1
2
PENDAHULUANKeberadaan media massa pada setiap masa sangat penting kerena merupakan salah satu sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi pada masyarakat banyak dimanapun mereka berada. Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita, informasi dan hiburan.
Saat ini penyebaran media massa tidak hanya tertuju kepada masyarakat lokal akan tetapi juga di banyak negara di dunia. Media massa dapat membuat wawasan, pikiran, dan perasaan seorang menjadi baik dan semakin baik informasi yang disampaikan secara tertulis ataupun lisan akan semakin baik pula kecerdasan intelektual manusia itu sendiri.1
Media massa memainkan peran untuk menyampaikan informasipada orang (massa) dimana mereka berada.Salah satu media yang mempunyai peranan di Indonesia yakni surat kabar, media massa ini ikut berperan dalam menyampaikan opini kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi di Indonesia tentang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.2Seperti lengsernya rezim Soeharto tidak lepas dari peranan surat kabar yang digerakan oleh mahasiswa dalam memberikan opini mengenai keadaan politik nasional tersebut.3
Penerbitan pers yang sebelum reformasi mengalami pengekangan, sejak reformasi penerbitan pers terbuka untuk siapa saja. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 Undang-undang No 40 tahun 1999 tentang pers. Ini yang kemudian disebut dengan deregulasi penerbitan pers yang menyebabkan munculnya penerbitan-penerbitan baru.
Berbagai pers nasional, daerah maupun pers kampus mulai menjamur dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.
1 Adam Ahmad . 2003. “sejarah awal pers dan kebangkitan kesadaran kendonesiaan, 1855-1913”. Jakarta. Hasta Mitra, Pustaka Hutan Kayu. Hal : 4
2Ibid Hal : 18
3 Aji. F. Simalungun. “ Media massa sebagai mitra dalam masyarakat
”.(Jakarta:.Balai Pustaka Utama.1998). Hal : 23
Fokus penelitian ini adalah media cetak dalam bentuk surat kabar kampus. Surat kabar kampus pun sudah lama ada seperti KAMMI dan Jurnal mahasiswa yang merupakan surat kabar yang diterbitkan dan dikelola oleh mahasiswa yang terkenal pada masa 1960-an akhir sampai 1970-an awal yang diterbitkan di Jakarta. Setelah peristiwa malari 1974 beberapa penerbitan pers umum dibrendel seperti Abadi, Pedoman, dan Indonesia Raya. Disisi lain pers mahasiswa yang terbit didalam kampus diberi angin segar untuk hidup.4 Dengan pembrendelan pers umum, pers mahasiswa mengisi kekosongan tersebut. Pers mahasiswa tampil dengan ciri khasnya yaitu kritis berani dan keras.
Namun nasib pers mahasiswa tidak jauh berbeda dengan pers umum. Pers mahasiswa juga dibrendel oleh pemerintah.
Akhir tahun 1978 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef melalui direktorat jenderal pendidikan tinggi mengeluarkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dengan SK 0156/1978.5 Denga kebijakan NKK membuat pers mahasiswa tidak bisa lagi membuat berita yang kritis, berani dan keras.
Di Sumatera Barat sendiri khususnya di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) telah menerbitkan surat kabar yang bernama Tri Dharma pada tahun 1979 dibawah naungan Humas, Tri Dharma merupakan media kampus IKIP Padang. Surat kabar Tri Dharma ini yang kemudian berkembang menjadi Surat Kabar (SKK) Ganto. SKK Ganto berkembang dengan cukup pesat sehingga muncul sebagai Surat Kabar Kampus yang beroplah besar.
