HONORARY MASTER'S SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS IN THE NEW DISTRICT OF LUHAK KENAGARIAN
KOTO DUO NAN WEST PASAMAN
Amelia Agusti1, Edi Suarto2, Nila Afryansih3 1) Studens STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Education Program GeograPhy
PGRI WEST Sumatra
ABSTRACT
Amelia Agusti (11030068). Honorary Master Socio-Economic Conditions In The New District Of Luhak Kenagarian Koto Dou Nan West Pasaman.
Honorary teacher is one of the determining factors of high and low quality of education. However, socio-economic conditions have not mamadai part time teachers, including the honoree in the District Luhak Kenagarian New Koto Nan Duo. The research aims to obtain data or information and in-depth analyzes of the Socio-Economic Conditions in the Honorary Teacher Kanagarian New Koto Nan Duo Luhak District of West Pasaman, in terms of: 1) fulfillment of the primary requirement, 2) Income and 3) side job.
This research is a qualitative research that uses natural background, with the intention of interpreting phenomena and carried by road involving a variety of methods.
The research sought to look at socioeconomic teacher salary at the District Luhak Kenagarian New Koto Duo Nan West Pasaman, informants were taken by purposive sampling technique that is part time teachers in the District Luhak Kanagarian New Koto Duo Nan West Pasaman. Data analysis technique is done with data reduction, data presentation and conclusion.
The results showed: 1) Meeting the needs of primary teachers' salaries can not be met from a job as a teacher salaries, generally only able to needs of food and clothing, while the board needs many still live with their parents, 2) Income teacher salaries generally paid based on hours of work , calculated per month and below the minimum wage, the additional revenue is partly teacher certification and incentive fees from schools. Income earned by a teacher salaries are also not in accordance with the level of education and work load and 3) Most teachers' salaries have jobs aside, done after work, the type of side jobs that include open stalls, doing crafts and teaching at other schools as well as the income is greater than revenue as teacher salaries.
Keywords: honorary, social, economic
KONDISI SOSIAL EKONOMI GURU HONORER DI KENAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Amelia Agusti1, Edi Suarto2, Nila Afryansih3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Geografi
PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Guru honorer merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Namun, kondisi sosial ekonomi guru honorer belum mamadai, termasuk honorer yang ada di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi dan menganalisis secara mendalam tentang Kondisi Sosial Ekonomi Guru Honorer di Kanagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, dari segi: 1) Pemenuhan kebutuhan primer, 2) Pendapatan dan 3) Pekerjaan sampingan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian berusaha untuk melihat sosial ekonomi guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, informan diambil dengan teknik purposive sampling yaitu guru honorer yang ada di Kanagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pemenuhan kebutuhan primer guru honor belum dapat dipenuhi dari pekerjaan sebagai guru honor, umumnya baru mampu untuk kebutuhan pangan dan sandang, sementara kebutuhan papan masih banyak yang tinggal bersama orang tua, 2) Pendapatan guru honor umumnya dibayar berdasarkan jam kerja, dihitung per bulan dan dibawah UMR, pendapatan tambahan sebagian guru honor adalah sertifikasi dan insentif dari sekolah. Pendapatan yang diperoleh oleh guru honor juga tidak sesuai dengan tingkat pendidikan dan beban kerja dan 3) Sebagian guru honor memiliki pekerjaan samping, dilakukan setelah bekerja, jenis pekerjaan sampingan tersebut diantaranya membuka warung, mengerjakan kerajinan tangan dan mengajar di sekolah lain serta pendapatan lebih besar dibanding pendapatan sebagai guru honor.
Kata kunci : honorer, sosial, ekonomi
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki yang negara yang luas, dan termasuk negara yang berkembang dari awal kemerdekaan sampai sekarang. Sebagai negara berkembang, pendidikan merupakan elemen penting bagi perkembangan Indonesia. Pembangunan pendidikan bukan hal baru di Indonesia, karena pendidikan sudah ada semenjak Indonesia belum merdeka sampai saat ini.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa. Hal ini sejalan dengan yang tertera pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 yaitu:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Guru merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru secara langsung berhubungan dengan peserta didik.
