• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1 PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas belajar dapat secara nyata dilihat salah satunya melalui hasil belajar peserta didik dan merupakan kumulatif dari beberapa aspek yang telah dilakukan setiap peserta didik baik disekolah maupun di luar sekolah. Berhasil atau gagalnya suatu kegiatan belajar dipengaruhi oleh banyak hal dan dapat tergambar dari perolehan hasil belajar peserta didik tersebut.

Mudjiono dan Dimyati (2006:50) mengemukakan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik, baik yang bersifat internal yaitu kemampuan dan kesiapan untuk mengikuti pelajaran, sikap belajar, minat dan kebiasaan belajar maupun yang bersifat eksternal seperti lingkungan dan instrumental.

Hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan proses pelaksanaan pendidikan peserta didik sebagai remaja disekolah. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sikap. Menurut Slameto (2013) Sikap merupakan kencenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.

Dengan demikian pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Sikap mengandung tiga komponen yaitu: Kognitif (konseptual), Afektif (emosional), dan Psikomotor (prilaku atau action component).

Belajar terdapat unsur rencana ketepatgunaan, serta kemanjuran pendekatan dan metode belajar yang digunakan. Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar, sebagai dari hasil belajar ditentukan sikap dan kebiasaan belajar

yang ditentukan oleh siswa itu dalam belajar.

Namun pada observasi awal penulis banyak menemui siswa tidak menerapkan sikap belajar yang baik, tidak efektif sehingga menimbulkan masalah dalam belajarnya. Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari hal-hal yang bersifat akademik (Djaali, 2008).

Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya. Sikap belajar yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan sering kali perlu ditumbuhkan secara bantuan yang terencana terutama oleh guru dan orang tua siswa yang bersangkutan, sehingga sikap siswa dalam belajar lebih efektif dan menimbulkan kemajuan yang signifikan, karena melihat selama ini banyak sikap belajar siswa yang tidak efektif, kurang aktifnya siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan observasi yang penulis temui dilapangan, ternyata pada saat proses belajar mengajar berjalan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu juga pada saat guru yang bersangkutan sedang menjelaskan materi sebagian siswa ada yang mendengarkan sebagian lagi bersikap acuh tak acuh.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah: Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan sikap belajar peserta didik dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMAN I Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

(3)

2 Penulisan ini dimulai dari tahun 1945 karena pada tahun inilah Zainutir ikut terlibat berperang dang bergabung dengan TRI.

Tulisan atau penelitian mengenai sikap memang sudah ada. Karya ilmiah tentang sikap yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:

Putri Rahmi Yenti Lisnani (2010) STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul “Pengaruh Sikap belajar Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 2 Batang Kapas”. Dalam tulisan ini penulis melihat bagaimana pengaruh pendidikan orang tua dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar yang akan dicapai.

Tulisan Ade Cintia Aulia (2011) STKIP PGRI Sumatera Barat “Pengaruh Sikap Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Hasil belajar Pada Mata pelajaran Ekonomi Kelas XI Di SMA Adabiah Padang. Dalam tulisan ini penulis melihat sikap dan kebiasaan siswa terhadap hasil belajar siswa.

Tulisan Sasmita Hayati (2013) STKIP PGRI Sumatera Barat “Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa Dengan hasil Belajar Pada mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMAN I Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun Ajaran 2012-2013”.

Dalam penelitin ini penulis menjelaskan bagaimana hubungan kebiasaan terhadap hasil belajar siswa.

Tulisan tentang sikap memang sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya, namun penelitian yang akan penulis lakukan pada kali ini berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya, pada penulisan ini penulis akan membahas bagaimana sikap siswa selama belajar sejarah khususnya di SMAN I Sipora Kabupaten Kepuluan Mentawai.

METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang dilakukan dalam Penelitian yang dilaksanakan ini termasuk kepada jenis penelitian kuantitatif deskriptif, karena penelitian ini hanya menggunakan data kuantitatif untuk menggambarkan nilai-nilai yang membentuk sikap belajar sebagaimana yang menjadi subyek penelitian ini.

Metode kuantitatif dalam penelitian ini dipergunakan untuk memperoleh gambaran secara objektif mengenai sikap belajar pesrta didik dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N I Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini di lakukan pada semester ganjil 27 juli - 27 agustus 2015/2016.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XI IPS di SMA I Sipora.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Yusuf (2005:183) populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin dari pada karakteristik tertentu sejumlah objek yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Dari pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara sederhana populasi merupakan keseluruhan anggota dari objek yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini befinite population (Yusuf 2005:183) yang menjadi populasinya adalah seluruh peserta didik kelas XII IPS di SMAN 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

(4)

3 2. Sampel

Sampel menurut Arikunto (2007:109) adalah sebagian atau yang mewakili yang akan di teliti. Dalam pengambilan sampel ini, Arikunto (2007:109) menjelaskan jika subjek sampelnya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya sampling, tetapi jika jumlahnya besar maka diambil antara 10-15% atau 20-25% tergantung luasnya pengamatan dan besar kecilnya resiko yang di tanggung peneliti. Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti menetapkan sampelnya adalah 10% dari anggota populasi.

Adapun cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling.

Tabel 1. Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI IPS 1 19 orang

2 XI IPS 2 18 orang

Jumlah 37 orang

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1Sipora

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut:

Angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada individu dan individu tersebut diminta untuk memberikan

jawaban secara tertulis. Senada dengan itu Arikunto (2007:124) menyebutkan bahwa angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atu hal yang ia ketahui.

Angket yang diberikan di rancang sesuai dengan kebutuhan dan disebarkan kepada responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab responden secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan keterangan yang langsung diberikan responden. Angket yang diberikan kepada responden merupakan angket tertutup.

Penyusunan instrumen dimulai dengan mengembangkan defenisi operasional dalam indikator.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang di gunakan untuk melihat sikap belajar siswa adalah angket. Jenis skala yang di gunakan untuk mengukur angket adalah skala likert. Menurut pendapat Arikunto (2009:180) Skala Likert adalah kumpulan atau susunan dalam bentuk pertanyaan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingka lainnya. Skala Likert adala bentuk pertanyaan yang bersifat positif dan negatif. Angket ini di gunakan dari Jurusan Bimbingan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sehingga tidak perlu di uji cobakan sebelum melakukan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan angket model skala likert dengan menyediakan lima alternatif jawaban, yaitu:

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak berpendapat d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

Adapun skor terhadap sikap belajar pada siswa ini di peroleh dari

(5)

4 pernyataan-pernyataan yang ada dinyatakan ke dalam bentuk angka dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2. Skor Setiap Jawaban Pertanyaan

Pernyataan

Sifat

pernyataan

Positif Negatif

Sangat setuju (SS)

5 1

Setuju (S) 4 2

Tidak berpendapat (TB)

3 3

Tidak setuju (TS)

2 4

Sangat tidak setuju (STS)

1 5

Sumber : Arikunto (2009:180) Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Sikap

Indikator Nomor soal Jumlah soal

Kejujuran 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10

10

Disiplin 11,12,13,14, 15,16,17,18, 19,20,21,22,

15

23,24,25

Tanggung Jawab

26,27,28,29, 30,31,32,33

8

Gotong Royong

34,35,36,37, 38,39,40,41, 42

9

Santun 43,44,45,46, 47,48,49,50

8

Percaya Diri

51,52,53,54, 55,56,57,58, 59,60

10

Jumlah 60

Sumber: Arikunto 2009 G. Teknik analisa data

Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase untuk mengungkapkan aspek yang diteliti. Data yang diperoleh lalu dibahas dan diinterpretasikan berdasarkan deskriptif analisis, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Seleksi

Data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi syarat atau tidak, penyeleksian ini khusus untuk data yang berasal dari angket.

2. Mengklasifikasikan data

Setelah seleksi data, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang telah dikelompokkan dalam sebuah tabel lalu diolah dengan menggunakan rumus. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data tentang Sikap Belajar Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kelas

(6)

5 XI IPS Di SMAN 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan A.Muri Yusuf (2005:394) yaitu:

P =

N F

x 100 Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah keseluruhan responden Agar mendapatkan deskripsi kuantitatif untuk berbagai bentuk sikap dalam bentuk persentase, berdasarkan hasil angket penelitian yang disebarkan yang sesuai dengan klasifikasi oleh Arikunto berdasarkan interval berikut:

Tabel 4. Klasifikasi Interval Frekuensi

Interval Frekuensi

Level Frekuensi

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0%- 20% Sangat kurang

Sumber: Arikunto 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah di

kelas XI IPS SMAN 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah cukup baik.

Peserta didik cukup mempunyai sikap yang jujur, disiplin, tanggung jawab, gotong royong, santun dan percaya diri.

Hasil penelitian penulis menemukan bahwa sikap peserta didik cukup baik karena banyak peserta didik yang menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar (41,18%) dari analisis hasil sebaran angket dalam penelitian ini.

Sikap peserta didik sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dalam pembelajaran sejarah karena sikap merupakan kecenderungan dalam diri individu atau peserta didik untuk menerima atau menolak suatu nilai dalam hal ini pelajaran, berdasarkan penilaiannya terhadap objek tersebut.

peserta didik akan menerima sesuatu nilai kalau ia menganggap hal tersebut berharga dan baik bagi dirinya.

Berdasarkan teori tentang sikap peserta didik oleh Hadis (2006: 38) yang

menjelaskan bahwa Sikap

menggambarkan bagaimana reaksi atau tindakan seseorang yang di dasarkan atas pendiriannya, keyakinan atau pendapat sesusai dengan objek. Sikap merupakan kecenderungan dalam diri siswa untuk menerima dan menolak sesuatu berdasarkan penilaiannya terhadap suatu objek. Dengan mengacu kepada pengertian tentang sikap secara menyeluruh, maka sikap belajar adalah kecenderungan peserta didik untuk merasa senang dan tidak senang dalam melakukan aktifitas belajar.