Munculnya SKK Ganto IKIP Padang sebagai surat kabar kampus dengan jumlah oplah paling tinggi diantara surat kabar kampus lainnya merupakan fenomena tersendiri pada masa reformasi. SKK Ganto IKIP Padang berdiri pada tahun 1989 di bawah naungan Humas IKIP Padang, perkembangan SKK Ganto IKIP Padang cukup cepat, terlihat pada usianya yang baru 5 tahun SKK Ganto
4 Supriyanto, Didik (1998:24) Dikutip Dari Skripsi Erni Erlita Hal 4-5
5 Ibid Hal 3
3
IKIP Padang mampu menyandang predikat sebagai Juara II Pers Mahasiswa Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta tanggal 15 November tahun 1996. Keberhasilan SKK Ganto IKIP Padang tentu saja memberikan warna lain dalam perjalanan sejarah perkembangan surat kabar dilingkungan kampus pada khususnya, dan di Kota Padang pada umumnya.Berdasarkan uraian di atas, penulis menilai persoalan pers sangat menarik untuk dibahas dan dilakukan kajian secara ilmiah.
Karena itu, dalam penelitian ini penulis membahas tentang Surat Kabar Kampus Ganto di Universitas Negeri Padang dengan judul :“Eksistensi Ganto Sebagai Media Kampus
Dalam Menyuarakan Reformasi 1998”.
METODE PENELITIAN
Beberapa penelitian yang dinilai relevan dengan kajian ini yaitu:
Beberapa Skripsi atau penulisan yang relevan dengan kajian ini yaitu: Terdapat juga skripsi berjudul: Pemberitaan Tajuk Rencana Harian Singgalang Terhadap Partai Politik Pada Kampanye Pemilu 1997 dan Pemilu 1999” yang di tulis oleh Eka Sri Wahyuni.
Dalam skripsi ini di jelaskan perbedaan dalam pemberitaan Tajuk Rencana Harian Singgalang pada kampanye partai politik pada pemilu 1997 dan 1999. Pada 1997, isi Tajuk Rencana lebih memihak Golkar sementara pada 1999 lebih adil pada semua partai politik.6
Selain itu, Skripsi Pitri Yani, S. 2009.
Judul tulisannya “Sejarah Pers Sumatera Barat Pada Masa Reformasi: Harian Padang Ekspres : 1999-2009”. Dalam tulisannya dijelaskan sepak terjang harian Padang Ekspres sebagai koran terkemuka di Sumatera Barat.
Selanjutnya skripsi dari Erni Erlita yang berjudul: kebijakan politik NKK/BKK
6 Eka Sri Wahyuni,
Skripsi,Pemberitaan Tajuk Rencana Harian Singgalang Terhadap Partai Politik Pada Kampanye Pemilu 1997 Dan Pemilu 1999”, (Padang, STKIP PGRI SUMBAR, 2010).
Hal:4
dan pengaruh terhadap pers mahasiswa IKIP Padang (1978-1990). Dalam skripsi ini membahas tentang pengaruh kebijakan NKK/BKK terhadap majalah Tri Dharma.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu melalui beberapa tahap. Adapun tahap yang dilalui yaitu heruisti (pengumpulan data) berupa Koran Ganto terbitan tahu 1998, kritik sumber, analisis dan interprestasi serta historiografi.7 Dengan mempergunakan metode sejarah, sejarawan berusaha merekontruksikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Adapun tahapan-tahapan metode sejarah adalah sebagai berikut:
1. Tahap Heuristik
Tahap Heuristik merupakan tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah baik sumber primer maupun sekunder yang dianggap relevan dengan melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpualan data pustaka dengan cara membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.8 Studi pustaka ini bertujuan untuk mencari sumber primer berupa koran Ganto. Untuk mendapatkan sumber primer juga di lakukan wawancara dengan beberapa orang yang terkait dengan penelitian ini.
2. Tahap Kritik Sumber
Melakukan kritik sumber yaitu data yang sudah di kumpulkan, kemudian diseleksi sehingga diketahui apakah data tersebut dapat digunakan atau tidak sebagai informasi, penelitian kritik sumber menempuh dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal yaitu pengujian otentitas atau kesulitan data.
Kritik internal bertujuan untuk menguji validasi isi informasi yang terdapat dalam data. Kritik sumber dilakukan degan cara mengamati sumber tertulis serta berusaha memahami bahasa pada sumber dan
7Lois Gottchalk. Mengerti Sejarah.
