• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SOCIOECONOMIC FISHERMAN IN Kenagarian Ombilin Bilih fish propagation DISTRICT DISTRICT OF FLAT GROUND

Oleh:

Fauzi*Edi Suarto**Nila Afryansih**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRACT

This study aimed to obtain depth data on Economic Social Fishermen Fish Bilih In Jorong Ombilin Kenagaraian Simawang Tanah Datar District of propagation. The research is a qualitative research informants are fishermen bilih and village trustee. Withdrawal informants using snowball sampling technique. Data collection techniques used in this study observation, interviews and documentation. The analysis technique used is data reduction, decision making and verification.

Based on the findings of the field, the results of this study are as follows: 1) Judging from fishermen catch fish in the village bilih Ombilin still uncertain, due to bad weather affected the competitiveness of the fishing plus very high. 2) In terms of fish marketing bilih generally sold directly to the market local, after being arrested and then the marketing of fish bilih quite hampered due to reduced catches and other causes, many fishermen are not responsible jawabakan use of nets little consequence juveniles bilih carried on and the population decreases. 3) Revenue nelayanikan bilih just enough to meet the daily needs of course, caused by the catch of fish bilih progressively reduced. 4) Fishermen fish in kenegarian Ombilin bilih average education up to primary school, and only a few people who graduated from junior high school. Need their government's efforts to improve the quality of education in the Ombilin Kenagarian. The conclusion from the above results are erratic catches, marketing is quite hampered due to reduced catches and income of fishermen fish bilih just enough for their daily needs.

Keywords: Fisherman, Fish, Bilih, Catch, Marketing, Revenue, Education

(3)

SOSIAL EKONOMI NELAYAN IKAN BILIH DI KENAGARIAN OMBILIN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

By:

Fauzi*Edi Suarto**Nila Afryansih**

*) Student of Geography Education Department of STKIP PGRI SUMBAR **) Lecturer at Goegraphy Education Department of STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara mendalam tentang Sosial Ekonomi Nelayan Ikan Bilih Di Jorong Ombilin Kenagaraian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, informan penelitian ini adalah nelayan ikan bilih,dan wali nagari. Penarikan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi, wawancara dan dokumentasi.

Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, pengambilan keputusan dan verifikasi.

Berdasarkan hasil temuan dilapangan maka hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Dilihat dari hasil tangkapan nelayan ikan bilih di nagari ombilin masih tidak menentu, karena dipengaruhi cuaca buruk ditambah lagi daya saing nelayan sangat tinggi. 2) Dari segi pemasaran ikan bilih umumnya dijual langsung kepasar local, setelah ditangkap kemudian pemasaran ikan bilih cukup terhambat karena berkurangnya hasil tangkapannya dan penyebab lain, banyaknya nelayan-nelayan yang tidak bertanggung jawabakan pemakaian jarring kecil akibatnya anak ikan bilih ikut terbawa dan populasinya berkurang. 3) Pendapatan nelayanikan bilih hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, disebabkan oleh hasil tangkapan nelayan ikan bilih semakin lama semakin berkurang. 4) Nelayan ikan bilih di kenegarian ombilin rata-rata mengenyam pendidikan sampai SD, dan hanya beberapa orang saja yang tamatan SLTP. Perlu adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di kenagarian ombilin tersebut.

Kesimpulan dari hasil penelitian diatas adalah hasil tangkapan tidak menentu, pemasaran cukup terhambat karena berkurangnya hasil tangkapan dan pendapatan nelayan ikan bilih hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Key words : Nelayan, Ikan, Bilih, Hasil Tangkapan, Pemasaran, Pendapatan, Pendidikan

PENDAHULUAN

Letak geografis Indonesia yang strategis menunjukkan kaya akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna, dan potensi hidrografis dan deposit sumber daya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia yang berupa kegiatan pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, pertenakan, perkebunan serta pertambangan dan energi.

Sumber daya alam dapat diartikan segala

sumber daya hayati dan non hayati yang dimanfaatkan umat manusia sebagai pangan, bahan baku dan energi. Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak bumi, ikan, hutan, dan lain-lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia.

Sumber daya alam di Indonesia sangat banyak dan melimpah, dalam

(4)

pemanfaatan dan pengolahan yang dilakukan oleh sumber daya manusia masih kurang maksimal untuk dimanfaatkan sebagai bahan energi, protein, mineral bagi manusa itu sendiri dan tingkat kesejahteraan masyarakat, dikarenakan Indonesia masih negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan- hambatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, salah satunya ikan bilih yang berada di Danau Singkarak.

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia.

Karena kandungan proteinnya tinggi, mengandung asam amino esensial, nilai biologinya tinggi, dan harganya murah dibandingkan sumber protein lainnya, memiliki kelemahan karna cepat membusuk.