Pengelolaan proses belajar mengajar harus diutamakan oleh seorang guru.
Tugas seorang guru adalah sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas untuk menuangkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik mereka, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas untuk membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang cakap, aktif, kreatif dan mandiri. Guru merupakan tokoh kunci dalam proses tranformasi manusia Indonesia menjadi insan pancasila yang inovatif dan kreatif.
Dalam sistem persekolahan, kurikulum, tenaga non pengajar, prasarana adalah penting, tetapi tanpa guru yang bermutu,
yang akan berdedikasi dan berwibawa, semua masukan lain tidak akan mempunyai arti banyak.
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi tersebut.
Melihat begitu pentingnya peran guru dalam proses pendidikan dan sekaligus sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, dituntut untuk memiliki sikap yang positif terhadap jabatannya. Guru merupakan suatu jabatan yang memerlukan keahlian, tanggung jawab dan jiwa rela memberikan layanan sosial di atas kepentingan pribadi. Sesuai dengan tuntutan jabatan guru tersebut, maka jabatan guru merupakan jabatan profesi.
Oleh karena itu, tujuan program pendidikan akan dapat dicapai oleh guru yang mempunyai sikap profesional yang positif (Gunawan, 2010: 2).
Sikap profesional tidak akan tercapai tanpa didukung oleh beberapa faktor yang mendukung, salah satunya adalah lingkungan (baik lingkungan tempat tinggal maupun sekitar sekolah).
Faktor lain yang dapat mendukung terbentuknya sikap profesional adalah status kepegawaian (negeri maupun swasta), masa kerja sebagai guru, latar belakang keluarga, serta jenis kelamin.
Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini, terutama berhubungan dengan guru adalah kurang meratanya guru di sekolah, bahkan masih banyak sekolah yang kekurangan guru. Untuk menyikapi hal ini, solusi yang diambil oleh sekolah dan pihak terkait adalah dengan mengangkat guru honorer. Hal
ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dalam pasal 2 ayat (3), bahwa disamping Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pejabat yang berwenang dapat mengangkat pegawai tidak tetap atau honorer. Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan pegawai tidak tetap adalah pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan, dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam kerangka sistem kepegawaian dan pegawai tidak tetap tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri (Wakiran, dkk. 2004).
Fenomena guru honorer ini juga terjadi di Kenagarian Koto Baru Keamatan Luhak Nan Duo. Observasi tanggal 5 Maret 2015 menemukan hampir di setiap sekolah baik negeri maupun swasta memiliki guru honor, mulai dari
tingkat SD sampai SMA.
Penyebab sekolah menerima guru honor adalah kurangnya jumlah guru, sehingga memerlukan tambahan tenaga pengajar.
Pada masing-masing sekolah, rata-rata terdapat 3 – 10 guru honor dengan jam mengajar 15-25 jam/minggu
Guru honorer merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru honorer dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar.
Besarnya tanggungjawab guru honor saat ini belum diimbangi dengan pendapatan, sehingga kondisi sosial ekonomi guru honor banyak yang memprihatinkan. Pendapatan guru honor dalam 1 bulan tergantung dari berapa jam kerja yang dilakukan di tempat kerja dan ada juga guru honorer yang dibayar . Namun, dari beberapa guru honor di Kenagarian Koto Baru memiliki pekerjaan sampingan demi memenuhi
kebutuhan hidup, diantaranya membuka warung. Sebagian guru honor memiliki pengalaman kerja < 5 tahun sehingga belum mendapatkan tunjangan sertifikasi yang dapat menambah pendapatan.
Fenomena banyaknya guru honor di Kenagarian Koto Baru adalah terbatasnya lapangan pekerjaan sehingga lulusan perguruan tinggi kependidikan banyak yang memilih menjadi guru honor. Kondisi ini ditambah dengan masih sedikit guru honor yang berkeluarga sehingga kebutuhan tidak terlalu besar dan dapat diatasi dari pendapatan sebagai guru honor.
Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini difokuskan pada kondisi sosial ekonomi guru honorer di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
Pertanyaan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan fokus penelitian di atas, maka pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pemenuhan kebutuhan primer guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat?
