• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

2

(2)

2

PENDAHULUAN

Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharuhi seperti minyak bumi, gas alam, emas, tembaga, timah, bauksit, matahari, angin dan laut.

Selain itu, sumber daya alam berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berupa mahluk hidup misalnya hewan dan tumbuhan, baik yang ada didarat maupun di air. Sumber daya alam non hayati, yaitu sumber daya alam yang berupa mahluk tidak hidup misalnya angin dan matahari.

Kabupaten Pasaman Barat sebagian daerahnya adalah wilayah perairan dan khususnya di Jorong Sikilangmasyarakatnya bekerja sebagai penyelam lokan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Luas sungai Jorong Sikilang 178 Ha dan kedalaman 5-10 meter, sebagian masyarakat yang berada di daerahsekitar sungai berusaha memanfaatkan sumber daya alam seperti ikan, karang, pensi, siput, lokan dan masih banyak sumber daya alam yang lainnya untuk bisa diambiluntuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Jorong Sikilang.1

Jumlah penduduk Jorong Sikilang 2014 sebanyak 640 KK, Jorong Sikilang yang terletak di Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Daerah ini merupakan salah satu daerah berpengasilan lokan, pada awalnya masyarakat Jorong Sikilang daerahnya terisolir dan perkampungan jauh dari perkotaansehingga untuk pergi keluar daerah mereka harus memakan waktu berhari-hari karena jalan yang tersedia jalan setapak yang akan dilewati pinggiran perkebunan, semak belukar dan menyeberangi sungai.2

Jalan setapak ini hanya bisa dilewati dengan jalan kaki dan kendaraan beroda dua. Mata pencarian masyarakat Jorong Sikilang tahun 1999 umumnya banyak yang bermata pencarian seperti bercocok tanam padi, perkebunan tebu, jaring apung, nelayan, mencari rotan, mencari siput, mencari ikan di sungai.Termasuk mencari lokan dan masih banyak mata pencarian tradisional lainnya.Dari sekian banyak mata pencarian tradisional yang disebutkan hanya mata pencarian penyelam lokan yang masih ada dan berkembang sampai sekarang ini.

Sebelum lancarnya sarana dan prasarana jalan di Jorong Sikilang. Lokan hanya dikonsumsi oleh masyarakat Jorong Sikilang saja, Pada tahun 2009 adanya memperbaiki jalan sehingga jalan menjadi lancar dan lebih baik dari tahun sebelumnya, dan adanya permintaan lokan diluar daerah tetapi sedikit itupun mereka yang membeli ke kampung Jorong Sikilang seperti Air Haji dan Sungai Aur. Setelah

1 Sumber: Arsip Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

2 Sumber: Arsip Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

adanya kelancaran transportasi jalan di Jorong Sikilang permintaan lokan terus meningkat, dan jumlah masyarakat yang mencari lokan terus bertambah.Agar pemasaran lokan bisa meningkat lebih banyak lagi dari pemasaran sebelumnya.3

Pemasaran tersebut berhasil disalurkan setiap minggunya seperti Padang. Pada tahun 2010-2012 dengan adanya penjualan lokan keluar daerah permintaan lokan di Jorong Sikilang lebih meningkat dari tahun ketahun. Lokan dipasarkan tanpa pengolahan sehingga tidak memberi nilai tambah bagi masyarakat Jorong Sikilang. Masyarakat pencari lokan berjumlah sebanyak 130 orang. Umumnya masyarakat keluarga penyelam lokan ini berpendapatan rendah dan masih terbelenggu oleh situasi ekonomi lemah dan pendidikan rendah. Setelah berjalanya waktu penjualan lokan semakin meningkat sehingga kelurga masyarakat penyelam lokan ekonominya sudah mulai membaik.4

Permintaan lokan terus meningkat setiap minggunya pada tahun 2013-2014. Sehingga jumlah masyarakat yang mencari lokanpun terus bertambah menjadi 265 orang. Masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang ini menjual lokan setiap harinya, walau keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk pergi mencari lokan. Lokan yang tidak terjual bisa direndam di tepi sungai (Tabiang) agar lokan-lokan tidak busuk.

Jadi, lokan tersebut selalu ada dan permintaan selalu bisa terpenuhi baik dari masyarakat Jorong Sikilang sendiri maupun masyarakat dari luar Jorong Sikilang.

Penyelam lokan merupakan salah satu pekerjaan yang turun-temurun di Jorong Sikilang karena daerahnya berpotensi menghasilkan lokan. Bagi masyarakat mereka tidak harus mendapatkan ilmu melalui jenjang pendidikan formal. Mereka yang tidak pernah mengecap pendidikanpun bisa bekerja sebagai penyelam dengan mendapatkan latihan dari orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya.Sebelum adanya sarana dan prasarana yang baik, lokan-lokan yang telah dicari hanya dapat dipasarkan di Jorong Sikilang saja, tetapi setelah adanya pemasaran lokan keluar daerah, permintaan dari luar daerah menjadi meningkat. Pada waktu itu harga lokan lebih murah dibandingkan sekarang.

Batasan dan Rumusan Masalah

Fokus penelitian ini adalah untuk melihat kehidupan sosial ekonomi masyarakat Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan meluasnya permasalahan yang ditelusuri.Maka penulis membatasi ruangan lingkup kajian, yakni dengan batasan

3 Wawancara dengan Ajisman 1 Agustus 2015.

Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

4 Arsip Mata Pencarian Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur KabupatenPasaman B arat.

(3)

3

temporalnya yang ditetapkan pada tahun 2009-2014.

2009 karena didasari beberapa faktor salah satunya adanya kelancaran transportasi untuk menjual lokan keluar daerah sehingga permintaan lokan meningkat di Jorong Sikilang, dan adanya perubahan pola fikir masyarakat Jorong Sikilang. Tahun 2014 karena ingin melihat perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat penyelam lokandari tahun-ketahun.

Berdasarkan batasan masalah diatas maka diajukan rumusan masalah sebagain berikut:

1. Bagaimana latar belakang kehidupan sosial budaya masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat?

2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang tahun 2009- 2014?

BAHAN DAN METODE

Louis Gottschalk (1987:18) menyimpulkan bahwa prosedur penelitian dan penulisan sejarah bertumpu pada empat kegiatan pokok, yaitu:

1. Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan mengumpulkan bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan.

2. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik.

3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang otentik.

4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau suatu penyajian yang berarti.

Prosedur itulah yang disebut metode sejarah (Nugroho Notosusanto, 1964:23) ada empat tahap penulisan sejarah yaitu melalui beberapa tahap, adapun tahap yang dilalui Heuristik (pengumpulan data), Kritik Sumber (pengujian), analisis dan interpretasi, Histotiografi (penulisan sejarah).5

1. Heuristik

Heuristik merupakan pengumpulan sumber- sumber sejarah baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer adalah melakukan wawancara dengan “penyelam lokan”, toke, pengelola lokan keluar daerah, dan yang lainnya yang ada hubungannya dengan “masyarakat penyelam lokan”. Sumber sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka berupa bahan karya ilmiah yang relevan dengan pembahasan yang dikaji. Sumber sekunder digunakan untuk melengkapi data yang tidak ditemukan dari sumber primer. Sumber sukunder diperoleh dari pustaka diberbagai Perpustakaan diantaranya Perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat, perpustakaan Universitas Andalas, perpustakaan Universitas Negeri Padang dan perpustakaan daerah, selain itu juga tulisan-tulisan yang relevan dengan

5 Ibd

penulisan ini, selain itu juga data Jorong Sikilang dalam angka.

2. Kritik Sumber

Kritik Sumber yaitu data yang sudah dikumpulkan, kemudian diseleksi sehingga diketahui apakah data tersebut dapat digunakan atau tidak sebagai informasi, penelitian kritik sumber menempuh dua cara yaitu kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal yaitu pengujian otensitas atau kesulitan data. Kritik internal bertujuan untuk menguji validasi isi informasi yang terdapat dalam data. Kritik sumber dilakukan dengan cara mengamati sumber tertulis serta berusaha memahami bahasa pada sumber dan membandingkan antara satu sumber tertulis dengan sumber tertulis lainnya. Kedua tingkat pengolahan ini bertujuan untuk menyeleksi dan menyingkirkan bagian-bagian data otentik.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu data yang telah diperoleh dari lapangan hasil wawancara dan data sekunder dan studi kepustakaan kemudian dianalisis dan diinterpretasi dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti sehingga terdapat fakta yang siap disajikan. Fakta yang peneliti sajikan berupa kehidupan sosial ekonomi masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat (2009-2014).

