• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Syafrihadansyah (NPM : 12060019), Implementation Placement Services and Distribution by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI SMK Negeri 2 Sijunjung. Thesis, Guidance and counseling courses STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2016.

Oleh

Syafrihadansyah*

Ahmad Zaini S, Ag. M, Pd**

Ryan Hidayat Rafiola M.Pd***

Student Guidance And CounselingSTKIP PGRI SUMATERA BARAT ABSTRACT

This research is motivated by the phenomenon that researchers have found still weak implementation of placement and distribution services applied schools so that students could not place and distribute themselves. This study aims to describe : 1.) Planning programming placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI. 2.) implementation of placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI.

3.) evaluation of placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI.This research is descriptive quantitative research. the population of all students in class XI SMK Negeri 2 Sijunjung. research sample numbering 58 peoples. the techniques used in sampling is Purposive Random Sampling.

instruments used in this study was a questionnaire and the data processed by a percentage formula.the results of this study reveal that. the general implementation of placement and distribution services in the category quite well. That’s views from each variable: 1.) planning programming placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI in good enough category. 2.) implementation of placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities at good enough category. 3.) evaluation of placement and distribution services by counseling teachers in improving learners to participate in extracurricular activities in class XI in the category quite well. Based on the findings of research is recommended to students to increase extracurricular activities at school.

Keywords :Placement Services and Distribution, Guidance and CounselingTeachers, Learners, ExtracurricularActivities.

PENDAHULUAN

Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anak lahir, namun potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal apabila tidak mendapatkan pendidikan dan latihan dari lingkungannya, individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan piliha, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

Nasional No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3, pendidikan berfungsi:

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(3)

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan unsur yang sangat penting di Indonesia yang menjadi tanggung jawab bersama. Melalui pendidikan nilai budaya bangsa akan dikembangkan dan ditingkatkan. Pemerintah telah melakukan bermacam macam usaha, yaitu menyempurnakan proses belajar mengajar dengan cara meningkatkan keterampilan guru-gurunya, menambah sarana dan prasarana, menyusun kurikulum sekolah, menyempurnakan administrasi sekolah dan melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling.

Menurut Prayitno, dkk (1997:19) bimbingan dan konseling yaitu: Bimbingan dan konseling memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal lingkungannya secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara afektif dan produktif dan sesuai dengan peranan yang diinginkannya dimasa depan.

Prayitno dan Amti, (1994: 275) mengemukakan bahwa penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan bagian dari kurikulum. Salah satu ciri yang menonjol dari kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, mulai dari memasak sampai musik, dari pengumpulan perangko sampai sampai dengan permainan hoki.

Hampir semua minat peserta didik dapat digunakan sebagai bagian dari ko/ekstrakurikuler, pada kenyataannya sebagian peserta didik enggan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ko/ekstrakurikuler.

Sering keengganan mereka itu disebabkan mereka tidak memiliki keterampilan yang memadai. Penempatan dan penyaluran dalam kegiatan ekstrakurikuler yang tepat dapat membantu peserta didik itu memperoleh pemahaman yang diperlukannya untuk dapat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan itu secar efektif.

Prayitno dan Amti, (1994: 272) menambahkan bahwa: ”Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah dan kegiatan yang dimanfaatkan untuk pengembangan bakat, kemampuan dan minat serta hoby”. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi pengembangan potensi pesertadidik di sekolah.Adapun jenis kegiatan

ekstrakurikuler, (Panduan Pengembangan Diri BSNP, 2006: 14) mencantumkan:

1. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan peserta didik (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)

2. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

3. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi m eliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater dan keagamaan.

4. Seminar, lokakarya dan pameran/bazaar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan dan seni budaya.

Thantawy R, (1995: 44) menjelaskan layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program khusus, kegiatan ko/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat, serta kondisi pribadinya.Sulistyarini dan Jauhar, (2014: 159)menjelaskan layanan penempatan dan penyaluran adalah usaha- usaha membantu pesertadidik dalam merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persiapan untuk memangku jabatan tertentu kelak di kemudian hari.

Prayitno danAmati, (1994: 272) menjelaskan bahwa individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.

