• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab ii kebijakan perencanaan pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab ii kebijakan perencanaan pembangunan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Menurut Misra, Ilmu Pembangunan Daerah merupakan suatu disiplin ilmu yang didukung oleh 4 (empat) pilar (tetrapolid disiplin ilmu) yang dapat diuraikan sebagai berikut:149. Pentingnya ilmu pembangunan daerah dalam konteks pembangunan di Indonesia pada umumnya, di wilayah Sumatera Utara pada khususnya.

Gambar 2.1. Empat Pilar Penopang Ilmu Pembangunan
Gambar 2.1. Empat Pilar Penopang Ilmu Pembangunan

Wilayah Fungsional (Function Region)

Wilayah Perencanaan

Wilayah Homogen

Wilayah Nodal

Wilayah Administratif

Wilayah Perencanaan

Revolusi Pola Pikir dalam Pembangunan

Perkembangan sumber daya manusia Indonesia jelas tertinggal jauh dibandingkan dengan pembangunan fisik dan ekonomi, termasuk perkembangan teknologi luar negeri yang terus menembus pasar lokal. Semakin tinggi kapasitas dan kualitas sumber daya manusia maka akan semakin nyata tercapainya tujuan pembangunan. Kedua ilustrasi di atas hanya akan tercapai jika orientasi pembangunan benar-benar ditujukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Konsep inovasi sosial hadir untuk menggerakkan kekuatan seluruh komponen bangsa dalam menjalankan proses perubahan sosial bangsa ini agar menjadi bangsa yang mandiri dan maju. Inovasi sosial hadir untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang benar-benar berkualitas. Orientasi pembangunan harus diubah dari orientasi fisik, ekonomi, dan sektoral menjadi orientasi peningkatan sumber daya manusia agar masyarakat Indonesia dapat menjadi bangsa yang mandiri, tidak terlalu bergantung pada pihak manapun, dan mengarahkan dirinya pada kesejahteraan dalam jangkauan kehidupan. Pendidikan informal, non-formal dan formal pada semua tingkatan harus menjadi prioritas utama sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Namun masih ada hal lain yang sering terlupakan yaitu faktor kapasitas sumber daya manusia, kapasitas masyarakat atau dalam hal ini sumber daya manusia petani. Sebagai bagian integral dari bangsa, perlu juga dilakukan pengembangan kelembagaan negara, mulai dari sumber daya manusia hingga struktur kelembagaan. Semua itu memerlukan perencanaan yang baik, namun tentunya harus didukung oleh personel berkualitas yang optimis, bermotivasi tinggi dan setia dalam menjalankan tugasnya.

Tercapainya rencana pembangunan yang berkualitas memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama yang terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Kerja monitoring dan evaluasi serta penyesuaian dan penyempurnaan rencana secara terus menerus harus dilakukan, dan dengan melibatkan konsultan atau tenaga ahli dalam penyusunan rencana pembangunan, maka badan perencanaan pembangunan daerah harus selektif agar sumber daya manusia masuk dalam perencanaan daerah. tim adalah sumber daya manusia yang benar-benar andal dan kompeten untuk melaksanakan tugas perencanaan. Strategi peningkatan kualitas kepemimpinan baik birokrat, wakil rakyat, maupun masyarakat hendaknya menjadi salah satu prioritas pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Tabel 2.2. Analisis Permasalahan Kegagalan EVIDENCE/KEJADIAN
Tabel 2.2. Analisis Permasalahan Kegagalan EVIDENCE/KEJADIAN

Unsur-unsur Pokok dalam Perencanaan Pembangunan

-negara sosialis akan memilih tujuan rencana/. pembangunan yang mungkin berbeda dari negara-negara demokrasi liberal. -Negara-negara berkembang mungkin memilih tujuan perencanaan/pembangunan yang berbeda dibandingkan negara-negara yang relatif maju. Demikian pula, seringkali terdapat kelemahan dalam menggabungkan tujuan yang lebih bersifat kualitatif dengan tujuan rencana yang lebih bersifat kuantitatif.

Faktanya, akhir-akhir ini ada kecenderungan yang menjadikan tujuan pembangunan adalah pembangunan manusia itu sendiri. Program penanaman modal ini dilakukan secara sektoral, misalnya pada bidang pertanian, industri, pertambangan, pendidikan, perumahan dan sebagainya. Penyusunan program investasi sektoral dilakukan bersamaan dengan penyusunan tujuan rencana (plan goal atau development goal).

