• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Impact Study Rubber Factory Community Activities In The Village District Of Lubuk Begalung Rocky

Taba Padang

By:

Novita Sari * Helfi Edial ** Farida***

12030159

* Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra

** Lecture in geography education STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This study in the background backs by their environmental pollution due to the activity of a rubber factory located in rocky Kelurhan Taba Padang District of Lubuk Begalung. This study bertujan to get the data, process, analyze and discuss the Impact Study Rubber Factory Community Activities in the Village District of Lubuk Begalung rocky Taba Padang views of: 1) health, 2), the housing 3), employment.

This type of research is classified in descriptive studies. The population in this study are all the people residing in the Village rocky Taba. Sample of respondents was taken by proportional random sampling technique with a sample of 106 people who are most associated with the activity of a rubber factory. Data collection techniques by using a questionnaire or instrument. Data were analyzed using analysis of the percentage formula and then use the interpretation of the score.

These results indicate: 1) The impact of a rubber factory activity against public health in general say less well. Disease society ever suffered most was Hispa. Health facilities are widely used for treatment is community health center. 2) The impact of a rubber factory activity against the public housing community is seen that the status of the house is the property itself mostly with the conditions of an average building most types of permanent and total building area average 36m². 3) The impact of a rubber factory activity in the labor market society an average of 10-15 people a year. Judging from the gender criterion most widely accepted as kariawan rubber factories were male. Educational standards are accepted into kariawan rubber factory was in high school.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan produsen karet alam dunia yang menduduki peringkat kedua terbesar setelah Thailand.

Karet pada umumnya dihasilkan dari kebun-kebun rakyat yang terbesar di Sumatera, Kalimantan, dan sisanya di Pulau Jawa. Kegiatan produksi karet sering menjadi crumb rubber atau lateks pekat. Lateks adalah cairan berwarna putih yang menyerupai susu yang dihasilkan

pohon karet bila disadap atau dilukai.

Industri memberi input kepada msayarakat sehingga membentuk sikap dan tingkah yang tercermin dalam sikap dalam bekerja. Kegiatan suatu industri akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. (Sumitro,1976:33)

Pengaruh negatif yang di timbulkan oleh operasional pabrik karet tersebut, salah satunya adalah

(3)

menimbulkan pencemaran dan limbah yang berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Rusaknya lingkungan juga bisa dilihat dari keadaan udara, seperti munculnya beragam polusi atau tercemarnya udara, baik itu dihasilkan oleh industri-industri maupun emisi kendaraan bermotor. Pengaruh positif yang di hasilkan oleh indusri karet, adalah menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu perekonomiaan masyarakat sekitar. Rachmad,2008:71).

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009, tentang pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Menurut Soemarwoto dalam Razak dan Arief (2006), lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan menurut Allaby Arief (2006) menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor fisik, kimia dan kondisi biotis yang mengelilingi organisme. Masalah pencemaran udara yaitu bau busuk yang ditimbulkan dari operasional industri karet memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.

Khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pabrik karet.

Adapun masalahnya adalah sejak 33 tahun yang lalu pabrik berdiri di pemukiman yang jarang penduduknya, seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya jumlah penduduk membuat pemukiman warga menjadi padat. Padatnnya warga masyarakat di suatu kawasan lingkungan

yang tercemar karena bau busuk yang ditimbulkan oleh aktivitas pabrik karet.

Berdasarkan observasi awal (25Febuari2016) yang peneliti lakukan di Kelurahan Batuang Taba kebanyakan masyarakat mengeluh karna pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh polusi air yaitu sungai-sungai yang ada saat ini sudah terkontaminasi zat-zat kimia yang berasal dari pembuangan limbah insdustri karet, polusi udara yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak besrsih dan udara tercemar, udara menjadi tidak sehat sehingga bisa memicu terganggunya kesehatan masyarakat.

Kegiatan industri karet memberikan pengaruh dalam meningkatkan pendapatan, perumahan dan penyerapan tenaga kerja masyarakat.