SukardidanKusmawati, (2008: 61) mengemukakanlayananpenempatandanpeny aluran,

yaitupelayananbimbingandankonseling yang memungkinkanpesertadidik (klien/konseli)

(4)

memperolehpenempatandanpenyaluran yang tepat

(misalnyapenempatan/penyalurandalamkelas , kelompokbelajar, jurusan/program studi,

program latihan, magang,

kegiatanekstrakurikulersesuaidenganpotensi, bakat, danminat, sertakondisipribadinya.

Berbagaihal, seprtikemampuan, bakat, danminat,

tidaktersalurkandengantepat.Kondisisepertiit umengakibatkanpesertadidik yang bersangkutantidakdapatberkembangsecara optimal.Pelanyananpenempatandanpenyalur anmemungkinkanpesertadidikberadapadapos isidanpilihan yang tepat, yaituberkenaandenganpenjurusan,

kelompokbelajar, pilihan/karir, kegiatanekstrakurikuler, program latihan,

danpendidikan yang

lebihtinggisesuaidengankondisifisikdanpsiki snya.

Tohirin, (2013: 148) menjelaskanlayananpenempatandanpenyalur anadalahusaha-

usahamembantupesertadidikmerancanakanm asadepannyaselamamasih di sekolahdan madrasah dansesudahtamat, memilih program

studilanjutansebagaipersiapanuntukkelakme mangkujabatantertentu.

Menurut Tohirin (2013:151-152) prosedur dan langkah-langkah penempatan dan penyaluran adalah sebagai berikut:

a. Pertama,perencanaan yang mencakup:

(a) identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri pesertadidik tertentu,(b) menetapkan pesertadidik yang akan menjadi sasaran layanan, (c) menyiapkan prosedur, langkah-langkah dan perangkat serta fasilitas layanan dan, (d) menyiapkan kelengkapan administrasi.

b. Kedua,pelaksanaan yang mencakup: (a) melakukan analisis terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan permasalahan peserta didik sesuai prosedur dari langkah-langkah yang telah ditetapkan, (b) melaksanakan penempatan dan penyaluran.

c. Ketiga,evaluasi yang mencakup: (a) menetapkan materi evaluasi, (b) menetapkan prosedur evaluasi, (c) menyusun instrumen evaluasi, (d) mengaplikasikan instrumen aplikasi,

dan (e) mengolah hasil aplikasi instrumentasi.Keempat,analisis hasil evaluasi yang mencakup: (a) menetapkan standar evaluasi, (b) melakukan analisis, dan (c) menafsirkan hasil analisis.Kelima,tindak lanjut yang mencakup: (a) mengidentifikasi masalah yang perlu ditindaklanjuti, (b) menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, (c) mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta didik dan kepada pihak-pihak lain yang terkait apabila diperlukan, dan (d) melaksanakan rencana tindak lanjut.Keenam,laporan yang mencakup: (a) menyusun laporan penempatan dan penyaluran, (b) menyampaikan laporan kepada pihak yang terkait (kepala sekolah atau madrasah) sebagai penanggung jawab utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah, dan (c) mendokumentasikan laporan.

Berdasarkanfenomena di atas, penulistertarikmelakukanpenelitiansecarailm iahmengenaipelaksanaanlayanan PP oleh

guru BK

dalammeningkatkanpesertadidikuntukmengi kutikegiatanekstrakurikuler di kelas XI SMK Negeri 2 Sijunjung.

MetodePenelitian

Penelitianinidilakansanakanpadatang

gal 18-30 Mei 2016 di

KabupatenSijunjung.Alasanpenulismemiliht empatpenelitianinikarnamasalah yang akanditelitidalampenelitianiniditemukan di SMK Negeri 2 Sijunjung di KabupatenSijunjung,

selainitupenelitisudahmelakukanobservasida nwawancarapada guru BK dan guru olahraga,

sesuaidenganhasilobservasidanwawancarapa datanggal 16 Januari 2016, tentangpelaksanaanlayanan PP oleh guru BK dalammeningkatkanpesertadidikuntukmengi kutikegiatanekstrakurikuler di kelas XI SMK Negeri 2 Sijunjung.

DenganJenis penelitian ini yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.

Dimanapenelitimenggambarkantentangpelak sanaanlayanan PP oleh guru BK dalammeningkatkanpesertadidikuntukmengi kutikegiatanekstrakurikuler di kelas XI SMK Negeri 2 Sijunjung.

