1 A. Latar Belakang Masalah
Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.
Secara global, regional dan nasional pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Peningkatan kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) berhubungan dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup, seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern. PTM sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia (Kemenkes RI, 2015).
Memasuki abad ke dua puluh satu, Indonesia masih menghadapi masalah kesehatan yang beragam. Mulai dari penyakit infeksi sampai pada penyakit - penyakit degeneratif yang kini tinggi angka kejadiannya. Dari sekian banyak penyakit degeneratif, satu di antaranya yaitu hipertensi (Kemenkes RI, 2015).
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Syamsudin, 2011).
Hipertensi dikenal sebagai tekanan darah tinggi, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hipertensi telah mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit
kardiovaskular telah menyebabkan 17 juta kematian tiap tahun, akibat komplikasi hipertensi yaitu sekitar 9,4 juta tiap tahun di seluruh dunia.
Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi pada usia lanjut karena dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat risiko hipertensi, karena kejadian hipertensi makin meningkat dengan bertambahnya usia pada seseorang di usia lanjut. Hal ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah di tubuh yang mempengaruhi jantung, pembunuh darah dan hormon (Susilo dan Wulandari, 2011). Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2015, menunjukan bahwa di Indonesia kejadian hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 12 juta orang atau 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Profil kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2016 menyebutkan data jumlah hipertensi sebanyak 42 juta orang atau 29,4%,berdasarkan prevelensi tersebut penyakit hipertensi merupakan penyakit pertama atau terbanyak di Jawa Barat (Dinkes Jabar, 2016).
Dinas kesehatan kota Bandung merekap data orang yang memiliki hipertensi dan didapatkan data keseluruhan 1.777.301 kartu keluarga terdata terbagi atas 30 puskesmas yang tersebar di kota Bandung pada tahun 2017, didapatkan data total 15.973 orang atau 34,85% masyarakat yang terdata mengalami hipertensi dari 45.836 yang dilakukan pengecekan tekanan darah. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di dunia terkena serangannya. Selain itu hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun
(6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%) (Depkes RI,2017).
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Sampai saat ini hipertensi masih merupakan tantangan besar bagi Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer dan disamping itu juga pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Dalam era globalisasi sekarang terjadi perubahan gaya hidup di wilayah Indonesia dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah (Riskesdas, 2013).
Seseorang dengan anggota keluarga yang mengalami penyakit Hipertensi saat sekarang sangat mudah kita temui di lingkungan sekitar kita, baik yang berasal dari anggota keluarga kita sendiri maupun dari anggota keluarga lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa bertambah umur, merupakan faktor terjadinya Hipertensi.
Penyakit hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup yang tidak sehat, genetik, serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan khususnya penyakit Hipertensi. Oleh sebab itu pengawasan dan pengelolaan keluarga terhadap faktor pencetus dari peningkatan tekanan darah sangat disarankan agar terhindar dari keadaan yang lebih parah (Harmoko, 2012).
Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, sebagai pendidik kesehatan, fasilitator agar pelayanan kesehatan mudah dijangkau dan perawat sebagai konsultan dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga serta membantu mencarikan
jalan keluar untuk pemecahannya, didalam masalah kesehatan keluarga memiliki kaitan yang erat dengan 5 tugas fungsi keluarga yaitu, Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan, Kemampuan Mengambil Keputusan Tindakan Kesehatan, Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit, Kemampuan Memodifikasi lingkungan keluarga, & Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Friedman, 2010).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan data di UPT Ibrahim Adjie menempatkan diri pada urutan kelima masyarakat yang mengalami hipertensi dengan total 1.304 atau 40,90% dari 3.188 orang yang dilakukan pengecekan tekanan darah (Dinkes Kota Bandung, 2017).
Pada tahun 2018 UPT Ibrahim adjie yang berada pada kecamatan Batununggal telah melakukan penjaringan PTM (Penyakit Tidak Menular) atau secara spesifik masyarakat dengan gangguan hipertensi diwilayah kerjanya dan didapatkan data 613 orang mengalami tekanan darah tinggi, 929 orang normal dan 222 orang mengalami darah rendah. Pada tahun 2018 ini ada 463 orang pasien baru hipertensi dan 1755 orang pasien lama hipertensi. Pada Juli 2018 sendiri hipertensi berada pada urutan ke empat penyakit terbanyak di UPT Ibrahim Adjie (Data Penjaringan UPT Ibrahim Adjie, 2018).
Berdasarkan hal tersebut , penulis tertarik untuk melakukan Studi Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu kesehatan keluarga yang lebih baik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemasalahan diatas, maka muncul petanyaan penulisan sebagai berikut : “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
C. Tujuan Penyusunan Tugas Akhir 1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengidentifikasi “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
b. Mampu menyusun rumusan diagnosa “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan yang diterapkan pada
“Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
d. Mampu melakukan implementasi atau tindakan keperawatan pada
“Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
e. Mampu melakukan hasil dari evaluasi apa saja yang didapat pada
“Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Keluarga Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie”
D. Manfaat Penyusunan Tugas Akhir 1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi informasi bagi penulis yang dapat digunakan sebagai data dasar penulisan lebih lanjut, serta dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya teori kesehatan keluarga dengan hipertensi.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Keluarga Klien
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan &
merawat keluarga mengenai pencegahan & pengobatan hipertensi.
b. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan perawat terutama dalam Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi
c. Bagi Penulis lain
Memberikan data dan informasi dasar untuk Studi Kasus selanjutnya dan sebagai acuan untuk dapat menindak lanjuti Studi Kasus mengenai Hipertensi.
d. Bagi Puskesmas
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi di puskesmas mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi.