• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

1

IMPLEMENTATION OF THE JUDGMENT ON HISTORY LESSON IN ONE COUNTRY HIGH SCHOOL VII KOTO SEI. SARIK DISTRICTS DESERT

DISTRICT VII KOTO PADANG PARIAMAN

Niftah Nur Liza Husnita

Meldawati

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Email: niftahnur@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru mata pelajaran Sejarah dalam pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah telah dilaksanakannya belum sesuai dengan penilaian sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian. Untuk itu penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan penilaian mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sari Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan lokasi penelitian SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik Kec. VII Koto Kab. Padang-Pariaman. Informasi pada penelitian ini terdiri dari informasi kunci yaitu guru sejarah, wakil kurikulum, dan informan tambahan peserta didik kelas X. Dengan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studido kumentasi. Analisis data menggunakan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik. tidak semua bentuk-bentuk penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik, sepert: 1) Kesesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Kesesuaian dengan format penilaian. 3) Kesesuaian dengan aspek penilaian yang dibuat yaitu aspek penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. Dapat disimpulkan bahwa guru dalam pelaksanaan penilaian sudah dilaksanakannya tapi belum semua aspek yang dilaksanakannya.

Kata Kunci : RPP, format penilaian, aspek penilaian.

(4)

PELAKSANAAN PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 VII KOTO SEI. SARIK KECAMATAN VII KOTO KABUPATEN

PADANG-PARIAMAN

Niftah Nur Liza Husnita

Meldawati

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Email: niftahnur@yahoo.com

ABSTRACT

The motivation of this research is emerged from the fact that assessingpractices of the subject of history wich are conducted by the teachers still does not follow proper standards accordiny to Permendiknas no. 20, 2007.

Thus, the purpose of this research is to describe the assessing practice in history subject in public senior high school 1 VII Koto Sei. VII Koto Subdistrict, Padang Pariaman Regency.The type of reseacrh which is used in this study is qualitative describtive method, by observing public senior high school 1 VII Koto Sei. Sarik VII Koto Subdistric, Padang Pariaman Regency. Key respondents in this research are history teacher, vice head of curriculum department while additional respondents are the students in history class. The techniques of data collection are observation, interview and study documents. Then, data are analysed through the steps of data collection and reduction, data representation and formulating the conclusion.This study shows that public the assessments in story subject in public senior high school 1 VII Koto Sei Sarik are not always fully conducted by the teachers, which are: 1) the agreement with educational practice plan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - RPP), 2) the agreement with assessment form and 3) the agreement with assessment aspects including aspects of cognition, affectivity and psychomotor. This study concludes that in conducting assessment, history teachers only focus on several aspects while others are still left unassessed.

Keywords :lesson plans,assessment format, aspects of evaluation.

(5)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atau input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu bisa didapatkan dimana saja seperti pendidikan di keluarga, lingkungan sekitar, teman sebaya, dan yang lebih pentingnya lagi yaitu di sekolah yang disebut dengan pendidikan formal Purwanto (2008:18).

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah efektif, produktif dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Kurikulum merupakan rencana tertulis yang berisikan ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh pengembangan kurikulum yang berlaku secara nasional. Indikator keberhasilan pembaharuan yaitu dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran.

Perubahan yang digunakan menyangkut aspek yang dimulai dari filsafat pendidikan sampai pada pendekatan pembelajaran Menurut Wina Sanjaya (2007: 16).

Penilaian pada pelajaran sejarah menggunakan tiga ranah yaitu ranah afektif (sikap), kognitif (intelektual), dan psikomotor (keterampilan). Ranah afektif adalah keterampilan afektif dari suatu proses dan hasil belajar menekankan pada bagaimana siswa bersikap dan bertingkah laku di dalam lingkungan masyarakat, kognitif adalah aspek yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual atau aspek yang mencakup kegiatan mental (otak), dan psikomotor adalah aspek yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu Supardi (2015: 122-179). Namun penilaian belajar yang dilakukan guru pada umumnya ditekankan pada aspek kognitif saja yaitu penilaian yang diambil dari hasil tes yang dilakukan guru secara serentak seperti ulangan harian, ulangan tengah semester dan ujian akhir semester. Dalam hal ini guru jarang melakukan penilaian peranan peserta didik yang berpartisipasi aktif dalam pembelajan, konstribusi pikiran atau pendapat yang berorientasi pada proses, bahkan interaksi siswa dengan siswa dalam lokal kurang terjalin dengan tidak adanya kerja kelompok yang dilaksanakan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik

pada tanggal 14 Juli 2016 dengan guru mata pelajaran Sejarah bahwa pelaksanaan penilaian hasil belajar telah dilaksanakannya belum sesuai dengan penilaian sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas No.20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidik adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Pada pelaksanaan ulangan guru lebih terfokus pada soal-soal yang bersifat objektif. Pada hakekatnya pelaksanaan penilaian dalam KTSP tidak hanya mementingkan penilaian kognitif, afektif saja, tetapi juga penilaian dalam aspek psikomotor.

Meskipun ada beberapa teknik yang bisa dilakukan guru dalam proses penilaian hasil belajar siswa, namun masih ditemukan adanya sebagian guru yang tidak memahami dan mengerti mengenai hal tersebut. Guru masih cenderung membuat kegiatan penilaian yang tidak bervariasi. Dengan kata lain, guru hanya terfokus untuk menggunakan satu penilaian hasil belajar siswa, misalnya bentuk penilaian tes.

Padahal dengan semakin bervariasinya dalam penilaian yang diharapkan seperti yang ditentukan dalam penilaian.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik.

KAJIAN TEORI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkiranakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengoordinasikan komponen pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai (Syafruddin, 2016: 94).

Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui seberapa jauh ketercapaiannya tujuan pembelajaran. Setiap guru dituntut untuk dapat melaksanakan penilaian dari awal sampai akhir pembelajaran, sehingga guru dapat mengetahui apakah siswa

3

(6)

sudah menguasai kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu guru harus memantau siswa secara individu bukan secara klasikal yang diidentifikasi dengan kemampuan siswa yang sudah mampu menjawab soal-soal tes. Dengan demikian guru dapat menemukan bagaimana individu atau kelompok siswa sedang belajar di kelas dan menerapkan penilaian untuk memperbaiki cara belajar dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar (Nana Sundjana, 2014:35 ).

Menurut Permendiknas RI Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian yaitu penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidikan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes (tes tertulis, tes lisan, tes praktek, dan tes kinerja), dan bentuk lain sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan, denga tujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

Pengajaran sejarah bukan hanya sekedar bahan cerita masa lalu melainkan lebih dari itu yaitu agar siswa maupun memahami dan mengerti masa sekarang atas peristiwa masa lalu.

Tujuan pendidikan sejarah mengembangkan pengetahuan sikap atau kepribadian serta

menanamkan pemahaman tentang

perkembangan masyarakat dari masa lampau hingga kini, menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air bangga sebagai warga negara Indonesia.

Tujuan pengajaran sejarah yang utama adalah menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran nasional, tanpa mengetahui sejarahnya.

Tidak mungkin suatu bangsa mengenal dam memiliki identitas (Zainal Arifin, 2014: 50-53).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah efektif, produktif dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperlihatkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional (BSN) dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan dan

berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Menurut Mulyasa (2010:19).

Permendiknas No.20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian mendefenisikan bahwa penilaian adalah suatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur mencapai kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, dan menentukan kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dari keberhasilan proses belajar mengajar. Hasil tersebut dapat diketahui guru dengan melalui berbagai cara antara lain tertulis, lisan, tindakan, observasi, pada waktu siswa melakukan kegiatan belajar mengadakan analisis pekerjaan siswa, wawancara dengan siswa, menghimpun informasi mengenai kemajuan belajar siswa dari berbagai sumber.

Suatu proses pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan hasil belajar yang merupakan suatu indikator yang penting untuk menyatakan kualitas suatu pembelajaran.

Penilaian diarahkan untuk menemukan informasi tentang kemampuan siswa secara utuh yang terlihat dari segi intelektual dan sikap.

Untuk itu guru dituntun untuk menggunakan teknik dan alat penilaian secara beragam agar semua aspek perkembangan dapat dilihat Menurut Wina Sanjaya(2007: 354).

Penilaian berdasarkan Permendiknas no. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian adalah tes, non tes dan penilaian tugas. Tes adalah teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu, melalui pengolahan secara kuantitatif yang hasilnya berbentuk angka.

Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua karakteristik yaitu: validitas dan reliabilitas. Tes sebagai suatu alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Sedangkan tes yang memiliki tingkat relibilitas atau keandalan jika tes tersebut menghasilkan informasi yang konsisten. Penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses belajar, dan menentukan kanaikan kelas bagi setiap peserta didik.

(7)

Non tes adalah alat evaluasi yang digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Salah satu bentuk penilaian non tes sebgai alat evaluasi, yaitu observasi. Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada satu situasi tertentu. Observasi ada dua yaitu observasi partisipaf dan observasi nonn partisipatif. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakuakan dengan menempatkan observer sebagai bagian dari kegiatan dimana observasi dilaksanakan. Sedangkan observasi non partisipatif adalah observasi yang dilakukan dengan cara observer murni sebagai pengamat.

Penilaian penugasan/proyek adalah penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hinggapenyajian data. Penilain proyek memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan dan kemam puan untuk mengkomunikasikan informasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penilaian mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 VII Koto Sei.

Sarik kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman.

Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi dan kondisi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan data dan menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai pelaksanaan penilaian guru sejarah dalam penilaian di SMA Negeri 1 VII Koto Sei.Sarik. Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan informan adalah (1) informan mempunyai pengetahuan, pengalaman dan pendidikan mengenai materi yang akan diteliti (2) benar-benar menguasai meteri penelitian dengan segala permasalahan. Penelitian menentukan yang dijadikan informan penelitian adalah guru mata pelajaran sejarah dan siswa SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik.

Pengumpulan data yang dilaksanakan oleh penelitian dengan cara langsung terjun kelapangan untuk mendapatkan sejumlah data yang dibutuhkan berkenaan dengan pelaksanaan penilaian hasil belajar pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik. Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi, menurut Moleong (2008:330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah berikut:

1)pengumpulan data, 2)reduksi data, 3)penyajian data, 4)verifikasi/penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik berada di Lubuk Puar jalan raya Pariaman-Sicincin.

SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik memiliki lokasi yang sangat luas. Sekolah yang sangat dekat dengan jalur Padang-Bukittinggi ini bangunannya sudah di tata dengan baik.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik ini memiliki sarana dan prasarana yang baik, hal ini juga mendukung siswa dalam belajar baik secara formal maupun informal.

Temuan khusus dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Sebelum temuan khusus dipaparkan, peneliti melakukan kelapangan untuk mengadakan penelitian dan mengumpulkan data yang dilakukan dengan catatan lapangan dan pedoman wawancara.

Berdasarkan catatan lapangan peneliti berusaha untuk menguraikan temuan peneliti sesuai dengan tujuan ini sendiri dengan secermat mungkin dan selengkap mungkin.

Hasil penelitian tentang Peaksanaan Penilaian Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 VII Koto Sei. Sarik Kec. VII Koto Kab.

Padang-Pariaman.

1. Kesesuaian Dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu bentuk persiapan tertulis yang harus dilakukan guru pada saat melaksanakan pembelajaran.

Penyusunan RPP dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran sehingga guru harus mampu merencanakan kegiatan belajar peserta didik yang akan dilakukan dan memprediksi respon peserta didik terhadap kegiatan direncanakan guru. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya mengacu pada RPP yang telah dibuatnya walaupun tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk memodifikasi perencanaan yang telah disusunnya jika kondisi selama pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan pembelajaraan.

Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah tentang kesesuaian dengan RPP, tidak semua bentuk-bentuk penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik.

5

(8)

Hal ini ada beberapa hambatan yang ditemui oleh guru dalam pelaksanaan penilaian dalam RPP seperti kurangnya keterampilan guru yang menyajikan materi pelajaran atau kurangnya menyiapkan bahan, dan peserta didik kurang berminat terhadap pelajaran sejarah. Untuk mengatasinya tersebut maka pihak-pihak yang tergabung dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah harus sesuai dengan pelaksanaan penilaian dan seorang guru harus bisa mengembangkan atau kreatif sebagai guru, agar peserta didiknya tidak bosan dalam belajar sejarah.

2. Kesesuaian Dengan Format Penilaian Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Dari hasil pengamatan tentang format penilaian KTSP dengan format penilaian guru SY berbeda, misalnya format penilaian SY dipisah-pisah seperti daftar nilai tugas, daftar nilai ulangan harian, daftar nilai harian, nilai ujian MID, nilai afektif dan nilai ujian semester. Sedangkan format penilaian KTSP digabungkan semuanya tugas-tugas, ko-kurikuler, ulangan harian UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester).

3. Kesesuaian Dengan Aspek Penilaian Aspek penilaian guru SY dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada 2 (dua) yaitu: kognitif yaitu melalui pertanyaan lisan maupun tulisan dan afektif yaitu melalui keseriusan siswa untuk mengetahui berbagai masalah yang terjadi didalam pelajaran sejarah dengan cara bertanya materi yang belum jelas dipahaminya.