MenurutYusuf, (2007:83) “Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian

(5)

yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengeni fakta- fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskrptif adalah jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

1. Populasi

MenurutArikunto, (2006: 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilanyah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.Lufri, (2005: 78) populasi merupakan kelompok tertentu dari sesuatu (orang, benda, peristiwa, dan sebagainya) yang dipilih oleh peneliti yang hasil studinya atau penelitianya dapat digeneralisasilkan terhadap kelompok tersebut.MenurutYusuf, (2013:144) “populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin dari pada karakteristik tertentu sejumlah objek yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didikkelas XI SMK N 2 Sijunjung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Jumlah peserta didik di SMKN 2 Sijunjung.

No Kelas Program

Jumlah peserta didik

1 XI

Teknik

Otomotif 1 32 Teknik

Otomotif 2 20 TeknikSepeda

Motor 3 31

2 XI Teknik

Gambar 1 19

3 XI

Teknik Instalasi Listrik 1

25

4 XI

Teknik Kontruksi kayu 1

12

JUMLAH 139

Sumber: Tata usaha SMK N 2 SijunjungTahun 2016/2017

2. Sampel

MenurutArikunto (2006: 131) sampel adalah sebagianwakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud denan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.Lufri, (2005: 80) sampel adalah sebagai dari anggota populasi yang diteliti. Walaupun yang yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlalu untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi.

Menurut Yusuf, (2013:149) “sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan”.

Sampel yang dipilih haruslah representative atau mewakili keseluruhan kerakteristik dari suatu populasi. Teknik penarikan sampel dengan cara Random Sampling yaitu teknik penarikan sampel secara acak, Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder.

Sedangkan instrumen adalah teknik pengumpulan data. Lufri, (2005:

103)menjelaskan Instrumen penelitian artinya peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian atau peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian pendidikan biasanya berupa tes, kuesioner, format wawancara dan sebagainya. Koesioner biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan aspek yang ditanyakan dalam kuensioner dapat berupa: fakta opini (persepsi, minat, dan sikap), informasi dan keterampilan.

Arikunto, (2006: 160) menjelaskan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistimatis sehingga lebih memudahkan diolah.MenurutArikunto, (2006: 151) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen.

(6)

Yusuf, (2005: 252) mengemukakan: “Questionerberasal dari bahasa Latin; Questionnaire yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu, diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan

bantuanmenggunakanrumusProduct Moment daripearsondenganbantuan program Microsoft Exel.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas, dapat diketahui mengenai pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalam meningkatkan peserat didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Kelas XI SMK Negeri 2 Sijunjungberada pada kategori cukupbaik terdapat 41 orang (70,69) sedangkan secara rata-rata keseluruhan barada pada kategori cukupbaik dengan rata- rata 73.93.Pembahasan

1. PerencanaanPenyusunan Program Layanan Penempatan dan Penyaluranoleh Guru BK dalamMeningkatkanPesertaDidikunt

ukMengikuti Kegiatan

Ekstrakurikuler di Kelas XI Dilihat dari Tahap Perencanaan.

Dapatdiketahuiperencanaanpenyusun an program layanan penempatan dan

penyaluranoleh guru BK

dalammeningkatkanpesertadidikuntukmengi kuti kegiatan ekstrakurikuler dilihat dari tahap perencanaandapat diketahui bahwa dari 58 responden, terdapat 19 orang (32,76) berada pada kategori baik, pada kategori cukupbaik terdapat 39 orang (67,24), pada kategori kurang baik tidak ada, pada kategori sangat kurang baik tidak ada.

2. Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran oleh Guru BK dalam Meningkatkan Peserta Didik untuk Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikulerdi Kelas XI Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat diketahui mengenai pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI dalam tahap pelaksanaan diketahui bahwa dari 58 responden, terdapat 28 orang (48.28) berada pada kategori baik, pada kategoricukup baik terdapat 30 orang (51,72), pada kategori kurang baik tidak ada, pada kategori sangat kurang baik tidak ada 3. Evaluasi Layanan Penempatan dan

Penyaluran oleh Guru BK dalam Meningkatkan Peserta Didik untuk Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler di Kelas XI Dilihat dari Tahap Evaluasi

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalammeningkatkanpesertadidikmengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI dilihat dari tahap evaluasi dapat diketahui bahwa dari 58 responden, terdapat 23 orang (39,66) berada pada kategori baik, pada kategoricukup baik terdapat 35 orang (60,34), pada kategori sangat kurang baik tidak ada

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalam meningkatkan peserat didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI SMK Negeri 2 Sijunjung sebagai berikut

1. Perencanaan penyusunan program layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalam meningkatkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI pada tahap perencanaan berada pada kategori cukupbaik berada pada katagori dengan rata-rata 74,37.

2. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalam meningkatkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI pada tahap pelaksanaan berada pada kategori cukupbaik beradapadakatagoridengan rata-rata 74,60.

(7)

3. Evaluasi layanan penempatan dan penyaluran oleh guru BK dalam meningkatkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kelas XI dengan tahap evaluasi berada pada kategori cukupbaik berada pada katagori dengan rata-rata 72,82.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan rekomendasi berupa saran kepada:

1. Guru BK, untuk kedepannnya sebagai panduan untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya.

2. Peserta didik, bagi peserta didik agar dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Kepala sekolah, diharapkan agar mampu bekerjasama dengan guru BK agar lebih memperhatikan peserta didik secara penuh serta meningkatkankreativitas peserta didik untuk bisa menyesuaikan diri dengan kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ditetapkan.

4. Penelitiselanjutnya, untuk memperluaswawasan, pengetahuan, keterampian, nilai, dansikap.

Sebagaipedomanpenelitiselanjutnya.

KEPUSTAKAAN

Aliusman. 2010. http://Aliusmanhs.

Wordpress. Com. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Diakses: Senin, 12 November 2012, Jam 10:39 WIB.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan, 2011,

PerkembanganPesertaDidik.

Bandung: Alfabeta,

Depdikbud. 1984. Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum (Sekolah Menengah

Umum Tingkat Atas). Jakarta:

Depdikbud BPPPK.

Lufri 2005, MetodologiPenelitian. Padang:

FakultasMatematikadanIlmuPenget ahuanAlamUniversitasNegeri Padang.

Prayitno, 2005 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno, 2004. Layanan L1-L9. Padang:

FakultasIlmuPendidikanUniversitas Negeripadang.

Prayitno 1982,

PelayananBimbingandanKonseling . Padang: BinaSumberDaya MIPA.

PrayitnodanErman Amati 1994, Dasar- dasarBimbingandanKonseling.

Jakarta: RinekaCipta.

Sukardi, DewaKetutdanNilaKusmawati,

2008 Proses

BimbingandanKonseling Di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta

Tohirin 2011, BimbingandanKonseling di

Sekolahdan Madrasah

(BerbasisIntegrasi). Jakarta:

RajagrafindoPersada.

Yusuf ,A.Muri.2013. Metode Penelitian, Padang: PBB FIP IKIP Padang.

Yusuf, A Muri. 2005. Metode Penelitian Padang: UNP Pres.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap keempat yaitu Historiografi merupakan penulisan sejarah berdasarkan data yang diperoleh menjadi skripsi yang dapat disajikan.12 Pembahasan Perkembangan pariwisata di Kabupaten

3 dilapangan, maka diperoleh data umum profil keterampilan membaca mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat, dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan hasil angket

Data yang akan dikemukakan yaitu hasil penelitian yang berkaitan dengan kondisi kesejahteraan petani padi sawah di Kenagarian Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten

Pada tahap pertama, Heuristik pengumpulan data, dalam tahapan ini penulis mengumpulkan sumber yang berkaitan dengan materi penelitian yang diteliti, baik berupa sumber Primer maupun

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan informan penelitian, serta dilihat dari fokus penelitian yaitu Kepedulian masyarakat dalam pengelolaan

Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang masih banyak terlihat kurang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, yaitu dilihat dari

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa dari kemampuan memahami teks pantun siswa kelas XI SMA Negeri 4 Padang tergolong baik B dengan rata-rata 76 berada pada rentangan

Menunjukkan bahwa profil komunikasi peserta didik ditinjau dari segi budaya tahu jo kato mandaki berada pada kategori baik terungkap bahwa terdapat 2 peserta didik berada pada