Seperti halnya menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat. Aktivitas industri karet juga memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung adalah berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya bergesernya mata pencarian penduduk setempat kebidang industri dan jasa/perdagangan. Aktivitas pabrik karet itu dapat dicurigai akan menggangu kesehatan penduduk yang berdomisili disekitar wilayahnya, sebab pabrik pengelolaan karet mengeluarkan aroma bau busuk yang menyengat. Selain aroma dari proses pengakutan karet yang keluar masuk dari pabrik tersebut. Bahkan sudah banyak pengguna Jalan Lintas Sumatera yang mengeluhkan karna bau karet yang sangat menyengat. (Observasi Awal,2016).

Bedasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang.‘‘Studi Dampak Aktivitas Pabrik Karet Terhadap

(4)

Masyarakat Di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala menurut apa adanya pada saat gejala di lakukan (Arikunto,2006).

Populasi menurut Arikunto (2010) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, Maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. sampel menurut Arikunto (2010) yang dimaksud dengan sampel merupakan bagian dari populasi, teknik pengambilan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil peneliti sampel.

Menurut Sugiyono (2011:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel wilayah di kelurahan Batung Taba yaitu sebesar 1945 kepala keluarga (KK), maka diambil sampel wilayah yakni 4 RW yang tersebar di Kelurahan Batuang Taba dengan alasan 4 RW tersebut adalah yang paling dekat dengan wilayah pabrik.

Sampel responden dalam penelitian ini di ambil dengan cara “propotional random sampling” dengan proporsi 10% dari seluruh populasi.

Menurut Arikunto (2008:118) menyatakan bahwa data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Bedasarkan tujuan dalam penelitian ini maka data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder:

Data primer mencari informasi, serta upaya yang dilakukan dan bagaimana studi dampak aktifitas pabrik karet terhadap masyarakat yang di peroleh melalui observasi dan wawancara pada

informan yang telah di tetapkan di Kelurahan Batuang Taba. Sedangkan data sekunder di peroleh melalui pencatatan kantor lurah dan instansi yang relevan di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.

Sumber data yang dikumpulkan dan diperlukan untuk data primer berasal dari responden yang mewakili populasi penelitian yaitu: kepala keluarga masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan instansi yang relvan di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.

Pada hakikatnya metode ilmiah ialah pengabungan antara berfikir secara deduktif dengan induktif. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut teknik pengumpulan data. Selanjutnya data itu dianalisis dan disimpulkan secara induktif. Dengan teknik pengumpulan data yang terdiri atas observasi (observation), dan angket (guestinary), dan pemotretan lokasi penelitian: Menurut usman dan akbar, (2009:52) observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keadaan (realibitas) dan keabsahannya (validitasnya). Menurut Usman dan Akbar (2009:57), angket ialah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara).

Untuk memperoleh data terkait dengan dampak aktifitas pabrik karet terhadap masyarakat dan terkait gambaran umum lembaga tempat penelitian di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.

Sesuai dengan jenis data dalam penelitian ini maka instrumen yang di gunakan adalah dengan menggunakan

(5)

daftar pertanyaan atau kusioner dengan menggunakan penelitian dalam bentuk interprestasi skor.

Penelitian interprsetasi skor dilakukan pada setiap item dengan kategori 5 setelah berturut – turut 4,3,2 dan 1. Sedangkan data yang tidak mungkin dikumpulkan dengan kusioner dilakukan dengan observasi dan pencatatan langsung kepada masyarakat di daerah Batuang Taba. Sedangkan yang akan diteliti adalah bagaimana studi dampak aktivitas pabrik karet terhadap masyarakat di Kelurahan Batung Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.

Adapun variabel yang digunakan adalah kesehata masyarakat, Perumahan masyarakat, Penyerapan tenaga kerja.