(Terj. Nugroho Notosusanto). (Jakarta : Yayasan Universita Indonesia, 1998), Hal. 32
8 Mestika Zed, 2004 .Metode Penelitian Perpustakaan. Yayasan Obor Indonesia. Hal 3
4
membandingkan antara satu sumber tertulis dengan sumber tertulis lainnya. Kedua tingkat pengolahan ini bertujuan untuk menyeleksi dan menyingkirkan bagian-bagian data ontentik.3. Tahap Interpretasi
Interpretasi bertujuan untuk membuat hubungan kausalitas dan merangkaikan fakta sejarah yang sejenis dan kronologis untuk memperoleh alur cerita yang sistematis melalui penafsiran fakta yang diuji kebenarannya, agar dapat diceritakan kembali.
Fakta yang telah diperoleh melalui telaah terhadap sumber kemudian disusun, dan di tempatkan pada urutan-urutan logis yang disebut sintesis. Setelah itu dilakukan interpretasi, yaitu pemahaman terhadap fakta sehingga bisa menunjukan secara kronologis mengenai peristiwa masa lampau yang saling tekait. Pada tahap ini imajinasi sangat diperlukan untuk menggabungkan fakta yang telah disintesiskan dan kemudian diinterpretasikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat agar mudah untuk dipahami.
4. Tahap Historiografi
Tahap terakhir adalah historiografi atau penulisan yang tujuannya adalah merekontruksikan kembali keseluruhan peristiwa masa lampau berdasarkan fakta yang telah didapat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar agar komunikatif dan mudah dipahami pembaca. Hasilnya ialah tulisan sejarah yang bersifat deskriptif analitis.
Sedangkan bagian kesimpulan, adalah mengemukakan generalisasi dari yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
Kesimpulan merupakan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan sebagai pengantar.9
HASIL DAN PEMBAHASAN
SURAT KABAR KAMPUS (SKK) GANTO IKIP PADANG
A. Pemberitaan Ganto Pada Masa Reformasi Tahun 1998
Reformasi, tentu kalimat yang harus menjadi gaung dikeseharian kita terutama sebagai mahasiswa pada masa itu menjadi
9 Dudung Abdurahman, “Metode Penelitian Sejarah”, (Jogyakarta:Ar-Russ Media, 2007), Hal:79
catatan sejarah yang telah berjuang untuk bangsa ini. Masa Reformasi semua mahasiswa berjuang untuk kepentingan bangsa namun berbeda dengan Ganto ditengah-tengah semangat reformasi Ganto tidak ikut bersama- sama mahasiswa ketika mereka bersuara.
Gejolak reformasi yang terjadi Ganto pun terbawa arus reformasi. Hal inilah yang menyebabkan edisi Ganto Januari sampai Mei tidak bisa terbit. Untuk mengembalikannya Ganto hadir lagi pada edisi Juni tahun 1998 dengan menyajikan informasi bagaimana perjuangan reformasi yang dilakukan mahasiswa.
Terbitan Ganto edisi Juni, Ganto hadir dengan beragam informasi tentang reformasi dan gerakan mahasiswa 1998 antara lain :
1. Edisi Juni 1998
Menurut Prof. Dr. Arizanur Gani
“mahasiswa lebih objerktif melihat kenyataan, karena mereka masih bersih dari manipulasi politik dan pengaruh jabatan, yang membuat orang egois serta cenderung mencari keuntungan pribadi dan kelompok”10 Ucap Prof. Dr. Arizanur Gani, salah seorang guru besar IKIP Padang yang turut mendukung perjuangan reformasi mahasiswa 1998.