Melihat permasalahan ini perlu ada penanganan, pengolahan dan pengawetan hasil perikanan yang bertujuan selain mencegah kerusakan ikan sehingga dapat memperpanjang daya simpan juga untuk menganekaragamkan produk olahan perikanan.

Ikan Bilih merupakan salah satu jenis ikan introduksi dari Danau Singkarak, Sumatera Barat. Ikan ini bersifat endemik di Danau Singkarak dan daerah pengembangannya terbatas.lntroduksi ikan merupakan salah satu teknik pemacuan stok ikan. Hal initelah lama dilakukan di perairan danau dan waduk untuk rnengisi relung ekologi yang kosong sehingga memperbaiki keseimbangan komposisi jenis dan meningkatkan produksi ikan (Umar dan Kartamihardja, 2011).

lkan bilih yang berasal dari danau Singkarak sebanyak 3.400 ekor dengan ukuran panjang total antara 4-5,6cm dan rata-rata berat antara1-1,5 g/ekor ditebarkan di daerah Parapat pada tanggal 3 Januari 2003. Kelangsungan hidup ikan bilih yang ditebarkan adalah 75%. Supaya kelestarian populasi ikan Bilih tetap terjaminmaka dibutuhkan pengelolaannya (Effendie, 2002).

Hal ini berkaitan erat dengan aspek ekobiologi ikan bilih. Secara umum ikan bilih menyukai perairan yang jernih, suhu perairan rendah (26-28ºC)dan daerah litoral perairannya berbatu kerikil dan atau pasir.

Berdasarkan karakteristik limnologisnya.

Ikan bilis merupakan ikan konsumsi yang

penting, setidaknya secara lokal di Sumatera Barat. Ikan ini mendominasi hingga 73,8%

produksi ikan Danau Singkarak pada tahun 2003, yang totalnya mencapai 352,3 ton.

Namun produksi ini sebetulnya sudah banyak menyusut, apabila dibandingkan dengan produksi pada tahun 1998 sebesar 736,46 ton (Siagian, 2010).

Umumnya ikan bilih diolah dengan cara dikeringkan dan diasinkan sehingga awet untuk waktu yang lama. Ikan ini sempat menjadi komoditas ekspor hingga dijual ke negeri jiran Malaysia dan Singapura. Fungsi ikan bilih cukup besar bagi sosial-ekonomi masyarakat di sekitar Danau Singkarak, karena memiliki nilai ekonomis tinggi serta gizi yang tinggi untuk masyarakat. Hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan jaring insang (gillnet), Jala serta bahan peledak menunjukkan 90% ikan tertangkap, yaitu ikan bilih.Ikan bilih ini dieksploitasi dan penangkapannya dilakukan setiap hari dengan produksi sekitar 1ton.

Hasil tangkapan ikan bilih ini selain dikonsumsi lokal juga diekspor ke Malaysia dan Singapura dalam bentuk olahan (Syandri, 2003)

Berdasarkan observasi awal penulis pada tanggal 10 desember 2015 di jorong ombilin kecamatan Rambatan kabupaten Tanah Datar sebahagaian besar masyarakat disana banyak yang bekerja sebagai nelayan ikan bilih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dan ekonomi nelayan ikan bilih itu rata-rata ekonominya sederhana, karena dilihat dari keadaan rumah nelayan itu sangat sederhana dan tingkat pendidikan anaknya hanya sebahagian besar tamatan SMP. Karena hasil tangkapan nelayan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dan nelayan mencari ikan kedanau Singkarak dalam beberapa hari, lalu hasil tangkapan di kumpulkan setiap hasil tangkapan nelayan ikan bilih bisa di keringkan atau dijemur dibawah terik matahari dan di asinkan, kemudian dipasarkan di tepi-tepi jalan atau kepasar untuk mencukupi kehidupan keluarga sehari- hari. Kenapa ikan bilih selalu di jemur atau di asinkan karena dengan di keringkan dan di asinkan ikan akan awet untuk waktu lama.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Sosial Ekonomi Nelayan Ikan bilih Di Jorong Ombilin Di

(5)

Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar”

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan, penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penelitian ini mengungkapkan kajian sosial ekonomi nelayan ikan Ikan Bilih Di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Ini senada dengan pendapat moleong (2014) bahwa kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualittif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisanya bersifat kualitatif yang berusaha mengungkapkan.Kajian Pengelolaan Ikan Bilih Sebagai, Sosial Ekonomi Nelayan Ikan Bilih Di Kenagarian Ombilin Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan agar mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (sugiyono, 2014).