Dalam menetapkan program investasi dan tujuan perencanaan, pertimbangan ekonomi dan pembangunan diselaraskan dengan kemungkinan pembiayaan yang wajar. Rencana perbaikan tata kelola negara dan pengembangan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan hendaknya direncanakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana pembangunan itu sendiri.

Perencanaan Pembangunan Nasional

Salah satu aspek penting dalam proses perencanaan adalah pelaksanaannya dan untuk itu diperlukan suatu penyelenggaraan negara yang menunjang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Upaya ini juga mencakup peninjauan terhadap mekanisme dan kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan (planning machine). Kesenjangan berdasarkan dimensi keruangannya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) subdimensi, yaitu (1) subdimensi kewilayahan, yaitu kesenjangan yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan penguasaan wilayah daratan dan perairan dalam batas administratif; (2) subdimensi kependudukan, yaitu kesenjangan yang ditunjukkan oleh perbedaan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah.165.

Perencanaan strategis dapat terlaksana apabila data dan informasi mengenai permasalahan yang ada dapat diinventarisasi secara sistematis. Pelaksanaan perencanaan strategis hanya dapat dilaksanakan oleh pemerintah pusat karena cakupan kewenangan pemerintah pusat lebih luas dibandingkan jika pelaksanaan perencanaan strategis dilakukan oleh pemerintah daerah (pemerintah daerah).166. Langkah-langkah pemerintah pusat akan segera dibatasi ketika suatu negara, misalnya, mempunyai populasi yang sangat pasif.

Oleh karena itu, timbullah gagasan untuk melimpahkan kewenangan perencanaan pembangunan kepada pemerintahan di bawahnya, dalam hal ini pemerintah daerah (pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah kecamatan, pemerintah desa/kelurahan).167.

Perencanaan Pembangunan Daerah

Argumen mengenai pentingnya pembangunan daerah dan perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada alasan politik, bukan hanya alasan ekonomi. Dalam dimensi alasan politik, perencanaan pembangunan daerah dapat dipahami sebagai sarana untuk menciptakan hubungan yang lebih baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan. Tantangan pembangunan yang semakin luas menyebabkan perlunya pembangunan daerah dan semakin pentingnya perencanaan pembangunan daerah agar pemerintah daerah dan masyarakat daerah dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efektif.

Dengan demikian, melalui wahana perencanaan pembangunan daerah, seluruh elemen masyarakat daerah (Warga Negara Indonesia yang Populis (Institut Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah, ISMEE), Jakarta, hal. Dalam keadaan seperti itu, perencanaan pembangunan daerah tidak dapat dilaksanakan semata-mata berdasarkan pada wilayah administrasi daerah;

Ketidakjelasan tujuan ini menimbulkan kesulitan dalam menentukan aset pembangunan mana yang akan digunakan untuk membiayai perencanaan pembangunan; Secara umum perencanaan pembangunan daerah adalah langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam rangka pembangunan daerah.

Gambar 2.3.  Perbedaan  Pembangunan  Daerah,  Pembangunan  Kawasan  dan Pembangunan Nasional
Gambar 2.3. Perbedaan Pembangunan Daerah, Pembangunan Kawasan dan Pembangunan Nasional

Perencanaan Wilayah Pendekatan Pertumbuhan Potensi Daerah Dalam menghadapi fenomena terpusatnya pembangunan yang diawali

Berdasarkan kerangka teori yang dibangun dari teori perencanaan pembangunan nasional dan teori perencanaan pembangunan daerah, maka perencanaan pembangunan berdasarkan cakupan wilayah secara umum dapat didefinisikan sebagai berikut:177. Terlihat juga bahwa seluruh instansi dan organisasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga berkedudukan di Jakarta dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan melaksanakan tugas pelayanan publik kepada masyarakat. Tentunya bukan hanya lokasinya yang menjadi tata ruang wilayah DKI Jakarta saja yang ramai, namun mengingat terbatasnya wilayah lokasi Provinsi DKI Jakarta yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah DKI Jakarta adalah dengan memperluas wilayahnya dengan mengakuisisi sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, namun kebijakan tersebut harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat yang dikaitkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai wilayah provinsi sebagai wilayah kekuasaannya. ibu kota negara. Meski ada peluang pemekaran wilayah DKI Jakarta, namun hal tersebut belum tentu bisa dijadikan solusi permasalahan karena belum ditemukan akar permasalahannya yang menjadi pemicu mengapa Jakarta menjadi tumpuan harapan bagi semua yang telah menjadi pertumbuhan. sektor di negeri tercinta ini. Mengingat Jakarta sebagai landasan harapan, maka penyelenggaraan pembangunan yang terbaik adalah berdasarkan perencanaan pembangunan dengan mempertimbangkan aspek pemerataan pembangunan dan potensi daerah, dimana menurut ketentuan bahwa Jakarta sebagai ibu kota negara juga merupakan alat pemersatu yang dijadikan sebagai alat pemersatu. ikon bangsa Indonesia.