Kebangkitan mahasiswa, yang mencapai puncaknya, 20 Mei 1998 secara nasional membuktikan bahwa meskipun selama ini mereka dibungkam oleh system Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) otak mereka tetap berputar melihat kenyataan di tengah-tengah masyarakat di sekitarnya. SKK Ganto menerbitkan berita pada halaman rubrik bagaimana mahasisawa melakukan demontrasi turun ke jalan meminta Presiden Soehato turun. Tanpa DPR dan lembaga yudikatif sekalipun, penyelnggaraan Negara akan tetap berlansung secara stabil dengan cara sendirinya. Hal ini, sebagai konsewensi dari keberadaan DPR dan yudikatif yang tak lebih sekedar etalse demokrasi.
Kekuasaan yang diciptakan dengan tangan besi pada rezim soeharto meyebabkan upaya pelembagaan politik masyarakat tidak tercipta. Berbagai aspirasi politik misalnya, mesti disalurkan melalui lembaga politik
10 Koran Ganto Edisi Juni 1998 Hal 5
5
formal, bukanlah merupakan aspirsi masyarakat. Tapi sepenuhnya merupakan istrumen bagi penguasa untuk melegitimasi kekuasaannya.Gerakan reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Padang untuk merubah tatanan ekonomi dan politik menuju Indonesia yang demokrasi telah dirangkum dalam terbitan Ganto edisi Juni 1998 dihalaman 5.
Perjuangan reformasi sudah dalam tahap perencanaan setelah berhasil diperjuangkan mahasiswa seluruh Indonesia. Ini kronologis aksi mahasiswa di Sumatera Barat.
18 Februari
Lebih kurang 400 orang mahasiswa IKIP Padang memulai aksi unjuk rasa dengan turun kejalan menuju kantor DPRD Tk I Sumatera Barat. Aksi tersebut berjalan tertib, dalam aksi ini mahasiswa menuntut pemerintah memperhatikan masalah sembako yang harganya melangit melalui DPRD Tk I Sumatera Barat.
9 Maret
Ditengah sidang umum MPR, mahasiswa IKIP Padang menggelar aksi mimbar bebas dilapangan bola depan rektorat IKIP Padang, lebih kurang 1000 orang mahasiswa yang hadir dan duduk dengan tertib mendengarkan setiap orasi yang di sampaikan mimbar bebas untuk menuntut pemerintah segera mengadaan reformasi di bidang politik dan ekonomi, juga hadir mahasiswa dari perguruan tinggi di kota Padang.
26 Maret
Mahasiswa menggelar aksi mimbar bebas di lapangan bola depan rektorat IKIP Padang sekitar 1000 orang mahasiswa berkumpul mendengarkan orasi yang disampaikan oleh beberapa tokoh mahasiswa.
Terbesit sebuah kalimat dari salah seorang orator untuk mencatat aksi tersebut dalam guinnes bookof the record.
17 April
Lebih dari 1000 orang mahasiswa IKIP Padang menggelar aksi unjuk rasa didepan lapangan rektorat IKIP Padang, aksi ini mahasiswa menuntut pemerintah agar reformasi total dibidang politik, ekonomi dan hokum segera dilakukan.
20 April
Lebih kurang dari 5000 mahasiswa dari Sumatera Barat berkumpul didepan lapangan retorat IKIP Padang mendengarkan orasi dari Dr. Amein Rais yang digelari presiden kampus oleh mahasiswa dalam orasinya Amein Rais mengatakan reformasi harus dilaksanakan diberbagai bidang seperti politik ekonomi, hukum dan budaya. Amien meminta mahasiswa agar member kesempatan kepada cabinet pembangunan yang dibentuk oleh Soeharto selama lebih kurang 6 bulan sejak dilantik.
1 Mai
Lebih kurang 1500 mahasiswa IKIP Padang, UNAND dan Bung Hatta, menggelar aksi demonstrasi. Mahasiswa mengadakan aksi ditaman makam pahlawan lolong. Disaksikan oleh masyaraakat ramai, dalam aksi ini mahasiswa mengangkat reformasi ekonomi dan hokum harus segera dilaksanaka.