4. Historiografi

Tahap terkait adalah tahap historiografi.

Historiografi adalah menulis dalam bentuk karya ilmiah setelah didapati fakta, sehingga berulah ditulis dalam bentuk skripsi. Sehingga dapat mengungkapkan kehidupan “Masyarakat Penyelam Lokan” di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat 2009-2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sosial Budaya masyarakat di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Sebagian dari masyarakatnya memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) seperti lokan.Lokan dijadikan mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian dari masyarakat di Jorong Sikilang lebih memilih mencari lokan karena sebagian dari masyarakat tersebut susah untuk mencari pekerjaan. Contoh pertama seperti bertani susahnya lahan untuk dijadikan sawah (ladang). Contoh kedua seperti nelayan.Mata pencarian sebagai nelayan di Jorong Sikilang yaitu nelayan musiman. Berbeda dengan mata pencarian sebagai penyelam lokan karena menyelam lokan ini bisa pergi setiap hari dan peralatan untuk mencari lokan tidak begi sulit.

Pendidikan masyarakat yang menjadi penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat umumnya tamatan SD.

(4)

4

Masyarakat tidak mempunyai keahlian untuk mencari pekerjaan yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti perkejaan perkantoran, tenaga pengajar, berwirausaha dan pekerjaan yang lain- lainnya.6

Agama masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang mayoritas beragama Islam dengan didukung oleh sarana ibadah yang digunakan untuk melaksanakan ibadah. Sarana tersebut yaitu Mesjid 1 buah, Mushalla 2 buah.Selain sebagai tempat sarana beribadah digunakan juga untuk tempat perkumpulan seperti acara Wirid disetiap malam juma’at, pengajian, dan organisasi remaja di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Kehidupan sosial budaya masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang memiliki sistem adat-istiada Minangkabau.Yaitu memiliki beragam suku seperti suku jambak, suku chaniago, suku tanjuan, suku melayu, dan suku pilliang. Dari lima suku tersebut. Suku yang paling banyak masyarakat bermata pencarian lokan.

Sentral Penangkapan Lokan Di Jorong Sikilang.

Jorong Sikilang merupakan salah satu Jorong yang berada di Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Jorong Sikilang ini terbagi menjadi tiga kampung, yaitu kampung Pasar Panjang, kampung Pasir Panjang dan Kampung Aur. Dari tiga perkampungan ini masyakat dari kampung Aur yang banyak bermata pencarian sebagai penyelam lokan karena daerah yang dekat dengan sungai.

Masyarakat tempat pencari lokan ada tiga tempat perairan yaitu yang pertama 1) sungai Tengah, 2) sungai Batang Alin, 3) sungai batang Talao. Dari ketiga sungai tersebut masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang sering berpindah-pindah. Hal ini disebabkan semakin banyaknya pengambilan lokan di satu tempat tersebut makasemakin berkurangnya pendapatan lokan.7

Berdasarkan informasi dari salah seorang penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, penentuan kelas jenis lokan dibedakan berdasarkan kualitas serat daging yang ada pada setiap jenis lokan.Tiga aliran sungai tersebut yang banyak mengasilkan lokan adalah sungai talao dan rasa lokan talaosangat berbeda rasa dan ukuran lokannya jadi masyarakat di Jorong Sikilang banyak yang meminati lokan talao tersebut.