Pengalaman penulis, dalam penelitian ini penulis menemukan berbagai kendala yaitu siswa kurang aktif dalam belajar mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga cendrung menerima hasil yang diperoleh dari temannya tanpa mau berusaha sendiri, dan kurangnya minat serta motivasi siswa untuk belajar. Pada awal mengerjakan tugas sebagian siswa

(7)

6 membiarkan temannya bekerja, sehinnga ketika pertanggung jawaban tugas siswa tidak mampu menjawab pertanyaan guru.

Belajar siswa dimintak untuk lebih memerhatikan beberapa sikapnya agar disaat terjadinya proses belajar mengajar di dalam kelas bisa menciptakan suasana yang aman dan terjadinya interaksi yang baik antara murid dengan guru dan murid dengan sesama murid lainnya.

Sikap peserta didik juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan sesorang murid dalam mencapai prestasi, karena didalam belajar tidak hanya diperlukan kepintaran namun sikap yang baik juga akan menunjang prestasi sesorang, untuk itu sesorang siswa yang berprestasi pasti akan memiliki sikap yang baik pula.

Sesuai dengan temuan hasil dalam penelitian ini bahwa sikap peserta didik cukup baik dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMAN 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai. Karena sikap belajar mempengaruhi intensitas seseorang dalam belajar. Bila sikap belajar positif, maka kegiatan intensitas belajar yang lebih tinggi.

Bila sikap belajar negatif, maka akan terjadi hal yang sebaliknya. Sikap belajar yang positif dapat disamakan dengan minat, minat akan memperlancar proses belajar peserta didik. Maka berdasarkan analisis data dalam penelitian ini bahwa sikap belajar peserta didik yang baik akan membantu mereka dalam menyerap dan memahami pelajaran sejarah.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sikap belajar peserta didik dalam mata pelajaran sejarah adalah baik, berdasarkan hasil persentase hasilnya sedang. Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman di lapangan yang menyatakan rasa suka (respon positif) dan rasa tidak suka (respon negatif). Sikap merupakan salah satu tipe karakteristik afektif yang sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran.

Sikap belajar peserta didik cukup baik terhadap mata pelajaran sejarah. Hal ini dapat terlihat dimana rata- rata dari keseluruhan peserta didik yang menjawab angket penelitian dari total keselurahan responden yang menjawab dengan jawaban sangat setuju. Hal ini sangat membuktikan bahwa sikap peserta didik di kelas XI IPS ini tidak begitu jelek dan tidak juga begitu berlebihan disaat mengikuti proses belajar pada mata pelajaran sejarah. Rata-rata dari keseluruhan peserta didik yang ada suka dengan pelajaran sejarah, karena berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan semua siswa memiliki respon yang baik terhadap guru sejarah maupun terhadap mata pelajaran sejarah.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Abdul Hadis. 2006. psikologi Dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta Alfabeta Slameto. 2013. Belajar dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali Pers.

(8)

7 Aunurrahman. 2010. Belajar dan

Pembelajaran. Bandung : Penerbit Dimyati & Mudjiono. 2010. Belajar Dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Nasrum.2001. Hubungan Antara Sikap Belajar Dan Kebiasaan Belajar Dengan Hasil Belajar. Mahasiswa Jurusan PT. Mesin :Tesis FPTK IKIP UNP.

Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Dan Mengajar.

Bandung:Sinar Baru Algesindo Oemar Hamalik. 2011. Proser Belajar

Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT RinekaCipta.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung:

Alfabeta

Suhaena Suparno. 2008. Psikologi Belajar.

Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 th 2003. Depdiknas:

Jakarta.

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.

B. Skripsi

Putri Rahmi Yanti Lisnani. 2010.

Pengaruh Sikap belajar dan Tingkat pendidikan orang Tua Terhadap Hasil Belajar Ekonomi siswa Kelas X SMAN 2 Batang kapas. STKIP PGRI Sumatera Barat

Ade Cintia aulia. 2011. Pengaruh Sikap dan Kebiasaan belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI Di

SMA Adabiah Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sasmita Hayati. 2013. Hubungan kebiasaan Belajar siswa Dengan Hasil Belajar Pada mata Pelajaran Sejarah Kel;as X di SMA N I Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun ajaran 2012-2013.

Prodi Sejarah: STKIP PGRI Sumatera

C. Jurnal

Agus Fita Sari.11060298.Peran Pendidikan Terhadap Sikap Sosial Remaja di Kelurahan Pasir Pariaman.Bimbingan

Konseling:STKIP PGRI Sumatera Barat.Padang.

Lili Yunita.10060051.Hubungan Antara Sikap Dengan Hasil Belajar di SMA N 1 Batang Kapas.Bimbingan Konseling:STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.

Metri Santi. 10060025. Sikap Peserta Didik Terhadap BK dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Kelas X Di SMKN 6 Padang. Bimbingan Konseling:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kondisi kehidupan sosial masyarakat Nias di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisia Kabupaten Pasaman Barat, yang pada umumnya menggeluti pekerjaan sebagai buruh tani pada