• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PESAN YANG TERDAPAT DALAM SASTRA LISAN ONANG-ONANG ACARA MARHORJA MANORTOR (PESTA PERNIKAHAN) DI SUNGAI PIMPING KECAMATAN PADANG GELUGUR

KABUPATEN PASAMAN Oleh

Tika Angriani1, Zulfitriyani S.S., M.Pd.2, Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd.3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi sebagai salah satu usaha untuk melestarikan onang-onang yang merupakan salah satu sastra lisan Mandailing, khususnya di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten. Pembahasan penelitian ini adalah onang-onang dalam acara Marhorja Manortor (Pesta Pernikahan) di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman. Onang-onang berisi nasehat kepada kedua mempelai. Onang-onang tidak hanya didapatkan di Acara Mahorja Manortor, tetapi bisa didapatkan saat memasuki rumah baru, ataupun kelahiran anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesan onang-onang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dengan menggunakan metode deskriptif analisis,. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi, studi pustaka, wawancara, perekaman, dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan cara mentraskripkan data ke dalam bahasa tulis, dan mentrasliterasikan ke dalam bahasa Indonesia. Menganalisis data untuk mengetahui pesan-pesan yang terdapat dalam sastra lisan onang-onang, menulis kesimpulan, dan menulis laporan.

Berdasarkan dari hasil penelitian Onang-onang pada acara Marhorja Manortor yaitu pesan yang terdapat dalam Sastra Lisan Onang-onang Marhorja Manortor di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman, dapat diketahui bahwa ada lima pesan yang terdapa pada onang-onang Marhorja Manortor.Pesan Agama berhubungan manusia dengan tuhan, pesan Sosial Budaya berhubungan dengan manusia dan budaya,manusia sesama manusia, pendidikan berhubungan dengan bagaimana kita belajar, dan Estetika berhubungan dengan keindahan keindahan yang dimaksud dalam onang-onang yaitu bagaimana menjalin rumah tangga yang utuh. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pesan agama ada tujuh, pesan sosial budaya ada empat, pesan pendidikan ada dua, dan pesan estetika ada empat.

Kata Kunci: Pesan dalam sastra lisan onang-onang acara marhorja manortor (pesta pernikahan)

(5)

MESSAGE WHICH THERE ARE IN ORAL ART [of] ONANG-ONANG EVENT of MARHORJA MANORTOR ( PARTY OF NUPTIALS)

IN RIVER of PIMPING DISTRICT OF FIELD of GELUGUR SUB-PROVINCE of PASAMAN

By

Tika Angriani1, Zulfitriyani S.S., M.Pd.2, Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd.3

1) Studen of STKIP PGRI West Barat

2) Lecturer Program Study Education of Langue and Art Indonesia STKIP PGRI West Barat

ABSTRACT

This research of background as one of the effort to preserve onang-onang representing one of the oral art of Mandailing, specially in River of Pimping Nagari Field of Gelugur District Of Field of Gelugur Sub-Province. Solution of this research is onang-onang in event of Marhorja Manortor (Party of Nuptials) in River of Pimping Nagari Field of Gelugur District Of Field of Gelugur Sub-Province of Pasaman. Onang-Onang contain advise to both. Onang-Onang do not only got in Event of Mahorja Manortor, but can be got by moment enter new house, and or birth of child. Target of this research is to mendeskripsikan order onang-onang.

This Research type is research qualitative. This research use descriptive method of analysis, by using descriptive method of analysis. Data collected by doing conducting observation, book study, interview, recording, and record-keeping. Data analysis done conducted by data mentraskripkan to mentrasliterasikan langue write and to Indonesia. Analysing data to know messages which there are in oral art of onang-onang, writing conclusion, and write report.

Pursuant to from result of research of Onang-Onang at event of Marhorja Manortor that is message which there are in Oral Art of Onang-Onang Marhorja Manortor in River of Pimping Nagari Field of Gelugur District Of Field of Gelugur Sub-Province of Pasaman, can know by that there is five message which is terdapat Marhorja Manortor. Message Religion onang-onang correlate human being with the infinite, message of Cultural Social relate to human being and of budaya, human being fellow being, education relate to how us learn, and Esthetics relate to the beauty of the beauty of such in onang-onang that is how to braid intact house hold.

Result of this research can be concluded by message of religion there is seven, message of cultural social there is four, message of education there is two, and message of esthetics there is four.

