PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG LOKASI OBJEK WISATA RIMBO PANTI DI KENAGARIAN PANTI
KABUPATEN PASAMAN Oleh:
Rina Hera Yanti* Erna Juita **
Rika Despica
****Mahasiswa pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
**Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris gambaran tentang persepsi masyarakat tentang objek wisata rimbo panti aksesibilitas, akomodasi, sapta pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramah-tamah dan kenangan) di objek wisata rimbo panti di kenagarian panti kabupaten pasaman. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang masyarakat di objek wisata rimbo panti dikenagarian panti kabupaten pasaman. Pengambilan data melalui observasi/ pengamatan langsung kelapangan dan penyebaran angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik presentase dan rating skala. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Persepsi masyarakat tentang aksesibilitas (sarana transportasi) tergolong cukup baik dan prasarana transportasi tergolong cukup baik. 2) Persepsi masyarakat tentang akomodasi (penginapan) tergolong cukup baik dan kafe tergolong cukup baik. 3) Persepsi masyarakat tentang. sapta pesona dilihat keamanan tergolong cukup baik baik, ketertiban tergolong cukup baik, kebersihan tergolong cukup baik, kesejukan tergolong cukup baik, keindahan tergolong cukup baik, ramah tamah tergolong cukup baik, kenangan tergolong cukup baik. 4) Persepsi masyarakat tentang daya tarik wisata dilihat dari something to see tergolong cukup baik, something to do tergolong cukup baik, something to buy tergolong cukup baik. Persepsi masyarakat objek wisata Rimbo Panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman dilihat dari aksesibilitas cukup baik, akomodasi cukup baik, sapta pesona dilihat dari keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah dan kenangan tergolong cukup baik dan daya tarik wisata tergolong cukup baik.
Kata Kunci : Aksesibilitas, Akomodasi, Sapta pesona, Daya tarik
PUBLIC PERCEPTIONS ABOUT ATTRACTIONS RIMBO PANTI PANTI IN KENAGARIAN PASAMAN DISTRICT
BY :
Rina Hera Yanti* Erna Juita **
Rika Despica
****Geography Education Collage A Students STKIP PGRI West Sumatra **
**Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **
ABSTRAC
This study aims to determine empirically an overview of public perception of the attractions Rimbo parlors accessibility, accommodation, stepping (security, order, cleanliness, coolness, beauty, hospitality welcoming and memories) in attractions Rimbo homes in Kenagarian parlors Pasaman District. This research is descriptive research. The sample in this study were 96 people in the community attraction dikenagarian nursing homes Rimbo Pasaman district.
Collecting data through observation / observation spaciousness and questionnaires. Data analysis technique used in this study with the percentage techniques and rating scales. The results showed:
1) The public perception of accessibility (transport) is quite good and the transportation infrastructure is quite good. 2) The public perception about accommodations (lodging) is quite good and the cafe is quite good. 3) The public perception about. stepping seen quite good security is good, quite good order, cleanliness is quite good, quite good coolness, beauty is quite good, neighborly quite good, quite good memories. 4) The public perception about the visits of tourist attraction to see something quite good, something to do is quite good, something to buy quite good. The public perception attractions Rimbo Panti in Kenagarian Panti Pasaman is seen from the accessibility is quite good, the accommodation is quite good, stepping views of security, order, cleanliness, coolness, beauty, hospitality and memories quite good and tourist attraction is quite good.
Keywords: Accessibility, Accommodation, Stepping, Appeal
A. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah dan nyaman, dengan lingkungan hidup yang sangat segar dan kebudayaan yang beraneka ragam merupakan sumber daya yang potensial bagi pengembangan kepariwisata di indonesia. Indonesia ini terkenal dengan objek wisata yang sangat bagus di mata internasional.
Objek wisata yang sangat menarik dan yang terkenal adalah objek wisata bahari dan objek wisata lainnya dengan bukti nyata pendapatan negara banyak dihasilkan dari pariwisata tersebut.salah satu daerah yang terkenal sekali dengan objek lamanya seperti danau maninjau, danau singkarak, ngarai sianok yang terdapat didaerah lain (Rika : 2009). Kategori objek wisata terbagi dua yang pertama adalah objek wisata yang dari perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi, yang kedua adalah objek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan alam dan tata lingkungannya.