Pada teknik analisis data rumus yang digunakan yaitu rumus persentase sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dalam Deskriptif maka digunakan analisis statistik Deskriptif, dengan rumus formula persentase (%) yang di kemukakan oleh Sudijono (2010:43)

HASIL PEMBAHASAN

Pertama, Dampak aktivitas pabrik karet terhadap kesehatan masyarakat di kelurahan Batuang Taba. Bedasarkan penilaian yang telah dilakukan terhadap 106 responden dengan skor rata – ratanya 17,04 dengan tingakt pencapai responden 60,94% terlihat bahwah dampak aktifitas pabrik karet terhadap kesehatan masyarakat Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang tergolong pada kriteria kurang baik, disebabkan pencemaran lingkungan yang di akibatkan oleh operasional pabrik karet seperti polusi udara yang diakibatkan aktifitas pabrik karet adalah aroma bau busuk yang menyengat, selain bau busuk yang di keluarkan pabrik karet ada juga truk – truk keluar masuk pabrik menyebabkan jalan mudah rusak dan

menimbulkan debu – debu tebal di jalanan. Menyebabkan masyarakat terinveksi saluran pernafasan ( hispa), sesak nafas, dan batuk.

Pembuangan limbah pabrik membuat sungai – sungai di sekitar pabrik terkonta minasi zat kimia, sehingga air sungai yang melintasi beberapa perkampungan tidak bisa di pergunakan masyarakat sekitar.Jika air di pergunakan masyarakat sekitar pabrik maka masyarakat akan terjangkit penyakit kulit seperti elergi dan gatal- garatal. Sarana kesehatan yang banyak di gunakan masyarakat untuk berobat adalah Puskesmas.Sumber biaya yang digunakan masyarakat untuk berobat adalah jaminan kesehatanSebagaian masyarakat mengatakan bahawa tidak ada pabrik karet memberikan bantuan terhadap kesehatan masyarakat dan sebagian masyarakat mengatakan bahwa pabrik karet selalu memberikan bantuan kepada masyarakat seperti jamsostek, dalam bentuk uang pengobatan, asuransi kematian, dan kendaraan pengangkut. Menurut UU No.23 tahun 1992 dalam Medika (2010:65) kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomi.

Kedua, Dampak aktivitas pabrik karet terhadap perumahan Masyarakat Di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.Bedasarkan penilaian yang telah dilakukan terhadap 106 responden dengan skor rata-ratanya 28,1 dengan tingkat pencapaian responden 76,13% Terlihat bahwa perumahan yang dimiliki masyarakat di Kelurahan Batuang Taba tergolong pada kriteria Baik.

Status rumah masyarakat kebanyakan adalah milik sendiri dan ada sebagaian masyarakat tinggal di rumah

(6)

pinjaman milik pabrik karet.Kondisi bangunan rata-rata kebanyakan permanen dan Luas bangunan rata-rata tipe 36m².Dampak aktifitas pabrik karet terhadap perumahan masyarakat adalah pabrik karet memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar seperti meminjamkan rumah, memberikan semen, untuk pembuatan rumah.Jenis bangunan rumah yang di tempati masyarakat di sekiar pabrik adalah permanen, semi permanen dan kayu, sedangkan lantai rumah yang di tempati masyarakat adalah semen, keramik, kayu dan tanah.Bahan bakar yang digunakan masyarakat untuk memasak adalah gas, minyak tanah, dan kayu bakar, sedangkan alat penerangan yang di gunkan masyarakat adaalah listrik bahkan sebagain masyarakat menggunkan alat penerangannnya adalah lampu minyak tanah. Menurut Abraham dalam Purba (2011:12) perumahan merupakan tempat tiap hidup yang ada dan saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sanse of belonging atas lingkungan tempat tinggal.

Ketiga, Dampak aktivitas pabrik karet terhadap penyerapan tenaga kerja Masyarakat Di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Padang.Bedasarkan penilaian yang telah dilakukan terhadap 106 responden dengan skor rata-ratanya 2,77 dengan tingkat pencapaian responden 61,91% terlihat bahwa penyerapan tenaga kerja masyarakat di Kelurahan Batuang Taba tergolong pada kriteria Baik. Penyerpan tenaga kerja masyarakat rata-rata 10-15 dan bahkan lebih 15 orang pertahun yang di terima bekerja di pabrik karet.