Keyword: Order in oral art of Even onang-onang marhorja manortor (pesta pernikahan)

(6)

Pendahuluan

Sastra merupakan bagian dari kebudayaan, karena sastra adalah hasil seni kreasi yang diciptakan oleh manusia. Sastra dapat dinilai dari kreasi seni yang memiliki nilai-nilai luhur, nilai moral, yang berguna untuk mendidik manusia dari suatu karya sastra. Membahas tentang sastra merupakan kajian yang cukup menarik dengan memperhatikan media yang digunakan. Media yang digunakan berbentuk lisan dan tulisan.

Sastra lisan merupakan seni berbahasa yang disampaikan melalui bahasa lisan yang bersipat tradisonal. Sastra lisan diwariskan turun-temurun bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya, karena sastra lisan sudah ada jauh sebelum masyarakat mengenal tulisan. Sastra lisan tercipta dengan membawa sekumpulan nila-nilai yang terdapat didalamnya dan dapat memberikan gambaran suatu tradisi dalam masyarkat.

Sastra lisan suku Mandailing merupakan sebuah tradisi yang tidak lepas dari sejarah perkembangan budaya, bahasa, dan masyarakat Mandailing. Tradisi sastra lisan masyarakat Mandailing masih ada sampai sekarang. Salah satunya adalah onang-onang. Onang-onang adalah salah satu sastra lisan yang merupakan nyanyian kesenian tor-tor suku Mandailing. Onang-onang dilantunkan dengan menggunakan bahasa mandailing. Isi dari onang-onang itu berupa nasihat dan lirik onang onang setiap tor-tor berbeda-beda.

Dirumuskan ada dua permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut (1) Bagaimana konteks dan latar sastra lisan onang-onang di acara Marhorja Manortor (pesta pernikahan) di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman”? (2) Pesan–pesan apa saja yang terdapat dalam “onang-onang di acara Marhorja Manortor (pesta pernikahan) di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman”?

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan konteks dan latar sastra lisan onang- onang di acara Marhorja Manortor (pesta pernikahan) di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman. (2) Mendeskripisikan pesan yang terdapat pada sastra lisan onang-onang pada acara Marhorja Manortor (Pesta Pernikahan). di Sungai Pimping Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.

Menurut Atmazaki (2005:104), mengatakan bahwa sastra lisan adalah sastra yang disampaikan secara lisan dari mulut pencerita atau penyair kepada seseorang atau sekelompok pendengar.

Menurut Krisna (2009:21), menyatakan bahwa sastra lisan merupakan istilah yang mengacu pada tradisi lisan yang memiliki nilai-nilai.

Menurut Parsadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna (26-27 Desember 1991:513), onang- onang pada upacara adat berfungsi sebagai alat pengungkapan emosi, sarana komunikasi, sebagai lambanng kebesaran Harajaon, sebagai nasihat, dan sebagai sarana sosial nilai budaya.

Metode penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:11) metode deskriptif adalah metode yang menggunakan data berupa fakta, gambar, dan bukan angka-angka. Data penelitian ini berupa lirik-lirik onang-onang. Instumen penelitian ini adalah peneliti sendri yang di bantu oleh alat perekam dan alat tulis. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu: (1), mentranskripkan data kedalam bahasa tulis (2), menterjemahkan data dari bahasa Mandailing ke dalam Bahasa Indonesia (3), mengidentifikasi pesan yang terdapat pada sastra lisan onang-onang (4), menginterpretasikan data sesuai dengan tujuan penelitian (5) membuat kesimpulan hasil penelitian dan membuat laporan.

(7)

Hasil Penelitian

Berdasarkan data penelitian ditemukan pesan dalam sastra lisan onang-onang, yaitu pesan agama 7, pesan sosial budaya 4, pesan pendidikan 2,dan pesan estetika 4.

Pembahasan

a. Pesan Agama

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pesan agama dalam analisis ini dibagi menjadi dua, yaitu menurut akidah dan menurut muamalah.

1. Akidah

Akidah didalam islam di dalam alquran disebut iman, ia bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat. Oleh karena itu, lapangan iman sangat luas bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang muslim yang disebut amal saleh. Seperti didalam onang-onang di bawah ini.