Adapun langkah yang digunakan dalam menganalsis data menurut Dori dalam Moleong (2005) yang terdiri dari tiga alur berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan.Pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan - catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah peneliti di lapangan, sampai laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat diambil dan di verifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis, matriks, grafik, jaringan dan bagan.

3. Verifikasi Data dan Kesimpulan Begitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan.

Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga di verifikasi selama penelitian berlangsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Sosial Ekonomi Nelayan Ikan Bilih Di Jorong Ombilin

(6)

Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut :

Pertama, hasil tangkapan nelayan ikan bilih di jorong ombilin tidak menentu, karena pada waktu-waktu tertentu saja nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang cukup banyak. Hal yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan yang ada di ombilin adalah waktu cuaca buruk ditambah lagi daya saing antar nelayan pada saat ini sangat banyak.

Soalnya di ombilin hampir semua masyarakat disana menggantungkan hidupnya nelayan ikan bilih.

Hasil tangkapan nelayan dengan digunakannya jaring insang (gillnet), alahan, jala serta bahan peledak menunjukkan 90% ikan tertangkap, yaitu ikan Bilih. Ikan Bilih ini dieksploitasi dan penangkapannya dilakukan setiap hari dengan produksi sekitar 1,0 ton.

Hasil tangkapan ikan Bilih ini selain dikonsumsi lokal juga diekspor ke Malaysia dan Singapura dalam bentuk olahan (Syandri, 2001).

Kedua, Pemasaran ikan bilih di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, umumnya masyarakat di ombilin menjual ikan bilih, ada yang dijual lansung kepasar lokal setelah ditangkap dan ada juga diolah terlebih dahulu seperti digoreng, dijemur dan dibuat pangek baru di pasarkan. Itu pun dari hasil olahan ikan bilih, ada yang dijual lansung adapun yang dijual kepada toke ikan bilih. Pemasaran ikan bilih saat ini sedikit terhambat dan mahal karena ikan bilih yang ada di danau singkarak sudah mulai berkurang keberadaannya, penyebabnya antara lain banyaknya nelayan-nelayan yang tidak bertanggung jawab akan pemakaian jaring kecil, akibatnya anak ikan bilih ikut terbawa dan populasinya menjadi berkurang.

Menurut keller dan kotler (2008).

Mengemukakan inti dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial, memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Selalu akan ada kebutuhan akan penjualan, namun tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan melimpah. Tujuan pemasaran

adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri.

Idealnya, pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa tersedia.Pemasar dan prospek pemasar adalah seseorang yang mencari respon perhatian, pembelian, dukungan, sumbangan dari pihak lain. Jika kedua pihak ingin menjual sesuatu satu sama lain. Kita menyebut kedua pihak tersebut pemasar.

Ketiga, pendapatan setelah mengelola ikan bilih Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, umunnya pendapatan nelayan ikan bilih hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Disebabkan oleh hasil tangkapan nelayan ikan bilih semakin lama semakin berkurang, kadang waktu banyaknya hasil tangkap, pendapatan juga berlebih dan bisa ditabung tapi waktu sedikitnya makan sehari-hari aja tidak cukup.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yangdikenaldengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa.Definisi tersebut memberikan pengertianyang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas,income meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normalperusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normalnya (Dyckman, 2002).

Keempat,pendidikan nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, rata-rata nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin mengenyam pendidikan SD, tetapi ada yang memiliki pendidikan diatas SD.

Umumnya nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin sudah mendapatkan pendidikan non formal tentang menangkap ikan bilih sampai mengolahnya, pendidikan itu didapat dari pemerintah setempat.

Nelayan disana dibuat perkelumpok dan ada yang mengetuainya untuk

(7)

mengarahkan nelayan bagai mana cara- cara menjadi nelayan yang baik, supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk kebutuhan ekonomi masyarakat di Jorong Ombilin.

Dikatakan bahwa pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang mempunyai arti memelihara dan memberi latihan. Kedua hal tersebut memerlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan tentang kecerdasan pikiran. Pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dengan melihat definisi tersebut, sebagian orang mengartikan bahwa pendidikan adalah pengajaran karena pendidikan pada umumnya membutuhkan pengajaran dan setiap orang berkewajiban mendidik. Secara sempit mengajar adalah kegiatan secara formal menyampaikan materi pelajaran sehingga peserta didik menguasai materi ajar (Chandra 2009).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan fokus penelitian dn pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil tangkapan nelayan ikan bilih di jorong ombilin tidak menentu, karena pada waktu-waktu tertentu saja nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang cukup banyak. Hal yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan yang ada di ombilin adalah waktu cuaca buruk ditambah lagi daya saing antar nelayan pada saat ini sangat banyak. Soalnya di ombilin hampir semua masyarakat disana menggantungkan hidupnya nelayan ikan bilih.

