas PasarPadang Aro dengan pencatatan dan dokumen sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian.

Mereduksi data bearti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang bermakna.

Penyajian data merupakan penggambaran dari keseluruhan kelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca secara menyeluruh sehingga peneliti dapat memahami jawaban dan permasalahan yang diteliti.

Data yang telah diperoleh dan diolah, disimpulkan sesuai dengan klasifikasi data yang menunjuk suatu konfigurasi yang utuh. Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan dengan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil

Kabupaten Solok Selatan Secara resmi berdiri tanggal 7 Januari 2004 bersama dua Kabupaten pemekaran lainnya di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Darmas Raya berdasarkan UU no 34 tahun 2003. Secara astronomis, Kabupaten Solok Selatan terletak antara 01º 17’ 13’ - 01º 46’

45” Lintang Selatan dan 100º 53’ 24’

- 101º 26’ 27’ Bujur Timur.

Kabupaten Solok Selatan mempunyai luas wilayah sekitar 3.346,20 Km² dengan berbatasan langsung dengan:

Sebelah Barat : Kabupaten Pesisir Selatan

Sebelah Timur : Kabupaten Darmas Raya

Sebelah Utara : Kabupaten Solok Sebelah Selatan : Kabupaten Kerinci (Prov Jambi)

Penduduk Kabupaten Solok Selatan tahun 2012 berjumlah sebanyak 148.436 jiwa, mengalami pertambhan sebanyak 25.055 jiwa dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah sebanyak 123.381 jiwa. Dengan demikian rata-rata tingkat laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Solok Selatan sebesar 2,70% (Periode 2005-2012). Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Solok Selatan dari tahun 2005-2012

(8)

7 Pasar Padang Aro pada awalnya adalah Pasar Lubuk Gadang atau pasar nagari yang berdiri sejak zaman Belanda sampai tahun 1970, yang dikelola oleh niniak mamak.

Pada tahun 1970 Pasar pindah ke Padang Aro karena persimpangan Padang Aro telah rami di tempati oleh pedagang dan pembeli (Pasar singgah) maka Pasar Padang Lubuk Gadang dipindahkan ke Padang Aro (data Primer 2016).

Faktor-faktor yang

mempengaruhi perindahan pasar nagari Padang aro adalah (1) faktor ekonomi Pemerintah ingin memperbaiki APBD daerah. (2) faktor yang kedua adalah faktor lokasi, lokasi pasar lama yang tidak memadai lagi, Pasar lama luasnya 1Ha sedangkan pasar baru luasnya 4Ha.. (3) faktor yang ketiga adalah kebudayaan adalah pasar Padang Aro yang lama tidak tertata dengan rapi sehingga berserakan, hal ini menyebabkan pasar ini terlihat kotor,

Dampak perpindahan lokasi pasar Padang Aro terhadap Pedagang adalah bertambahnya ekonomi pedagang dan meningkatnya APBD daerah, serta tempat pasar baru lebih rapi dan memadai, selain itu tersedianya sarana dan prasarana seperti meshalla, Wc umum, tempat parkir yang luas.

b. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi data di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, menurut pendapat dinas pasarDari segi ekonomi alasannya adalah karena pemerintah juga ingin memperbaiki APBD.

Kalau saja pasar tersebut masih menjadi sektor informal dan tidak terkelola dengan baik maka pemerintah tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Padahal APBD untuk daerah yang bersangkutan bisa memperoleh pemasukan yang banyak dari kegiatan pasar tradisional tersebut. Atas dasar itulah mengapa pemerintah melakukan program untuk merelokasi pasar tersebut ke pasar yang sudah terkelola dengan baik dan ada di bawah naungan Dinas KOPERINDAG. Dengan begitu keuntungan yang diperoleh juga pasti akan memberikan sumbangan untuk APBD.

Pasar Padang Aro yang berlokasi di simpul jalan tidak memadai lagi untuk dikembangkan.