Berbeda dengan lokan yang ada di sungai tengah, sementara sungai batang alin air sungainya

6 Wawancara dengan Tiardi 12 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

7 Wawancara dengan Amun 12 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sangai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

sering besar dan masyarakat susah untuk mencari lokan di sungai tersebut. Harga lokan batang alin lebih tinggi sedikit dibanding lokan-lokan lainnya namun untuk mendapatkan jenis lokan batang alin penyelam harus menggunakan teknik yaitu penyelam harus mengikat satu kakinya untuk memberi jalan ke dasar sungai tersebut, selain sungainya deras dibawah perairan juga banyak terdapat akar-akar kayu.8

Usaha Penangkapan Lokan

Usaha penangkapan lokan di Jorong Sikilang dengan kondisi daerah yang menjadi sumber mata pencarian masyarakat Jorong Sikilang, sebagai masyarakat yang menjalani usaha/pekerjaan sebagai penyelam lokan yang memanfaatkan aliran sungai yang berada di Jorong Sikilang. Penyelam lokan yang dijadikan sumber mata pencaharian pada masyarakat Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penyelam lokan, pengumpulan lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat rata- rata lokan dari Jorong Sikilang ini mencapai sekitar 200 karung perbulan.Penyelam setempat tidak mengenal perbedaan musim dalam mencari lokan. Artinya kegiatan mencari lokan dapat dilakukan sepanjang tahun, akantetapi ada waktu tertentu penduduk setempat mengurangi aktivitas pencarian lokan, diantaranya adalah ketika musim sungai besar, musim hujan yang terjadi sekitar bulan November hingga Desember setiap tahunnya. Pada waktu-waktu tersebut biasanya permukaan air sungai menjadi keruh sehingga penyulitan jarak pandang penyelam dalam pencarian lokan.9

Peralatan yang digunakan oleh penduduk di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, untuk penangkapan lokan sangat sederhana. Menurut Ance salah seorang penyelam lokan di Jorong Sikilang pada tahun 2009 sampai 2014 mayoritas pencari lokan di Jorong Sikilang hanya mengadalkan kemampuan fisik untuk menahan nafas di dalam air dengan alat bantu berupa kecamata tradisional. Kacamata tersebut terbuat dari kayu, karet dan kaca yang dibuat sendiri oleh penyelam lokan setempat. Semua bahan tersebut biasanya diperoleh dengan memanfaatkan barang bekas seperti ban bekas

8 Wawancara dengan Unin 11 Desember 2015.

Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

9 Wawancara dengan Hadi 11 Desember 2015.

Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

(5)

5

untuk karet pengikat dan plastik atau kaca sebagai media penglihatan.10

Tingkat kedalaman penyelam juga sangat terbatas yaitu sekitar 5-10 meter.Pencarian lokan biasanya berdasarkan kerja kelompok dengan jumlah anggota mencapai 1 atau 2 orang dalam satu perahu.

Pemeliharaan dilakukan dalam bentuk mengumpulkan lokan dalam karung dan di tempatkan ditepi tebing sungai yang dilakukan dengan cara berpedoman pada keadaan musim agar kebutuhan pemasaran selalu terpenuhi.11

Sejarah munculnya penyelam lokan di daerah Jorong Sikilang tidak diketahui secara pasti, namun menurut penuturan salah seorang warga penyelam lokan di Jorong Sikilang berasal dari kegiatan seorang warga yang mengambil rumbio untuk dijadikan atap rumah perkebunan dan ia mengetahui banyaknya sumber daya alam yang bisa diambil seperti lokan, siput, ikan, karena perairan Jorong Sikilang dengan kearifan lokal mampu menjaga populasi dan sebaran man-grove di sepanjang perairan sungai.

Lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat pada awalanya hanya dikosumsi oleh beberapa orang saja dan setelah banyak masyarakat yang mengetahui seperti ninik-mamak dan pemuka-pemuka adat di Jorong Sikilang maka lokan dijadikan makanan waktu khas daerah tersebut seperti presepsi pernikahan (baralek), Berdo’a (Bakanuri) dan acara lain-lainnya.12

Bermula dari Usaha dari beberapa orang warga yang memanfaatkan sumber daya alam seperti mencari lokan sebagai aktivitas pengisi waktu luang sehabis bekerja dan sebagai penambah sumber pendapatan.