7 Mai
Seratus ribu mahasiswa dan masyarakat Sumatera Barat berkmpul didepan rektorat IKIP Padang. Kota Padang menjadi lumpuh dalam aksi turun ke jalan menuju kantor Gubernur. Sebelum aksi tersebut dilaksanakan beberapa tokoh pendidikan memberikan orasi kepada staf pengajar dan pegawai. Aksi demonstran ini berjalan dengan tertib dan sampai ke halaman kantor Gubernur, tapi aksi ini tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan perlemparan, sehingga beberapa bangunan mengalami kerusakan.
8 Mai
Kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa didepan rektorat IKIP Padang. Aksi ini di ikuti oleh 200 orang mahasiswa menampilkan Dr. Chatlinas Said sebagai orator dengan tema sentral reformasi akhlak.
12 Mai
Dari 5000 orang mahasiswa Sumatera Barat dan staf pengajar IKIP Padang berkumpul dilapangan rektorat IKIP Padang untuk mendengarkan orasi yang di sampaikan Dr. Mestika Zed. Orasi ini bertemakan reformasi total yang harus dilaksanakan sesegera mungkin mengingat semakin parahnya keadaan Negara.
15 Mai
6
Dari seratus ribu mahasiswa dari seluruh sumatera barat dan beberapa staf pengajar perguruan tinggi ikut bergaung dan turun ke jalan menuju kantor Gubernur Sumatera Barat. Acara yang dikwatirkan oleh banyak pihak lain terjadi kerusuhan karena serentak seluruh Indonesia ternyata berjalan dengan tertib. Tak satupun kaca yang pecah dan tak setetespun darah tertumpah, masyarakat ramai tampak begitu antusias menyambut mahasiswa di sepanjang jalan dengan air minum dan makanan kecil.20 Mai
Dua ratus mahasiswa berkumpul di depan rektorat IKIP Padang, kali ini mereka semua bersedih dan sebagian lagi memakai pakaian hitam sebagai tanda berduka citanya atas gugurnya 6 orang mahasiswa Trisakti di Jakarta 12 Mai lalu. Aksi ini erlansug tertib di depan Yonif 133 Wirabraja Air Tawar Padang.
22 Mai
Tiga ratus mahasiswa bergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia, menggelar aksi rapat akbar mahasiswa dan rakyat dilapangan kantor rektorat IKIP Padang, dalam kesempatan itu hadir PR III IKIP Padang dan ketua PP Muhamadyah Sumatera Barat melakukan orasi yang bertema sentral ketika itu adalah reformasi secara total harus dilakukan sesegera mungkin, ketika mundurnya Presiden Soeharto dari kursi kepemimpinannya bukanlah hal dari akhir perjuangan tetapi melaikan awal dari reformasi tersebut.
26 Mai
Mahasiswa IKIP Padang dan beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi lain mengadakan aksi turun ke jalan menuju kantor Gubernur dan DPRD Tk I Sumatera Barat dalam hal ini mereka menuntut agar Hasan Basri yang di angkat pemerintah B.J Habibie sebagai menteri Negara agrarian, kepala BPN dituntut agar segaera mundur dari jabatannya.
28 Mai
Mahasiswa IKIP Padang dan mahasiswa perguruan tinggi lainnya bergabung dan turun ke jalan menuju jalan Jati Sumatera Barat menuntut agar Gubernur Sumatera Barat dan Walikota Padang mundur dari jabatannya.
8 Juni
Mahasiswa IKIP Padang bersama mahasiswa perguruan tinggi lainnya mengadakan unjuk rasa menuju kantor DPRD Tk II Sumatera Barat, meminta agar anggota dewan sesegera mengadakan sidang pleno, istimewa untuk mengusut kasus suap pemilihan Walikota Padang.