2. Bagaimanakah pendapatan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat?
3. Bagaimanakah pekerjaan sampingan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk mendeskrpsikan :
1. Pemenuhan kebutuhan primer guru honor di Kenagarian Koto Baru
Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
2. Pendapatan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
3. Pekerjaan sampingan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman.
Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan masalah dan tujuan yang telah di rumuskan di atas maka penelitian ini berguna untuk : 1. Untuk memenuhi tugas akhir dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.
2. Sebagai informasi bagi pemerintah dalam rangka memenuhi sosial ekonomi guru honor.
3. Untuk peneliti lanjutan dengan persoalan yang sama dan variabel yang berbeda.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Moleong 2013; 5)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Jorong Ophir dipilih karena di daerah tersebut terdapat guru honorer.
Informan Penelitian
Menurut Moleong (2013:132), informan adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi dan kondisi latar penelitian.
Penentuan informan diambil dengan
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu;
1. Data prime
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung di lapangan dari sumber asli oleh orang yang melakukan penelitian (Mahmud, 2011:146). Data didapat melalui observasi dan wawancara dengan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
2. Data skunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan, masyarakat dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari buku harian dan dokumen-dokumen yang didapatkan dari kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat. Penulis menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan (Lufri, 2007:98). Data sekunder yang penulis dapatkan selama penelitian adalah tentang guru honor di Kabupaten Pasaman Barat, khususnya Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ini mempergunakan pendekatan kulitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biken (dalam Moleong 2013:8) memiliki beberapa kreteria.
1. Berlatar belakang ilmiah artinya data dapat diambil apa adanya didalam masyarakat dimana penelitian dilakukan.
2. Penelitian adalah instrumen kunci yang dapat menjelaskan fenomena- fenomena yang timbul dalam suatu penelitian, berdasarkan observasi, wawancara, dan studi dokumen yang diperoleh dari berbagai tempat.
3. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif lebih
cenderung menganalisa data secara deduktif.
4. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil, oleh sebab itu peneliti menfokuskan pada kondisi sosial ekonomi guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
jenis penelitian yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi (pengamatan langsung dilapangan)
Dalam observasi ada tiga tahap kegiatan yang di lakukan peneliti, yaitu; (1) melak`ukan observasi umum (2) melakukan observasi terfokus, (3) melakukan observasi Wawancara.
2. Wawancara di lakukan kepada informan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung sesuai dengan data yang diperlukan 3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk mengumpulkan, meneliti dan menganalisis dokumen mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang penulis pakai adalah teknik analisa data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, yang mana analisa data kualitatif ini dikemukan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009:
337), dilakukan secara interaktif melalui proses data reduksi data, display data dan verifikasi/pengambilan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Merupakan langkah pengumpulan data atau jawaban yang diperoleh di lapangan dan kemudian di rangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting berkaitan dengan permasalahan penelitian.
2. Penyajian Data
Merupakan langkah analisis data yang mengelompokan atau menyusun data yang di peroleh baik itu dari data primer dan data sekunder dalam bentuk uraian singkat berupa teks naratif, dan bagan, yang gunanya agar memudahkan memahami data yang diperoleh.
3. Verifikasi
Verifikasi adalah langkah ke tiga dalam analisis data yang diperoleh dari data yang telah di reduksi dan di displaykan kemudian dirangkai dalam suatu bentuk kesimpulan data yang di dukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1. Perpanjangan keikutsertaan
Dalam penelitian ini, fungsi dari penelitian ini adalah sebagai instrumen, yang artinya kikutsertaan peneliti pada objek penelitian sangat berarti sekali dalam proses pengumpulan data, dalam proses pengumpulan data ini data harus benar-benar dapat dipercaya dan terbukti karena data ini di peroleh setelah mengalami proses perpanjangan pengamatan terhadap data tersebut.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu- isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersbut secara rinci.
3. Triangulasi
Teknik triangulasi adalah teknik untuk memeriksa keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh.