Baik atau tidaknya suatu daerah pariwisata kita harus mengetahui faktor- faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan pariwisata yaitu adanya kebebasan bergerak dalam arti melakukan perjalanan kelengkapan sarana transportasi, dan komunikasi, adanya sarana akomodasi, dan catering, adanya daya tarik Daerah Tujuan Wisata (DTW), adanya dana bagi yang melakukan perjalanan Daerah Tujuan Wisata. Adanya faktor kemudahan yang lebih besar dari mengunjungi Daerah Tujuan Wisata. Tersedianya unsur- unsur pelayanan yang memadai termasuk bahan-bahan dan sarana
informasi Perkembangan
kepariwisatawan di indonesia sejak aal berdiri sampai sekarang ini memang mengalami kemajuan yang sangat besar sekali, tetapi kalau kita lihat secara keseluruhan ternyata posisi indonesia sebagian negara ASEAN dalam bidang
pariwisata sangat rendang. (Bakaruddin 2009 : 49). Meskipun suatu daerah mempunyai daya tarik yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, kendala-kendala dan permasalahan pariwisata ada, kendala yang menghambat kelancaran arus pariwisata tersebut membutuhkan penanganan yang serius dari berbagai pihak baik pemerintah,
Kawasan cagar alam merupakan kawasan yang dilindungi, dirancang dan dikelola secara tepat karena dapat memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat.swasta, atau masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi yang didapat yaitu objek wisata rimbo panti kurang mendukungnya dari aksesibilitas seperti jalan dan transportasi, dan dari akomodasi seperti penginapan dan kafe, dan sapta pesona yang belum memadai dilihat dari keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah dan kenangan. Serta daya tarik objek wisata rimbo panti masih belum memadai seperti adanya sesuatu yang dapat dilihat, adanya sesuatu yang dapat dilakukan, dan adanya sesuatu yang dapat dibeli. serta adanya sarana dan prasarana pendukung lainnya yang masih memerlukan perbaikan pengelolaan dari berbagai sisi fasilitas yang ada di kawasan objek wisata Rimbo Panti seperti Mushola, toilet, tempat parkir dan tempat penjualan para pedagang yang akan menjualkan selera pengunjung. Ada sarana dan prasarana di Wisata alam rimbo panti sudah lengkap tetapi sebagian besar belum tertata dengan baik. Sarana dan Prasarana merupakan penunjang yang sangat penting di tempat wisata untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.
Berdasarkan masalah diatas maka saya tertarik menggangkat judul “ persepsi masyarakat tentang lokasi objek wisata rimbo panti di kenagarian panti kabupaten pasaman”
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui, menganalisis, tentang : 1) aksesibilitas objek wisata Rimbo Panti
di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman. 2) akomodasi objek wisata Rimbo Panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman. 3) sapta pesona objek wisata Rimbo Panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman.
4) daya tarik objek wisata Rimbo Panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman
.
B.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Menurut Arikunto (2012) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang variabel, persepsi masyarakat tentang objek wisata rimbo panti di kenagarian panti kabupaten pasaman.
Menurut Arikunto (2006) setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan terlebih dahulu besarnya jumlah sampel yang paling baik. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan populasi, tetapi jika jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10- 15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitan ini sampel penelitian diambil dengan teknik Proportional Random Sampling dengan proporsi sebesar 10%. Karena mengingat keterbatasan waktu dan keterbatasan biaya, maka peneliti mengambil penarikan sampel 10%.
Sesuai dengan jenis data yang hendak dicari dalam penelitian ini, maka instrumen yang digunakan adalah angket atau kusioner, sedangkan data yang tidak mungkin dikumpulkan dengan kusioner dilakukan observasi dengan pencatatan langsung pada masyarakat objek wisata rimbo panti di Kenagarian Panti Kabupaten Pasaman.