Perjuangan mahasiswa IKIP Padang tidak hanya tertuju pada ekonomi dan politik saja. Namun dibidang pendidikan perjuangan reformasi juga di suarakan dan tidak terlepas pula perjuangan itu di ikuti oleh beberapa orang yang peduli akan perubahan pendidikan Indonesia. Perubahan-perubahan dibidang pendidikan mulai dilaksanakan, undang- undang secarabertahap mulai dirubah
1. Halama Utama
Sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah penerbitan surat kabar, baik itu para pekerja surat kabar (redaktur, reporter, fotografer, disegner, kartunis) maupun anggota bagian lainnya merupakan aset yang amat menentukan maju atau tidaknya penerbitan surat kabar tersebut. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci dari penyelenggaraan kerja, terutama dalam memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efisiens.Pada halaman utama Ganto selalu menerbitkan berita-berita terhangat pada masa itu. Terkadang Ganto juga memilih dua halama dalam memuat berita pada halaman utama.
2. Kolom Konsultasi Psikologi
Kolom kosultasi Psikologi disediakan untuk pembaca setia Ganto sebagai tempat untuk mendapatkan solusi pemecehan masalah yang sedang dihadapi dengan cara tanya jawab kepada pengauh Ganto yaitu Drs. Mujdiran, MS. Jika ada mahasiswa IKIP Padang berkonsultasi setiap pertanyaan yg diajukan kepada redaksi Ganto semua jawabanya akan dijawab lansung oleh pengasuh konsultasi psikologi Ganto untuk memecahakan masalah yang dihadapi oleh mahasisawa tersebut.
Dikolom konsutasi psikologi Ganto menerbitkan tiga kolom setiap edisi 1998 yaitu, “apa yang harus dilakukan”, “apakah Saya tergolong frigid, “gangguan psikosomatis”.
7
3. Kolom Konsultasi KesehatanMelalui kolom ini pembaca menanyakan berbagai hal tentang kesehatan, penyampai keluhan kesehatan pembaca dapat melayakan surat ke pengasuh kesehatan atau ke sekretariat Ganto. Semua keluhan kesehatan yang disampaikan akan dimuat pada kolom konsultasi kesehatan yang akan diterbitkan dengan pertanyaan disertakan dengan jawabannya. Pada kolom konsultasi kesehatan pengasuhnya adalah dr. Armin Arif, M.P.H.
Periode reformasi 1998 Ganto juga menerbitkan kolom konsultasi kesehatan yaitu,
“kelurga berencana dan kontrasepsi”, “aborsi”
dan “tentang mati”.
4. Kolom Konsultasi Agama
Kolom ini disediakan untuk pembaca Ganto jika mengalami kesulitan atau keraguan terhadap permasalahan agama. Pengasuh dari konsultasi agama Ganto adalah Drs. Hamidin Dt. R. Endah. Selama masa reformasi Ganto menerbitkan kolom konsultasi agama seperti “ Puasa Qadha” edisi Juni 1998, “ Pajak dan Zakat” edisi Juli 1998, “memikirkan soal dunia di waktu sholat” edisi Agustus- September 1998.11
5. Kolom Saripati
Kolom saripati pada tiap edisi Ganto yang terbit, tulisan yang dimuat berkaitan dengan keadaan pada masa itu. Kabar yang dimuat biasanya ditulis oleh reporter Ganto dengan inisial A.A.
6. Kolom Renungan
Kolom renungan biasanya memuat tlisan dari mahasiswa IKIP Padang. Tilisan yang diterbitkan biasanya dikirim oleh mahasiswa melaui surat atau lansung di antar ke sekretaria Ganto.
KESIMPULAN
Pada tahun 1978 IKIP Padang menerbitkan sebuah koran kampus. Koran kampus ini diberi nama Tri Dharma. Nama Tri Dharma dipilih karena mewakili tujuan dari perguruan tinggi da IKIP padang. Keahadiran koran kampus pada saat itu sangat diimpikan sivitas akademika IKIP Padang pada saat itu.