1)Aspek kognitif yaitu melalui pertanyaan lisan dan tulisan.Tes lisan adalah tes yang menggunakan bahasa secara lisan, untuk menilai kemampuan nalar siswa melalui bahasa verbal. Dari hasil pengamatan tes lisan ini guru SY melaksanakan misalnya seperti sebelum akhir penutup guru SY memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meringkas atau menyimpulkan materi ajar yang di ajar yang di jelaskan pada hari tersebut. Guru sejarah memang selalu mendadak memberikan kuis secara tes lisan, peserta didik banyak yang tidak suka dengan adanya kuis mendadak dengan cara tes lisan karena peserta didik kurang siap dengan dilaksanakan kuis secara lisan.

Tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis baik dalam bentuk esai maupun bentuk objektif. Pelaksanaan tes tulisan ada beberapa bentuk tes yang dilakukan dalam rangka melaksanakan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik seperti penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau peserta didik seraca langsung.

Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatau kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada peserta didik. Guru sejarah menilai dengan tingkah laku bagaimana peserta didik bertatakramah dengan guru dan teman sebayanya.

2) Aspek penilaian afektif

Aspek penilaian afektif yaitu melalui keseriusan peserta didik untuk mengetahui berbagai masalah yang terjadi didalam pelajaran sejarah dengan cara bertanya tentang materi yang belum jelas dipahaminya.

Pada waktu observasi dan wawancara terdapat bahwa peserta didik di sekolah SMA N 1 VII Koto Sei. Sarik kurangnya sikap yang baik misalnya peserta didik masih banyak yang melanggar peraturan-peraturan disekolah seperti masih banyak terlambat, laki-laki masih mengeluarkan baju atau kurang rapi dalam berpakaian. Jadi dari contoh tersebut terdapat nilai afektifnya masih kurang baik atau kurang disiplinnya peserta didik.

3)Aspek Penilaian Psikomotor

Aspek psikomotor adalah aspek yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan, guru dalam pelaksanaan pada penilaian guru SY sudah dilaksanakannya tapi belum dilaknsanakannya aspek penilaian ketiga tersebut misalnya aspek penilaian psikomotor. Bahwa pelaksanaan penilaian kelas belum dapat dilakasanakan dalam mata pelajaran sejarah di SMA N 1 VII Koto Sei. Sarik. Penilaian kelas yang dapat dialaksanakan penilaian kesesuaian dengan RPP, kesesuaian dengan format nilai, kesesuaian dengan aspek penilaian.

1. Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah dengan kesesuaian dengan RPP sudah dilaksanakan denganan baik

2. Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah dapat dilaksanakan dalam

(9)

kesesuaian dengan format nilai sudah sesuai dengan blangko yang diberikan.

3. Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah dalam aspek penilaian Cuma dua yang diterapkan yaitu kognitif dan efektif.

4. Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran sejarah dilakukan dalam berbagai bentuk cuma yang dilakukan bentuk tes lisan dan tulisan saja.

Saran

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulisan menyarankan:

1. Guru seharusnya membuat RPP sesuai dengan permendiknas No. 20 Tahun 2007.

2. Pihak sekolah untuk selalu memperhatikan teknik evaluasi kepada siswa

3. Pihak dinas pendidikan untuk dapat melakukan pelatihan dalam pelaksanaan penilaian.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Etta Mamang Sangadji, Sopiah. 2010.

Metodologi Penelitian. Yogyakarta.

Hamid Hasan. 2008. Evaluasi Kurikulum.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo

Maleong, lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sundjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran (mengembangkan profesionalisme guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang

mempengaruhinya . Jakarta: PT Rineka Cipta

Suharsimi Arikuto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Supardi, 2015. Penilain Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suparlan, 2008. PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan).

Bandung: PT Genesindo

Zainal Arifin, 2014. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Skripsi

Fitri Gusmita. 2010. “Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Pembelajara Sejarah di SMA N 1 Rao Kabupaten Pasaman.”

Ira pestika. 2012. “Pelaksanaan Penilaian Berbasis Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA N 1 Koto Baru Kabupaten Dhamasraya.”

Lili Nofita Sari. 2015. “Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS Di SMA N 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

Pramutia Sari. 2009. “Kendala-Kendala Yang Dihadapi Guru Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Kurikulum KTSP di SMA N 2 Lubuk Basung Kabupaten Agam.”

Yumelfi Oktariza. 2012. “Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu di SMP N 14 Sijunjung Kabupaten Sijunjung.”

Jurnal

Terry Irenewaty. 2015. Kesulitan-kesulitan Guru Dalam Implementasi KTSP Mata Pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Pendidikan, (online),jilid10No.2,(http://ejournal.pra mbananklaten.ac.id/index.php/jurnal/arti cle/view/5770, Diakses 08 November 2016).

7

Referensi

Dokumen terkait

На основании проведённого анализа ритуалов, поверий казахского народа можно сделать вывод о том, что производные мирового дерева бакан, коновязь и посох здесь выступают не просто