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu menggunakan rumus berupa formula persentase dan pengukuran kriteria pengelompokan berdasarkan interval. Karena tujuannya adalah untuk melihat kecendrungan
indikator masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
P = Keterangan :
P : persentase
f : frekuensi
n : jumlah responden 100% :angka ketepatan untuk
responden
Sugiyono (2013) Kriteria pengelompokan responden sebagai berikut :
SB = Sangat Baik (81%-100 %) B = Baik (61%-80%)
CB = Cukup Baik (41%-60 %) TB = Tidak Baik (21%-40%) STB = sangat tidak baik (0%-20%)
Sugiyono (2013)
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rimbo panti merupakan salah satu objek wisata yang ada di kenagarian panti kabupaten pasaman.
Kecamatan Panti memiliki luas wilayah keseluruhan adalah 212,95 . Secara Astronomis Kecamatan Panti terletak pada
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. persepsi masyarakat tentang aksesibilitas sarana transportasi di lihat dari kondisi jalan, kebersihan jalan, keteraturan lalu lintas, dan keadaan jalan dikategorikan cukup baik 70,13%.
Persepsi masyarakat tentang aksesibilitas (sarana transportasi) di objek wisata rimbo panti di kenagarian panti kabupaten pasaman yaitu berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 70,13 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa sarana transportasi di kenagarian panti kabupaten pasaman
tergolong cukup baik. artinya dilihat dari sarana transportasi masih cukup baik.
Berdasarkan pengamatan peneliti suatu daerah tujuan wisata tidak akan berarti banyak bila aksesibilitas ke objek wisata sulit dijangkau, baik lwat darat, laut, maupun udara. Agar pariwisata dapat berkembang dengan baik, maka suatu destinasi haruslah bisa didatangani.
Oleh karena itu aksesibilitas menuju dan disekitar objek/lokasi wisata perlu diperhatikan. Aksesibilitas yang dimaksud dsini ialah jalan dan sarana transportasi straegi yang dapat dimunculkan pada sector aksesibilitas.
Bisa memperbaiki jalan yang rusak serta melakukan jalan yang belum diaspal, memasang penunjuk jalan dengan jelas , supaya wisatawan dapat jelas mudah mencapai daerah objek rimbo panti. Dan menyediakan sarana angkutan yang khusus menuju objek wisata
Persepsi masyarakat tentang aksesibilitas (prasarana transportasi) di lihat dari kenyamanan transportasi, ketersediaan transportasi, biro perjalanan dan transportasi darat dikategorikan cukup baik 76,10%.
berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 76,10 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa prasarana transportasi di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari prasarana transportasi masih cukup baik.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti prasarana transportasi yang berada di objek wisata rimbo panti dari segi kenyamanannya, ketersediaan menuju suatu objek wisata bisa dilalui oleh kendaraan seperti mobil, motor sudah memadai dan bisa dilewati dari darat.
Hal ini sesuai dengan peneliti Andesta Loni Saputri (2014) yang berjudul “studi objek wisata candi muara takus di kecamatan XIII koto Kampar kabupaten kampar”
mengemukakan bahwa kondi jalan sudah mulai memadai , jalan yang
sudah diaspal dan kebersihnya sudah cukup bagus, keteraturan lalu lintas sudah memadai dan juga keamanannya sudah cukup baik dan juga sudah bagus.
2. Persepsi masyarakat tentang akomodasi (penginapan) di lihat dari fasilitas penginapan, keamanan tempat penginapan, kenyamanan tempat penginapan, dan pelayanan penginapan dikategorikan cukup baik 81,05 %.
berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 81,05 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan penginapan di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari penginapan masih cukup baik.
Persepsi masyarakat tentang akomodasi (kafe) di lihat dari tempat makan yang khas, pelayanan karyawan, kebersihan kafe, dan fasilitas tempat beribadah dikategorikan cukup baik 72,20 %. berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 72,20 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan kafe di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari kafe masih cukup baik.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti tentang fasilitasnya cukup memadai dan juga dari keamanan, kenyamanan penginapan, pelayanan, dan tempat makan yang nyaman juga baik, dan dari pelayanan karyawannya sudah baik, dilihat dari kebersihan dan tempat beribadahnya juga cukup baik dan juga bisa digunakan kapan saja.