Meskipun di IKIP Padang sudah ada Buletin IKIP Padang dan forum Pendidikan. Pers pada masa orde baru dimulai ketika pemerintahan
11 Lihat terbitan ganto per-edisi
Presiden Soeharto (1966-1998). Pers Indonesia disebut sebagai pers pancasila, yaitu pers yang orientasi, sikap, dan tingkah lakunya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pemerintah pada saat itu melakukan pemulihan dari segala aspek, antara lain:
pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya dan psikologis rakyat, Sebagai Unit kegiantan Kampus (UKM) SKK Ganto juga tidak lepas dari angin reformasi. Tahun 1996, masa ini dimulailah tuntutan untuk “independent”
artinya lepas dari Humas, namun usaha itu belum sepenuhnya berhasil, SKK Ganto tetap dibina oleh Humas dengan kata lain SKK Ganto masih menjadi media Humas. Desember 1997, kembali kepengurusan SKK Ganto berganti, yang pemimipin redaksinya adalah M. Isa Gautama. Namun pada masa ini Ganto edisi Januari sampai Mei tidak terbit karena SKK Ganto mengalami krisis. Hal ini, membuat SKK Ganto fakum selama lima bulan.
Tumbuhnya pers pada masa reformasi merupakan hal yang menguntungkan bagi masyarakat. Kehadiran pers saat ini di anggap sudah mampu mengisi kekosongan ruang publik yang menjadi celah antara penguasa dan rakyat. Dalam kerangka ini, pers telah memainkan peran sentral dengan memasok dan menyebarluaskan informasi yang diperluaskan untuk penentuan sikap, dan memfasilitasi pembentukan opini publik dalam kerangka konsesus bersama atau mengontrol kekuasaan penyelenggara negara. Sejak tahun 1999 hingga sekarang sebagian pers di Indonesia hanya memakai UU No. 40 Tahun 1999 sebagai landasan hukum pers.
Kemerdekaan yang selama ini mereka harapkan, dapat terwujud dengan adanya Reformasi yang mengandung pembebasan demokrasi secara luas, hak berbicara tanpa intimidasi, dan yang lebih utama, hak menegeluarkan pendapat secara bebas tanpa hukuman.
Surat kabar kampus (SKK) Ganto adalah salah satu organisasi Mahasiswa yang bergerak di bidang jurnalistik yang ada di IKIP padang. Organisasi ini bukanlah unit kegiatan mahasiswa tapi sebuah penerbitan kampus yang dikelola mahasiswa. Pertanggung jawaban organisasi ini langsung pada Rektorat.
8
Lembaga ini adalah lembaga yang mandiri dalam arti pengelolaan organisasi maupun penerbitan. Sedangkan dananya masih disubsidi oleh pihak Universitas yang diambil dari sumbangan mahasiswa baru. Pengelolaan dana dipegang oleh organisasi, pengambilannya melalui bendahara Universitas, begitu juga dengan pertanggungjawaban keuangan itu juga dilakukan langsung dengan pihak keuangan Universitas, Gejolak reformasi yang terjadi Ganto pun terbawa arus reformasi. Hal inilah yang menyebabkan edisi Ganto Januari sampai Mei tidak bisa terbit. Untuk mengembalikannya Ganto hadir lagi pada edisi Juni tahun 1998 dengan menyajikan informasi bagaimana perjuangan reformasi yang dilakukan mahasiswa. Lembaga ini adalah lembaga yang mandiri dalam arti pengelolaan organisasi maupun penerbitan. Sedangkan dananya masih disubsidi oleh pihak Universitas yang diambil dari sumbangan mahasiswa baru. Pengelolaan dana dipegang oleh organisasi, pengambilannya melalui bendahara Universitas, begitu juga dengan pertanggungjawaban keuangan itu juga dilakukan langsung dengan pihak keuangan Universitas.Sebelum adanya SKK Ganto, ia dulunya bernama Tri Dharma yang memperoleh surat izin terbit (SIT) tahun 1979 dengan no SK/519 SK/DITJEN PPG/STT/1979 di bawah naungan Humas.
Semasa itu, Tri Dharma terbit dengan tiras yang relatif sedikit dengan durasi terbit triwulan. Selain keterbatasan dana, pengelolaannya juga masih terbatas, yang dikelola oleh segelintir orang yang dipimpin oleh Makmur Hendrik dengan jabatan sebagai pemimpin umum/redaksi.