2. Pemasaran ikan bilih di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, umumnya masyarakat di ombilin menjual ikan bilih, ada yang dijual lansung kepasar lokal

setelah ditangkap dan ada juga diolah terlebih dahulu seperti digoreng, dijemur dan dibuat pangek baru di pasarkan. Itu pun dari hasil olahan ikan bilih, ada yang dijual lansung adapun yang dijual kepada toke ikan bilih.

Pemasaran ikan bilih saat ini sedikit terhambat dan mahal karena ikan bilih yang ada di danau singkarak sudah mulai berkurang keberadaannya, penyebabnya antara lain banyaknya nelayan-nelayan yang tidak bertanggung jawab akan pemakaian jaring kecil, akibatnya anak ikan bilih ikut terbawa dan populasinya menjadi berkurang.

3. Pendapatan setelah mengelola ikan bilih Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, umunnya pendapatan nelayan ikan bilih hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Disebabkan oleh hasil tangkapan nelayan ikan bilih semakin lama semakin berkurang, kadang waktu banyaknya hasil tangkap, pendapatan juga berlebih dan bisa ditabung tapi waktu sedikitnya makan sehari-hari aja tidak cukup.

4. Pendidikan nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, rata-rata nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin mengenyam pendidikan SD, tetapi ada yang memiliki pendidikan diatas SD. Umumnya nelayan ikan bilih di Jorong Ombilin sudah mendapatkan pendidikan non formal tentang menangkap ikan bilih sampai mengolahnya, pendidikan itu didapat dari pemerintah setempat.

Nelayan disana dibuat perkelumpok dan ada yang mengetuainya untuk mengarahkan nelayan bagai mana cara-cara menjadi nelayan yang baik, supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk kebutuhan ekonomi masyarakat di Jorong Ombilin.

A. Saran

(8)

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang di temukan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada nelayan ikan bilih tidak memakai jaring yang membuat anak ikan bilih juga terbawa, sehingga populasi ikan berkurang. Pakai lah jaring standar ikan bilih supaya populasi ikan bilih tidak berkurang dan hasil tangkap akan selalu mencukupi.

2. Diharapkan kepada nelayan ikan bilih untuk memasarkan ikan, harus memunculkan ide-ide yang baru supaya jual beli ikan bilih lebih tinggi lagi.

3. Diharapkan kepada nelayan menambah wawasan terhadap penangkapan ikan bilih, supaya hasilnya lebih maksimal lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, rabiatul. 2008. Pengolahan dan pengawetan ikan. Jakarta : bumi aksara.

Boa, handayani.2006. Studi Pendapatan Pejala Rumpon Di Manggar Baru Balikpapan.Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Universitas Mulawarman. Jurnal Hal: 81.

Chandra,: Fransisca. 2009. “Peran Partisipasi Kegiatan di Alam Masa anak

Pendidikan.

Dahuri R. 2002. Kebijakan dan Progran Pengembangan Sunberdaya Manusia

Kelutan.

Dahuri R. 2002. Regenerasi dan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan. dan Perikanan. Makalah disampaikan pada Rakerwil HIMAPIKANI, Bogor, 2 Maret Departemen Pendidikan Nasional.

Dori,Ade Fitria. 2013. Kepedulian Nelayan Terhadap Pendidikan Anaknya di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Skripsi . Geo FIS UNP

Ending retnowati, 2012.Nelayan Indonesia dalam pusaran kemiskinan structural (perspektif sosial, ekonomi dan hokum). Hal 152, hal 153 dan hal 154

Enggar patriono, endri junaidi, fifi satria, dan fekunditas 2010. ikan bilih (mystacoleucus padaangensis blkr) di muara sungai sekitar danau singkarak. Universitas sriwijaya. Hal 230, hal 232.

Fantony, rudy. 2014.Kondisi Nelayan Di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota

Tanjung balai.

Fauziyah, 2013. Perbedaan Waktu Hauling Bagan Tancap terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sungsang, Sumatera Selatan. Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia.

Jurnal: Hal 51-52.

Kotler dan keller, 2008. Manajemen pemasaran. Jakarta : penerbit Erlangga Moleong, Lexy. 2014. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Pontoh, otniel. 2011. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi nelayan di kecamatan tenga kabupaten minahasa selatab, Sulawesi utara.

Referensi

Dokumen terkait

Alasan digunakan media film dalam pembelajaran IPS untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran IPS, dan alasan peserta didik yang kurang berminat terhadap

Didalamnya akan diteliti masalah tentang rumah tangga penerima RASKIN, dimana rumah tangga yang menerima RASKIN ada diantaranya yang tidak berhak keluarga mampu, kualitas beras yang