Hal ini sesuai dengan peneliti Devi (2014) yang berjudul “ upaya pengembangan akomodasi dan transportasi objek wisata alam mandeh tarusan di kabupaten pesisir selatan”
mengemukakan bahwa pengembangan akomodasi seperti penginapan, kafe, warung dan sebagainya di objek wisata ini masih kurang.
3. Persepsi masyarakat tentang objek wisata rimbo panti terhadap sapta pesona sebagai berikut : (a) keamanan sebesar 79,10% berkategori cukup baik (b) ketertiban sebesar 82,42%
berkategori cukup baik (c) kebersihan sebesar 76,17% berkategori cukup baik(d) kesejukan sebesar 84,96%
berkategori cukup puas (e) keindahan sebesar 77,99% berkategori cukup baik (f) ramah tamah sebesar 79,88%
berkategori cukup baik (g) kenangan sebesar 79,75% berkategori cukup baik.
Hal ini sesuai dengan penelitian Sri Silvia Maulina (2014) dan terjadi peningkatan tentang “Sapta Pesona Objek Wisata Pantai Purus Muaro Lasak Padang Barat Kelurahan Rimbo Kaluang Padang” mengemukakan bahwa dari segi kebersihan objek wisata pantai purus muaro lasak masih kurang terlihat karena kurangnya partisipasi masyarakat sedangkan dilihat dari keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan serta ramah tamah dilokasi objek wisata muaro lasak sudah ada.
4. persepsi masyarakat tentang daya tarik (something to see) di lihat dari pemandangan yang indah, terdapat tanaman hias, tempat yang segar, dan lingkungan yang bersih dikategorikan cukup baik 77,99 %. berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 77,99 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan something to do di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari something to doo masih cukup baik.
(something to see) di lihat dari tempat rekreasi, tempat duduk yang nyaman, tempat beibadah, dan tempat WC dikategorikan cukup baik 70,96 %.
berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 70,96 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan something to see di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari something to see masih cukup baik. (something to buy) di lihat dari makanan yang khas, pernak pernik (aksesoris), kerajinan tangan khas daerah, dan brosur objek wisata dikategorikan cukup baik 73,89 %.
berdasarkan interprestasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden adalah 73,89 % berada pada kriteria cukup baik. Dari penjelasan dapat disimpulkan something to buy di kenagarian panti kabupaten pasaman tergolong cukup baik. artinya dilihat dari something to buy masih cukup baik.
Hal ini sesuai penelitian Maisardi (2012) yang berjudul “ekosistem kawasan pantai air manis sebagai objek wisata kota padang”
mengembangkan daya tarik yang dimiliki oleh pantai air manis adalah legenda malin kundang dan menejemen pengelolaan objek wisata air manis dari segi pemandangan, terdapat tanaman hias dan juga tempat yang segar sudah cukup bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Sugiono 2012. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta Bakaruddin. 2009. Perkembangan dan
Permasalahan Kepariwisatawan.
Padang: UNP Press
Rika. (2009) “ studi pengembangan objek wisata lubuk bonta di kecamatan 2XII kayu tanam kabupaten padang pariaman”.(skripsi)
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D:
Bandung: Alfabeta.
Saputri, Andesta Loni. (2014). “Studi Objek Wisata Candi Muara Takus Di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar” Skripsi Tidak Diterbitkan. Ruang Baca Geografi Devi. (2014). “Upaya Pengembangan
Akomodasi Dan Transportasi Objek Wisata Alam Mandeh Tarusan Di Kabupaten Pesisir Selatan” Skripsi Tidak diterbitkan. Ruang Baca Geografi
Maulina, Sri Silvia. (2014). “Sapta Pesona Objek Wisata Pantai Purus Muaro Lasak Kecamatan Padang Barat Kelurahan Rimbo Kaluang Padang”
Skripsi Tidak Diterbitkan. Ruang Baca Geografi