Kegiatan ini telah dijalankan oleh beberapa orang warga sebelum tahun 2009. Melihat hasil yang didapatkan oleh warga yang menjalankan penyelam lokan tersebut, menimbulkan minat bagi sejumlah warga lainnya untuk mencoba pula menjalankan usaha sebagai penyelam lokan.13

Usaha masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat dengan demikian, untuk meningkatkan penghasilan mereka masyarakat penyelam lokan terus

10 Wawancara dengan Ance 12 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

11 Wawancara dengan Jupendri 12 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

12 Wawancara dengan Muzar 12 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

13 Wawancara dengan Ema 12 Desember 2015.

Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

mengikuti keinginan pembeli dengan memperhatikan pasar penjualan lokan untuk menentukan jenis lokan apa yang lebih diminati masyarakat.

Kehidupan keluarga yang baik dapat dilihat dari beberapa aspek seperti, tercukupinya kehidupan sehari-hari, dapat melanjutkan pendidikan anak-anak penyelam lokan ke jenjang yang lebih tinggi, tersedianya sarana seperti rumah dan transportasi. Di dalam kehidupan sosial terdapat banyaknya komunitas rumah, hal tersebut menjadi simbol status sosial.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, dapat dilihat pada tahun 2009 sampai sekarang adanya peningkatan.

Toke (Induak Samang)

Toke dalam kamus Bahasa Indonesia adalah (Tauke) yang artinya pedagang usaha perorangan.

Melaksanakan usaha jual beli dalam menyelenggarakan jasa.Untuk memenuhi kebutuhan kelompok atau konsumen tertentu dalam suatu masyarakat.Usaha seperti ini dilaksanakan ditempat-tempat yang dianggap strategis dan ekonomis dalam suasana lingkungan informal.14

Toke adalah pembeli atau penampung hasil tangkapan lokan di Jorong Sikilang, diberi nama dengan (Induak Samang). Toke atau induak samangini sangat mempengaruhi kemunculan untuk masyarakat penyelam lokan, dimana pengaruhnya yaitu tokemembeli lokan di Jorong Sikilang dan menjualnya kembali keluar dari daerah Jorong Sikilang.Sebelum adanya toke lokan ini tidak begitu berharga di Jorong Sikilang, tetapi setelah adanya toke untuk memasarkan keluar daerah harga lokan lebih jelas dan permintaan lokan meningkat setiap minggunya di Jorong Sikilang Kecamatan Singai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Sejarah munculnya toke di Jorong Sikilang, yaitu berasal dari masyarakat Jorong Sikilang sendiri.

Dalam tahun 2009 salah seorang warga Jorong Sikilang sering keluar masuk antara Sikilang dan Padang untuk membeli peralatan perabot rumah tangga, dan untuk dijual kembali di perkampungan Jorong Sikilang yang disebut dengan (Manggaleh). Salah satu warga ini seorang mahasiswa dari Bung Hatta Padang yang bernama Hadi.Hadi telah tahu sedikit banyak mengetahui daerah Padang Sumatera Barat.15

14 Wawancara dengan Inang 11 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

15 Wawancara dengan Jupendri 11 Desember 2015. Di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

(6)

6

KESIMPULAN

Sosial budaya masyarakat penyelam lokan di Jorong Sikilang yang melatarbelakangi dengan lancarnya transportasi jalan di Jorong Sikilang yang dibuktikan dengan permintaan lokan terus meningkat dari tahun ketahun. Penyelam lokan merupakan mata pencaharian yang paling utama di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Aktifitas menyelam lokan menjadi penyebab sosial budaya masyarakat di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Menjadi menyelam lokan disebabkan, karena pendidikan masyarakat tersebut pada umumnya tamatan SD.

Masyarakat di Jorong Sikilang tersebut tidak mempunyai keahlian untuk mencari pekerjaan yang lain seperti perkerjaan perkantoran, tenaga pengajar, berwirausaha dan lain-lain.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat penyelam lokan dapat dilihat beberapa aspek seperti, tercukupinya kehidupan sehari-hari, dapat melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi dan tersedianya sarana saperti rumah dan transportasi.Masyarakat Jorong Sikilang sudah mulai berfikir maju seperti sisa pendapatan dari penyelam lokan di Infestasikan.Sehingga dapat dilihat kehidupan sosial penyelam lokan sudah bisa dikatakan maju karena harga jual lokan dipasaran sudah menjanjikan kehidupan masyarakatnya.