SARAN
Pemasalahan yang di kemukakan dalam penulisan ini, penulis menyarankan hal sebagai berikut :
1. Sebaiknya SKK Ganto sebagai surat kabar kampus Ganto hendanya terus melakukan kegiantan rutin dalam pelatihan penulisan berita terhadap anggota baru yang akan mnjadi penerus Ganto nantinya.
2. Diharapkan SKK Ganto menjalin kerjasama dengan media kampus lain seperti Medika STKIP PGRI dan Genta UNAND maupun dengan kampus – kampus lain yang ada di kota padang, baik dalam menyajikan berita-berita maupun saling bertukar fikiran dalam kegiatan jurnalis.
3. Untuk itu diharapkan kepada penanggung jawab SKK Ganto untuk melengkapi sarana dan prasarana supaya kegiatan jurnalis dikalangan mahasiswa menjadi pekerjaan bagi mahasiswa yang terlibat dikepengurusan SKK Ganto.
4. Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dalam menganalisa data-data, diharapkan kepada rekan-rekan pembaca agar bisa memahami, bahwa SKK Ganto sangat berperan dalam menyajikan berita dilingkunagan kampus maupun lingkungan masayarakat.
DAFTAR PUSTAKA ARSIP
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999, Profil Dewan Pers 2007-2010.(Jakarta : Dewan Pers, 2008)
Terbitan Ganto Tahun 1998 BUKU
Aji. F. Simalungun. “ Media Massa Sebagai Mitra Dalam Masyarakat ”. aka Utama. Jakarta. Hal : 23
Buku Panduan Kegiatan Kemahasiswaan 2005-2006. Universitas Negeri Padang
Ahmad Adam. 2003.“Sejarah Awal Pers Dan Kebangkitan Kesadaran Keindoneiaan (1855-1913)”. Jakarta : Hasra Mitra, Pustaka Utan Kayu.
Lois Gottchalk. 1998. “Mengerti Sejarah”.
(Terj. Nugroho Notosusanto). Jakarta Yayasan Universitas Indonesia.
Masduki, 2003. “Kebebasan Pers Dan Kode Etik Jurnalistik”. Yogyakarta: UII Press.
Oemar Seno Adji, 1971. “Media Massa Dan Hukum”. Jakarta, Erlangga
Totok Djoroto, Manajemen Penerbitan Pers,(Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004).
9
Yuliandre Darwis. 2013.“SejarahPerkembangan Pers Minangkabau”.
Jakarta : Gramedia INTERNET
Http://Www.Ganto.Web.Id, Diakses Pada, Senin. 01 Desember 20014, 22.00 Http://Www.UNP.Ac.Id/Situs Resmi UNP.
Diakses Tanggal 11 Agustus 2015.
Jam 09:30
Http://Www.Pers Indonesia Merdeka/
Dimaz_Tjokro.Blogspot.Com
Http://Www.Pikiran-Rakyat.Com, Diakses 29 Maret 2015Deni Andriana, “Pers Kampus”.
SKRIPSI
Eka Sri Wahyuni, Skripsi Berjudul, Pemberitaan Tajuk Rencana Harian Singgalang Terhadap Partai Politik Pada Kampanye Pemilu 1997 Dan Pemilu 1999”. Padang
Heru Danur. 2010. “Pers Lokal Era Reformasi Studi Tentang Harian Posmetro Padang2001-2009”. Padang:
UNAND
Kinul. 2014. “ Surat Kabar “Soeara Bondjol”
Di Medan : Studi Sejarah Pers Komunitas Di Sumatera Timur Tahun 1919-1925”. Padang : STKIP PGRI Sumbar
Pitri Yani, S. 2009. Judul Tulisannya “Sejarah Pers Sumatera Barat Pada Masa Reformasi : Harian Padang Ekspres : 1999-2009” . Padang : STKIP PGRI Sumbar
Yusri Amran. 2001. “Tajuk Rencana Surat Kabar Singgalang 1979-1998”.
Padang: Fakultas Sastra UNAND