Triangulasi sumber, metode penyelidikan dan teori untuk sumber yang mana teori triangulasi sumber adalah peneliti mengecek kembali tingkat keberadaan suatu informasi berdasarkan waktu dan alat, baik pada saat yang sama maupun saat yang berbeda, sedangkan dalam triangulasi teori penulis melihat pada peristiwa dalam perspektif teori, pandangan dan pendapat orang lain dalam bentuk tulisan ( Moleong, 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan:
1) Pemenuhan kebutuhan primer guru honor belum dapat dipenuhi dari pekerjaan sebagai guru honor, umumnya baru mampu untuk kebutuhan pangan dan sandang, sementara kebutuhan papan masih banyak yang tinggal bersama orang tua, 2) Pendapatan guru honor umumnya dibayar berdasarkan jam kerja, dihitung per bulan dan dibawah UMR, pendapatan tambahan sebagian guru honor adalah sertifikasi dan insentif dari sekolah. Pendapatan yang diperoleh oleh guru honor juga tidak sesuai dengan tingkat pendidikan dan beban kerja dan 3) Sebagian guru honor memiliki pekerjaan samping, dilakukan setelah bekerja, jenis pekerjaan sampingan tersebut diantaranya membuka warung, mengerjakan kerajinan tangan dan mengajar di sekolah lain serta pendapatan lebih besar dibanding pendapatan sebagai guru honor.
2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka didapatkan hasil tentang kondisi sosial ekonomi guru honorer di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat sebagai sebagai berikut:
umumnya guru honor belum mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan menjadi guru honor, tetapi rata- rata untuk kebutuhan pangan, guru honor mampu untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan syarat makan sehat, sementara untuk membeli pakaian, umumnya 2 kali dalam setahun dan guru honor yang ada di Nagari Koto Baru umumnya masih tinggal dengan orang tua atau menempati rumah sederhana. Bagi guru honor yang sudah berkeluarga, ada guru yang mengontrak atau menyewa rumah atau ikut dengan suami.
Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow dalam Nurdin (1989) mengajukan bahwa kebutuhan yang ada pada masyarakat adalah merupakan bawaan, tersusun menurut tingkatan, kebutuhan manusia itu dirinci ke dalam 5 tingkat kebutuhan, yaitu: 1) kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang paling mendesak pemuasannya, 2) kebutuhan akan rasa aman adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, perlindungan dari lingkungannya, 3) kebutuhan akan cinta dan memiliki adalah kebutuhan untuk mendorong seseorang untuk menjalin hubungan dengan individu lain, 4) kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan pada diri manusia dari dirinya sendiri dan dari orang lain, 5) kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan sebagai hasrat individu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
guru honor menerima pendapatan per bulan, pendapatan tersebut tidak sesuai dengan tingkat
pendidikan yang telah dijalani.
Pendapatan yang diperoleh oleh guru honor juga tidak sesuai dengan beban kerja yang dijalani. Sebagian besar guru honor yang ada di Kenagarian Koto Baru membutuhkan biaya menuju tempat kerja. Pendapatan tambahan yang didapatkan adalah bonus dan uang lembur yang diberikan oleh sekolah.
Hal ini sesuai dengan BPS (2006) pendapatan adalah merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor- faktor produksi dalam jangka waktu tertentu . Balas jasa tersebut dapat berupa sewa, upah atau gaji, bunga uang ataupun laba. Dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji di sebut dengan pendapatan tenaga kerja (labor income). Sedangkan pendapatan dari balas jasa selain tenaga kerja disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (non labor- income). Disamping itu ada pula pendapatan yang bukan berasal dari balas jasa atas pemanfaatan faktor produksi dan tidak bersifat mengikat. Pendapatan ini disebut pendapatan transfer. Pendapatan transfer ini (transfer income) dapat berasal dari pemberian perseorangan atau institusi (misalnya pemerintah). Pendapatan transfer ini dapat positif maupun negatif tergantung pada besarnya pembayaran atau penerimaan transfer dalam jangka waktu tertentu
sebagian besar guru honor yang ada di Kenagarian Koto Baru memiliki pekerjaan sampingan yang dilakukan setelah bekerja sebagai guru honor, jenis pekerjaan sampingan tersebut diantaranya membuka warung, mengerjakan kerajinan tangan dan banyak yang mengajar di sekolah lain.
Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh guru honor di Kenagarian Koto Baru ini umumnya tidak diketahui oleh pihak sekolah karena pekerjaan sampingan ini tidak menganggu pekerjaan sebagai guru honor.
BPS (2008), mata pencaharian adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak di bayar yang membantu dalam suatu usaha/ kegiatan ekonomi. Selain itu, kegiatan bekerja ini juga mencakup yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak bekerja, misalnya karena cuti, sakit, dan sejenisnya. Definisi baku untuk penganguran adalah kejadian atau keadaan dimana seseorang tidak bukan AK), dan sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (sebelumnya mempunyai pekerjaan, bersedia untuk bekerja, dan sedang mempersiapkan pekerjaan).
Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan primer guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat belum dapat dipenuhi dari pekerjaan, umumnya baru mampu memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, untuk kebutuhan papan, guru honorer masih banyak yang tinggal bersama orang tua.
2. Pendapatan guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat umumnya dihitung berdasarkan jam kerja, dibayar per bulan. Pendapatan masih dibawah UMR. Pendapatan yang diperoleh oleh guru honorer tidak sesuai dengan tingkat pendidikan terakhir dan beban kerja.
3. Sebagian guru honor di Kenagarian Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman memiliki
pekerjaan samping, dilakukan setelah bekerja, sebagai guru honorer jenis pekerjaan sampingan tersebut diantaranya membuka warung, mengerjakan kerajinan tangan dan mengajar di sekolah lain pendapatan sampingan lebih besar dibanding pendapatan sebagai guru honor.
Saran
1. Diharapkan pada pihak sekolah tempat guru honorer mengajar untuk lebih memperhatikan kondisi sosial ekonomi guru.
2. Diharapkan kepada pihak terkait agar memberi dukungan kepada Guru honor dalam bentuk pendapatan agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
3. Diharapkan pada guru guru honor untuk dapat mencari pekerjaan sampingan yang tidak menganggu tugas sebagai guru.
4. Kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan guru honor sehingga kondisi ekonomi dapat meningkat
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2004. Survei Sosial Ekonomi Nasional SumatraBarat. Padang
_______________2006.
Ketenagakerjaan.
_______________2008. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Padang.
Damsar, 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Fitalia, Rahman. 2010. Kesejahteraan Nelayan di Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (MADINA) Sumatera Utara.
Skripsi Jurusan Geografi. FIS Padang
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Moleong, J. Lexi. 2013. Tahap-tahap Penelitian, Edisi Revisi. Remaja Rosda Karya, Bandung
Mulyadi. S. 2008. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Nuraini, Nina. 2012. Analisis Kualitas Hidup Petani Pangan di Desa Dringu Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Skripsi, Universitas Negeri Malang
Notoadmodjo, Soekidjo, 2007.
Kesehatan Masyarakat . Jakarta:
Rineka Cipta
Nurhidayati. 2011. Studi Tentang Tingkat Kesejahteraan Karyawan di PT. Pasaman Marama Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.
Skripsi: FIS UNP Padang
Otman, Mumtazah. 2004. Pengurus Sumber Keluarga. Dewan Bahasa dan Pusat Kementrian Pendidikan Malaysia Kualalumpur
Putriana, Ria. 2013. Komparatif Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Aksesibilitas Daerah di Kecamatan Pulau
Punjung Kabupaten
Dharmasraya. Skripsi: Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
Soejono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
Rajawali Perss.
Sherraden, Michael. 2006. Aset Untuk Orang Miskin. Jakarta: Raja Grafindo
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Sumardi, Mulyanto .2004. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta:
CV jawali. Rajawali.S
Sukarni, Mariyati. 2004. Kesehatan Keluarga Lingkungan. Kanisius.
Bogor
Tejasari. 2002. Nilai Gizi Pangan.
Graha Ilmu. Jakarta
Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang RI No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wakiran, Y., S. Diana, Sudibyanto, dan Suryawan. 2004. Pengkajian Sistem Penggajian Pegawai Tidak Tetap. Jakarta: Puslitbang Badan Kepegawaian Negara