Ile onang baya onang Bismillah da mula di hata on Alhamdulillah ninna panghabisan on Ta ucapkon mada syukur

Tu Tuhanta namarkuaso

Na mangalehen rahmat kesehatan on Di bagas le parluhutan on

Ile taronang baya boti onang Ile onang baya onang (onang-onang:1) Terjemahan

Bismillah mulai kata ini

Alhamdulillah di penghabisan ini Mari kita sama-sama ucapkan syukur Kepada Tuhan yang Maha Kuasa Telah memberikan rahmat kesehatan ini Di rumah tempat kita berkumpul ini Ile taronang baya boti onang

Kutipan (Onang-onang:1),terdapatpesan agama, yaitu pada kalimat”Tu Tuhanta namarkuaso Na mangalehen rahmat kesehatan on”. Terjemahan kalimat tersebut adalah Tuhan kita Yang Berkuasa Yang telah memberikan Rahmat ini. Pesan tersebut berhubungan dengan Tuhan yaitu ucapan syukur yang diucapkan oleh paronag-onang kepada Tuhan yang Berkuasa telah memberikan rahmat kesehatan kepada semua hadirin yang hadir. Paronang-onang mengucapkan syukur kepada Tuhan berarti paronang-onang merasa telah dilindungi oleh Tuhan.

2. Muamalah

Muamalah adalah bagian dari hukum islam yang mengatur hubungan antar seseorang dan orang lain yang berkaitan dengan manusia dengan sesamanya didalam masyarakat.

Muamalah adalah bagian dari hukum islam yang mengatur hubungan antar seseorang dan orang lain yang berkaitan dengan manusia dengan sesamanya didalam masyarakat.

Ile onang baya onang

Anggo muppat ale padang ale tobu on Mangihut si patobu jolo ale dalan ni Upangidoon baya baya ku tuhan i Ulang adong halangan i

Harana madung ro parumaen on Parumaen siakkaan on

(8)

Dison au mandoa on Anso lolot hita mangolu Disiono jappar di pangidoan i On ma bolas pangidoan nami Di poparan da siregar on Ile taronang baya boti onang (onang-onang:6)

Terjemahan

Ile onang baya onang Kalau di cabut ilalang ini

Mengikuti semua yang tumbuh di jalan Berdoa kepada Tuhan

Supaya tidak ada halangan

Sebab telah datang menantu tertua ini Disini aku mendoakannya

Agar kita lama hidup Di rumah yang berbahagia ini

Ini permintaan kami atau permohonan Yang kami panjatkan Kepada kalian yang mempunyai pesta ini

Dari keturan Marga Siregar ini Yang telah mendirikan pesta ini Ile taronang baya boti onang

Kutipan (Onang-onang:6), terdapat pesan muamalah dapat dilihat pada

kalimat “Upangidoon baya baya ku tuhan i ulang adong halangan i”. Artinya supaya tidak ada halangan sebab telah datang menantu tertua ini. Pesan ditujukan kepada pengantin perempuan saat kedatangannya supaya tidak halangan. Paronang-onang juga meminta Doa kepada Tuhan supaya agar semua yang hadir pada acara tersebut diberikan umur yang panjang.

b. Pesan Sosial Budaya

Berdasarkan data yang diperoleh Onang-onang mengandung pesan sosial budaya. Pesan sosial dihubungkan dengan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Seperti yang terdapat dalam onang-onang berikut ini.

Ile onang baya onang Hupukka jolo humulai on Asok asok ma jolo le di fikiri i Ulang nian maruba ale luai on Sian najolo tu sannri on Santabi jolo sapulu on Lobi da na tarsanggapi on Ile taronang baya boti onang (onang-onang: 2)

Terjemahan

Ile onang baya onang

Marilah kita mulailah acara ini Pelan-pelan kalian pikirkan

Janganlah berubah hendak kiranya ini Dari dulu hingga sekarang ini Maaf sepuluh kali maaf

Terlebih kepada yang kita muliakan Ile taronang baya boti onang

(9)

Kutipan (Onang-onang: 2), terdapat pesan sosial budaya pada kalimat “Santabi jolo sapulu on”. Artinya sepuluh kali maaf.Onang-onang tersebut terdapat kata-kata yang mencerminkan tingkah laku manusia atau tata cara kesopanan yang di ucapkan oleh Paronang-onang kepada khalayak yang hadir pada acara tersebut. Dalam kehidupan sosial memang kita sering melakukan hal tersebut, salah satunya adalah minta maaf ketika ingin melakukan sesuatu sekiranya sedikit mengganggu orang lain.

c. Pesan Pendidikan

Berdasarkan data yang diperoleh Onang-onang mengandung pesan pendidikan. Pesan pendidikan dalam analisis adalah pesan yang didalamnya terhadap suatu pembelajaran penganten dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan juga dapat menciptakan manusia yang penyabar dan tidak pemarah, memiliki rasa kasih sayang, memberikan nasihat, dan bertanggung jawab.