Dengan begitu besarnya peran Jakarta, maka keberadaan Jakarta tentunya difasilitasi oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang dibebani dengan segala kegiatan di bidang sarana dan prasarana, pengaturan ketertiban pemerintahan, yang semuanya memuat beban sosial dan beban kerja. yang dihadapkan pada berbagai permasalahan yang timbul setiap tahunnya tidak pernah selesai karena dengan berbagai alternatif penyelesaian ternyata timbul permasalahan baru. Kendala dalam perencanaan pembangunan daerah Ada beberapa hal yang kerap menjadi kendala dalam prosesnya.

Hambatan-hambatan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Beberapa hal yang selama ini sering menjadi kendala dalam proses

Selain itu, budaya yang dianut masyarakat juga dapat menjadi faktor penghambat dalam proses perencanaan pembangunan. Nilai-nilai budaya primordialisme, parokialisme, etnosentrisme, client-patronisme yang cenderung masih melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia harus dikendalikan dan diarahkan dengan baik agar menjadi faktor pendukung pembangunan agar pembangunan dapat terlaksana. kepositifan. nilai-nilai agama, toleransi, gotong royong, dll. Pembangunan tidak boleh dijadikan sebagai alat politik atau alat kekuasaan untuk mencapai kepentingan tertentu dan kelompok tertentu, tetapi hendaknya diarahkan pada nilai-nilai kebangsaan yang lebih luas dengan menumbuhkan rasa memiliki yang diimbangi dengan sifat kebangsaan dan rasa tanggung jawab (nasionalisme). . 181.

Mewujudkan hal-hal positif dalam proses pembangunan daerah berdasarkan proses perencanaan dapat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia atau bahkan bagi negara berkembang pada umumnya. Penyelenggaraan proses pembangunan bangsa dan negara hendaknya berlandaskan lingkungan pembangunan daerah, yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya masyarakat daerah dalam konteksnya; masyarakat negara. Dalam proses desentralisasi yang demokratis dan partisipatif, diperlukan dukungan yang kuat dari sumber daya daerah, terutama dari segi kualitas, khususnya kualitas sumber daya manusia.

Konsistensi hasil desain yang disepakati bersama harus dijaga dan dijaga oleh semua pihak. Menjamin kesempatan dan kesempatan yang sama bagi partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam proses pembangunan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan.

Analisis Fungsi Wilayah

Salah satu indikator utama untuk melihat/mengukur keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembangunan adalah sejauh mana atau sejauh mana kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terlihat langsung dari betapa mudahnya masyarakat menikmati hasil-hasil pembangunan seperti listrik, air bersih, bahan bakar minyak, sarana dan prasarana komunikasi/transportasi dan lain sebagainya. Pemenuhan kebutuhan tersebut akan bermuara pada tingkat kepuasan masyarakat yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah.

Untuk dapat mencapai hal tersebut maka konsep pembangunan harus ditujukan untuk menciptakan pusat pelayanan secara adil dan merata sejak tahap perencanaan. Dalam proses PPD, analisis fitur merupakan alat yang efektif untuk melihat kerangka umum seperti yang disebutkan di atas; dan dapat digunakan secara efektif untuk melihat kegiatan ekonomi masyarakat yang terkonsentrasi pada suatu wilayah tertentu dalam suatu wilayah pembangunan, sehingga memudahkan perencana untuk menetapkan prioritas yang mendorong masyarakat agar mudah memperoleh fasilitas pelayanan.

Analisis Indeks Sentralitas

Skalogram

Gambar

Gambar 2.1. Empat Pilar Penopang Ilmu Pembangunan
Gambar 2.2. Enam Pilar Penopang Ilmu Pembangunan
Tabel 2.2. Analisis Permasalahan Kegagalan EVIDENCE/KEJADIAN
Tabel  di atas  memperlihatkan  berbagai  masalah  yang  terjadi  dan  tengah dihadapi bangsa ini, diantaranya kemiskinan, peningkatan urbanisasi, produk lokal yang kalah bersaing dengan produk import, PHK, meningkatkan TKI yang bekerja di luar  negeri,  d
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa total asset turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham, dikarenakan nilai total asset turnover yang

Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan jasa go-jek di kota bandung Survey pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan Bandung