Hal ini disebabkan karena luas pasar yang terbatas. Dan untuk pengembangan pasar dengan cara perluasan pasar juga tidak memungkinkan dilakukan karena pasar dikelilingi oleh pemukiman penduduk. Keterbatasan lahan ini menyebabkan melubernya kegiatan jual beli ke pinggir jalan raya yang menyebabkan kemacetan.

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Transaksi ini

(9)

8 terjadi atas dasar kesepakatan atas dua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli. Di setiap wilayah, khususnya di Indonesia, kita dapat menjumpai pasar dengan mudah.

Karena pasar merupakan sumber kehidupan bagi warga masyarakat maka pasar banyak dijumpai di setiap wilayah di Indonesia.

Kedua, Untuk alasan tata lokasi adalah karena Pasar Padang Aro tersebut ada dibadan jalan pertigaan simpang Padang Aro.

Selain itu tempat parkir yang tidak memadai di pasar itu. Dengan begitu maka sudah tentusangat mengganggu bagi pengguna jalan dari aktivitas pasar. Terkadang juga menjadi becek yang juga disebabkan oleh aktifitaspasar. Selain itu kegiatan pasar tersebut juga mengganggu saluran drainase. Saluran drainase seperti got menjadi tertutup karena adanya penumpukan sampah yangdilakukan oleh pasa pedagang.

Hal tersebut sering kali menjadi penyebab banjir apabilaturun hujan karena air yang mengalir menjadi tidak lancar.Itulah yang membuat pemerintah bersikeras untuk merelokasi Pasar Padang Aro tersebutke tempat yang telah disediakan. Karena di lokasi yang baru pedagang tidak akanmenghadapi maslah seperti itu. Di lokasi yang baru pedagang bisa berdagang dengantenang tanpa harus khawatir akan terkena sengatan matahari di waktu panas dan terkenaair hujan dikala hari hujan. Di lokasi yang baru

bangunannya sudah permanen dan sangatlayak untuk dijadikan sebagai tempat berjualan.

Kondisi jalanan yang becek juga tidakakan ditemukan di pasar yang baru karena sudah terbuat dari semen. Saluran drainasejuga sudah dibuat sesuai kebutuhan sehingga tidak akan terjadi penyumbatan air sepertiyang sering di temui di lokasi Pasar Padang Aro yang lama.Oleh

sebab itu pemerintah

sangatmengharapkan kerjasama yang baik bagi para pedagang agar bersedian untuk direlokasidengan berbagai pertimbangan tersebut.

Semua itu terkait dengan budaya tradisional yang masih dianut oleh penduduksetempat. Menurut Dove budaya tradisional sangat dan selalu terkait dengan prosesperubahan ekonomi, sosial dan politik dari masyarakat pada tempat mana budayatradisional tersebut melekat.

Banyak ilmuwan yang melihat budaya tradisional sebagaikekayaan nasional yang tidak berharga, dan yang lebih sering budaya tradisional seringdianggap sebagai faktor yang mengganggu proses modernisasi atau paling tidak budayatradisional sering dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab terhadap kegagalanmodernisasi.

Pasar tradisional juga merupakan salah satu sistem ekonomi yang masih bersifattradisional, begitu juga Pasar Padang Aro. Pemerintah merasa model seperti initidak akan membawa perkembangan kemajuan

(10)

9 untuk sistem ekonomi di Indonesia.Apalagi keberadaanya seringkali dirasa mengganggu sebab seringkali lokasinya beradadi tempat yang tidak semestinya. Pasar tradisional dipandang sebagai daerah yang kumuhdan ruwet, telah menyebabkan rusaknya keindahan kota serta menimbulkankemacetan lalu lintas. Oleh sebab itu pemerintah berencana untuk merelokasilokasi pasar tersebut ke lokasi pasar yang telah disediakan oleh pemerintah.

Ekonomi suatu masyarakat akan sulit berkembang jika tidak diimbangi dengan adanya kerukunan dan kerja sama yang sinergik. Modal sosial adalah sumber-sumber daya yang berkembang pada seseorang individu atau sekelompok individu seperti kepercayaan, norma-norma sosial, dan jaringan sosial yang memungkinkan terjalinnya kerja sama di antara mereka.