Masyarakat yang paling banyak diteima sebagai kariyawan pabrik adalah masyarakat yang memiliki KTP atau KK Kelurahan Batuang Taba. Dilihat dari kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan

sebagai kariawan pabrik adalah jenis kelamin, usia, dan tinggi. Jenis kelamin yang paling banyak diterima sebagai kariyawan pabrik karet adalah laki-laki, sedangkan usia 50 tahun sebagaian masyarakat mengatakan sudah di pensiunkan, sebagaian masyarakat mengatakan standar pendidikan yang diterima menjadi kariawan adalah SD, SMP dan PT, pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa standar pendidikan menjadi kariawan pabrik karet adalah SMA. Menurut H.P Rajagukguk (2002) tenaga kerja adalah mereka yang melakukan kegiatan ekonomi dengan melakukan pekerjaan bersama-sama dengan orang atau secara mandiri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian terhadap Studi Dampak Aktivitas Pabrik Karet Terhadap Masyarakat Di Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung sebagai berikut:

1. Dampak aktivitas pabrik karet terhadap kesehatan masyarakat pada umumnya mengatakan kurang baik.

Penyakit yang pernah di derita masyarakat terbanyak adalah Hispa.

Sarana kesehatan yang banyak di gunakan masyarakat untuk berobat adalah Puskesmas.

2. Dampak aktivitas pabrik karet terhadap perumahan masyarakat Di Kelurahan Batuang Taba. Terlihat bahwa status rumah masyarakat kebanyakan adalah milik sendiri dengan kondisi bangunan rata-rata kebanyakan permanen dan Luas bangunan rata-rata 36m².

3. Dampak aktivitas pabrik karet terhadap penyerapan tenaga kerja masyarakat di Kelurahan Batuang Taba rata-rata 10-15 orang pertahun.

Dilihat dari kriteria Jenis kelamin yang paling banyak diterima sebagai

(7)

kariawan pabrik karet adalah laki- laki. Standar pendidikan yang yang diterima menjadi kariawan pabrik karet adalah SMA.

Saran

1. Diharapkan kepada pimpinan pabrik karet PT.Batang Hari Barisan untuk lebih meningkatkan penangulangan limbah supaya kesehatan masyarakat yang berada di sekitar pabrik karet lebih baik.

2. Diharapkan kepada PT.Batang hari Barisan untuk lebih memberikan saluran penyaringan kepada cerobong asap agar tidak berdampak bau kepada masyarakat sekitar.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang tinggal disekitar pabrik karet untuk memakai masker supaya polusi udara pabrik karet tidak berdampak langsung kepada kesehatan masyarakat.

4. Diharapkan kepada pemerintah atau instansi, dan industri karet serta stake holder bekerja sama menuju produksi karet yang bersih dan minim limbah atau dengan jalan pemanfaatan limbah seoptimal mungkin.

5. Untuk memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng. 2002. Kegitan Ekonomi Masyarakat. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Arikunto, Suharimis. Prosedur Penelitian.

2006. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Aswita, Rika Br Purba. 2011. Karateristik Sosial Ekonomi Masyarakat Sungai Medang Desa Kusuma

Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelawan. Skripsi.

Universitas Negeri Padang.

Ekonomi. 2006. Hubungan Jumlah Penduduk, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, Dan Kesempata Kerja. Jakarta: Esis.

H.P Rajagukguk. 2002. Peran serta pekerja dalam pengelolaan perusahaan.

Hermon, Dedi. 2010. Geografi Lingkungan. Padang : UNP Press

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Lisa Eryanti.”Sejarah Perusahaan Karet PT Kilangan Gunung Padang (1951-2004)”.

Skripsi,(Padang:Fakultas Sastra Unand,2005)

Medika, Salemba. Kesehatan Remja.

2010. Jakarta: Poltekes Depkes.

Notaatmodjo, soekidjo.2011. kesehatan masyarakat ilmu dan seni.

Jakarta: Rineka Cipta.

Racmad K. Dwi Susilo. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo Pernada.

Razak, Abdul dan Armien Arief. 2006.

Pengetahuan Lingkungan II.

Padang: UNP press.

Rina Sulastri. “Persepsi Masyarakat Tentang Dampak Aktivitas PT.Semen Padang Di Kelurahan Indaruang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang (2009)’’.

Sikripsi. (padang: STKIP PGRI Sumatera Barat).

Slamet, Soemirat Juli.2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Soemirat, Juli. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

1 PENDAHULUAN Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia1 yang pada awalnya bernama Madrasah Diniyyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh suatu badan hukum yang