SARAN

Melakukan penelitian di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat mengenai masyarakat penyelam lokan terkesan tidak dipersulit dan diterima dengan baik oleh masyarakat dan diperlakukan dengan baik. Penelitian ini mestinya harus berlanjut untuk peneliti selanjutnya dan harus dikembangkan baik masyarakat maupun pejabat.

Dengan melakukan penelitian kita mendapatkan manfaat dan bisa berintraksi langsung dengan masyarakat dan banyak manfaat yang kita dapat dalam penelitian salah satunya kita berani berbicara dan berani berhadapan langsung dengan masyarakat yang kita wawancarai.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip :

Arsip, Jumlah Penduduk Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2012.

Arsip, Buku Frofil Jorong Sikilang kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Tahun 2012 Arsip, Keadaan Demografi dan Ekonomi Masyarakat

Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Tahun 2012

Arsip, Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2014.

Arsip, Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencarian di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2014.

Arsip, Pengasilan Masyarakat Menurut Mata Pencarian di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2009.

Arsip, Nama Orang Tua Menurut Pendidikan Anak.

Tahun 2011.

Arsip, Jumlah Dan Nama Anak Penyelam Lokan yang Pendidikan Formal di Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2014.

B. Buku :

Dadang Supardan. 2007. Pengantar Ilmu Sosial.

Bandung: PT Bumi Aksara.

Daliman A. 2002. Metode Penelitian Sejarah.

Yogyarkarta: Ombak.

Haryanto, Dkk. Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta: PT Prestasi Pustakakarya.

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.

Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.

Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaandi Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Kuntowijayo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta:

Tiara Wacana.

Louis Gottscshlk. 1989. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Mestika Zed dan Emizal Ambri.1994.Sejarah Sosial dan Ekonomi.Ikip Padang Press.

Mubyarto. 1984. Nelayan Dan Kemiskinan Studi Ekonomi Antropologi Di Dua Desa Pantai.

Jakarta :CV.Rajawali.

W.I.S. Poerwadarminta. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI). Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Sheridan. 2006. Pengantar Sosial Ekonomi. Bandung:

PT. Bumi Aksara

Sartono Kartodirdjo. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.Jakarta:

Gramedia.

Soejono Soekanto.1990. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rajawali.

Sheraden. 2006. Dasat-Dasar Ilmu Ekonomi.Jakarta:

Rineka Cipta.

Taufik Abdullah. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi.

Jakarta: PT. Persada

Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung.

PT. Remaja Rosdakarya.

C. Skripsi :

Dodi Derianto. 2015. “Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Pasie Nan

(7)

7

Tigo Kecamatan Koto Tangan Kota Padang”.

Skripsi. Pendidikan Sejarah. STKIP PGRI

SUMBAR.

Rona Eraswati. 2010. “Sejarah Nelayan Sasareu (Nelayan Tepi) Di Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan (1959-2008)”. Skripsi.

Pendidikan Sejarah. STKIP PGRI SUMBAR.

Nalinda Nada Kristi. 2010. “Profil Sosial Ekonomi Penyelam Lokan (Polymesoda) Di Kenagarian Inderapura Barat Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi.

Pendidikan Geogarafi. STKIP PGRI SUMBAR.

Yesma Wendra. 2006. “Nelayan Sasak Studi Tentang:

Sosial Ekonomi (1998-2004)”. Skripsi.

Pendidiakan Sejarah. STKIP PGRI SUMBAR.

D. Jurnal :

Imbron. 2009. “Keberadaan Nelayan dan Dinamikan Ekonomi Pesisir”. Jurnal. Ar-Ruzz Media.

Yogyakarta Gadjah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil wawancara dari beberapa informan bahwasannya perkembangan aksesisbilitas pantai gandoriah dari tahun 2009-2014 sudah dapat di