Keuntungan dan kerugian pasti dialami siapa saja dalam kondisi apapun seperti misalnya proses relokasi yang terjadi di Pasar Padang Aro ini. Dan yang paling bisa merasakan keuntungan ataupun kerugian dari proses tersebut adalah para pedagang yang berdagang di lokasi Pasar Padang Aro ini. Karena mereka adalah objek dari kebijakan pemerintah.

Ketiga, menurut pendapat pedagang Pasar tradisional juga merupakan salah satu sistem ekonomi yang masih bersifattradisional, begitu juga Pasar Padang Aro. Pemerintah

merasa model seperti initidak akan membawa perkembangan kemajuan untuk sistem ekonomi di Indonesia.Apalagi keberadaanya seringkali dirasa mengganggu sebab seringkali lokasinya beradadi tempat yang tidak semestinya. Pasar tradisional dipandang sebagai daerah yang kumuhdan ruwet, telah menyebabkan rusaknya keindahan kota serta menimbulkankemacetan lalu lintas. Oleh sebab itu pemerintah berencana untuk merelokasilokasi pasar tersebut ke lokasi pasar yang telah disediakan oleh pemerintah.

KESIMPULAN

Menurut Dinas Pasar Padang Aro dan pedagang faktor-faktor yang mempengaruhi perindahan pasar nagari Padang Aro adalah (1) faktor ekonomi Pemerintah ingin memperbaiki APBD daerah. (2) faktor yang kedua adalah faktor lokasi, lokasi pasar lama yang tidak memadai lagi, Pasar lama luasnya 1Ha sedangkan pasar baru luasnya 4Ha. (3) faktor yang ketiga adalah kebudayaan adalah pasar Padang Aro yang lama tidak tertata dengan rapi sehingga berserakan, hal ini menyebabkan pasar ini terlihat kotor,

Dampak perpindahan lokasi pasar Padang Aro terhadap Pedagang adalah bertambahnya ekonomi pedagang dan meningkatnya APBD daerah, serta tempat pasar baru lebih rapi dan memadai, selain itu tersedianya sarana dan prasarana

(11)

10 seperti meshalla, Wc umum, tempat parkir yang luas.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

(1)Pihak pengelola pasar dengansegera menambah fasilitas yang kurang memadai di lokasi pasar baruseperti listrik dan air. (2)Semoga dengan adanya pasar baru ini pedagang bisa menjaga kebersihan dan ketertiban dipasar, dan terjalinnya

persatuan sesama

pedagang.(3)Khususnya kepada pembaca dapat dijadikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan tentang dampak perubahan lokasi pasar tradisional terhadap sosial ekonomi masyarakat.(4)Selanjutnya untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian mengenai dampak perubahan lokasi pasar tradisional

.

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino. (2011), penentuan lokasi pasar induk & pasar satelit

untuk peningkatan

perekonomian di Kabupaten Solok Selatan.

(http://download.portalgaruda.

org/article.php?article=178603

&val=1588&title=Penentuan Lokasi Pasar Induk dan Pasar Satelit di Kabupaten Solok Selatan). Di akses 2 Mey 2016

Bappeda Kabupaten Solok Selatan (2015) Kabupaten Solok Selatan Dalam 2015,tt Moleong, Lexy J. (2000).

"Metodologi penelitian kualitatif, Bandung : Remaja Rosda

Moleong, Lexy J. (2000).

"Metodologi penelitian kualitatif, Bandung : Remaja Rosda

Polanyi, Karl, (1944) 1957, The Great Transformation, Boston : Beacon Press

Sukirno. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kepedulian masyarakat tetang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Pakan Labuah Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, masyarakat mengelola sampah dengan Dibakar, masyarakat sudah

0% - 20% : SangatKurangBaik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pertama, gambaran mengenai pengetahuan mahasiswa program studi pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumbar tentang pemanasan