Ile onang baya onang Malo-malo ho amang Na marmasyarakaton

Apalagi ho mang madung sarjana on Ulang lupa hamu mangaligin sekitar Aso selamat hamu namarmasyarakatan on Ile taronang boti baya onang

(onang-onang 10) Terjemahan

Ile onang baya onang Pandai-pandailah nak Bermasyarakat

Apalagi kamu sudah sarjana

Jangan lupa melihat lingkungan sekitar Biar selamat bermasyarakat ini Ile taronang boti baya onang

Kutipan (Onang-onang: 10), terdapat pesan Pendidikan yang di tandai dengan kata “Sarjana”.

Paronang-onang mengatakan bahwa si Edi sudah Sarjana dan harus pandai bergaul dengan masyarakat sekitar.

d. Pesan Estetika

Berdasarkan data yang diperoleh dapat digolongkan bahwa onang-onang mengandung pesan estetik. Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Namun keindahan disini dikaitkan dengan keharmonisan, kemesraan, atau sesuatu yang mengagumkan dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Ile onang baya onang

On ma dalan ni api da martimus on Di haroro baya le parumaen on Parumaen sian harahap on Parumaen siakkan on Ile taronang baya boti onang (onang-onang:3)

Terjemahan

Ile onang baya onang

Inilah jalan api mengeluarkan asap Di kedatangan menantu ini

(10)

Marganya harahap ini Menantu pertama ini Menantu paling tua

Ile taronang baya boti onang

Kutipan (Onang-onang : 3), terdapat pesan Estetika yaitu pada kalimat “Di haroro baya le parumaen on” yang artinya kedatangan menantu perempuan. Terlihat sekali kedatangan menantu perempuan merupakan suatu kegembiraan.

Penutup

Berdasarkan penelitian yang dilakukan onang-onang memiliki pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, yaitu pesan agama, pesan sosial budaya, pesan pendidikan, dan pesan estetika. Pesan agama yang terkandung dalam onang-onang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan ketakwaan dan keyakinan kita (pengantin) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan agar lebih mengetahui aturan-aturan dari Tuhan. Pesan sosial budaya disini merupakan pesan yang berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan yang ada di masyarakat. Pesan pendidikan dimaksudkan untuk mendidik mereka yang akan mengarungi rumah tangga agar tidak salah arah dalam menjalankannya. Estetika atau keindahan yang dimaksud adalah keindahan berumah tangga, yaitu bila dalam menjalani kehidupan rumah tangga itu selalu rukun dan damai, maka akhirnya hidup akan lebih indah.

Berdasarkan hasil penelitian adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

pertama, kepada yang dimaksud (pengantin) agar dapat menerapkan pesan-pesan yang terkandung dala onang-onang tersebut. Kedua, kepada generasi muda agar dapat melestarikan dan mempertahankan keberadaan satra lisan onang-onang ini sehingga generasi yang akan tetap dapat menikmati pertunjukan dan eksistensi onang-onang ini. Ketiga, golongan tua yang tahu denga tradisi lisan ini teruslah berusaha untuk memperkenalkan tradisi ini kepada generasi muda dan mengajak merekan mencintai budaya tradisi sendiri, karena pesan-pesan yang terkandung didalam onang-onang tersebut dapat dijadikan petunjuk untuk hidup berumah tangga. Empat, pemerintah agar mendokumentasikan dan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa tradisi lisan ini pernah tumbuh dan berkembang di Sungai Pimping. Dan kelima, peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian dengan pembahasan yang lebih mendalam.

(11)

Daftar Pustaka

Atmazaki. 2005. Ilmu sastra teori dan terapan. Padang: Citra Budaya Indonesia.

Krisna, Eva. 2009. ”Kaba gombang Patuanan: Sastra lisan Minang Kabau di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.” Laporan Penelitian. Padang: Balai Bahasa Padang.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Yosda Karya.

Parsadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna: 1991. Horja Adat Istiadat Dalihan Natolu.

Bandung: Parsadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna Di Jakarta Sahumailangna.

1

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, dalam momen-momen tersebut, orang Suku Asli tetap berusaha menyisipkan tradisi lokal ke dalam aktivitas keseharian mereka.11 Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial

Selain itu setiap hari jumat petani tidak pergi keladang karena merupakan hari besar umat islam dan juga hari berkumpul bersama keluarga, kerabat dan kawan-kawan.3 Berdasarkan uraian